Penulis: admin

  • Mahasiswa KKN STIBA Pemateri Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah di Desa Manimbahoi

    Mahasiswa KKN STIBA Pemateri Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah di Desa Manimbahoi

    (STIBA.ac.id) Gowa – Pemerintah Kabupaten Gowa secara rutin melaksanakan program Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah di setiap instansi  pemerintah dan pendidikan yang ada di kabupaten yang bertetangga dengan Kota Makassar ini.

    Kali ini Mahasiswa KKN STIBA Makassar Angkatan II diundang untuk menjadi pemateri Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah di hadapan elemen masyarakat desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Jumat (26/1/2019).

    Kegiatan yang dirangkaikan dengan seminar program kerja KKN STIBA Makassar ini mendapat respon yang sangat baik. 

    Kegiatan ini antusias dihadiri para staf desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa Manimbahoi secara umum.

    Kordes Manimbahoi Muhammad Indra Adhyaksa mengajak kepada setiap masyarakat agar senantiasa mengintrospeksi setiap diri dari musibah yang baru saja terjadi di Kecamatan Parigi. Musibah longsor di beberapa titik di Kecamatan Parigi termasuk di Desa Manimbahoi itu telah merusak beberapa rumah warga dan memutus sebagian akses penghubung antar desa.

    Setelah ceramah Jumat Ibadah, dilanjutkan dengan pemaparan program kerja Mahasiswa KKN STIBA Makassar di Desa Manimbahoi.

    “Kami berharap mahasiswa KKN STIBA Makassar bisa menjadi penggerak masyarakat untuk kembali mengenal Islam yang sesungguhnya,” ujar Ibu Desa Manimbahoi pada sesi terakhir saran, kritik, dan tanggapan.

    Terkait pelaksanaan Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah, sudah menjadi program rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pagi di lima desa di Kecamatan Parigi. Demikian halnya Jumat Ibadah juga dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD/MI hingga SMA. Hal ini karena Jumat Ibadah sudah dianjurkan kepada semua instansi di Kabupaten Gowa.

    Reporter: Muhammad Indra Adhyaksa (Kordes Manimbahoi)

  • Cetak Dai Berkualitas, DEMA Adakan Pelatihan Imam dan Khatib

    Cetak Dai Berkualitas, DEMA Adakan Pelatihan Imam dan Khatib

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Departemen Diklat DEMA STIBA Makassar menyelenggarakan Pelatihan Imam dan Khatib dengan tema “Mencetak Imam dan Khatib yang Berkualitas” di Masjid Anas bin Malik, Ahad (27/1/2019).

    Pelatihan Imam dan Khatib merupakan salah satu program kerja Departemen Diklat yang bertujuan  untuk memberikan bekal kepada peserta untuk menjadi imam dan khatib profesional.

    Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.00 sampai pukul 17.30 WITa tersebut diikuti sebanyak 170 mahasiswa dan 15 peserta umum.

    Pelatihan kali ini menghadirkan empat pemateri dengan latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, sesuai dengan materi yang mereka sajikan.

    1. Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. membawakan materi “Bekal-Bekal Seorang Da’i”.

    2. Ustaz Harman Tajang, Lc., M.H.I. membawakan materi “Public Speaking dan Pola Perumusan Materi”.

    3. Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I. membawakan materi “Fiqih Imam dan Khotib Jum’at.

    4. Ustaz Muhammad Abdul Malik, S.Ag.  membawakan materi “Simulasi Khatib”.

    Departemen Diklat bekerja sama dengan Departemen Dakwah dan Kaderisasi menyiapkan wadah berupa memberikan jadwal khotbah kepada peserta untuk mengontrol perkembangan imam dan khatib.

    Sinatra selaku Ketua Departemen Diklat berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut bisa menjadi amal jariyah bekal untuk di akhirat kelak.

    Reporter: Fiqih Zul Fasrih

    Foto: Insan Kamil

  • Perjuangan Mapala STIBA Antarkan Logistik ke Lokasi Longsor

    Perjuangan Mapala STIBA Antarkan Logistik ke Lokasi Longsor

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Mapala STIBA Makassar melakukan ekspedisi menembus Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa. Ekspedisi ini ditempuh melalui akses jalan mendaki sejauh 10 kilometer melawati 13 titik longsor. Titik-titik ini masih sangat rawan untuk dilalui mengingat cuaca yang sulit ditebak dan masih ada potensi longsor susulan.

