Kategori: Feature

  • Studium Generale Hadirkan Ustadz Farid Achmad Oqbah, M.A. sebagai Narasumber

    Studium Generale Hadirkan Ustadz Farid Achmad Oqbah, M.A. sebagai Narasumber

    3

    Tahun ajaran baru di STIBA Makassar telah dimulai. Ditandai dengan Kuliah Perdana yang berlangsung hari Senin, 16 Dzulqa’dah 1436/31 Agustus 2015, bertempat di Gedung Aula Perkuliahan Putri.

    Kuliah Perdana kali ini menghadirkan salah seorang tokoh nasional, Ustadz Farid Achmad Oqbah, Lc., M.A. sebagai pemateri. Sebelum membahas tema yang diminta oleh panitia yaitu Peran Penuntut Ilmu dalam Menghadapi Konspirasi Musuh-Musuh Islam, Ustadz Farid terlebih dahulu memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Beliau menyebutkan salah satu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang membagi manusia menjadi empat golongan, yaitu:

    1. Manusia yang diberikan oleh Allah karunia ilmu ad-dien dan ilmu ad-dunya. Disebabkan karena ia menguasai keduanya, ia bisa sukses dua-duanya. Sukses di dunia dan akhirat.
    2. Manusia yang dikaruniakan ilmu ad-dien tapi tidak diberikan kepadanya ilmu dunia. Dunianya mungkin pas-pasan atau kekurangan tapi akhiratnya melimpah dan sukses.
    3. Manusia yang dikaruniai ilmu dunia tapi tidak dikaruniai ilmu ad-dien. Ilmunya melimpah tapi orientasinya sebatas dunia.
    4. Manusia yang tidak diberikan ilmu ad-dien dan tidak juga diberikan ilmu dunia.

    Menurut Ustadz Farid, dari dua komponen ilmu ad-dien dan ilmu ad-dunya tentunya yang paling penting adalah ilmu ad-dien karena ilmu ini sifatnya fardhu ‘ain sementara ilmu dunia adalah fardhu kifayah.

    Beliau melanjutkan bahwa dalam salah satu kitab karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah yaitu Miftah Daar as-Sa’adah, disebutkan 300 keutamaan ilmu ad-dien beserta para menuntutnya.

    “Maka keutamaan Antum belajar di sini melebihi mereka yang kuliah di tempat-tempat umum sebanyak 300 kali. Makanya jangan merasa kecil hati. Saya di kuliah di STIBA belajar agama, nanti masa depan saya bagaimana,” uajrnya memotivasi.

    IMG_2657

    Inisiator MIUMI dan mantan ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) ini juga mengharapkan agar para mahasiswa menjadi seorang alim rabbani. Menurutnya, seorang alim rabbani tidak sekadar memahami ilmu-ilmu yang terkait dengan Allah yaitu tauhid, maupun ilmu-ilmu yang terkait dengan syariat, tapi ia juga memiliki hikmah. Bijaksana dan mampu memahami fiqhud dalil dan fiqhul waqi’. Selain itu, ia juga memiliki sifat halim, penyabar. Karena seorang yang alim, hakim, ketika ia berdakwah maka ia butuh proses yang panjang. Nabi Nuh ‘alaihis salam berdakwah 950 tahun tapi justru kaumnya justru meninggalkannya.

    Terkait dengan tema kuliah perdana, Ustadz Farid menyebutkan bahwa musuh-musuh Islam baik dari kalangan jin maupun manusia telah bersepakat untuk menghancurkan Islam. Dan siapa pun yang terlibat dalam membela Islam akan dijegal. Di antara bentuk pekerjaan musuh Allah adalah menciptakan konsep Islam Nusantara untuk mengerdilkan Islam, Islam warna-warni, supaya kelak ada Islam Amerika, Islam Eropa, Islam Cina, Islam Nusantara. Ini adalah di antara bentuk konspirasi musuh-musuh Islam.

