Kategori: Kegiatan Mahasiswa

  • Pesantren Kilat di SDN 98 Kaluku: Seru di Awal, Haru di Akhir

    Pesantren Kilat di SDN 98 Kaluku: Seru di Awal, Haru di Akhir

    (STIBA.ac.id) Maros – Tiga hari penuh cerita, ilmu, dan tawa akhirnya sampai di ujungnya. Pesantren Kilat yang diadakan oleh Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar di SDN 98 Inpres Kaluku, Maros, resmi ditutup.

    Selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Maret 2025, adik-adik dari kelas 1 sampai 6 tidak hanya belajar agama, tapi juga menikmati momen seru bersama  kakak-kakak mahasiswa. Dari cerita-cerita islami, kebiasaan ibadah, sampai games dan kegiatan interaktif, semuanya dikemas dengan fun.

    Momen Penutupan

    Penayangan video dokumentasi – yang menampilkan berbagai momen selama tiga hari kegiatan Pesantren Kilat berlangsung. Video ini menjadi refleksi sekaligus kenangan bagi para siswa dan mahasiswa KKN.

    Surat haru dari adik-adik SD –Salah satu siswi menulis, “Selama ada KKN, aku senang sekali. Banyak hal dan kegiatan yang seru, separti bermain, belajar, bercerita bersama. Dan ada yang membuatku lebih senang lagi yaitu KKN-nya ramah dan menyenangkan. Tetapi sekarang aku mulai sedih karena tak lama lagi KKN sudah mau pulang lagi. Tak cuma aku yang sedih semua anak yang sudah akrab dengannya pun sedih.”

    “Aku doakan semoga selamat, dan semoga kalian semua bisa ingat denganku dan aku juga akan mengingat kalian semua. TERIMA KASIH untuk semuanya. Kapan main lagi ke sekolah SDN Impres Kaluku 98.”

    Penampilan dari siswa, penampilan ini menjadi bentuk apresiasi atas ilmu yang telah mereka pelajari selama Pesantren Kilat.

    Buka puasa bersama sebagai momen kebersamaan antara mahasiswa KKN, para siswa, guru, dan pihak sekolah, yang menambah kehangatan acara penutupan.

    Acara ini berjalan lancar, seru, dan penuh kehangatan. Para guru salut dengan dedikasi mahasiswa KKN, sementara anak-anak? Jelas, mereka udah berharap ada season 2 dari Pesantren Kilat ini.

    Dan sekarang, yang tersisa adalah kenangan, pelajaran berharga, dan mungkin satu pertanyaan kecil di hati adik-adik SD: Kapan Pesantren Kilat lagi Kakak-kakak KKN?

    Reporter: Posko I, Desa Purnakarya

  • Sahur On The Road: Ketika Berbagi Jadi Lebih dari Sekadar Nasi Bungkus

    Sahur On The Road: Ketika Berbagi Jadi Lebih dari Sekadar Nasi Bungkus

    (STIBA.ac.id) Makassar – Jam masih menunjukkan pukul 03.00 pagi. Kota Makassar belum sepenuhnya terbangun, tapi di beberapa sudut jalan, ada orang-orang yang tidak punya pilihan selain tetap terjaga, para pembersih jalan, bapak-bapak tukang becak yang melipat jaketnya jadi bantal, anak-anak kecil yang tidur beralaskan kardus.

    Lalu datanglah sekelompok mahasiswa, bukan buat nongkrong atau hunting sahur murah, tapi dengan kantong-kantong makanan di tangan mereka.

    UKM Kalam dan Hima KIP STIBA Makassar punya satu misi malam itu: berbagi sahur dengan mereka yang mungkin tidak punya pilihan menu, selain menunggu rezeki datang.

    Alhasil, 60 paket makan sahur akhirnya berpindah tangan. Ada yang langsung menyantapnya dengan lahap, ada yang tersenyum lebar seolah ingin berkata, “Terima kasih, ini lebih dari sekadar nasi bungkus.”

    “Bersyukur sekali kalau ada yang bagi-bagi begini. Terima kasih banyak, semoga dimudahkan urusan ta semua.” Itu bukan sekadar ucapan, tapi doa tulus dari seseorang yang hidupnya jauh dari kata nyaman.

    Fajar Ahmad, Ketua Kalam, mengatakan bahwa ini bukan yang pertama dan insyaallah bukan yang terakhir.

    “Minimal dua kali Ramadan ini, kita bakal turun lagi,” ujarnya.