    Longsor yang menutup akses menuju Desa Mangempang ada 13 titik. Sehingga, kendaraan roda dua dan empat tidak memungkinkan untuk digunakan mendistribusikan bantuan ke masyarakat terdampak bencana longsor.

    Kec. Manuju Kab. Gowa adalah pos pertama pemberhentian kendaraan roda dua dan roda empat untuk mengakses bantuan ke Desa Mangempang. Dari pos inilah, sebanyak 15 anggota Mapala STIBA Makassar didampingi Ustaz Syandri, Lc., M.A. selaku pembina Mapala memulai perjalanan dengan berjalan kaki.

    Masing-masing personil membawa beban logistik tak kurang dari 20 kg. Logistik yang disiapkan oleh LAZIS Wahdah ini terdiri dari beras, ikan kaleng, mi instan, perlengkapan bayi, tabung gas, dan alat MCK. Berjalan kaki melalui medan yang sulit ditambah beban berat adalah tantangan yang harus mereka lalui demi membantu sesama.

    Tiba di Posko kedua, Desa Pattiro, rombongan melakukan persiapan pendakian. 13 titik longsor yang akan mereka lalui untuk bisa menembus Desa Mangempang merupakan titik siaga. Berbahaya dan besar kemungkinan untuk terjadi longsor susulan.

    Tepat pukul 12.00 WITa, rombongan Mapala tiba di lokasi, Desa Mangempang. Warga terdampak longsor menyambut kedatangan mereka dengan suka cita.

    Di pengungsian banyak anak-anak dan orang tua yang masih menampakkan raut wajah cemas dan ketakutan. Salah seorang di antaranya adalah Nurul Qolbi. Murid kelas V SD ini mengisahkan peristiwa naas tersebut, “Saya bersama bapak lagi menggembala sapi. Tiba-tiba hujan yang sangat deras dan longsor. Semua warga berlarian menuju masjid. Di sana kami mengaji, shalat dan berzikir sampai hujannya reda.”

    Mengingat banyaknya kebutuhan warga terdampak longsor, dan minimnya relawan yang mampu menembus Desa Mangempang, tim Mapala mengirim logistik sebanyak dua kali ke lokasi ini.  

    Dari data yang diperoleh, ada puluhan rumah yang rusak parah, sementara korban meninggal dunia tercatat 11 orang. Beberapa ekor sapi ternak ikut menjadi korban dalam tragedi ini. Hingga saat ini, akses menuju ke Desa Mangempang masih sulit dilalui.

    Reporter: Azwar Malik

     

  • Di Bantimurung, Mahasiswa KKN Terima Tantangan Tokoh-Tokoh Masyarakat

    Di Bantimurung, Mahasiswa KKN Terima Tantangan Tokoh-Tokoh Masyarakat

    (STIBA.ac.id) Maros –  Kecamatan Bantimurung yang terletak di wilayah pemerintahan Kabupaten Maros menjadi salah satu daerah yang menerima Mahasiswa KKN  STIBA Makassar Angkatan II Tahun 1439-1440 H/2018-2019 M.  Kecamatan ini terdiri dari lima desa dan dua kelurahan.

    Sebanyak 85 mahasiswa, terdiri dari 29 mahasiswa dan 56 mahasi swi diutus ke wilayah ini. Rabu (14/01/2019) hingga Kamis (22/01/2019), mereka mengadakan seminar sosialisasi program kerja di setiap desa dan kelurahan tempat pengutusan masing-masing. Tamu undangan dalam acara tersebut antara lain lurah, kepala desa, Babinsa, kepala dusun, ketua RT/RW, serta tokoh-tokoh masyarakat sekitar yang berada di desa masing-masing.

    Kegiatan ini dilaksanakan guna memperkenalkan program-program apa saja yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa STIBA Makassar di Bantimurung. Di samping itu juga untuk meminta dukungan dari masyarakat sekitar.

    Kedatangan KKN STIBA Makassar Angkatan II ini disambut hangat oleh masyarakat. Memori mereka akan kegiatan-kegiatan KKN STIBA Makassar pada tahun lalu masih membekas. Demikian pula program kerja mereka yang berhasil bertahan hingga sekarang, seperti TK/TPA yang dibentuk oleh KKN STIBA Makassar Angkatan I di beberapa desa.

