(STIBA.ac.id) Makassar – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar mengadakan Studium Generale yang mendatangkan Prof. Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd. Asri bin Zainul Abidin sebagai narasumber. Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan peserta dari kalangan dosen, mahasiswa dan masyarakat umum, bertempat di Masjid Anas bin Malik, Kampus STIBA Makassar, dan disiarkan secara langsung melalui Kanal Youtube STIBA TV dan PROmediaTAJDID, Kamis (01/06/2023).
Mufti Negeri Perlis Malaysia tersebut bercerita kehadiranya ke STIBA Makassar, saat bertemu dengan Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Zaitun Rasmin di Multaqa Ahlus Sunnah Asia Tenggara 20 Mei 2023 lalu.
“Terima kasih telah menerima saya di majlis ini, saya datang ke sini untuk mengulurkan salam ukhuwah islamiyah. Dari jauh saya datang ke sini, setelah saya berkenalan dengan Syekh Dr. Zaitun, dan saya mengenali tentang Wahdah, dan juga STIBA yang ada di sini,” ujarnya.
Multaqa Ahlus Sunnah Asia Tenggara yang diadakan di Perlis beberapa waktu lalu, dijelaskan oleh Ustaz Zaitun untuk memperkuat ukhuwah umat Islam.
“Saya berkata dengan Dr. Zaitun, saya dalam suatu usaha untuk coba untuk menyatukan umat yang besar di daerah nusantara ini, yang merangkumi khususnya Indonesia dan Malaysia. Kita merupakan suatu umat yang besar, Indonesia yang punya rakyat sekitar 300 juta dan Malaysia juga lebih dari 20 juta muslim. Tetapi kadang kita ini dipisahkan dalam berbagai perkara, dipisahkan oleh sempadang yang dibuat oleh penjajah, kalau di Malaysia ada Inggris dan di Indonesia ada Belanda,” kata Mufti Perlis tersebut.
Padahal menurut Prof MAZA sapaan akrabnya, kita sering membaca firman Allah dalam Al-Qur’an.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13).
Ayat yang lain juga menyebutkan,
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
Artinya: “Sesungguhnya umat kamu ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah Tuhan kamu, oleh sebab itu maka hendaklah kamu menyembah Aku”. (QS. Al-Anbiya: 92).
“Kita sering kali tidak berjaya menjadi umat yang satu, disebabkan kita dipisahkan oleh isu-isu pinggiran, isu-isu yang tidak peras dan asas, dipisahkan oleh batik Malaysia dan batik Indonesia, dipisahkan oleh isu-isu penta’biran, padahal kita lupa bahwa kita adalah umat yang satu, kita bersaudara,” tuturnya.
Demikian jelas tergambar dalam hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa setiap mukmin itu adalah bersaudara, maka hendaknya persaudaraan itu yang ditopang oleh iman senantiasa melahirkan persatuan.
“Saya berharap dengan ziarah saya di tempat ini, membantu saya di Negeri Perlis untuk majelis ilmuwan nusantara yang akan membangkitkan, termasuk tokoh-tokoh dari Makassar ini, yang akan sering dijemput ke Perlis supaya kita mempunyai suatu platform, suatu pentas atau tempat untuk kita seringkali berdiskusi dan berbincang, bagaimana untuk kita memajukan umat kita ini,” ujarnya.
Prof MAZA menuturkan bahwa supaya umat Islam Indonesia bukan hanya berpikir memajukan umat Indonesia, tapi umat Islam Malaysia juga berpikir membantu umat Islam Indonesia, begitu pun umat Islam Indonesia berfikir membantu umat Islam Malaysia, begitu seterusnya dengan negara-negara yang lain.
“Jika Arab gagal untuk bersatu, kita bangsa muslim Melayu sepatutnya menjadi contoh untuk Arab bahwasanya kita boleh melakukannya insyaallah,” pungkasnya.
Prof MAZA juga dijadwalkan untuk menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Anas bin Malik (02/06/2023).
Reporter: Muh. Akbar
