(STIBA.ac.id) Makassar – UKK Kepesantrenan dan Keasramaan STIBA Makassar sukses menggelar Liqa Akhawiy perdana, acara ini dirancang khusus untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah di antara mahasiswa. Dengan berbagai rangkaian kegiatan seru, acara yang digelar 21-22 November 2024 ini berhasil menciptakan momen spesial untuk mempererat persaudaraan di tengah perjuangan menuntut ilmu di tanah rantau.

Liqa Akhawiy hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah untuk saling mendukung dan menguatkan. Di perantauan, kebersamaan adalah kunci menghadapi tantangan, dan melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk saling mengenal, memahami, dan menjadi saudara yang saling menopang, sesuai nilai-nilai ukhuwah dalam Islam.

Selama dua hari, kegiatan ini diisi dengan acara-acara seru yang dirancang khusus untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan. Meski baru pertama kali diadakan, Liqa Akhawiy langsung mendapat sambutan luar biasa dari para mahasiswa. Bagaimana tidak seru, sebanyak 23 perkumpulan kedaerahan mahasiswa ikut meramaikan acara ini, membawa semangat persaudaraan.

Perkumpulan kedaerahan yang ikut serta dalam Liqa Akhawiy perdana ini adalah:

 1. Makassar

2. Papua, Maluku, dan NTB

3. Bombana

4. Kolaka

5. Kendari, Buton, dan Konawe

6. Kalimantan

7. Bone, Soppeng, dan Wajo

8. Sidrap

9. Enrekang

10. Bulukumba

11. Gorontalo, Sulawesi Utara

12. Sulawesi Barat

13. Sulawesi Tengah

14. Pinrang

15. Jeneponto dan Takalar

16. Pangkep, Barru, dan Pare-pare

17. Maros

18. Gowa

19. Palopo dan Toraja

20. Luwu

21. Luwuk dan Morowali

22. Sumatra dan Jawa

23. Sinjai

Kehadiran 23 perkumpulan kedaerahan dalam Liqa Akhawiy perdana benar-benar membuat acara makin seru. Bukan cuma meriah, tapi mereka juga berhasil menciptakan harmoni keberagaman budaya di lingkungan STIBA Makassar. Semangat khas daerah yang dibawa setiap kelompok menciptakan suasana jadi lebih hidup dan tentunya memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara mahasiswa.

Kegiatan yang digelar dua hari ini punya rangkaian acara yang tak cuma asyik tapi juga melahirkan nostalgia.

1. Lomba Permainan Tradisional jadi salah satu highlight di hari Kamis dan Jumat sore. Dibuka oleh Ustaz Sirajuddin Syarif, S.Pd.I., S.H., M.H., dan pengarahan dari Ketua Panitia Nurkholis Bintang. Ada balap tempurung, lari kelereng, balap pelepah, bakiak, estafet pingpong, sampai balap karung. Semua peserta tumpah ruah dalam semangat kebersamaan sambil bernostalgia mainan zaman dulu.

2. Hari kedua makin seru dengan Lomba Masak. Masing-masing tim unjuk kebolehan masak Nasi Goreng ala daerah mereka. Ada yang pakai rempah khas kampung halaman, ada juga yang menyajikan tampilan unik yang membaut dewan juri terkagum-kagum. Aroma sedap dari masakan membuat aula acara penuh semangat kompetisi.

3. Malam Penutupan jadi puncak dari Liqa Akhawiy. Sesi ini diawali dengan tilawah Al-Qur’an yang meresapi hati, lalu dilanjutkan dengan taklim ukhuwah, sambutan, dan pastinya pengumuman juara. Dalam sambutannya, Ustaz Sirajuddin menyampaikan bahwa acara seperti ini penting untuk mempererat rasa persaudaraan di antara mahasiswa.

“Acara ini adalah momen yang pas untuk saling mengenal dan membangun ukhuwah. Terus jaga kebersamaan ini di mana pun kalian berada,” pesannya.

Ketua Panitia, Nurkholis Bintang, mengapresiasi antusiasme semua peserta yang membuat acara ini sukses besar.

“Terima kasih buat semua yang sudah berpartisipasi. Meski masih banyak kekurangan, semoga ini jadi langkah awal untuk Liqa Akhawiy yang lebih baik di masa depan,” ujarnya dengan penuh semangat.

4. Taklim Ukhuwah jadi salah satu sesi paling penting di Liqa Akhawiy kali ini. Ustaz Surahman Yatie, Lc., M.Ag., sebagai pemateri utama, memberikan penjelasan mendalam tentang ukhuwah dalam Islam. Dari jenis-jenis ukhuwah, bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membangun persaudaraan di antara para sahabat, hingga bahaya meninggalkan ukhuwah. Ia juga mengajak peserta untuk menerapkan nilai-nilai ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari sebagai penuntut ilmu di tanah rantau.

5. Malam Berbenah tak kalah penting. Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M.H.I., memandu sesi refleksi yang penuh makna. Peserta diajak untuk merenungi perjalanan hidup mereka sebagai mahasiswa dan mengevaluasi sejauh mana ukhuwah menjadi bagian dari perjuangan mereka. Malam itu, suasana terasa syahdu, penuh introspeksi, namun tetap membawa semangat baru.

6. Yang paling ditunggu-tunggu, Keasramaan Awards! Setelah satu periode kepengurusan UKK Kepesantrenan dan Keasramaan, Khaerul Ahmad, Ketua Umum, mengumumkan nama-nama mahasiswa dan penghuni asrama yang layak mendapat penghargaan. Mulai dari kamar terbaik, ketua kamar teladan, hingga pengurus asrama terbaik.

Berikut hasil lengkap lomba dan nominasi Keasramaan Awards:

  • Lomba Permainan Tradisional:
    • Juara 1: Bulukumba
    • Juara 2: Buton
    • Juara 3: Sidrap
    • Juara 4: Sumatra
    • Juara 5: Banggai
    • Juara 6: Enrekang
  • Lomba Masak: Papua dan Banggai
  • Keasramaan Awards:
    • Kamar Terbaik:
      • Gedung Abdullah Bin Umar: 04.03.02
      • Gedung Zaid Bin Tsabit: 08.02.02
      • Gedung Abu Hurairah: 02.01.01
    • Ketua Kamar Teladan: Nurdiansyah (04.03.02)
    • Penghuni Asrama Teladan: Muh. Nur Sayyid (08.03.11)
    • Pengurus Asrama Teladan: Dion Adraha (Departemen Kebersihan)

7. Sebagai penutup, Pentas Seni yang jadi euforia Liqa Akhawiy 2024. Tim Rijalul Hisbah tampil luar biasa dengan kombinasi pencak silat, puisi, dan nasyid yang dikemas dalam sebuah teater komedi. Tak hanya menghibur, tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang semangat dan ukhuwah dalam menuntut ilmu.

Reporter: Ibn Ahmad, Abu Kholid

Loading