    Sementara Farid dari Hima KIP berharap, “Semoga ini jadi berkah, jadi ladang pahala buat kita semua.”

    Malam itu, Makassar tetap dingin. Tapi ada sesuatu yang terasa lebih hangat—bukan dari teh manis atau sarung tebal, tapi dari kebaikan yang berpindah tangan.

    Dan mungkin, itu sahur paling bermakna yang pernah ada bagi UKM Kalam dan Hima KIP STIBA Makassar.

    Reporter: Muhammad Ardiansyah

  • Semangat Gotong Royong, Mahasiswa KKN dan Warga Kompak Bersihkan Masjid

    Semangat Gotong Royong, Mahasiswa KKN dan Warga Kompak Bersihkan Masjid

    (STIBA.ac.id) MarosMasjid yang bersih bukan sekadar tempat ibadah yang nyaman, tetapi juga cerminan kepedulian umat terhadap rumah Allah.

    Dengan semangat gotong royong, mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar bersama pengurus Masjid Jami’ An-Na’im, Kurusumange, Kec. Tanralili, menggelar aksi bersih-bersih untuk menciptakan lingkungan masjid yang lebih kondusif pada Jumat (7/3/2025).

    Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini begitu terasa. Mereka bekerja sama menyapu halaman, membersihkan tempat wudhu, hingga merapikan area sekitar masjid.

    Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan, menyadari bahwa kebersihan masjid akan membawa kenyamanan bagi setiap jamaah yang datang beribadah.

    Fathul Rahman, salah satu peserta KKN, mengungkapkan kebahagiaannya setelah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

    “Masyaallah! Mumtaz! Kami sangat antusias bisa turut menjaga kebersihan rumah-Nya. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya penuh semangat.

    Sementara itu, Akhmad Wahyu, pengurus masjid, menyampaikan rasa syukurnya atas kolaborasi ini.

    “Alhamdulillah! Kehadiran mahasiswa KKN STIBA benar-benar membantu. Pekerjaan yang biasanya memakan waktu lama menjadi jauh lebih cepat dan ringan,” katanya melalui WhatsApp.

    Aksi nyata ini menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa dampak positif.

    Semangat kebersamaan dan kepedulian terus dihidupkan demi menciptakan lingkungan masjid yang bersih, nyaman, dan penuh berkah.

    Reporter: Nur Imanullah
    Dokumentasi: Amal Syahputra, dkk.

  • Dulu Stroke, Sekarang Berlari! Mahasiswa STIBA Makassar Tebar Manfaat Rukiah di Lokasi KKN VIII

    Dulu Stroke, Sekarang Berlari! Mahasiswa STIBA Makassar Tebar Manfaat Rukiah di Lokasi KKN VIII

    (STIBA.ac.id) Maros – Bukan sekadar pengabdian biasa, KKN VIII STIBA Makassar hadir membawa berkah Ramadan dengan menebarkan syiar Islam di berbagai kecamatan di Kabupaten Maros.

    Tidak hanya berfokus pada bidang dakwah dan pendidikan, mahasiswa KKN juga memperkenalkan thibbun nabawi, salah satu metode pengobatan islami yang menggabungkan ruqyah syar’iyyah dan tazkiyatun nafs sebagai bentuk penyebaran ilmu keislaman yang lebih luas.

    Pada Jumat, 28 Februari 2025, salah satu posko di Desa Simbang, Kecamatan Simbang menjadi saksi bagaimana thibbun nabawi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    Saat pertama kali tiba di posko, mahasiswa KKN bertemu dengan seorang warga yang tengah mengalami stroke, vertigo, kolesterol tinggi, dan kesulitan berjalan.

    Awalnya, keluarga pasien berencana menjalani “pengobatan kampung”, namun setelah berdiskusi, mahasiswa KKN menawarkan metode pengobatan ruqyah syar’iyyah sebagai alternatif yang sesuai dengan prinsip pengobatan dalam Islam.

    Dengan izin Allah, hasilnya luar biasa. Hari pertama, pasien mulai tidur lebih nyenyak. Hari kedua, ia sudah bisa berdiri sendiri.

    Setelah sesi rukiah berikutnya, ia bahkan bisa berjalan tanpa bantuan.

    Dan kejutan besarnya? Beberapa hari setelahnya, ia sudah bisa beraktivitas normal, bahkan berlari.

    Kisah ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an bukan hanya sebagai petunjuk hidup, tetapi juga sumber keberkahan dan kesembuhan.