    Ada tiga poin utama perusakan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam, merusak akidah umat Islam dengan model pemurtadan, kristenisasi, aliran sesat. Yang kedua merusak pikirannya dengan syubhat orientalisme, sekularisme dan dengan isme-isme yang lain. Yang ketiga dengan merusak badannya, dijajah, disiksa, dibunuh, dan seterusnya. Semuanya itu, menurut Ustadz Farid Achmad Oqbah dimaksudkan untuk melumpuhkan Islam.

    Secara garis besar, musuh-musuh Islam dapat diklasifikasin dalam lima kelompok besar:

    1. Kaum kuffar yang gerakannya dikendalikan oleh Yahudi.
    2. Musyrik, dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah Rusia dan Cina.
    3. Kaum munafikin, orang-orang yang mengaku Islam tapi sangat membenci Islam.
    4. Penganut sistem buatan manusia, dan
    5. Pembuat kerusakan.

    Setelah menyampaikan  kuliah umum selama kurang lebih 1,5 jam, Ustadz Farid A. Oqbah bertolak menuju ke Masjid Kampus Unhas untuk agenda lain.

    Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan terkhusus Ustadz Farid Achmad Oqbah dari makar-makar musuh Islam.

     

  • Ketua MIUMI Sulsel dan Yogyakarta Sampaikan Nasihat  untuk para Maba

    Ketua MIUMI Sulsel dan Yogyakarta Sampaikan Nasihat untuk para Maba

    IMG_2625

    Sebuah keistimewaan bagi para mahasiswa baru tahun ini, dua tokoh MIUMI yaitu Ketua MIUMI Sulawesi Selatan Ustadz Dr. Rahmat Abdul Rahman, Lc., M.A. dan Ketua MIUMI Yogyakarta Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.A. berkesempatan untuk menyampaikan muhadharah khusus bagi para maba di masa daurah orientasi .

    Selasa, usai shalat Dhuhur, Ustadz Rahmat yang juga Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah memberikan arahan-arahan sekaligus motivasi bagi para mahasiswa baru.

    Sementara Ustadz Ridwan Hamidi menyampaikan taklim pada hari Jumat bakda shalat Subuh. Dalam muhadharahnya, Koordinator Wahdah Islamiyah Wilayah Jawa Sumatera ini berkisah tentang cikal bakal berdirinya STIBA. Bahkan menurut ustadz yang juga dosen di beberapa PT negeri dan swasta ini, ia terlibat langsung dalam merancang kurikulum STIBA.

    Salah satu hadits yang dijadikan tema pembahasan oleh Ustadz Ridwan adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

    إِنَّ هَذَا الْخَيْرَ خَزَائِنُ، وَلِتِلْكَ الْخَزَائِنِ مَفَاتِيحُ، فَطُوبَى لِعَبْدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ، مِغْلَاقًا لِلشَّرِّ، وَوَيْلٌ لِعَبْدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ مِفْتَاحًا لَلشَّرِّ، مِغْلَاقًا لِلْخَيْرِ

    “Sesungguhnya kebaikan ini memilki pintu-pintu, dan pintu-pintu tersebut memiliki kunci. Maka beruntunglah orang yang menjadi pembuka kebaikan dan penutup kejelekan. Dan kebinasaan bagi orang yang menjadi pembuka kejelekan dan penutup kebaikan.” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).

     

    Menurut Ustadz Ridwan Hamidi bahwa Allah telah menjadikan kebaikan itu lumbung-lumbung. Ini yang mestinya kita upayakan, bahkan menjadi visi dan misi kita.

    “Semoga lewat perantaraan kita kebaikan itu bisa tersebar. Jadi bagi para mahasiswa baru, upayakan setiap aktivitas kita di tempat ini untuk membuka pintu-pintu kebaikan,” ujarnya.

     

  • Ustadz Kasman Bakry Buka Daurah Orientasi Mahasiswa Baru

    Ustadz Kasman Bakry Buka Daurah Orientasi Mahasiswa Baru

    IMG_2575

    Daurah Orientasi Mahasiswa Baru TA. 1436-1437H/2015-2016 M sebagai rangkaian dari prosesi penerimaan maba berlangsung Selasa hingga Jumat, 10—13 Dzulqa’dah /25—28 Agustus. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pembantu Ketua I Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.

