arab

Di zaman modern seperti saat ini, nilai-nilai Islam semakin terpuruk. Itu dibuktikan dengan banyaknya budaya orang-orang kafir, musyrik serta Yahudi yang lebih dicenderungi dan digandrungi. Dan mirisnya kaum musliminlah yang banyak terjatuh di dalamnya. Dalam hal bahasa, bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an seakan tenggelam di tengah maraknya penggunaan bahasa asing seperti Inggris dan Korea.

Menyikapi kondisi ini, BEM Putri STIBA Makassar bekerja sama dengan Pembinaan Generasi Muda LM DPD Wahdah Islamiyah, Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia, dan Ikatan Pelajar Muslimah Indonesia mengadakan SEMINAR BAHASA ARAB dengan tema “أفتخر بالعربية في الزمن الإلكتروني” (Bangga dengan Bahasa Arab di Era Digital) pada Ahad, 17 Jumadal Ula 1436 H/ 8 Maret 2015 di Aula SMA Negeri 5 Makassar. Acara yang  berdurasi  empat  jam dari pukul 09.00-12.00 WITA dihadiri oleh ratusan muslimah dari kalangan SMP,SMA/SMK/ Madrasah Aliyah, kampus, maupun umum.

Acara yang diformat bilingual Arab-Indonesia ini dibuka dengan penampilan nasyid oleh para mahasiswi kemudian disusul dengan hifzhul Qur’an, sambutan dari Ketua Panitia, Ketua BEM Putri dan Kasub Kegiatan Mahasiswi STIBA Makassar. Sedang materi dibawakan oleh Ustadzah Armida Abdurrahman, Lc., Kepala Bagian Keputrian STIBA Makassar dan dipandu oleh Ustadzah Kokohi Iman Ilmu Amal, Lc. yang juga Dosen STIBA.

Dalam materinya, Alumni Medina International University ini mengatakan,  “Bahasa Arab adalah bahasa peradaban pertama di dunia, bahasa yang hidup, dan  bahasa terkaya di dunia.”

Kemudian beliau melanjutkan dengan menyebutkan keutamaan dan urgensi bahasa Arab, antara lain: “Ia adalah Bahasa al-Qur’an & hadits. Sebagian ibadah tidak sah kecuali dengan bahasa Arab, syi’ar Islam, karya-karya ulama berbahasa Arab, tidak memahami bahasa Arab menyebabkan kekeliruan dalam memahami syari’at”.

Di akhir materi beliau menyebutkan karakteristik bahasa Arab yang berbeda dengan bahasa apapun sehingga menjadikannya pantas untuk dipilih sebagai bahasa al-Qur’an yang merupakan penutup kitab-kitab samawi, antara lain isytiqaq (derivasi atau kata turunan) yang menjadikan bahasa Arab kaya sehingga  tidak membutuhkan banyak serapan bahasa asing, dan al–ijaz (praktis) dalam huruf, kata, dan kalimatnya. “Bahasa Arab jika diterjemahkan ke dalam bahasa lain seperti Indonesia akan menjadi lebih panjang sehingga buku menjadi tebal”, tuturnya.

Ustadzah Armida juga mengajak para muslimah untuk bersungguh-sungguh mempelajari bahasa Arab, dan hal itu bukanlah hal sulit karena ia bahasa yang telah dipakai sehari-hari dalam kehidupan seorang muslim terutama dalam ibadahnya.

Seminar yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat kaum muslimin khususnya para muslimah untuk belajar bahasa Arab ini dimarakkan dengan pembacaan sya’ir dan prosa tentang pentingnya bahasa Arab. Disusul sosialisasi STIBA Makassar yang dipandu oleh mantan Ketua BEM Putri, mahasiswi semester enam Perbandingan Madzhab dan Hukum, dan tak lupa para panitia membagikan formulir pembelajaran Islam dan Bahasa Arab kepada seluruh peserta sebagai follow up dari seminar Bahasa Arab ini.

Berkata Umar bin Khaththab  Radhiyallahu ‘Anhu:

” اِحْرِصُوا عَلَى تَعَلُّمِ اللُّغَةِ اْلعَرَبِيَّةِ فَإِنَّهُ جُزْءٌ مِنْ دِيْنِكُمْ 

Bersemangatlah dalam mempelajari bahasa Arab karena sesungguhnya bagian dari agamamu.”  (ns)

 

 

Loading

Tinggalkan Balasan