    KKN VIII STIBA Makassar terus berupaya membawa manfaat bagi masyarakat, membuktikan bahwa dakwah dan pengabdian bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui kesehatan islami.

    Reporter: Muh. Pajar
    Dokumentasi: Muh. Anwar

  • Serunya Pesantren Kilat Bareng Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar di SDN 98 Inpres Kaluku

    Serunya Pesantren Kilat Bareng Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar di SDN 98 Inpres Kaluku

    (STIBA.ac.id) Maros – Suasana ceria mewarnai SDN 98 Inpres Kaluku saat para siswa mengikuti Pesantren Kilat yang diadakan oleh Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar. Kegiatan ini berlangsung interaktif dan edukatif, diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.

    Acara dimulai dengan salat Duha bersama, kemudian para siswa dibagi menjadi tiga kelompok kelas gabungan:
    Kelas 1 dan 2 – Pengenalan huruf hijaiyah dan rukun iman.
    Kelas 3 dan 4 – Menulis dan menghafalkan arti dari surah pilihan.
    Kelas 5 dan 6 – Menulis, menghafal, serta memahami makna Ayat Kursi.

    Para mahasiswa KKN bertindak sebagai pengajar, membimbing para siswa dengan pendekatan yang menarik dan menyenangkan.

    Antusiasme siswa begitu terasa, mereka aktif berpartisipasi dalam setiap sesi pembelajaran.

    Para guru pun turut mendampingi dan memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dalam kegiatan ini.

    Pesantren Kilat ini menjadi salah satu upaya nyata dalam membangun fondasi keagamaan sejak dini sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dengan lingkungan sekolah.

    Dengan sinergi yang terjalin antara mahasiswa dan pihak sekolah, diharapkan nilai-nilai keagamaan semakin melekat dalam keseharian para siswa.

    Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 6 Maret 2025, bertempat di SDN 98 Inpres Kaluku, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

    Dengan semangat berbagi ilmu dan kebaikan, mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar terus berkomitmen menghadirkan program yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Reporter: Tholhah

  • Mahasiswa KKN STIBA Makassar Grebek SD 81 Tanete: Bawa Semangat Baru untuk Pendidikan

    Mahasiswa KKN STIBA Makassar Grebek SD 81 Tanete: Bawa Semangat Baru untuk Pendidikan

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa KKN STIBA Makassar turun langsung ke Sekolah Dasar (SD) 81 Desa Tanete pada Kamis, 6 Maret 2025. Kedatangan mereka disambut antusias oleh Kepala Sekolah, para staf, dan seluruh siswa. Suasana hangat dan semangat kolaborasi sudah terasa sejak awal.

    Muhammad Farhan, selaku Koordinator Desa (Kordes) Tanete, memperkenalkan program pendidikan yang akan dijalankan selama KKN VIII STIBA Makassar di sekolah ini.

    Kepala Sekolah SD 81 mengapresiasi inisiatif ini dan menaruh harapan besar bahwa sinergi antara mahasiswa dan pihak sekolah bisa berdampak positif bagi kualitas pendidikan di desa.

    Kunjungan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah terpencil.

    Mahasiswa KKN tak hanya datang berbagi ilmu, tapi juga ikut merasakan langsung dinamika dunia pendidikan di lapangan.

    Pengalaman ini jadi momen berharga bagi mereka untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dunia nyata.

    ✍️ Jurdan Kandani

  • Enam Desa di Simbang Rampungkan Seminar KKN, Program Siap Dijalankan

    Enam Desa di Simbang Rampungkan Seminar KKN, Program Siap Dijalankan

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan VIII STIBA Makassar yang ditempatkan di Kecamatan Simbang telah sukses menyelenggarakan Seminar Program Kerja di enam desa. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, Senin, dan Selasa ini mendapatkan respons positif dari masyarakat dan pemerintah setempat.

    Menurut Koordinator Kecamatan (Korcam) Simbang, Khaerul Ahmad, salah satu tantangan terbesar dalam menyosialisasikan program kerja adalah menyesuaikan waktu dengan rutinitas warga yang mayoritas bekerja sebagai petani.

    “Subuh hari mereka sudah bersiap ke ladang, siang beristirahat, lalu kembali bekerja di sore hari. Malam pun menjadi waktu istirahat mereka. Ini menjadi tantangan bagi kami dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.