    Di awal acara, Ketua Panitia Iqbal Pri Rachmayadi melaporkan sejumlah agenda yang akan dijalani oleh para peserta daurah. Demikian pula tata tertib yang akan diterapkan selama berlangsungnya daurah.

    Sementara Ketua PMB Ustadz Hendra Wijaya, Lc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini adalah penerimaan mahasiswa terbanyak sejak didirikannya STIBA. Karena itu, jebolan LIPIA Jakarta ini memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan penerimaan mahasiswa baru kali ini khususnya kepada para panitia.

    Sambutan terakhir oleh Ustadz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.  Sebelum membuka secara resmi daurah orientasi, Pembantu Ketua I STIBA Makassar ini menyampaikan beberapa taujihat bagi para maba, “Tujuan kami membentuk Antum semua, 400 orang ini menjadi pribadi muslim pejuang, bukan sebagai pribadi pekerja. Seorang yang bermental pekerja, jika telah selesai 4 tahun di STIBA, lalu berpikir kira-kira ijazahnya bisa dihargai berapa juta perbulan. Jika ada yang berpikiran seperti itu, maka segera buang jauh-jauh, karena biasanya mereka tidak akan bertahan lama di STIBA,” ujarnya.

    Menurut Ustadz Kasman, hampir tidak ditemukan perguruan tinggi Islam yang menerima 400-an mahasiswa baru dalam satu program studi. Biasanya jumlah sebanyak itu untuk satu fakultas, misalnya Fakultas Syariah yang terdiri dari beberapa jurusan, seperti jurusan Ekonomi Islam, Ahwal Shakhshiyah, Hukum Keluarga, Siyasah Syar’iyah, Perbandingan Mazhab dan Hukum, Perbankan Syariah, dll. Jika semuanya digabung, jumlahnya itu baru bisa mencapai angka 400-an. Namun di STIBA Makassar, dengan hanya satu prodi yaitu Perbandingan Mazhab dan Hukum mampu menerima mahasiswa baru sebanyak 404 orang. Ini adalah prestasi, namun tidak ada gunanya jika tidak didukung oleh seluruh pengelola, dosen, dan mahasiswa.

    IMG_2582

     

     

  • Panitia Qurban STIBA 1436 H Ajak Masyarakat Berqurban

    Panitia Qurban STIBA 1436 H Ajak Masyarakat Berqurban

    IMG-20150825-WA0036

    Jelang hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1436 H, Panitia Qurban STIBA Makassar mengajak kaum muslimin untuk turut berqurban di STIBA. Salah satu keutamaan berqurban di STIBA adalah 1/3 bagian daging qurban untuk disedekahkan bisa langsung didistribusikan kepada 1.000 lebih penuntut ilmu syar’i.

    Setelah beberapa hari melakukan survei ke beberapa peternak, akhirnya Ustadz Nawir Baso selaku ketua Panitia Qurban menetapkan harga qurban sebagai berikut:

    1. Sapi : Rp 9.800.000

    Atau sebesar Rp 1.400.000 per orang (bagi yang berserikat tujuh orang).

    1. Kambing : Rp 1.600.000

    Dana qurban bisa diserahkan langsung ke panitia atau transfer ke rekening

    Bank Syariah Mandiri

    7171712054

    An. Qurban STIBA Makassar

    Kode 451

    CP: 0852 4266 7191

     

  • Terima 404 Mahasiswa Baru, Jumlah Mahasiswa STIBA Tembus 1.000

    Terima 404 Mahasiswa Baru, Jumlah Mahasiswa STIBA Tembus 1.000

    IMG_2271

    Tahun ini, STIBA Makassar kembali menerima sejumlah besar mahasiswa dari seluruh tanah air. Sebanyak 451 orang mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut, 404 orang dinyatakan lulus dan selangkah lagi berhak untuk mengenyam pendidikan di Kampus STIBA. Jumlah ini merupakan akumulasi dari para mahasiswa baru yang berasal dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Bahkan, menurut Ketua Panitia PMB Ustadz Hendra Wijaya, Lc. salah seorang mahasiswa baru berasal dari negeri jiran Malaysia.

