(STIBA.ac.id) Makassar – Banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kota Makassar dan sekitarnya sejak Selasa (11/02/2025). Tak terkecuali daerah pemukiman sekitar Kampus STIBA Makassar.

Mata-mata penuh harap menatap langit, berharap hujan mereda. Namun, di tengah kesulitan, ada tangan-tangan yang tak ragu menolong.

Mereka adalah mahasiswa STIBA Makassar yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala, bersama rekan-rekan dari UKM Kalam, UKK Keasramaan, UKK BRTM Anas bin Malik, dan Himpunan Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah.

Dengan langkah pasti, mereka bergerak menyusuri jalan-jalan yang telah berubah menjadi sungai, mengulurkan bantuan tanpa banyak kata.

“Sebagian wilayah sudah terendam hingga pinggang orang dewasa, bahkan ada yang sampai atap rumah,” ujar Said Muhaimin, salah satu anggota Mapala mewakili rekan-rekan mahasiswanya.

Di beberapa titik, air sudah merangkak naik. Sementara jumlah pengungsi terus bertambah, di Kompleks Perumahan Ikhwah saja mencapai 143 jiwa dari 23 kepala keluarga.

Mereka datang bukan dengan sekadar niat baik, tapi juga keberanian. Arus yang cukup deras di beberapa titik serta peralatan yang terbatas, menjadi teman setia dalam misi ini.

Dengan perahu baja yang mereka bawa, satu demi satu warga dievakuasi. Beberapa dari mereka sakit, beberapa lainnya hanya bisa membawa pakaian seadanya.

Proses evakuasi sendiri dimulai sejak Selasa sore, 11 Februari 2025. Bergandengan dengan relawan dari Kalla Rescue dan Garda Pembela Umat dan Bangsa (Garuda), sekitar 40 mahasiswa bekerja tanpa pamrih.

Mereka menyusuri rumah-rumah yang hampir tenggelam, hingga terlibat langsung menyiapkan makanan bagi para pengungsi.

STIBA Makassar turut menyiapkan lantai 2 Masjid Anas bin Malik sebagai posko pengungsian.

Para pengungsi bersyukur atas perahu baja yang disediakan tanpa biaya, atas tangan-tangan yang membantu memindahkan barang-barang mereka, atas kebaikan yang hadir tanpa perlu diminta.

Bagi UKM Mapala, ini bukan sekadar aksi. Ini adalah janji mereka pada kemanusiaan. Dengan nilai-nilai tarbiah yang mereka dapatkan di STIBA Makassar, dan pelatihan yang mereka jalani selama ini, mereka telah terbiasa menghadapi bencana.

Dan mereka tahu, tugas ini belum selesai. Selama air belum surut, selama masih ada yang membutuhkan, mereka akan tetap ada.

Said Muhaimin menatap jauh ke depan. Harapannya sederhana, agar masyarakat dan pemerintah bisa saling menguatkan dalam menghadapi bencana yang kerap datang tanpa permisi.

Dan hingga saat itu tiba, mereka akan tetap berada di sini, melayani masyarakat yang membutuhkan di sela-sela rutinitas menuntut ilmu mereka.

Mereka juga telah membuka donasi bagi masyarakat yang ingin terlibat memberikan bantuan bagi para pengungsi, dapat menyalurkan melalui rekening:

💳 BSI – 7199 8199 46

a.n. UKM Mapala STIBA Makassar

Konfirmasi Bukti Transfer

☎ https://wa.me//6282187639023

a.n. ARFA DWI CAHYO

Loading