Akhbar Terbaru

  • Taklim Alumni Akhwat Bahas Motivasi Berkorban dalam Dakwah

    Taklim Alumni Akhwat Bahas Motivasi Berkorban dalam Dakwah

    (STIBA.ac.id) Makassar – Departemen Kajian dan Strategi IKA STIBA Makassar mengadakan Taklim Alumni khusus akhwat, Sabtu (24/12/2022).

    Kegiatan ini diadakan secara daring melalui zoom dengan mengusung tema روح الاستجابة لبيك وسعديك.

    “Pengorbanan yang paling mahal adalah mengorbankan jiwa. Namun, kita tidak akan sampai pada titik ini sebelum kita menempuh titik yang paling rendah, yaitu meluangkan waktu. Maka berapa banyak waktu yang sudah kita korbankan untuk dakwah ini?,” tutur ustazah Harniaty Latief selaku pemateri pada kegiatan yang dihadiri tidak kurang dari 113 alumni putri tersebut.

    Para alumni antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena selain dikemas dengan motivasi agar tetap semangat dalam berdakwah, acara ini juga sebagai sarana untuk silaturahmi dengan alumni dari berbagai angkatan.

    Laporan: Tim Humas Putri

  • Agar Al-Qur’an Tak Sekadar Hafalan Tanpa Pengamalan, UKM Raudhatul Huffaazh Adakan Taushiyah Qur’aniyah

    Agar Al-Qur’an Tak Sekadar Hafalan Tanpa Pengamalan, UKM Raudhatul Huffaazh Adakan Taushiyah Qur’aniyah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bidang Muraja’ah UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar mengadakan Tausiyah Qur’aniyah dengan tema Berjihad dengan Al-Qur’an Jihad yang Utama, Ahad 23 Jumadilawal 1444 H (18/12/2022) M di Aula Gedung Aisyah.

    Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan dan memotivasi para peserta agar tidak menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai hafalan tanpa pengamalan.

    Pada kegiatan kali ini, penyelenggara mengundang pemateri spesial dari luar negeri yakni Syaikhah Raudhah Ahmad Walid dan diterjemahkan oleh Ustazah Ainil Maqsurah, S.H., M.H.

    Dalam pemaparan materinya, ia menyinggung tentang penyebab jauhnya seseorang dari Al-Qur’an, dampak menjadi hajrul Qur’an yang gelisah tanpa tahu penyebabnya, kisah para salaf terdahulu bersama Al-Qur’an, serta metode terbaik dalam menghafal Al-Qur’an.

    “Salah satu penyebab kita jauh dari Al-Qur’an adalah karena kita tidak memahaminya, lalai terhadap tujuan hidup kita, sibuk bersosial media yang sangat banyak fitnahnya dan ketidaktahuan terhadap keutamaan menjadi ahlu Al-Qur’an,” ujar Ustazah Ainil yang menerjemahkan perkataan Syaikhah asal Suriah tersebut.  

    Kegiatan ini ditutup dengan pengumuman beberapa kategori dan pembagian hadiah serta doorprize sebagai bentuk apresiasi atas pencapai mahasiswi dalam mengikuti kegiatan UKM Raudhatul Huffaazh selama satu periode.

    Laporan: Tim Humas Putri

  • Empat Mahasiswa STIBA Raih Juara dalam Lomba Al-Fusha IV

    Empat Mahasiswa STIBA Raih Juara dalam Lomba Al-Fusha IV

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar mengutus beberapa mahasiswanya untuk mengikuti cabang perlombaan dalam Lomba Al-Fusha IV. Kegiatan tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dengan tema  ‘Eksistensi Pendidikan Bahasa Arab di Era Society 5.0’ (16-18/12/2022)

    Empat utusan dapat meraih medali pada cabang-cabang lomba berbeda. Mufadhal, mahasiswa semester tiga prodi Perbandingan Mazhab, berhasil meraih Juara IV di kategori Tahfiz 5 juz.

    Sementara dalam lomba Tilawah, Nurdiansyah, mahasiswa semester satu prodi Pendidikan Bahasa Arab, berhasil meraih medali emas (Juara I).