    Adanya tren peningkatan jumlah pendaftar ini mengisyaratkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap STIBA Makassar. Karena itu, dalam salah satu pertemuan dengan seluruh pengelola STIBA, Ketua STIBA Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. menasihatkan, “Mari kita mempersiapkan kampus kita ini, demikian pula diri kita untuk menyambut mereka para mahasiswa tersebut. Sebab mereka telah rela meninggalkan orang tua, keluarga, serta teman-teman mereka untuk datang ke sini. Maka kitalah sebagai pengganti orang tua dan teman-teman mereka.”

    Dengan bergabungnya 404 orang mahasiwa baru tersebut, maka jumlah mahasiswa STIBA Makassar telah melewati angka 1.000. Sebuah jumlah yang tidak sedikit. Pertambahan jumlah mahasiswa ini juga berkonsekuensi pada bertambahnya jumlah amanah para pengelola dan dosen, serta pihak-pihak yang terkait dengan STIBA seperti DPP Wahdah Islamiyah, YPWI, dan Fokus STIBA. Karena itu diperlukan sinergi yang baik antara unsur-unsur ini untuk tetap menjaga amanah serta kepercayaan masyarakat.

  • PENGUMUMAN HASIL SELEKSI MAHASISWA BARU TAHUN 1436 H/2015 M

    PENGUMUMAN HASIL SELEKSI MAHASISWA BARU TAHUN 1436 H/2015 M

    Berikut ini Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar tentang Pengesahan Calon Mahasiswa Baru STIBA Makassar Tahun 1436 H/2015 M

    Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)

    D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437

     

    D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(1)

     

     

    D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(2)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(3)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(4)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(5)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(6)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(7)D.147 SK Lulus Maba 2015. 1436-1437(8)

     

    Link Download:

    https://www.mediafire.com/?b51b3a0tt38lb3c

     

  • Reuni Alumni STIBA: Muh. Anas Syukur Dikukuhkan sebagai Ketua IKA

    Reuni Alumni STIBA: Muh. Anas Syukur Dikukuhkan sebagai Ketua IKA

    IMG_2154

    Konsolidasi alumni STIBA Makassar perlu terus dijaga. Karena itu, memanfaatkan momen Tabligh Akbar dan Silaturrahim 1436 H/2015 M DPP Wahdah Islamiyah baru-baru ini, Ketua Unit Pemberdayaan Alumni Ustadz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. menggagas Reuni Alumni dengan tema “Kiprah Alumni untuk Pengembangan STIBA dan Perannya dalam Kancah Nasional.”

    Acara yang berlangsung pada tanggal 17 Syawal dan bertempat di Gedung LAN ini dihadiri tak kurang dari 100 orang alumni. Sebagian datang dari Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan daerah-daerah lainnya. Menghadirkan Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah dan Syaikh Dr. Ahmad Shuwayyan sebagai pembicara.

    Dalam muhadharahnya di hadapan para alumni, Pemimpin Redaksi Majalah Internasional al-Bayan ini menekankan tentang pentingnya dakwah. Syaikh memulai muhadharahnya dengan mengulas ayat-ayat awal dari surah al-Muddatstsir.

    Usai taujihat dari Syaikh Ahmad Shuwayyan dan Ustadz Zaitun, acara dilanjutkan dengan pengarahan dari beberapa asatidzah dosen STIBA Makassar, seperti Ustadz Dr. Rahmat Abdurrahman, Ustadz Shalahuddin Guntung, Lc., M.A., Ustadz Ilham Jaya, Lc., M.Ag., Ustadz Muhammad Taufan Djafry, Lc., M.H.I., dan Ketua STIBA Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A.

    Hasil musyawarah para peserta reuni kali ini menetapkan Muhammad Anas Syukur sebagai ketua Ikatan Alumni STIBA Makassar dan Ahmad Syaripudin sebagai wakil ketua. Sementara Syahrul Qur’ani dan Arif Patang sebagai sekretaris dan bendahara.

