(STIBA.ac.id) Makassar – Ratusan mahasiswa STIBA Makassar yang tinggal di asrama mengikuti Debat Calon Presiden I dari lima kali debat yang dijadwalkan KPU pada Selasa (12/12/2023). Para mahasiswa dari berbagai program studi tersebut mengikuti debat dengan antusias. Bagi mereka, acara tersebut bukan sekadar hiburan, tapi juga menjadi ajang untuk memupuk kesadaran politik dan sikap kritis di kalangan mahasiswa.

Antusiasme mahasiswa mengikuti nobar debat capres terlihat jelas dari keseruan mereka. Layaknya suporter sepak bola, aksi saling serang tiga calon presiden tak ayal mengundang sorak-sorai mahasiswa, khususnya ketika calon yang mereka unggulkan memberikan argumen telak. 

Kendati sehari-hari bergelut dengan ilmu-ilmu syariat, mahasiswa pada umumnya dan khususnya mahasiswa STIBA Makassar sebagai calon-calon dai adalah agen perubahan di tengah-tengah masyarakat yang memiliki peran penting dalam membentuk arah politik bangsa. 

Oleh karena itu, nobar debat capres di kampus yang diinisiasi langsung oleh Ketua STIBA Makassar, merupakan inisiatif positif yang dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi mahasiswa dalam kehidupan politik nasional.  

Hal ini dapat dirasakan oleh para mahasiswa yang mengikuti debat tersebut. Khaerul misalnya, Ketua UKK Keasramaan ini mengungkap beberapa relevansi dan manfaat kegiatan tersebut bagi para mahasiswa. Menurutnya, nobar debat capres dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran politik mahasiswa. 

“Dengan menonton debat capres bersama-sama, kami dapat lebih memahami visi, misi, dan pandangan calon presiden terkait isu-isu krusial yang sedang dihadapi bangsa kita saat ini,” ujar Khaerul.

Berbeda dengan Khaerul, Muh. Akbar, mantan Ketua UKK Keasramaan yang kini aktif di Senat Mahasiswa ini menyoroti debat dari perspektif pengembangan sikap kritis mahasiswa. Menurutnya, melalui nobar debat capres mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka.

“Melalui nobar, kami dapat mempertanyakan argumen, menganalisis kebijakan-kebijakan yang diajukan, dan menilai kualitas debat yang disajikan oleh para calon presiden,” ungkap Muh. Akbar.

Selain itu, dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses politik dan calon presiden yang akan memimpin negara, diharapkan mahasiswa akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam pemilu. 

Pada setiap jeda sesi debat, para mahasiswa secara bergantian memberikan tanggapan terhadap poin-poin yang disampaikan para capres.

Loading