    Meski demikian, antusiasme masyarakat dan pemerintah desa sangat tinggi. Dalam seminar yang digelar, banyak usulan dan saran yang disampaikan, menunjukkan bahwa warga benar-benar peduli dengan program yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN.

    “Mereka tidak hanya menerima, tetapi juga aktif memberikan masukan agar program yang dijalankan lebih tepat sasaran,” tambah Khaerul.

    Sejumlah program unggulan pun telah dirancang dan akan segera dieksekusi oleh mahasiswa KKN STIBA di desa-desa Kecamatan Simbang. Beberapa di antaranya adalah:

    • Pengajaran Baca Qur’an Orang Dewasa (Dirosa)
    • Tahfiz Weekend
    • Taklim Subuh
    • Diklat Khatib
    • Diklat Pengajar TPQ
    • Taklim Muslimah
    • Festival Anak Saleh

    Koordinasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat juga berjalan sangat baik.

    Para perangkat desa tidak hanya terbuka terhadap komunikasi, tetapi juga memberikan kontak pribadi mereka agar mahasiswa mudah menghubungi kapan saja.

    Selain itu, mahasiswa juga aktif menjalin kedekatan dengan para tokoh masyarakat melalui kunjungan langsung ke rumah mereka.

    Dengan antusiasme yang besar dan dukungan penuh dari masyarakat, mahasiswa KKN STIBA Makassar optimis bahwa program-program yang telah dirancang akan memberikan manfaat nyata bagi warga Kecamatan Simbang.

    “Kami berharap program ini tidak hanya berjalan selama masa KKN, tetapi bisa menjadi pemantik untuk perubahan yang lebih besar dan berkelanjutan di desa-desa,” pungkas Khaerul.

  • Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Gelar Seminar Desa di Samangki

    Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Gelar Seminar Desa di Samangki

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar resmi menggelar Seminar Desa di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros pada Selasa (4 Maret 2025).

    Bertempat di Kantor Desa Samangki, acara ini dihadiri oleh Kepala Desa, Camat, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta pengurus TPA setempat. Acara ini menandai dimulainya dua bulan penuh pengabdian di desa religius ini.

    Dalam sambutannya, Camat Simbang, Bapak Baharuddin, S.Hut., M.Si., menyambut dengan antusias kehadiran mahasiswa KKN STIBA Makassar. Beliau berharap kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi besar dalam membangun masyarakat yang lebih religius.

    Senada dengan itu, Kepala Desa Samangki, Ibu Hj. Darwana, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya semangat berkarya dan komunikasi yang intens agar program berjalan maksimal. “Orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain,” pesan beliau.

    Setelah sesi sambutan, Taufik S.A. memaparkan program kerja yang akan dijalankan, termasuk permintaan khusus dari masyarakat untuk menjadikan mahasiswa KKN sebagai imam dan dai di 13 masjid di Desa Samangki.

    Sesi diskusi pun berlangsung aktif, dengan berbagai masukan dari peserta demi menyempurnakan program yang telah dirancang.

    Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rendy Shaputra. Doa menguatkan harapan agar kehadiran KKN VIII STIBA Makassar mampu membawa perubahan positif bagi Desa Samangki, baik dalam aspek agama maupun sosial.

    Dengan predikatnya sebagai desa religius di Kabupaten Maros, sinergi antara mahasiswa dan masyarakat diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun peradaban yang lebih baik.

    Reporter: Asma Ul Husna, dkk.
    Foto: Akram, dkk.

  • Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat: Lokakarya KKN VIII STIBA Makassar di Kelurahan Borong Sukses Terlaksana

    Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat: Lokakarya KKN VIII STIBA Makassar di Kelurahan Borong Sukses Terlaksana

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar resmi menggelar Seminar Desa atau yang lebih akrab disebut Lokakarya di Aula Kecamatan Tanralili, Selasa (4 Maret 2025).

    Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan program kerja serta menjalin sinergi antara mahasiswa dan masyarakat Kelurahan Borong.

    Dihadiri oleh Lurah Borong, Ibu Sunarti, S.E., M.M., jajaran ASN kelurahan, serta tokoh agama dan masyarakat, lokakarya ini dibuka dengan sambutan dari Alfhabean Mahdani, Korcam Tanralili.

    Ia menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat warga Borong dan menegaskan arahan dari Camat Tanralili:

    “Tidak perlu banyak kegiatan, yang penting dapat berbekas di hati masyarakat.”