    Jadwal reuni berikutnya disepakati akan dilangsungkan di Jakarta, bertepatan dengan momen Muktamar Wahdah Islamiyah. Karena itu, para alumni STIBA diharapkan sejak sekarang membuat persiapan untuk menghadiri reuni akbar tersebut.

    IMG_2036IMG_2042IMG_2059IMG_2057IMG_2108

    Foto: Muhammad Anas Syukur (berdiri), terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni STIBA Makassar

    IMG_2044

  • 14 Alumni STIBA Angkatan X Tahun 1436 H/2015 M Diutus ke Sejumlah Daerah

    14 Alumni STIBA Angkatan X Tahun 1436 H/2015 M Diutus ke Sejumlah Daerah

    IMG-20150810-WA0010

    Inilah 14 finalis dai yang telah berhasil melalui proses pembinaan yang panjang di STIBA Makassar. Mereka yang mampu bersabar melewati hari demi hari dengan rutinitas menuntut ilmu dan tarbiyah yang padat. Lelah, jenuh, dan perasaan ingin bebas tak berarti tak pernah menghinggapi mereka. Namun berkat taufik dan hidayah-Nya, kemudian karena semangat dan kecintaan mereka terhadap ilmu syar’i, mereka berhasil melalui kepenatan-kepenatan itu. Tak sedikit dari rekan seangkatan mereka yang telah berguguran dan tak mampu mencapai garis finish.

    Berakhirnya masa kuliah, tak berarti perjuangan telah usai. Inilah saatnya ilmu yang telah mereka dapatkan selama studi di STIBA ini mereka dakwahkan dan sebarkan kepada seluruh umat. Menjadi dai yang bisa memberikan cahaya bagi umat dan bangsa.

    Hari itu, Ahad 17 Syawal 1436 H bertepatan dengan 02 Agustus 2015 M, sebanyak 14 orang alumni Angkatan X STIBA Makassar ini dilepas secara resmi oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah. Disaksikan ribuan peserta Tabligh Akbar dan Silaturrahim kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah, dengan didampingi Syaikh Dr. Ahmad Shuwayyan dan Ketua STIBA Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ustadz DR. Muhammad Zaitun Rasmin, M.A. memberikan arahan sekaligus menyerahkan sejumlah bingkisan bagi para alumni.

    Keempat belas alumni ini akan ditempatkan di sejumlah DPD Wahdah Islamiyah di seluruh tanah air.

    No Nama Alumni Asal Daerah Daerah/Tempat Penempatan
    1 Ahmad Marwazi Manar Aikmel-Lombok Timur Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah (YPWI)
    2 Haedar Ali Imran Belopa DPD WI Surabaya
    3 Zainal Wahid Sinjai DPD WI Palangkaraya
    4 Sultan Abu Bakar Sinjai DPD WI Sinjai
    5 Muh. Iqbal Ibrahim Makassar DPD WI Banjarmasin
    6 Iwan Mustari Makassar Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah (YPWI)
    7 Muhammad Azmi Sumut dan Bekasi DPD WI Serang
    8 Suharjo Said Baubau Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah (YPWI)
    9 Muhammad Sabir Sebatik DPD WI Bulungan
    10 Burhanuddin Sidrap DPD WI Pasangkayu
    11 Faris Abdurrahman Tomoni DPD WI Pontianak
    12 Amiruddin Pucak DPD WI Samarinda
    13 Kamaluddin Jeneponto DPD WI Kukar
    14 Umar Makassar DPD WI Wakatobi

     

  • STIBA Kembali Jadi Tuan Rumah Tabligh Akbar dan Silaturrahim DPP Wahdah Islamiyah

    STIBA Kembali Jadi Tuan Rumah Tabligh Akbar dan Silaturrahim DPP Wahdah Islamiyah

    tabligh

    Untuk kesekian kalinya, STIBA Makassar ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan Tabligh Akbar dan Silaturrahim yang digelar oleh DPP Wahdah Islamiyah. Perhelatan yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah ini diadakan pada hari Ahad, 17 Syawal 1436 H/02 Agustus 2015 M.

