(STIBA.ac.id) Jakarta – STIBA Makassar melakukan perpanjangan kerja sama dengan Universitas Internasional Afrika Sudan, Jumat (07/01/2022) di Hotel Sahati Jakarta Selatan.
Memanfaatkan kedatangan rombongan Universitas Internasional Afrika Sudan di Indonesia, Tim Akselerasi Kerja Sama STIBA Makassar bergerak cepat dengan berangkat ke Jakarta untuk memperbarui kerja sama di tahun 2017 yang sebelumnya dengan DPP Wahdah Islamiyah.
Rombongan STIBA Makassar yang dipimpin oleh Ketua Dr. Akhmad Hanafi, terdiri dari Fakhrurrazi Anshar, M.A., selaku anggota Tim Akselerasi Kerja Sama dan Muhammad Istiqamah, M.A., Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama.
Kedatangan Universitas Internasional Afrika Sudan dalam rangka penandatanganan MoU dan promosi ke beberapa ma’had dan kampus Islam di Indonesia. Diwakili oleh Dr. Shalahuddin Said selaku Rektor Eksekutif dan Prof. Dr. Muhammad Al-Amin Ismail, Dekan Fakultas Al-Qur’an.
Dalam sambutannya Ketua STIBA Makassar Dr. Akhmad Hanafi berharap agar MoU ini nantinya lebih memperkuat peran dari dua kampus ini untuk berkhidmat kepada Islam dan kaum muslimin.
“STIBA berusaha membangun hubungan kerja sama baik di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk yang kita adakan hari ini, penandatanganan MoU antara STIBA Makassar dengan Universitas Internasional Afrika Sudan, sebagai perpanjangan MoU yang sebelumnya dengan Wahdah Islamiyah pada tahun 2017. Kita berharap semoga Allah memberkahi usaha kita dalam mengkhidmat Islam dan kaum muslimin,” ujar Ketua Departemen Pendidikan Tinggi DPP Wahdah Islamiyah tersebut.
Syekh Prof. Dr. Muhammad Al-Amin Ismail berharap kerja sama dalam bidang pendidikan ini akan membawa manfaat yang besar.
“Hari yang berberkah bagi kita di hari Jumat ini bertepatan dengan penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan yang insyaallah akan memberikan manfaat yang besar. Kita berterima kasih atas kerja sama yang sebelumnya dan kerja sama yang baru hari ini,” ujar Dekan Fakultas Al-Qur’an Universitas Internasional Afrika Sudan tersebut.
Ia juga menjelaskan sejarah singkat perkembangan kampus yang awalnya hanya Ma’had Ifriqi Al-Islami pada tahun 1966 hingga sekarang sudah menjadi salah satu mercusuar pendidikan di dunia Islam.
Dr. Shalahuddin Said menambahkan bahwa memang sejak awal kampus ini didirikan untuk menyebarkan Islam dan bahasa Arab di Benua Afrika dan berikutnya menyebarkannya secara lebih luas lagi ke seluruh dunia.
