(STIBA.ac.id) Aceh – Ahmad Miqdad bin Musri, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, mencatatkan prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara. Mewakili Sulawesi Selatan, Ahmad Miqdad berkompetisi di cabang olahraga Ekshibisi Berkuda Memanah kategori Senior Serial Shoot pada Ahad (15/09/2024) yang digelar di Kabupaten Aceh Tamiang.
Ahmad Miqdad berhasil meraih posisi kelima secara keseluruhan. Kendati demikian, Ahmad Miqdad sebenarnya mengumpulkan poin yang cukup tinggi untuk penilaian akurasi, yaitu 27 poin yang secara perhitungan menempatkannya pada urutan ketiga dari segi poin. Namun, seperti yang diungkapkan Ahmad Miqdad melalui pesan pribadinya, nilainya tertinggal karena faktor kecepatan kuda yang ditungganginya.
“Poin saya sebenarnya berada di urutan ketiga, yaitu 27 poin. Namun, saya kalah di kecepatan kuda. Atlet yang menjadi juara pertama hanya memiliki 26 poin, sementara urutan kedua dan ketiga mengumpulkan 29 poin,” ujar mahasiswa semester akhir Program Studi Perbandingan Mazhab tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa selain keterampilan memanah, faktor kecepatan kuda juga memiliki pengaruh besar terhadap hasil akhir pertandingan.
Ahmad Miqdad juga mengungkapkan bahwa peserta yang menduduki urutan keempat mendapatkan keuntungan dari kecepatan kudanya, meskipun hanya mengumpulkan 18 poin.
“Poin ketepatan target itu adalah keahlian pemanah. Urutan keempat diuntungkan dari kecepatan kuda, padahal poinnya hanya 18,” jelasnya.
Dengan segala tantangan dan hasil ini, Ahmad tetap menunjukkan rasa syukur.
“Alhamdulillah ‘ala kulli hal, Allah memberikan hasil terbaik pada posisi ke-5,” ujarnya.
Keikutsertaan hafiz Al-Qur’an 30 juz ini dalam ajang PON XXI, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi STIBA Makassar dan Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Semangat juangnya dalam menghadapi persaingan yang ketat di PON XXI menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan atlet muda lainnya. Ahmad Miqdad telah menunjukkan bahwa menjadi seorang mahasiswa bukanlah penghalang untuk meraih prestasi di level nasional, bahkan dalam cabang olahraga sekompleks berkuda memanah.