    Tabligh Akbar kali ini menghadirkan tamu dari Arab Saudi yakni pemred majalah internasional Al-Bayan, Syaikh Dr. Ahmad Shuwayyan. Ketua Persatuan Jurnalis Muslim Internasional tersebut memberikan ceramah tentang manhaj syar’i dalam menerima dan menyampaikan informasi.

    Syaikh Ahmad memaparkan beberapa kaidah yang wajib diterapkan oleh setiap muslim dalam hal informasi, di antaranya  jujur, mengecek kevalidan informasi (tabayyun dan tatsabbut), serta berlaku adil (objektif).

    Di akhir ceramahnya, Syaikh Ahmad memberikan harapan kepada Wahdah Islamiyah untuk terus mendakwahkan Islam guna mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyib wa rabbun ghafur.

    Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. M.A. menyampaikan materi tentang permasalahan ummat dan bangsa serta solusinya. Menurut ustadz Zaitun salah satu permasalahan bangsa Indonesia saat ini adalah adanya upaya-upaya disintegrasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang dengan keutuhan negara dengan umat Islam terbesar ini.

    Ustadz Zaitun mencontohkan tragedi yang terjadi di Tolikara pada Idul Fitri lalu. Berdasarkan temuan Tim Pencari Fakta yang dibentuk oleh Komite Umat untuk Tolikara bahwa tragedi tersebut tidak terjadi secara spontanitas tapi telah direncanakan secara sistematis dan adanya indikasi campur tangan asing.

    Namun menurut ustad Zaitun tragedi tersebut tersebut insyaAllah akan semakin memantik semangat untuk menggalakkan dakwah Islam khususnya di Papua. “Wahdah Islamiyah melalui Tim Lazis Wahdah dari awal telah mengutus dai di Tolikara yang saat ini telah melakukan pembinaan serta membantu warga di sana”.

    “Kita adalah dai, dengan dakwah kita bisa, insya Allah,” kata ustadz Zaitun sembari mengajak peserta mengulanginya.

    Pengukuhan Dewan Pakar dan Pelepasan Dai

    Diantara rangkaian tabligh akbar adalah pengukuhan Dewan Pakar Wahdah Islamiyah dengan ketua Prof. Ahmad Munir. Selain itu juga diadakan pelepasan dai alumni STIBA angkatan ke 10 yang akan ditugaskan ke berbagai daerah.[]

     

  • STIBA Raih Juara I Hafal Hadits Tingkat Nasional 2015

    STIBA Raih Juara I Hafal Hadits Tingkat Nasional 2015

    IMG-20150731-WA0023

    Satu lagi prestasi berhasil ditorehkan oleh salah seorang mahasiswa STIBA Makassar. Asri Amir, mahasiswa semester dua Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) mempersembahkan satu medali emas dari Hifzhil Qur’an wa Assunnah Annabawiyyah Tingkat Nasional 2015 yang diikutinya belum lama ini.

    Lomba tingkat nasional yang diadakan oleh Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir ini diadakan pada tanggal 29-31 Juli 2015 di Wisma Umrah dan Haji Indonesia, Jalan Warung Buncit No 88 Mampang Square Blok C, Jakarta Selatan.  Acara ini diikuti sebanyak 48 peserta dari sejumlah pesantren.

    Para juri berasal dari Timur Tengah yang diketuai oleh Syekh Ibrahim Rod dengan tiga anggota Dewan Juri yakni Syekh Manshur Ayyash, Syekh Abkar Ruzaiq, dan Syekh Manshur Arrini.  Keempat juri ini menguji dan menilai tiga cabang/kategori lomba Hifzhil Qur’an dan dua cabang Hadits.

    Asri Amir berhasil meraih peringkat pertama pada kategori Hifzhul Hadits Arbain an-Nawawi wa Ibnu Rajab beserta syarah mufradatnya.