    Pada cabang lomba Pidato, Alfabean Mahdani, mahasiswa semester tiga prodi Perbandingan Mazhab, berhasil meraih Juara III.

    Dan pada cabang lomba Pidato juga, Musyirul Haq, mahasiswa semester lima prodi Perbandingan Mazhab, mampu mendapatkan Juara Harapan I.

    Reporter: Fauzan Abdillah Syihab

  • Kunjungi STIBA Makassar, Prof. Syamsuddin Arif Bahas Orientalis dan Diabolisme Pemikiran

    Kunjungi STIBA Makassar, Prof. Syamsuddin Arif Bahas Orientalis dan Diabolisme Pemikiran

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua STIBA Makassar Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A. mengungkapkan kebahagiaannya atas kedatangan pakar orientalisme Prof. Syamsuddin Arif, M.A., Ph.D. Ia adalah akademisi yang telah menyelesaikan dua kali program studi doktor. Ia juga adalah seorang poliglot (orang yang mampu menguasai banyak bahasa). Di antara bahasa asing yang berhasil dikuasainya adalah bahasa Arab, Inggris, Jerman, Yunani, Ibrani, Prancis, dan bahasa lainnya.  

    Tak mengherankan bila ia pun sukses mengkhatamkan hafalan tiga puluh juz Al-Qur’an.

    Peneliti Senior Institute For the Study of Islamic Thought and Cilizations (INSISTS) tersebut berpesan untuk tidak merasa minder, emperior dan berkecil hati hanya karena kalah dalam permainan bola, peperangan, ataupun disaingi dalam hal sains dan teknologi. Akan tetapi, Umat Islam harus tetap kokoh dengan keimanan dan ketakwaannya karena di sisi lain, agama ini juga sering mendapat kemenangan dalam hal-hal di atas.

    “Jadi keadaan-keadaan yang berubah-ubah jangan sampai mengubah keimanan, ketakwaan dan keteguhan kita untuk tetap menjadi aamanu waa amilussolihat (beriman dan beramal saleh),” ujarnya di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar, Rabu (21/12/2022).

    Lebih lanjut ia berpesan agar mahasiswa pandai-pandai berpikir, pandai-pandai bersikap kritis, tidak asal ikut dan tidak asal setuju. Pendapat-pendapat ataupun ucapan-ucapan di media sosial, harus disikapi dengan kritis.

    Tak hanya berbagi ilmu dengan para mahasiswa di Masjid Anas bin Malik, dai sekaligus dosen tersebut  juga menghadiri Diskusi dan Pertemuan Terbuka bertajuk Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Kegiatan tersebut merupakan acara khusus bersama pengelola dan dosen STIBA Makassar di Lantai Empat Gedung Rektorat.

    Dalam tausiahnya, peneliti terkemuka tersebut menekankan kepada jajaran dosen STIBA agar terus bersabar dalam mengajarkan agama Islam meski harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.

    “Tantangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  jauh lebih banyak dari kita dan fasilitasnya juga jauh lebih sedikit dari kita, tapi beliau berani mengatakan layaghlibanna hadzal amr yang dalam bahasa Arab, ungkapan ini mengandung tiga penekanan, sehingga dapat kita artikan; pasti, pasti, dan pasti perkara (agama) ini akan sampai,” tegasnya.

    Menurut Ustaz Dr. Kasman Bakry yang menjadi moderator dalam kegiatan tersebut, Prof. Syamsuddin telah mengunjungi STIBA Makassar sebanyak dua kali. Dalam kunjungan pertama di tahun 2014, Prof. Syamsuddin hadir bersama Dr. Adian Husaini.

    Reporter: Muh. Akbar

  • Pakar Parenting Bahas Kiat Membangun Kesadaran Anak dalam Pengajian Orang Tua Mahasiswa STIBA Makassar

    Pakar Parenting Bahas Kiat Membangun Kesadaran Anak dalam Pengajian Orang Tua Mahasiswa STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bagian Humas STIBA Makassar kembali menjalin silaturahmi dengan orang tua mahasiswa STIBA Makassar dalam kegiatan Pengajian Orang Tua. Pengajian bertajuk Membangun Kesadaran Anak ini  berlangsung daring via Zoom Meeting dan Kanal YouTube STIBA TV, Ahad (18/12/2022).

    Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang memiliki konsen, kepedulian, dan perhatian terhadap pembinaan dan pengawasan anak, Ustaz Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I. Ia juga merupakan Direktur Griya Parenting Indonesia.

    Ketua STIBA Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A. membuka secara resmi pengajian ini. Dalam sambutannya ia menyampaikan kesyukurannya dapat mengundang mentor pembina asrama tersebut sebagai pemateri.

     “Kami pernah mengutus musyrif asrama untuk mengikuti pelatihan beliau dan hari ini alhamdulillah, beliau bersama kita,” pungkas Ketua STIBA.

    Kepala Unit Keasramaan STIBA Ustaz Syandri, Lc., M.Ag. bertindak sebagai moderator dalam kegiatan tersebut. Ia menyebutkan di antara karya tulis pemateri yang menarik yaitu buku yang berjudul Alhamdulillah Anakku Nakal.

    Dalam slide yang dibedah Ustaz Miftah, ia mengingatkan untuk menghindari berteriak kepada anak.

    “Teriakan bisa membuat anak melakukan perintah tapi bukan karena kesadaran tapi lebih kepada terikan kita,” terangnya.

    Lebih lanjut, pemateri juga memberikan solusi agar anak dapat mendengarkan arahan-arahan orang tua.

    “Syarat agar anak mau mendengar orang tua adalah orang tua harus banyak mendengar anaknya,” ujarnya.

    Sesi diskusi antara ketua STIBA dengan orang tua mahasiswa menutup perjumpaan terbatas yang dihadiri sebanyak 150-an peserta dalam ruang Zoom dan 400-an lainnya ikut melalui Kanal Youtube STIBA TV.

    Reporter: Muh. Akbar

  • Seminar Ilmiah Tutup Rangkaian Muslimah’s Expo 2022

    Seminar Ilmiah Tutup Rangkaian Muslimah’s Expo 2022

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sebagai mahasiswa yang dipersiapkan menjadi pendakwah di tengah masyarakat, maka penting untuk terus menumbuhkan semangat dakwah mereka. Dakwah dalam segala bentuknya termasuk dalam dunia literasi. Atas dasar inilah, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia UKM Jurnalistik Putri STIBA Makassar mengadakan Seminar Ilmiah Dakwah dengan Literasi, Sabtu (17/12/2022). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Gedung Aisyah itu bertema Peran Literasi dalam Membangun Peradaban Islam di Era Generazi Z.

    Kegiatan ini disemarakkan oleh 552 peserta dan menghadirkan dua orang pemateri. Pemateri pertama yaitu Ustazah Sartini Lambajo, Lc., S.H., M.H. dan Ustazah Ajrul Husnah Anwar, S.Si., M.Kes. sebagai narasumber kedua. Selain itu, Ustazah Dhee~AR turut menjadi pemateri dalam sesi Sharing Inspiring.

    Ustazah Sartini memaparkan materi berjudul Menapaki Jejak Salaf dalam Dunia Literasi. Ia menjelaskan sejarah disusunnya Al-Qur’an serta kewajiban umat Islam merujuk pada kitab para ulama. Karena kitab para ulama unggul dari sisi waktu, keluasan ilmu yang dibuktikan dengan karya yang berjilid-jilid, dan cakupan ilmunya memuat seluruh cabang ilmu agama.

    Melengkapi ulasan narasumber pertama, Ustazah Ajrul Husnah yang tampil sebagai pembicara kedua mengangkat materi berjudul Membangun Budaya Literasi Menuju Generasi Madani. Pemateri memaparkan sejarah dan peradaban umat Islam hingga dikenal sebagai umat Iqra atau umat literasi. Sejarah membuktikan bahwa Islam berperadaban dan mencapai puncak kejayaan karena budaya literasi yang dijunjung tinggi.

    “Setiap manusia apa pun profesinya akan butuh literasi. Karena itu, mari berkarya dengan meningkatkan budaya literasi menuju generasi madani atau berperadaban,” tambah pendiri Komunitas Pejuang Literasi Anak Indonesia tersebut.