    Lurah Borong, Ibu Sunarti, S.E., M.M., dalam sambutannya menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN STIBA Makassar.

    Ia mengapresiasi pemilihan Kelurahan Borong sebagai tempat pengabdian dan berharap program yang dijalankan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

    Setelah sesi sambutan, acara berlanjut dengan pemaparan program kerja oleh Ilham S., Koordinator KKN Kelurahan Borong.

    Sesi ini membuka ruang diskusi yang interaktif, dengan berbagai masukan dari warga demi keberhasilan program.

    Sebagai penutup, doa bersama dipimpin oleh MC, memohon keberkahan dan kelancaran program KKN.

    Acara ditutup dengan foto bersama dan simbolisasi pemberian bingkisan berupa buku dari Mahasiswa KKN kepada Lurah Borong sebagai wujud sinergi dan kontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

    Reporter: Muhammad Raihan Anwar dan Titan Davon Kusnanda

  • Banjir Ide, Warga Lekopancing Antusias Beri Masukan di Seminar Desa KKN VIII STIBA Makassar

    Banjir Ide, Warga Lekopancing Antusias Beri Masukan di Seminar Desa KKN VIII STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) VIII STIBA Makassar resmi menggelar Seminar Desa di Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Acara ini menjadi titik awal bagi seluruh program kerja yang akan dijalankan selama masa KKN serta membuka ruang sinergi dengan masyarakat.

    Seminar ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bapak Kepala Desa Lekopancing, Imam Desa, para Kepala Dusun, Imam Dusun, perangkat desa, serta tokoh masyarakat lainnya. Suasananya interaktif dan penuh semangat kolaborasi.

    Wawasan Strategis dari Kepala Desa

    Dalam sambutannya, Bapak Kepala Desa Lekopancing menyampaikan beberapa poin strategis. Beliau memberikan dukungan penuh terhadap program kebersihan Jumat (Jumat Bersih) dan mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam kegiatan ini.

    Beliau berharap keterlibatan mahasiswa dapat tetap maksimal, meskipun harus menyesuaikan dengan momentum Ramadan.

    Selain itu, beliau menekankan pentingnya optimalisasi peran mahasiswa dalam aspek keagamaan. KKN bukan hanya tentang fisik, tetapi juga spiritual.

    Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan siap berkontribusi sebagai imam dan khatib di masjid-masjid desa serta menjadi role model di tengah masyarakat.

    Beliau juga mengingatkan bahwa identitas KKN adalah bagian dari branding. Mahasiswa diminta untuk selalu mengenakan atribut KKN saat beraktivitas di luar posko.

    Selain mempermudah identifikasi, hal ini juga membangun kepercayaan di mata warga.

    Lebih jauh, beliau menegaskan pentingnya kolaborasi nyata antara mahasiswa dan pemerintah desa.

    “Kami siap mendukung program-program KKN, tapi kami juga ingin melihat mahasiswa memberikan dampak nyata untuk desa,” tegasnya pada Selasa (04/03/2025).

    Diskusi Penuh Wawasan dan Rencana Aksi

    Seminar ini bukan sekadar seremonial, tapi juga wadah brainstorming yang solid. Perwakilan DPC Wahdah Islamiyah Tanralili mengklarifikasi bahwa pihaknya hanya mengelola program tebar iftar (pembagian takjil), sehingga mahasiswa diharapkan menyesuaikan rencana buka bersama (bukber) agar lebih efektif.

    Selain itu, muncul usulan untuk meng-upgrade pelatihan dai menjadi pelatihan public speaking, karena masyarakat memiliki kebutuhan mendesak akan skill komunikasi dalam aktivitas sosial dan keagamaan.

    Bapak Imam Desa Lekopancing memperluas ide kolaborasi dengan mendorong mahasiswa untuk tidak hanya aktif di posko, tetapi juga menyebar ke seluruh masjid desa.

    Beliau menekankan dua hal utama, yaitu peran mahasiswa sebagai penggerak salat berjemaah dan bukber di tiap masjid, serta pemanfaatan kegiatan tersebut untuk membangun kedekatan emosional dengan warga.

    Momentum Terakhir: Saatnya Beri Dampak Nyata

    Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar siap menjadi game changer, menghadirkan program yang tidak hanya berjalan, tetapi juga berkelanjutan.

    Dengan sinergi yang solid antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Lekopancing bukan hanya menjadi lokasi pengabdian, tapi juga tempat di mana dampak nyata tercipta.

    Reporter: Abdullah Alfaruq