    Masyarakat memandang program kerja yang diagendakan oleh mahasiswa KKN STIBA cukup berbeda dengan kampus lainnya. Mahasiswa KKN dari kampus lain lebih menitikberatkan pada program kerja yang berkaitan dengan pekerjaan fisik, sedangkan  program kerja yang ditawarkan oleh mahasiswa STIBA Makassar fokus pada program-program yang berkaitan dengan agama. Karenanya, harapan masyarakat dengan kedatangan mahasiswa KKN STIBA Makassar agar bisa menjadi pelopor di bidang agama.

     “Mudah-mudahan mahasiswa KKN STIBA Makassar Angkatan II tahun 2019 menjadi pelopor masyarakat dalam bidang keagamaan,” kata Ketua BPD Mangeloreng H. Musa, S.Pd. M.Pd. dalam sambutannya.

    Kedatangan mahasiswa STIBA dalam rangka KKN ini membawa harapan besar bagi masyarakat sekitar untuk bisa memberikan manfaat dari segi ilmu agama seperti membaca Alquran, ilmu fiqih dasar dan lain sebagainya.

    Sekdes Minasa Baji Nurhayati Ahmad menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada mahasiswa STIBA, khususnya yang berlokasi di Desa Minasa Baji. Ia berharap mahasiswa STIBA bisa bekerja sama dan membantu pemerintah desa dalam melayani masyarakat, khususnya  dengan membekali warga tentang pengetahuan agama.

    “Mudah-mudahan dengan terlaksananya program kerja KKN STIBA Makassar dapat memberikan perubahan yang lebih baik untuk masyarakat yang ada di Desa Minasa Baji,” ujar Nurhayati.

    Semua program kerja yang disosialisasikan disambut baik oleh masyarakat. Bahkan tantangan-tantangan baru kini berdatangan berupa usulan-usulan dan harapan-harapan masyarakat dan tokoh setempat. Di antaranya usulan penambahan program, permintaan agar semua masjid di desa bisa dibina, permintaan agar setiap dusun atau RW bisa merasakan program kerja yang dibawa oleh mahasiswa STIBA.

    Sekretaris BPD Baruga, Muhajirin mengatakan, “Setiap dusun hendaknya turut merasakan dampak baik dari proker-proker agar merata hasilnya.”

    Ustaz Kamaruddin selaku imam Dusun Samariga turut memberikan harapan, “Kami berharap mahasiswa kegiatannya menyeluruh, jadi lorong-lorong kecilpun bisa dijangkau,” harapnya.

    Bagaimana tidak dikatakan sebagai tantangan, jumlah mahasiswa yang KKN di setiap desa atau kelurahan hanya terdiri dari empat ikhwan dan tujuh akhwat, sementara mereka harus menangani enam sampai sebelas masjid. Ditambah lagi adanya  empat sampai lima dusun atau RW di setiap desa atau kelurahan. Dan semua ini harus terlaksan dalam waktu relatif singkat, dua bulan masa KKN.

    Harapan-harapan yang disampaikan oleh masyarakat kepada mahasiswa KKN STIBA Makassar berbeda dari kampus lain, permintannya bukan hal yang berbentuk fisik akan tetapi berupa ilmu yang bermanfaat. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Tukamasea, Makmur, S.E., “Harapan kami agar mahasiswa yang datang ini bisa memberikan bekas di Desa Tukamasea, agar bisa membentuk generasi yang lebih baik. Dan juga pendidikan yang dibawa oleh mahasiswa STIBA ini bisa sampai ke setiap dusun yang ada di Tukamasea ini. Kami juga berharap ada bekas di Tukamasea, berupa kelancaran bacaan Alqur’an bagi warga desa.”

    Pada hari terakhir seminar, Selasa (22/01/2019), kegiatan seminar yang dilakukan di tiga desa diwarnai hujan lebat, angin kencang, dan banjir di beberapa daerah. Walaupun peserta seminar yang hadir tidak memenuhi target, akan tetapi kehadiran mereka sudah mewakili hati dan semangat warga lain dalam menyambut dan menerima program kerja yang ditawarkan oleh mahasiswa KKN STIBA Makassar.

    Jalankan mi program kerja ta, biar tidak ada seminar pasti diterima ji itu,” kata seorang warga.

    Reporter: Muhammad Fadel

  • Mahasiswi KKN STIBA Adakan Baksos bagi Warga Terdampak Banjir

    Mahasiswi KKN STIBA Adakan Baksos bagi Warga Terdampak Banjir

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Tim KKN Putri STIBA Makassar bekerjasama dengan UKM Putri STIBA Makassar mengadakan bakti sosial pasca bencana banjir yang terjadi mulai Rabu, 23 Januari 2019 di sejumlah daerah di Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa.

