(STIBA.ac.id) Makassar – Dua hari penuh energi dan inspirasi! Upgrading Kepengurusan UKK dan UKM Putri STIBA Makassar sukses digelar pada 11-12 Februari 2025 di Aula Aisyah dan Aula Ummu Salamah, Kampus Putri STIBA Makassar.
Acara ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, tapi ajang “level up” kepengurusan demi membentuk aktivis dakwah yang solid, sinergis, dan penuh kolaborasi.
Dakwah = Perjalanan Seru yang Penuh Tantangan
Upgrading selalu jadi agenda wajib di awal kepengurusan, karena di sinilah pengurus baru dan lama dipersiapkan untuk menghadapi tantangan kepemimpinan dan dakwah di kampus.
Ustazah Nur Hidayah dalam materinya “Mentalitas Aktivis Dakwah Kampus: Tangguh Menghadapi Tantangan” memberikan analogi inspiratif,
“Berenanglah dalam lautan dakwah seperti ikan yang menyelami lautan dalam dengan segala tantangannya hingga kita sadar betapa indahnya lautan. Semakin dalam kita menyelami dakwah, semakin kita akan sadar betapa indahnya perjuangan ini,” tuturnya puitis dan menyentuh.

Jiwa Pemimpin Itu Harus Siap Dipimpin
Di sesi Kepemimpinan, Ustazah Kurnaemi Anita membakar semangat peserta dengan kisah-kisah heroik para sahabat Rasulullah ﷺ.
Mulai dari 30.000 pasukan muslim vs 120.000 pasukan Persia di Perang Qadisiyah, hingga kisah penaklukan Konstantinopel dan Andalusia yang membuktikan bahwa kepemimpinan sejati lahir dari perjuangan.
“Kalian tidak akan jadi pemimpin jika kalian tidak mau dipimpin! Orang yang terjun ke dunia dakwah, otomatis punya jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Dan ingat, pemimpin sejati tidak akan tertawa jika tugasnya belum selesai,” tegasnya membakar semangat para peserta.
Bukan Cuma Teori, Tapi Juga Aksi
Salah satu peserta upgrading mengungkapkan kesannya,
“Sangat luar biasa. Upgrading ini bukan cuma teori, tapi benar-benar memberi gambaran nyata tentang bagaimana seorang ADK menjalankan amanahnya. Materinya luar biasa, ada praktik langsung, plus kita bisa sharing pengalaman dan tantangan selama jadi pengurus!”
Ekspektasi ke Depan: Next Level!
Peserta berharap agar acara ini terus berlanjut dan berkembang dengan konsep yang lebih interaktif.
Para peserta menginginkan pemateri yang inspiratif dan relatable, sehingga materi yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diaplikasikan.
Selain itu, mereka juga berharap ada lebih banyak sesi praktik agar setiap pengurus semakin memahami tugas dan tanggung jawabnya secara langsung.
Tidak kalah penting, sharing session antarpengurus menjadi harapan besar agar mereka bisa saling belajar, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan satu sama lain dalam menjalankan amanah kepengurusan.
Dakwah Butuh Generasi Profesional
Dari materi manajemen dasar hingga grand design forum, semuanya dikupas tuntas. Karena pada akhirnya, perubahan itu ada di tangan generasi muda.
Dakwah bukan sekadar tugas, tapi jalan perjuangan yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan profesional. So, siapa yang siap jadi pemimpin dakwah selanjutnya?