    Dalam kegiatan kali ini, penyelenggara juga menggandeng Ustazah Dhee~AR yang terhubung secara daring dari Madinah, Arab Saudi. Ia pun menguraikan pentingnya literasi dan sosial media sebagai ladang dakwah.

    “Untuk seorang daiyah penting baginya untuk menguasai dua bahasa, pertama bahasa Arab. Dengan bahasa Arab kita bisa memahami Al-Qur’an, sunah Nabi, dan perkataan ulama. Kemudian yang kedua, bahasa ummi/ibu yaitu bahasa yang kita gunakan. Di Indonesia banyak suku bangsa yang bahasa ummi mereka adalah bahasa yang mereka pakai. Karena dengan bahasa ummi kita bisa lebih mudah menyebarkan dakwah kepada masyarakat, karena mereka mudah memahaminya,” ujarnya.

    Di pengujung acara, panitia mengumumkan pemenang juara Musabaqah Muslimah’s Expo 2022 yang telah dilaksanakan selama lima hari di Aula Aisyah STIBA Makassar dan diikuti oleh 102 peserta dari 6 cabang musabaqah, yaitu Musabaqah Desain Poster, Musabaqah Desain Video Kreatif, Musabaqah Penulisan Esai, Musabaqah Resensi Kitab Arab, Musabaqah Cepat Tepat Wawasan Buku Bahasa Arab, dan Musabaqah Mading 3D.

    Adapun daftar pemenang musabaqah dari juara I sampai III sebagai berikut:

    Musabaqah Desain Poster

    I. Syamsany (STIBA Makassar)

    II. Nurlaela Tasrun (Ma’had Al-Birr)

    III. Syamsinar Kadir (STIBA Makassar)

    Musabaqah Desain Video Kreatif

    I. Mardiana (Umum – Barru)

    II. Firdayani Sagita (STIBA Makassar)

    III. Nur Indah Lestari (STIBA Makassar)

    Musabaqah Penulisan Esai

    I. Reski Harfiani (Universitas Negeri Makassar)

    II. Dian Rahmana Putri (Ma’had Tadrib ad-Da’iyah al-Muslimah Makassar)

    III. Chaeriyah Rafidah (Universitas Hasanuddin)

    Musabaqah Resensi Kitab Arab

    I. Aisa Lalaga (Perbandingan Mazhab VF)

    II. Rifqatunnisa (Pendidikan Bahasa Arab IC)

    III. Retnowati Eka Putri (Perbandingan Mazhab IJ)

    Musabaqah Cepat Tepat Wawasan Buku Arab

    I. Perbandingan Mazhab VK

    II. Perbandingan Mazhab IIIL

    III. Perbandingan Mazhab VIIH

    Musabaqah Mading 3D

    I. Universitas Muhammadiyah

    II. STIBA Makassar

    III. Universitas Hasanuddin

    Reporter: Tim Humas Putri

  • Tingkatkan Mutu Pengelolaan Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan, Bagian Kegiatan Mahasiswa Selenggarakan Upgrading Pengurus

    Tingkatkan Mutu Pengelolaan Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan, Bagian Kegiatan Mahasiswa Selenggarakan Upgrading Pengurus

    (STIBA.ac.id) Makassar – Dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan organisasi yang baik serta membangun semangat dan kebersamaan antarpengurus Lembaga Kemahasiswaan STIBA Makassar, Bagian Kegiatan Mahasiswa mengadakan Upgrading bagi seluruh pengurusnya.

    Kegiatan yang terselenggara 15 Desember 2022 mengusung tema Melangkah Bersama untuk Mewujudkan Lembaga Kemahasiswaan yang Berkarakter dan Bertanggung Jawab.

    “Di antara nilai plus dalam keorganisasian adalah mengikuti kegiatan pelatihan seperti ini yang tidak akan didapatkan di dalam kelas. Ilmu syar’i yang dipelajari butuh penunjang untuk mendakwahkannya, seperti ilmu kepemimpinan dan pengaturan dalam berorganisasi. Kalau tidak, maka akan ada kekakuan dalam menyampaikannya kepada orang lain,” ujar Ustaz Ahmad Amunir, Lc. saat membuka acara.