     

    Penggalangan dana dan bantuan berupa barang mulai dikumpulkan pada hari itu juga. Bantuan mulai disalurkan pada hari Jumat, 25 Januari 2019. Bakti sosial tersebut serempak diadakan oleh Tim KKN Idarah Keputrian STIBA Makassar bekerjasama dengan UKM Putri STIBA Makassar dan Tim KKN Bantimurung.

     

    Beberapa lokasi yang menjadi tempat penyaluran bantuan seperti di daerah Gowa, Posko SD IT Wahdah Islamiyah, perumahan-perumahan sekitar Kampus STIBA Makassar yaitu Perumahan Asabri, Perumahan Baruga II, Perumahan Nasional Antang Blok X, Perumahan Gubernuran dan Perumahan Ikhwah. Adapun di Kecamatan Bantimurung Maros, bantuan berpusat di daerah Alatengae.

     

    Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh korban saat itu, seperti makanan dan pakaian, alat cuci kakus, selimut, bantal, minyak kayu putih dan lain-lain. Selain berupa barang, pelaksana kegiatan juga memberikan bantuan berupa jasa. Mereka membantu para korban membersihkan rumah setelah air surut, mengangkat dan merapikan barang-barang yang berantakan serta mencuci pakaian mereka yang terendam banjir.

     

    “Alhamdulillah rumah sudah kinclong. Bidadari STIBA tiga hari berturut-turut datang membersihkan. Hari ini mereka bereskan cucian yang berlumpur, saya hanya suruh sepul lumpurnya, ternyata lebih dari itu mereka cuci, jemur, dibawa ke laundry, sebagiannya mereka sudah lipat. Masya Allah, baarakallaahu fiikunna wa jazaakumullaahu khairan. Maka nikmat Allah yang mana lagi yang kamu dustakan?” tulis salah seorang warga via WhatsApp.

     

    Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah mereka yang mendapat bantuan. Rasa syukur dan doa terucap dari lisan untuk pelaksana kegiatan dan para muhsinin yang telah menginfakkan harta mereka.

    Tim KKN Kantor Keputrian STIBA Makassar bekerjasama dengan UKM Putri STIBA Makassar dan Tim KKN Bantimurung membuka kembali kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta meringankan penderitaan korban banjir dalam kegiatan Baksos Jilid II. Silakan salurkan bantuan Anda ke nomor rekening BRI 3629-01-027557-53-0 a.n. Fitriana dan konfirmasi ke Contact Person 085397774907.

     

    Senin, 28 Januari 2019

    TIM KKN Idarah Keputrian STIBA Makassar  

      

     

     

     

  • Lokasi Terdampak Longsor, Mahasiswa KKN STIBA di Parigi Bantu Warga Buka Akses Jalan

    Lokasi Terdampak Longsor, Mahasiswa KKN STIBA di Parigi Bantu Warga Buka Akses Jalan

    (STIBA.ac.id) Gowa –  Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa, saat ini menampung sebanyak 25 orang mahasiswa KKN STIBA Makassar.

    Wilayah kecamatan ini terbagi ke dalam lima wilayah pemerintahan desa, yakni Desa Majannang sebagai Ibukota Kecamatan Parigi, kemudian berturut-turut Desa Manimbahoi, Desa Bilangrengi, Desa Jonjo serta Desa Sicini. Setiap desa menerima lima mahasiswa STIBA Makassar.

    Keadaan alam di wilayah ini terdiri dari bentang alam pegunungan yang berpusat pada Gunung Bawakaraeng. Diselingi ngarai-ngarai yang di dasarnya mengalir Sungai Je’neberang dan Sungai Kunisi’ di sebelah selatan dan Sungai Liangpimbali di sebelah utara Parigi.

    Dengan topografi yang didominasi pegunungan ini, menjadikan daerah inilah yang paling banyak mengalami dampak tanah longsor dalam bencana banjir dan tanah longsor di Sulsel, Selasa (22/01/2019). Akibat intensitas hujan yang tinggi disertai angin yang bertiup kencang selama dua hari berturut-turut, beberapa titik di Kecamatan Parigi mengalami musibah tanah longsor.

