(STIBA.ac.id) Maros – Penutupan Pesantren Kilat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 52 Panasakkang menjadi momen berkesan bagi seluruh komunitas pengajar dan peserta didik di sekolah tersebut. Acara penutupan tersebut juga dirangkaikan dengan berbuka puasa bersama, yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Sekolah SDN 52 Panasakkang, Bapak Arifin S,Pd., para guru, siswa-siswi mulai dari kelas 4 hingga kelas 6, serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIBA Makassar.

Tujuan dari penyelenggaraan buka bersama seiring dengan penutupan Pesantren Kilat adalah untuk memberikan kesan positif bagi murid dan guru, sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa, murid, dan guru. Acara ini berlangsung setelah salat Asar hingga salat Maghrib, pada tanggal 21 Maret 2024, di lapangan SDN 52 Panasakkang, satu-satunya sekolah dasar di Desa Kurusumange.

Acara dimulai dengan para siswa dan siswi berkumpul di lapangan SDN 52 Panasakkang untuk mengikuti serangkaian kegiatan, termasuk lomba Ranking I yang diikuti oleh peserta dengan antusias. Pembukaan acara dilakukan oleh MC, Asrul Adam, mahasiswa KKN, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kayla Jasminindya Putri Efendi, siswi kelas 5A.

Berbagai pesan dan kesan disampaikan dalam acara tersebut, mulai dari koordinator desa KKN STIBA Makassar, Ainun Najib Herman, hingga siswi kelas 6C, Alya Zahira L. Puncak acara ditandai dengan penutupan Peskil oleh Kepala Sekolah SDN 52 Panasakkang, Bapak Arifin S, Pd. yang juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Pemberian cendera mata oleh Koordinator Kecamatan, Dimas Fajar Ramadhan, diserahkan kepada kepala sekolah sebagai tanda penghargaan atas kontribusi sekolah.

Sejumlah penghargaan dan hadiah juga diserahkan oleh Sekretaris Korcam, Muh. Akbar, kepada siswa-siswi berprestasi, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka.

Kepala Sekolah, Bapak Arifin S,Pd., saat menyampaikan kesan dan pesan dalam acara tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“Terlalu berlebihan kalau saya mengatakan kita lebih awal dapat Lailatulqadar, oleh karena baru tahun ini kita melaksanakan pesantren yang kebetulan dilaksanakan oleh pihak mahasiswa yang sebelumnya itu hanya dilaksanakan oleh tenaga pengajar atau masing-masing guru sekolah kita ini, dan alhamdulillah hebatnya lagi mereka berasal dari sekolah tinggi agama sehingga sangat pas momen atau kegiatan yang kita lakukan tahun ini,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan berbuka puasa bersama di masing-masing kelas, dilanjutkan dengan salat Magrib berjemaah di kelas 5A. Suksesnya kegiatan Pesantren Kilat ini membuktikan semangat kolaborasi antara mahasiswa KKN STIBA Makassar, kepala sekolah, guru, serta siswa dan siswi SDN 52 Panasakkang.

Reporter: Manshur

Loading