(STIBA.ac.id) Maros – Sebanyak 297 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar meramaikan Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Para mahasiswa tersebut yang terdiri dari 95 mahasiswa dan 202 mahasiswi, saat ini telah tersebar di tujuh desa dan satu kelurahan. Total, terdapat 24 posko yang dibentuk, dengan 8 posko untuk ikhwan dan 16 posko untuk akhwat.

Dimas Fajar Ramadhan, Koordinator Kecamatan (Korcam) KKN, menyatakan komitmennya untuk memastikan kegiatan KKN berjalan lancar. “Sejak awal, kami berupaya mencanangkan beberapa kegiatan di tempat KKN dengan berkonsultasi bersama penduduk setempat dan pemerintah setempat, termasuk DPC Wahdah Islamiyah Tanralili dan Pak Camat Tanralili,” ujarnya.

Ramadhan menambahkan bahwa dengan KKN yang bertepatan dengan bulan Ramadan, kegiatan seperti ceramah tarawih, imam tarawih, taklim menjelang berbuka, dan pengajaran Al-Qur’an menjadi program unggulan.

“Seluruh kegiatan yang kami programkan ini akan bersinergi dengan desa-desa melalui koordinator desa (kordes) dan program yang disusun di setiap desa,” ujarnya.

Sementara itu, Muh. Akbar, Sekretaris Korcam, menyampaikan kegembiraannya atas sambutan hangat dari pemerintah setempat. “Alhamdulillah senang dengan sambutan hangat pemerintah, baik camat maupun pemerintah desa,” ungkap Akbar.

Akbar juga menyatakan harapannya dalam mengikuti kegiatan KKN ini.

“Alhamdulillah bisa menghabiskan masa muda dengan banyak pengalaman menarik dan bermanfaat di kampung orang melalui Agenda KKN. Semoga dengan Agenda KKN kami akan belajar untuk lebih mendewasakan diri dengan tidak putus asa, tidak mudah menyerah, dan tidak menjadi beban bagi orang lain,” ujar mahasiswa yang baru saja meraih juara pertama dalam lomba dakwah digital nasional yang digelar IKADI Depok.

Beberapa peserta KKN juga mengekspresikan harapan dan semangat mereka. Andi Nanda Annisa yang ditempatkan di Desa Damai Posko III berharap agar mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam berkhidmat untuk umat.

“Semoga kami bisa menaburkan benih-benih keindahan Islam kepada masyarakat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an sebagai kalamullah,” ujarnya.

Fadhila Maghfira yang berposko di Desa Damai Posko II menyatakan bahwa pengalaman dalam KKN akan sangat berharga bagi mereka. “Dengan pengalaman di KKN ini tentunya akan sangat berharga bagi kami, setelah menjadi Alumni nanti insyaallah,” katanya.

Loading