    Materi pertama kegiatan ini adalah Citra Diri dan Keteladanan Pengurus yang dibawakan oleh Ustaz Askar Patahuddin, S.Si., M.E. Tema tersebut dipilih karena dianggap sesuai dengan kebutuhan pengurus lembaga kemahasiswaan untuk membangun citra positif dan menjadi pribadi yang unggul.

    Selain itu, materi-materi yang juga disampaikan dalam upgrading ini adalah Teknik Membangun Relasi dan Jaringan yang dibawakan oleh Ustaz Asrullah, S.H., M.H., Manajemen Diri dan Organisasi oleh Ustaz Ir. H. Iskandar Kato, M.Si., dan Membangun Kesolidan dan Sinergi antar-LK STIBA Makassar oleh Ustaz Ihwan Wahid Minu, M.E.

    Diharapkan dengan selesainya kegiatan ini para pengurus lembaga kemahasiswaan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam berorganisasi dan dapat lebih amanah dalam mengemban tanggung jawab dalam kepengurusan.

    Kegiatan yang berlangsung di lantai dua Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar ini berlangsung selama empat jam dan dibagi dalam dua sesi.

    Reporter : Abi Sarwan

  • Buka Pelatihan Manajemen Masjid, Ketua DKM Anas bin Malik Sampaikan Tujuh Karakteristik yang Wajib Dimiliki Pengurus Masjid

    Buka Pelatihan Manajemen Masjid, Ketua DKM Anas bin Malik Sampaikan Tujuh Karakteristik yang Wajib Dimiliki Pengurus Masjid

    (STIBA.ac.id) Makassar – Unit Kegiatan Khusus Biro Rumah Tangga Masjid (UKK BRTM) Anas bin Malik STIBA Makassar mengadakan kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid, Jumat, (16/12/2022 M/22/5/1444 H). Kegiatan yang bertemakan Optimalisasi Kinerja Pengurus demi Tercapainya Masjid yang Ideal di Era Modern ini dihadiri oleh seluruh pengurus UKK BRTM periode 2022-2023.

    Pihak panitia menghadirkan sekretaris umum PD DMI Kota Makassar Ustaz Dr. H. Syaifullah Rusmin, Lc., M.Th.I. selaku narasumber.

    Mengawali kegiatan, Ketua DKM Anas bin Malik STIBA Makassar Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. menyampaikan sambutan. Dalam kesempatan itu, Ustaz Ahmad memaparkan tujuh karakteristik yang wajib dimiliki pengurus masjid dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat an-Nur: 36-37.

    “Pengurus masjid harus memiliki semangat untuk mengejar saf pertama setiap salat, rajin bersedekah, juga mengokohkan hati kepada hari Akhir, menjaga hati dari syubhat-syubhat yang ada, juga selalu ikhlas dalam melaksanakan segala kegiatan, dan juga menjaga mata karena cinta itu mulai dari mata dan jatuh ke hati,” kata Wakil Ketua IV STIBA Makassar tersebut.

    Ia menutup sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada narasumber atas kehadirannya pada kegiatan tersebut.

    Sementara itu, Ustaz Syaifullah Rusmin dalam pemaparannya mengatakan bahwa kebenaran tanpa manajemen dapat dikalahkan dengan kebatilan yang termanajemen.

    “Mengelola masjid pada zaman saat ini memerlukan ilmu dan keterampilan manajemen, maka pengurus masjid harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,” tuturnya lagi.

    Ia melanjutkan, di bawah sistem pengelolaan masjid yang tradisional, umat Islam akan sulit berkembang. Karena itu, mau tidak mau umat Islam harus berjalan sesuai dengan perubahan perkembangan zaman, karena jika tidak akan sangat tertinggal jauh oleh perkembangan zaman.

    Ustaz Syaifullah akhirnya menutup materinya dengan menyampaikan bahwa perlu ada komunikasi dan hubungan kerja sama antarpengurus masjid.

    “Dan prinsip kita dalam mengelola masjid adalah dengan prinsip keimanan semata-mata karena Allah, dan jangan mencari kehidupan di masjid,” pungkasnya.

