Mutiara Hikmah (Bag. 1)

قال أبو العالية رحمه الله :
” يأتي على الناس زمان تخرب صدورهم من القرآن، ولا يجدون له حلاوة ولا لذاذة، إن قصروا عما أمروا به قالوا إن الله غفور رحيم، وإن عملوا بما نهاهم عنه قالوا سيغفر لنا إنا لم نشرك بالله شيئا، أمرهم كله طمع ليس معه صدق، يلبسون جلود الضأن على قلوب الذئاب“. ” الزهد للإمام أحمد “         

Abul ‘Aliyah rahimahullah berkata, “Akan datang kepada manusia suatu masa di mana hati mereka telah mati dari (menerima petunjuk) al-Qur’an. Mereka tidak mendapatkan manis dan lezatnya membaca al-Qur’an. Jika mereka lalai dari apa yang diperintahkan, mereka berkata, “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dan jika mereka mengerjakan apa  yang dilarang, mereka berkata, “Kami akan diampuni karena kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun.” Perkaramereka tak lebih dari keserakahan,tak ada kejujuran. Mereka adalah serigala-serigala berbulu domba.” (Kitab az-Zuhd karya Imam Ahmad).

 

من درر كلام الشبخ المحدث عبد العزيز الطريفي -حفظه الله-:
1- أعظم أسباب الثبات عبادة السر، وأعظم أسباب الانتكاسة ذنوب الخفاء
2- الطاعات والمعاصي تتنافر، فمن أراد الخلاص من معصية فليزاحمها بطاعة حتى تزول
٣ـ من أكثر من الطاعات استوحش من المعاصي، ومن أكثر من المعاصي استوحش من الطاعات

٤– مصلح واحد أحب إلى الله من آلاف الصالحين، لأن المصلح يحمي به الله أمة، والصالح يكتفي بحماية نفسه
٥– لا تتمكن أمة بعد ظلم إلا بابتلاء شديد، فبنو إسرائيل ما انتصروا على فرعون إلا بعد أن قتل مواليدهم ثم من آمن منهم. قتل منهم وصلب وموسى فيهم
٦– عند الابتلاءات تكثر الانتكاسات

Di antara kata-kata hikmah dari Syaikh al-Muhaddits Abdul Aziz ath-Tharifi—hafizhahullah:

1. Sebab terbesar dari keteguhan (iman) adalah ibadah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dan sebab terbesar dari keterpurukan adalah dosa-dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
2. Ketaatan dan kemaksiatan itu saling bermusuhan satu sama lain, maka barang siapa yang ingin melepaskan diri dari kemaksiatan maka hendaklah ia mendesaknya dengan memperbanyak ketaatan hingga kemaksiatan itu musnah.
3.  Barang siapa yang memperbanyak ketaatan maka dia akan dihindarkan dari kemaksiatan, dan barang siapa yang memperbanyak kemaksiatan maka akan dijauhkan dari ketaatan.
4.  Seorang yang muslih (orang yang melakukan perbaikan) lebih dicintai Allah dari seribu orang shaleh, karena seorang mushlih, Allah menjaga umat dengannya. Adapun orang shaleh merasa cukup dengan menjaga dirinya sendiri.
5. Tidak akan mungkin suatu umat terlepas dari kezhaliman yang mereka perbuat kecuali setelah melalui ujian yang berat. Sebagaimana Bani Israil tidak diselamatkan dari Firaun kecuali setelah anak-anak mereka dan orang-orang yang beriman di antara mereka dibunuh. Di antara mereka ada yang dibunuh dan ada yang disalib, padahal Nabi Musa ada di tengah-tengah mereka.
6. Kala ujian mendera, maka akan banyak yang tereliminasi.

قال العلامة الشيخ عبدالرحمن السعدي رحمه الله :
)ومن الأمور النافعة أن تعرف أن أذية الناس لك وخصوصاً في الأقوال السيئة، لا تضرك بل تضرهم، إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها، وسوغت لها أن تملك مشاعرك، فعند ذلك تضرك كما ضرتهم، فإن أنت لم تضع لها بالاً لم تضرك شيئاً (
الوسائل المفيدة  ص ٣٠

Al-Allamah Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Di antara hal yang bermanfaat adalah engkau mengetahui bahwa gangguan manusia kepadamu, khususnya yang berupa perkataan buruk, tidak akan membahayakanmu, bahkan akan membahayakan diri mereka sendiri. Kecuali jika engkau menyibukkan dirimu dengannya dan membiarkannya menguasai perasaanmu, maka ketika itu dia akan membahayakanmu sebagai mana juga membahayakan mereka. Sementara jika engkau tidak menghiraukannya, maka itu tidak akan membahayakanmu sedikit pun.” (al-Wasail al-Mufidah, hal. 30).

Alih bahasa: Abdurrahman Hasmuddin