(STIBA.ac.id) Makassar – Fenomena scrolling tanpa henti, otak cepat lelah, fokus makin pendek—isu brain rot yang ramai dibicarakan generasi muda kini dibahas dari sudut pandang Al-Qur’an. Inilah yang diangkat dalam Tausiyah Quraniah 2025 (التوصية القرآنية) yang digelar oleh Bidang Murajaah UKM Raudhatul Huffaazh Putri IAI STIBA Makassar pada Sabtu, 20 Desember 2025 M / 29 Jumadil Akhir 1447 H, bertempat di Aula Aisyah.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswi IAI STIBA Makassar dan menjadi kolaborasi empat UKM: UKM Raudhatul Huffaazh Putri, Keputrian Dema, UKM Bahasa Al-Fusha, dan UKM Jurnalistik Putri IAI STIBA Makassar. Tema yang diangkat pun terasa sangat dekat dengan realitas mahasiswa hari ini:
طاَعُونُ العَصْرِ الجَدِيدِ: تَعَفُّنُ الدِّمَاغِ كَيْفَ تَقِينَ نَفْسَكِ مِنْهُ؟
Brain Rot: Penyakit Era Modern — How to Stay Safe?
Sejak awal acara, suasana Aula Aisyah terasa hidup. MC dari UKM Al-Fusha dan Keputrian Dema berhasil membangun atmosfer yang hangat dan komunikatif. Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang mengawali acara pun menenangkan hati para peserta, seolah menjadi pengantar menuju inti pembahasan hari itu.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Salwa Saiful Yusuf menjelaskan bahwa Tausiyah Quraniah ini bertujuan menambah tsaqafah mahasiswi tentang Al-Qur’an, sekaligus memotivasi mereka untuk terus menjaga dan meningkatkan murajaah hafalan. Tema brain rot, menurutnya, dipilih sebagai respons atas realitas mahasiswi yang kini hidup sangat dekat dengan gawai, aksesnya bebas, dampaknya pun sering kali tak disadari.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ustazah Armida, Lc. Beliau mengapresiasi kolaborasi empat UKM yang mampu mengangkat tema relevan dengan kondisi generasi muda. Dalam pesannya, Ustazah Armida mengingatkan bahwa gawai di tangan manusia ibarat makanan: ada manfaat, tapi jika dikonsumsi berlebihan bisa berubah menjadi penyakit. Penggunaan gawai yang tak terkontrol, menurut beliau, dapat melemahkan fungsi otak, tempat bersemayamnya akal. Dan ini menjadi ancaman serius bagi generasi penerus perjuangan.
Materi utama disampaikan oleh Ustazah Kurnaemi Anita, S.T., S.H., M.E. dengan gaya penyampaian yang menyentuh realitas peserta. Beliau menyoroti kebiasaan scrolling tanpa batas yang sering kali hanya bertujuan mencari hiburan, padahal konten edukatif jumlahnya sangat sedikit dibandingkan konten receh yang minim manfaat.
Beliau mengingatkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyediakan sumber hiburan sekaligus pelajaran terbaik, yaitu Al-Qur’an. Salah satunya melalui kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam, yang Allah turunkan sebagai penghibur Rasulullah ﷺ di masa kesedihan. Kisah tersebut bukan sekadar cerita, tetapi sarat makna, keteguhan, dan harapan.
“Pilihan seseorang sangat menentukan kualitas akalnya,” tegas Ustazah Kurnaemi. Apakah ia memilih larut dalam layar gawai, atau memilih menadaburi kisah-kisah Al-Qur’an.
Sesi tanya jawab pun berlangsung interaktif. Salah satu peserta mengajukan pertanyaan seputar solusi bagi generasi Z dan para penghafal Al-Qur’an dalam menghadapi brain rot. Menanggapi hal tersebut, Ustazah Kurnaemi menekankan pentingnya kesadaran akan mahalnya waktu yang sering terbuang sia-sia. Ia juga mengingatkan peran lingkungan dan komunitas yang saling menasihati dan menguatkan, terutama bagi para penghafal Al-Qur’an.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan persembahan syair yang menggema di Aula Aisyah, menambah semangat dan suasana reflektif. Setelah itu, digelar babak final Musabaqah Lugawiyah dari UKM Al-Fusha hingga ditetapkan juara pertama.
Menjelang akhir acara, panitia menyosialisasikan sejumlah agenda liburan mahasiswi, di antaranya Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an dari UKM Raudhatul Huffaazh dan Mukhayyam ‘Arabi dari UKM Al-Fusha.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga menyerahkan berbagai penghargaan. Di antaranya sertifikat bagi 14 mahasiswi yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an pada semester ini, sertifikat bagi mahasiswi yang menyetorkan 5 dan 10 juz pada Parade Tasmi’, serta penghargaan untuk mudarrisah Al-Qur’an Keputrian Dema, kelas terbersih, dan kategori lainnya. Penghargaan juga diberikan oleh bidang-bidang dari UKM Al-Fusha dan UKM Jurnalistik.
Menutup rangkaian kegiatan, UKM Jurnalistik Putri melalui Divisi Humas mempersembahkan video kilas balik perjalanan satu periode kepengurusan lima UKM. Video tersebut mengajak hadirin menengok kembali perjuangan para pengurus yang sering luput dari sorotan, namun penuh pengorbanan dan makna.
Tausiyah Quraniah 2025 pun menjadi pengingat kuat: di tengah derasnya arus digital, Al-Qur’an tetap menjadi sumber kejernihan akal, ketenangan hati, dan arah hidup yang kokoh.
Reporter: Tim Humas Jurnalistik Putri IAI STIBA Makassar (Tiara)
