![](https://stiba.ac.id/wp-content/uploads/2024/12/Gambar-WhatsApp-2024-12-20-pukul-10.23.25_ee256843-1210x642.jpg)
(STIBA.ac.id) Makassar – Mahasiswa Kelas Prodi Perbandingan Mazhab (PM) IIID sukses melaksanakan kunjungan dan wawancara ke sejumlah pondok pesantren unggulan di Makassar, Gowa, dan Takalar. Kegiatan ini bertujuan menggali metode tahsin, tahfiz, murajaah, dan ujian Al-Qur’an yang diterapkan oleh pondok-pondok pesantren terkemuka.
Kunjungan ini berlangsung selama lima hari pada 11, 12, 13, 15, dan 16 Desember 2024, dengan jadwal yang berbeda untuk setiap kelompok. Para mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan pondok tujuan mereka:
- Pondok Pesantren IMMIM (Makassar)
- Markaz Imam Malik (Makassar)
- Ahlul Qur’an (Makassar)
- Pondok Pesantren Imam Asy-Syathiby (Gowa)
- Pondok Pesantren Al-Jazary (Takalar)
Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah ‘Ulumul Qur’an yang diampu oleh Ustaz Abdullah Yusran, Lc., S.H., M.Ag.
Sebagai institusi yang memiliki program hafalan Al-Qur’an, STIBA Makassar memandang pentingnya memahami berbagai metode terbaik dalam menghafal Al-Qur’an.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara STIBA Makassar dan pondok pesantren unggulan di wilayah tersebut.
Puncak kegiatan berlangsung pada pekan ke-15 TA. 2024-2025, di mana setiap kelompok mempresentasikan hasil wawancara mereka di hadapan dosen dan mahasiswa lainnya.
Mereka memaparkan berbagai metode hafalan yang ditemukan. Hal ini mampu memberikan wawasan baru kepada seluruh peserta.
Menutup rangkaian kegiatan, Ustaz Abdullah Yusran memberikan nasihat kepada mahasiswa.
“Ambil faedah yang kalian dapatkan untuk diri sendiri terlebih dahulu, sebelum menyebarkannya kepada orang lain,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan mendalam tentang metode hafalan, sekaligus memotivasi mahasiswa untuk terus meningkatkan kualitas hafalan dan mendalami Al-Qur’an.
Reporter: Ahmad Faried dan Ahmad Faiz