    Tak hanya menutup akses jalan, longsor ini bahkan menimbun perkampungan warga serta merenggut puluhan nyawa.

    Di bawah komando Mohamad Rizki Ismail selaku korcam, ke-25 mahasiswa ini, selain aktif menjalankan program-program kerjanya seperti mengisi khotbah Jumat di setiap masjid,  pengajaran baca Alquran untuk dewasa dan TK/TPA, mereka turut berpartisipasi membersihkan gundukan tanah longsor yang memutus jalan yang menghubungkan Desa Bilanrengi dan Desa Majannang.

    Kordes Bilanrengi, Mudabbir Anshar mengatakan bahwa keterlibatan para mahasiswa KKN dalam aksi tersebut merupakan bentuk simpati atas musibah tersebut.

    “Ini adalah bentuk simpati kami, karena musibah ini telah menyebabkan tiga rumah warga desa ini hancur,” ujar Mudabbir.

    Bersyukur, tidak ada korban jiwa dari warga Desa Bilanrengi dalam peristiwa tersebut.

    Reporter: Mohamad Rizky Ismail (Korcam Kec. Parigi)

  • Mahasiswa KKN STIBA Kelurahan Kunjung Mae Adakan Seminar Pemaparan Program Kerja

    Mahasiswa KKN STIBA Kelurahan Kunjung Mae Adakan Seminar Pemaparan Program Kerja

     (STIBA.ac.id) Makassar –  Mahasiswa KKN Angkatan II STIBA Makassar Kelurahan Kunjung Mae mengadakan seminar pemaparan program kerja di Kantor Kelurahan Kunjung Mae pada Sabtu sore (26/01/19). Acara ini dihadiri oleh lurah Kunjung Mae, Babinsa, Imam Kelurahan, dan para ketua RT/RW se-Kelurahan Kunjung Mae, Serta Koordinator KKN STIBA Kecamatan Mariso.

    Arya Syahputra selaku koordiantor kecamatan, dalam sambutannya memperkenalkan bahwa KKN mahasiswa STIBA sedikit berbeda dengan KKN mahasiswa dari kampus lain.

    “Inilah kami dari kampus STIBA yang insya Allah berbeda dengan teman-teman yang ada di kampus lain. Kalau mereka fokus untuk kerja-kerja fisik di desa, maka perkenalkan kami yang insya Allah program-program kerjanya sebagian besar untuk pembinaan hati. Kita harap dengannya masyarakat dekat dengan Alqur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga insya Allah keberkahan dari Allah akan turun di kampung kita ini,” ujar Arya.

    Adapun jumlah mahasiswa KKN STIBA di Kelurahan Kunjung Mae tahun ini sebanyak tiga orang mahasiswa dan tujuh orang mahasiswi.

    Lurah Kunjung Mae, Ikbal, berharap agar mahasiswa STIBA selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan tokoh masyarakat dalam setiap kegiatan yang ingin dilaksanakan.

    “Kami berharap agar dalam setiap kegiatan yang ingin dilaksanakan, mahasiswa KKN STIBA selalu berkoordinasi dengan pihak pemerintah dan tokoh masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

    Selaku koordinator kelurahan, dalam pemaparannya Jusmar Zulhandi meminta arahan dan  dukungan dari pemerintah kelurahan dan seluruh unsur masyarakat yang ada di kelurahan Kunjung Mae dalam menyukseskan program-program yang telah dicanangkan.

    “Tentunya, dalam menyukseskan program kerja yang telah kita canangkan, kami membutuhkan masukan, arahan, serta dukungan dari pihak kelurahan serta seluruh unsur masyarakat,” pungkasnya.

    Ketua LPM Kunjung Mae menyambut baik kehadiran mahasiswa STIBA dan meminta agar bisa bekerjasama dengan pihak LPM dalam perbaikan moral masyarakat, dengan selalu melibatkan pihak LPM dalam setiap program sosial dan pembinaan yang dilaksanakan.

    Nurdin selaku Babinsa Kunjung Mae, berpesan agar dalam program taklim dan kultum mahasiswa STIBA tidak bersinggungan langsung dengan apa yang telah dianut oleh masyarakat, agar ukhuwah islamiyah tetap terjalin antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

    Acara seminar ini diakhiri dengan pemutaran video singkat pengenalan program Dirosa (Pendidikan Alqur’an untuk Orang Dewasa). Dirosa merupakan salah satu program unggulan KKN STIBA yang sejauh ini sudah berjalan dengan sejumlah peserta dari kalangan pemuda.

