(STIBA.ac.id) Depok – Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. turut menyertai rombongan trip Studi Banding STIBA Makassar ke Pulau Jawa (31 Juli-05 Agustus). Dalam momen Silaturahmi DPW WI DKI Jakarta dengan peserta Studi Banding STIBA Makassar, Ahad (06/08), Ustaz Yusran diminta menyampaikan tausiah.
Dalam uraiannya, Ustaz Yusran mengatakan bahwa sepertiga isi Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tujuannya adalah agar setiap umat Islam bisa melakukan “studi banding”.
“Kita ambil pelajaran dari kisah orang-orang saleh, begitu pula kisah orang-orang jahat, kita ambil pelajaran dari mereka. Orang yang berbahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari selainnya,” ujar Ustaz Yusran.
Ia juga mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111).
“Kalau saja seorang Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang merupakan nabi terbaik masih butuh kisah-kisah para nabi dan orang-orang sebelumnya, maka bagaimana lagi dengan kita yang sangat butuh perbandingan dengan saudara-saudara kita. Walaupun untuk mencapai tujuan itu terkadang kita membutuhkan perjalanan. Bahkan untuk melihat pelajaran dari orang-orang buruk sekalipun kita diperintahkan untuk melakukan perjalanan,
“Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml: 69).
Ketua Dewan Syariah WI ini juga mengatakan bahwa setelah perjalanan studi banding ini, salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah setiap kampus yang dikunjungi memiliki kelebihan masing-masing, dan jarang ada yang bisa mengumpulkan semua kelebihan.
“Ini adalah gambaran dari kita semua. Tidak ada di antara kita yang sempurna. Maka jangan merasa ada yang tidak butuh lagi dengan saudaranya. Merasa bebas, tidak terikat dengan saudaranya lagi. Banyak yang kita miliki tapi lebih banyak yang kita butuhkan dari saudara-saudara kita,” papar Ustaz Yusran.
Ustaz Yusran berharap agar STIBA punya tamayyuz dalam semua hal. Bisa mengumpulkan semua kelebihan, seperti halnya Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang ingin masuk dari seluruh pintu surga karena berkumpul padanya seluruh kebaikan.
Hikmah lainnya yang disebutkan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini adalah masa depan ada di tangan umat Islam.
“Setelah kita berkunjung ke berbagai institusi, sejak dari STDI Imam Syafi’i Jember, sampai kemarin di STID Mohammad Natsir, lalu Universitas Darunnajah, semua pimpinannya adalah para pemuda.”
“Kita makin yakin bahwa masa depan ada di tangan Islam. Mereka semua punya semangat yang sama dengan kita. Mereka adalah fityatun amanu birabbihim… Mereka adalah syaabbun nasyaa fii ibadatillah… Ini fenomena yang sangat menggembirakan,” ungkapnya lebih lanjut.
Selain sebagai ketua Senat STIBA Makassar, dalam beberapa kesempatan, Ustaz Yusran juga diperkenalkan sebagai Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Dalam Studi Banding ini, Ustaz Yusran juga memboyong seluruh anggotanya ke kantor MUI Pusat untuk menghadiri pertemuan yang dijadwalkan Senin (07/08).
