(STIBA.ac.id) Makassar – Sabtu (08/07/2023) menjadi momen penting dalam episode perjalanan dan pembangunan STIBA Makassar. Pada hari tersebut, diadakan Pelantikan Ketua Senat Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. dan Ketua STIBA Makassar Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., masa bakti 2023-2027.
Acara tersebut turut dihadiri oleh tamu-tamu undangan, termasuk Ketua YPWI Ustaz Ir. Nursalam, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Dr. Rahmat Abdurrahman, Lc., M.A. beserta jajarannya, Ketua Dewan Pengawas Keuangan DPP WI Ustaz Prof. Dr. Abdul Hamid Habbe, dan Wakil Koordinator Kopertais Wil. VIII Dr. K.H. Hamzah Harun al-Rasyid, Lc., M.A.
Surat Keputusan penetapan Ketua Senat dan Ketua STIBA Makassar dibacakan oleh Ketua YPWI. Sementara Ketua Harian DPP WI melantik secara resmi kedua petinggi STIBA Makassar tersebut.
Pada periode kedua ini, dengan bekal pengalaman berharga, menjadi kesempatan bagi kedua pimpinan dan seluruh jajarannya untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun masa depan yang cerah bagi institusi STIBA Makassar.
Ustaz Akhmad Hanafi saat memberi sepatah kata usai dilantik menguraikan tantangan-tantangan yang akan dihadapinya.
“Alhamdulillah, membersamai STIBA empat tahun yang akan datang, tantangannya sungguh sangat besar. Hari ini saja kita memiliki tantangan yang begitu besar dari semua aspek yang ada dalam institusi ini,” ujarnya.
Harapannya, dalam periode kedua ini, kendala-kendala tersebut dapat diatasi.
“Oleh karena itu, mudah-mudahan pada periode yang kedua ini, mungkin tidak semuanya bisa kita atasi. Tapi mudah-mudahan nanti pada saatnya kita mewariskan dan memberikan amanah ini kepada orang yang tepat, tinggal melanjutkan saja,” imbuhnya.
Sementara Ketua Senat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar menjelaskan bahwa di satu sisi, amanah sebagai Ketua Senat adalah beban yang tidak ringan, namun di sisi lain merupakan kemuliaan.
“Kita dipilih untuk bekerja di atas jalan perjuangan agama Allah Subhana wa Ta’ala dan dalam hadis dikatakan jika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan mempekerjakannya. Kita adalah amil-amil, pegawai-pegawai, pekerja-pekerja Allah Subhanahu wa Ta’ala. Satu kemuliaan ketika kita bekerja atas nama Allah dan untuk agama Allah Subhana wa Ta’ala,” ungkap Ustaz Yusran.