    Reporter: Jusmar Zulhandi

  • Sendiri di Lokasi KKN, Syahrul Kebanjiran Tugas Dakwah

    Sendiri di Lokasi KKN, Syahrul Kebanjiran Tugas Dakwah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Tak hanya diutus ke wilayah Makassar dan sekitarnya, beberapa orang mahasiswa KKN STIBA Makassar Gel. II juga diutus ke wilayah yang terletak jauh dari Makassar. Sebutlah Syahrul Bardin yang akrab dipanggil Syahrul. Mahasiswa asal Bombana yang diutus berdakwah ke masyarakat Pulau Kabaena. Pulau Kabaena adalah salah satu pulau yang berada di Kab. Bombana, Propinsi Sulawesi Tenggara.

    Di sinilah, tepatnya di Kecamatan Kabaena Barat, Syahrul menebarkan dakwah Islam. Mengajarkan akhlak islami dan ilmu-ilmu syar’i  yang telah diserap dari para gurunya selama di STIBA Makassar.

    Kehadirannya disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat di kecamatan tersebut. Pada saat musyawarah bersama warga setempat (20/1), beberapa warga menyampaikan harapan mereka kepadanya.

    “Kita berharap Ustaz Syahrul bisa tinggal dan berdakwah di sini untuk seterusnya,” ucap salah seorang warga yang hadir di musyawarah tersebut.

    Bahkan, Camat Kabaena Barat Musmuliadi, S.H. yang juga hadir pada musyawarah tersebut mengatakan, “Kita berharap Saudara Syahrul bisa membuka kran-kran dakwah baru yang bisa dilanjutkan setelah dua bulan masa KKN di tempat ini berakhir, terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh dakwah sama sekali.”

    Foto: Musyawarah bersama warga Sikeli dan bapak camat Kabaena Barat

    Sementara Saiful, salah seorang warga Sikeli yang hadir dalam rapat itu mengatakan, “Kita berharap kepada Ustaz Syahrul bisa membawa suasana baru untuk masyarakat kita di daerah ini khususnya,” harapnya.

    Alhamdulillah, banyak program dakwah yang ditawarkan dan telah terlaksana serta mendapat respons baik dari masyarakat setempat. Di antaranya pengajian tafsir dan tadabbur Alquran di masjid Bahrul Ulum setiap Ahad malam.

    Foto: Taklim di Masjid Bahrul Ulum

    Pengajian Syarah Hadits Kitabul Jami’ di Masjid Al-Falaq setiap Senin malam.

    Foto: Pengajian Syarah Hadits Kitabul Jami’ di Masjid Al-Falaq

    Pengajian Syarah Hadits Arba’in di Masjid Raya Al-Anshar setiap malam Jumat.

    Foto: Pengajian Syarah Hadits Arba’in di Masjid Raya Al-Anshar 

    Pengajian tadabbur Alquran ayat-ayat pilihan di Masjid Bahrul Ulum setiap Sabtu sore yang dikhususkan untuk kaum wanita.

    Foto: Taklim khusus untuk wanita

    Aktivitas lain dari mantan ketua DEMA STIBA Makassar ini adalah setiap Jumat dijadwalkan mengisi khotbah Jumat di beberapa masjid yang ada di kecamatan tersebut. Sementara setiap sore, mulai Senin sampai dengan Jumat adalah jadwal rutin mengajar santri TK/TPA dan membimbing mereka untuk menghafal Alquran.

    Foto: Mengajar santri TK/TPA

    Tak luput, para pemuda juga jadi sasaran dakwahnya, bahkan di setiap malam setelah shalat Isya, Syahrul mengkhususkan waktu untuk mengajar beberapa pemuda tentang ilmu agama dasar dan juga membaca Alquran dengan metode Dirosa (Pendidikan Alquran untuk orang dewasa).

    Foto: Taklim khusus untuk pemuda

    Selain kegiatan dakwah dan pembinaan, Syahrul juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang ada di daerah tersebut. Di antaranya silaturahmi ke rumah-rumah warga dan juga kerja bakti membersihkan saluran air dan membangun jembatan bersama warga setempat yang dilaksanakan pada Selasa (22/01/2019).

    Tentu semua itu dilakukan karena Allah dan juga untuk lebih dekat dan bisa berbaur dengan masyarakat, dan juga agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk masyarakat setempat.

