(STIBA.ac.id) Makassar –  Sebagai institusi pendidikan yang terus berkembang, STIBA Makassar selalu berinovasi untuk mencapai standar kualitas yang lebih tinggi. Tak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada administrasi dan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Sejalan dengan amanat Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, STIBA berkomitmen menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Demi memudahkan setiap bagian dan unit dalam menyusun dokumen terkait SPMI, Pusat Penjaminan Mutu STIBA Makassar menggelar Workshop Penyelesaian Dokumen SPMI pada Kamis-Jumat (11—12/01/2024). Acara ini digelar untuk memfasilitasi seluruh unit kerja agar dapat berkontribusi secara efektif dalam implementasi SPMI.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Ustaz Hendra Wijaya, Lc., M.A., yang memberikan pemahaman akan pentingnya dokumen SPMI. Ia menggarisbawahi peran SPMI dalam setiap proses pendidikan, mulai dari pengajuan prodi baru hingga akreditasi.

Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia tidak hanya menjelaskan nilai strategis dari SPMI dalam akreditasi institusi, tetapi juga menekankan bahwa SPMI adalah ruh dari sebuah institusi pendidikan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa nilai keberhasilan institusi sangat tergantung pada bagaimana SPMI diintegrasikan dalam segala aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan institusi.

“Mari kita jadikan SPMI sebagai sebuah kebutuhan. STIBA ke depan targetnya bukan hanya jadi sekolah tinggi, karena itu sistemnya perlu diperkuat,” ujar Ustaz Akhmad penuh keyakinan.

Ustaz Akhmad menganalogikan kebutuhan untuk mengimplementasikan SPMI itu seperti ketika seseorang  melaksanakan salat. Saat itu, kita tidak lagi memikirkan tentang ini rukunnya, ini yang wajib, yang ini sunah, karena kita sudah menganggap salat itu sebagai sebuah kebutuhan.

“SPMI kita adalah kebutuhan legalitas institusi kita, targetnya untuk akreditasi maupun reakreditasi, tapi mari kita beramal jariah dengan meninggalkan sistem yang bisa dilanjutkan oleh para penerus kita. Jangan sampai mereka seperti baru memulai dari awal, seperti di hutan rimba tidak tahu mau melakukan apa,” ujar Ustaz Akhmad.

Kepala Bagian Audit Mutu Internal, Ustaz Ihwan Wahid Minu, S.T., M.E.I., yang menjadi narasumber, menyampaikan kunci penting dalam menjaga kelangsungan dan peningkatan mutu pendidikan.

“Kalau mau jadi leader, tidak boleh pola pikirannya terkungkung, harus siap mengikuti perubahan. Orang yang mampu beradaptasi dengan perubahan adalah orang yang kuat. Kalau tidak bisa beradaptasi dengan keadaan, tidak bisa linear dengan perubahan maka kita akan ditinggalkan. Indikator keberhasilan kita dalam beradaptasi terhadap perubahan adalah dokumen SPMI ini,” tuturnya.

Di hari pertama Workshop ini, Ustaz Ihwan Wahid menyampaikan materi terkait Kebijakan SPMI, Buku I Dokumen Kegiatan SPMI, dan Buku III Dokumen Standar SPMI. Jumat besok akan dilanjutkan dengan materi Buku II Dokumen Manual SPMI dan Buku IV Dokumen Formulir SPMI.

Kegiatan ini berlangsung di lantai 4 Gedung Rektorat dan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan dan kepala unit kerja.

Loading