(STIBA.ac.id) Makassar – Bagian Kemahasiswaan bekerja sama dengan Departemen Kaderisasi Dema STIBA Makassar telah mengadakan kegiatan Tarbiyah Gabungan dan Mabit di Masjid Anas bin Malik pada Jumat malam (16/6/23).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa STIBA dari Marhalah Ta’arifiyah dan Marhalah Takwiniyah dengan tema Tarbiyah Muntijah. Acara dimulai dengan halakah dan tilawah Al-Qur’an, yang kemudian diikuti dengan sesi Problem Solving dan diskusi bersama peserta mengenai pengembangan kemahasiswaan.

Acara tersebut dihadiri oleh pembina dan alumni STIBA Makassar, Ustaz Muh. Basran Yusuf, Lc., M.A., Ph.D., Kepala Bagian Kegiatan Kemahasiswaan Ustaz Ahmad Amunir, Lc., Kepala Bagian Keasramaan Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M.H.I., Pembina Keasramaan Ustaz Sirajuddin Syarif, S.H., M.H.I, dan Penanggung Jawab Tarbiah Ustaz Agus Miranto Muharrar, S.H.

Ustaz Muhammad Taufan Djafri Lc. M.H.I., sebagai pemateri dalam pembukaan kegiatan ini,  menjelaskan bahwa kecintaan para mahasiswa terhadap STIBA Makassar adalah bentuk cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, yaitu dengan mengikuti segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

“Dengan belajar di STIBA, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat pencipta kita, yaitu Allah Azza wa Jalla. Melalui proses belajar di sini, kita juga belajar untuk menempuh jalan-jalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yaitu dengan bersabar atas perintah-Nya,” ujar Ustaz Taufan.

Lebih lanjut, Ustaz Taufan menjelaskan bahwa STIBA adalah kampus yang didirikan untuk menempuh dan meraih cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu, mahasiswa dibentuk karakter dan pemahaman ilmu agamanya melalui tarbiah di kampus ini.

“Dari halakah ini, diharapkan kita dapat memiliki fitrah, kecerdasan, wawasan, sikap, adab, dan akhlak yang mencerminkan kebaikan,” ungkapnya.

Menurut Waka III Bidang Kemahasiswaan tersebut, tarbiah dapat mengubah segalanya.

“Ketika kalimat La Illaha Illa Allah masuk ke dalam hati kita, hal itu memperkuat rasa cinta kepada-Nya. Kita akan membentuk generasi-generasi tarbiaah dari diri kita sendiri yang memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan generasi selanjutnya,” sambungnya.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh para sahabat dahulu, bahwa tidak ada yang mereka cintai selain cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan tidak ada yang mereka benci selain kufur kepada-Nya. Hal ini menjadi penegasan akhir dari penutupannya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan melaksanakan qiyamul lail pada pukul 04.00 Wita dan ditutup dengan tarbiah jasadiyah serta beberapa permainan setelah salat Subuh.

Reporter: Fardiansyah/Abu Zaen

Loading