    “Yang menjadi motivasi dakwah kami adalah bahwa kalau saja orang-orang di luar Islam dan orang yang berpemahaman salah bahkan sesat, senantiasa bersemangat mendakwahkan kebatilannya, lantas apakah kita penyeru kebaikan akan tinggal diam membiarkan mereka bebas menyebarkan pemahamannya yang keliru? Tentu tidak, namun kita juga harus senantiasa bersemangat mendakwahkan agama yang benar ini kepada masyarakat kita bahkan kita harus lebih semangat daripada para penyeru kebatilan itu,” tegas Syahrul.

     

  • Pasca Banjir, Mahasiswa STIBA Makassar Bantu Bersihkan Rumah Warga

    Pasca Banjir, Mahasiswa STIBA Makassar Bantu Bersihkan Rumah Warga

    (STIBA.ac.id) Makassar – Banjir surut di beberapa titik setelah curah hujan mulai menurun dua hari terakhir. Warga terdampak banjir juga sudah kembali ke rumah-rumah mereka dan melakukan pembersihan.

    Jumat (25/01/2019), STIBA kembali menurunkan sejumlah mahasiswa untuk turut membantu warga melakukan pembersihan  rumah dan lingkungan yang berlumpur akibat banjir. 

    Sejak Jumat pagi, beberapa mahasiswa yang tak memiliki agenda perkuliahan di bawah koordinir Ustaz Syandri Sya’ban, Lc., M.A. setelah  mendapat arahan dari Ketua STIBA Makassar untuk berbaur dengan masyarakat di kompleks perumahan-perumahan terdekat guna membersihkan lumpur dan sampah yang masih berserekan pasca-banjir.

    Sore harinya, jumlah mahasiswa STIBA yang dilibatkan lebih banyak.  Kali ini, mereka bahu membahu dengan tim Garuda. 

    Sementara untuk bantuan normalisasi pasca banjir di wilayah Kabupaten Gowa yang mengalami dampak paling parah, STIBA menurunkan satuan khusus Mapala.

    Sebelumnya, ketika banjir mulai meninggi mahasiswa STIBA Makassar juga ikut mengevakuasi warga beserta barang-barang mereka di beberapa lokasi banjir.

    Reporter: Zlljian Adet Jibrann

  • Di Mariso, Mahasiswa KKN STIBA Bantu Pembangunan Masjid

    Di Mariso, Mahasiswa KKN STIBA Bantu Pembangunan Masjid

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Mahasiswa KKN STIBA Makassar Gel. II yang telah diutus ke daerah tugas masing-masing telah memulai aktivitas-aktivitas mereka. Termasuk di Kecamatan Mariso yang menerima sembilan puluh orang mahasiswa.

    Ahad (20/01/2019), mahasiswa KKN STIBA Makassar membantu masyarakat yang bergotong-royong membangun Masjid Darut Tauhid di Kelurahan Bontorannu. Sebagai bentuk partisipasi, mahasiswa STIBA mendapatkan amanah untuk menyelesaikan satu galian tiang masjid.

    Esok harinya, Senin (21/01/2019), mahasiswa STIBA Makassar menjadi pelaksana kegiatan peletakan batu pertama di Masjid Babut Taqwa Bontorannu. Acara ini dihadiri oleh Camat Mariso, Juliaman dan Wakil Walikota Makassar, Dr. H. Syamsu Rizal, S.Sos., M.Si. dan masyarakat setempat.

    Masyarakat setempat merespons baik kehadiran mahasiswa KKN STIBA dan aktivitas yang mereka lakukan di lokasi KKN.

    Mahasiswa KKN di Kecamatan Mariso terdiri dari 27 orang mahasiswa dan 63 orang mahasiswi. Sejauh ini, mereka telah melaksanakan program Pendidikan Alquran untuk Orang Dewasa (Dirosa). Dirosa ini diadakan di Kelurahan Bontorannu dan diikuti oleh lebih dari 20 orang bapak-bapak.

    Di samping itu, mereka juga telah menyelenggarakan kultum setiap habis shalat berjamaah di masjid, penyampaian hadis, baksos, tarbiyah dan dirosa untuk pemuda, serta menjadi tenaga pengajar untuk SD.

    Beberapa kegiatan besar juga telah mereka programkan, seperti tabligh akbar, ruqyah dan bekam massal, serta festival anak shaleh.

    Reporter: Arya Syahputra (Korcam Mariso)