    Reporter : Muhammad Al-Fattah Robbani

  • Bekerja Sama dengan Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis, UKM Kesehatan Adakan Penyuluhan Kesehatan

    Bekerja Sama dengan Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis, UKM Kesehatan Adakan Penyuluhan Kesehatan

    (STIBA.ac.id) Makassar – UKM Kesehatan dan Klinik STIBA Makassar bekerja sama dengan Yayasan Masyarakat Tuberkulosis Sulawesi Selatan mengadakan penyuluhan kesehatan untuk para mahasiswa. Penyuluhan yang bertempat di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar ini terkait penyakit TBC.

    Muh. Fajar Pahrir dari Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali) Sulawesi Selatan yang bertindak selaku pemateri pada penyuluhan ini menyampaikan bahwa menurut penelitian WHO, Indonesia menduduki posisi ke-2 setelah India dengan pasien TBC terbanyak di dunia.  

    “Maka penting bagi diri kita masing-masing mengetahui tentang penyakit TBC baik gejala dan cara menghindari penularannya serta cara mengobatinya,” ujarnya.

    Menurut Ketua UKM Kesehatan Ardiansyah, penyuluhan ini diadakan melihat pentingnya menumbuhkan kesadaran di kalangan mahasiswa untuk menjaga kesehatan diri.  

    “Terlebih TBC adalah penyakit yang mudah menular sehingga mahasiswa perlu diedukasi baik tindakan preventif maupun kuratifnya,” kata Ardiansyah yang juga dipercaya sebagai Ketua Panitia Pelaksana kegiatan ini.

    Laporan: Ardi

  • Wujudkan Tim SAR Berstandar Nasional, Mapala STIBA Gelar Pelatihan Water Rescue

    Wujudkan Tim SAR Berstandar Nasional, Mapala STIBA Gelar Pelatihan Water Rescue

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Dalam rangka meningkatkan kompetensi potensi Search and Rescue (SAR), serta terwujudnya SAR dengan kualitas response time yang optimal dan sesuai dengan standar nasional pencarian dan pertolongan, Divisi SAR Mapala STIBA Makassar menggelar Pelatihan Potensi SAR Teknik Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue), di Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sabtu (10/12/22).

    Sebelum berangkat meninggalkan kampus STIBA Makassar menuju lokasi, terlebih dahulu Ustaz Syandri, Lc., M.Ag. selaku Pembina Mapala STIBA Makassar memberikan arahan kepada seluruh anggota Mapala yang akan berangkat. Dalam arahannya ia berharap kepada anggota yang berangkat untuk tetap menjaga keselamatan dengan baik dalam berkegiatan.

    “Saya berharap semua yang turun ke air untuk tetap memperhatikan SOP tetap menjaga safety dengan baik. Inikan namanya latihan dan pembiasan untuk terus dalam kondisi yang safety, kita tahu ikhwan pandai berenang tetapi bukan itu yang jadi hal penting. Sekarang ini kita mau belajar bagaimana kita bisa safety dalam melakukan aktivitas dan kegiatan-kegiatan seperti ini karena memang risikonya yang besar,” harapnya.

    Dalam kegiatan Pelatihan Potensi SAR yang dilaksanakan pada pagi menjelang siang ini, Ketua Divisi SAR Mapala STIBA Makassar, Zulkarnaim menghadirkan Ustaz Ardiansyah selaku Ketua Asesmen Wahdah Peduli sebagai narasumber. Sebelum memulai materinya, Ustaz Ardiansyah atau yang kerap disapa sebagai Pak Edi tersebut menyampaikan hal penting yang perlu diperhatikan ketika terjun ke lapangan.

    “Sebelum kita masuk dalam materi tentang Water Rescue, yang perlu Antum ingat dalam semua ini adalah mengikuti satu komando. Jika Antum sudah tidak taat sama itu maka Antum akan menjadi korban berikutnya. Yang Antum harus tekankan, siapapun yang ditunjuk untuk menjadi komando sekalipun dia orang baru atau lebih junior di bawah kita tetap harus diikuti,” pungkasnya.

    Laporan: Abdurrahman Larodding