(STIBA.ac.id) Makassar – Demi mendukung kualitas pengajaran tajwid dalam halakah tahsin di STIBA Makassar, Bagian Pembinaan Al-Qur’an STIBA Makassar menyelenggarakan “Daurah Pengajar Mahir Tahsin”. Program ini diadakan di Lantai 4 Rektorat STIBA pada hari Sabtu, 30 Jumadilakhir 1446 H (02/11/2024).
Puluhan mahasiswa yang telah dipilih sebagai pengajar halakah tahsin hadir, menunjukkan komitmen mereka dalam mendalami ilmu tajwid sebagai bekal untuk mengajar rekan-rekan mahasiswa lainnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bagian Pembinaan Al-Qur’an, Ustaz Abdullah bin Yusran, Lc., M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran halakah tahsin sebagai program wajib di STIBA Makassar.
Ustaz Abdullah menyoroti bahwa halakah tahsin tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an mahasiswa, tetapi juga membentuk budaya membaca Al-Qur’an yang benar dan sesuai kaidah.
“Para pengajar adalah tulang punggung utama keberhasilan halakah tahsin, sehingga pembekalan ini menjadi langkah penting untuk memastikan praktik dan bacaan Al-Qur’an di kampus memenuhi standar yang baik,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi utama yang dipandu oleh Ustaz Siswandi Safari, Lc. Materi pertama mengulas prinsip-prinsip dasar membaca Al-Qur’an yang menjadi kewajiban para pengajar untuk dikuasai, termasuk pentingnya pemahaman mendalam terhadap kaidah-kaidah tajwid.
Ustaz Siswandi juga memperkenalkan para peserta pada berbagai metode pengajaran tajwid, menggarisbawahi bahwa metode yang digunakan Lembaga Wahdah Islamiyah, khususnya melalui buku pedoman “Mahir Tahsin”, dapat menjadi panduan utama untuk mengajar secara efektif dan terstruktur.
Pada sesi selanjutnya, peserta diajak mempelajari lebih dalam tentang makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat huruf sesuai dengan Buku Mahir Tahsin.
Sesi ini mencakup praktik membaca Al-Qur’an, di mana peserta mendapat bimbingan dan koreksi langsung pada setiap kesalahan.
Antusiasme peserta terlihat jelas; banyak dari mereka menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan membaca setelah menerima arahan langsung dari pemateri.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta berkesempatan mendiskusikan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam mengajarkan tajwid kepada mahasiswa lainnya, serta mendapat solusi langsung dari pemateri.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengajar halakah tahsin di STIBA Makassar mampu memberikan pembimbingan yang lebih baik, sehingga mampu menjaga kualitas bacaan Al-Qur’an di lingkungan kampus.
