(STIBA.ac.id) Makassar – Bagian Media dan Pers Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar menyelenggarakan Workshop Branding bertempat di Ruang Musyawarah Lantai 4 Gedung Rektorat. Acara ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari unsur senat, Ketua STIBA Makassar beserta jajarannya, dan perwakilan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan branding di kalangan peserta guna memperkuat reputasi STIBA Makassar sebagai institusi pendidikan dan pengaderan calon-calon dai dan ulama berkarakter.

Acara dibuka oleh Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. yang dalam sambutannya menekankan pentingnya branding, baik dalam perspektif agama maupun dalam pengelolaan institusi. Ustaz Akhmad Hanafi menjelaskan bahwa konsep branding sejatinya sejalan dengan nilai-nilai syiar dalam Islam, di mana praktik ibadah seperti salat, puasa Ramadan, dan haji membentuk identitas seseorang sebagai muslim yang kafah.

“Dalam agama kita, branding sudah ada sejak lama dalam bentuk syi’ar. Seorang muslim yang menjalankan kewajiban seperti salat dan puasa secara otomatis mem-“branding” dirinya sebagai muslim yang taat,” ujar Ustaz Akhmad Hanafi. “Demikian pula dalam dunia bisnis dan institusi pendidikan dakwah, branding bukan hanya tentang dikenal, tetapi juga bagaimana masyarakat merasakan manfaat dari apa yang kita tawarkan,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi STIBA adalah peningkatan brand awareness, keterampilan branding, dan penerapan strategi yang tepat.

“Kita sering membahas dalam rapat tentang bagaimana cara mem-branding institusi kita dengan lebih baik. Workshop ini adalah salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kemampuan tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ustaz Akhmad Hanafi menyoroti pentingnya membangun “brand equity” sebagai upaya untuk meningkatkan nilai dan reputasi STIBA di mata publik.

“STIBA Makassar sudah dikenal oleh banyak kalangan, namun tantangan kita adalah bagaimana memperkuat persepsi positif di tengah masyarakat. Kompetisi tentu ada, tetapi kita mengambil semangat fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan, untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan institusi lain,” ungkapnya. Menurutnya, branding bukan hanya tanggung jawab Bagian Media dan Pers atau Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen kampus.

Ia juga menyinggung rencana strategis (renstra) STIBA Makassar tahun 2027 yang menargetkan peningkatan reputasi institusi secara signifikan. “Semua target besar dimulai dengan cita-cita dan usaha keras. Dengan kolaborasi dan kerja keras seluruh pihak, saya yakin kita dapat mencapainya,” tutup Ustaz Akhmad Hanafi.

Materi Workshop oleh Praktisi Profesional

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Sopian Bageur, seorang praktisi di bidang periklanan dan komunikasi pemasaran dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Sopian memiliki latar belakang yang kuat dalam industri periklanan, di mana ia pernah menjabat sebagai Media Director di berbagai perusahaan besar, seperti Leo Burnet, Fortune Indonesia Tbk, serta Omnicorn Asia. Selain itu, ia juga berpengalaman mengelola radio dan menjalankan bisnis komunikasi pemasaran sendiri.

Dalam materinya, Sopian mengupas berbagai elemen penting dari brand equity, termasuk brand awareness, perceived quality, brand loyalty. Ia memberikan panduan praktis kepada peserta mengenai cara membangun identitas brand yang kuat, meningkatkan pengalaman konsumen, dan memanfaatkan media sosial sebagai alat efektif untuk memperluas jangkauan kampus.

Branding yang kuat akan membuat STIBA tidak hanya dikenal, tetapi juga dipercayai oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan daya saing di tengah kompetisi yang ketat,” ujar Sopian.

Workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada para peserta, khususnya terkait pentingnya membangun dan mempertahankan citra positif STIBA di mata publik. Dengan pemahaman bersama dan strategi branding yang kuat, STIBA Makassar berkomitmen untuk terus meningkatkan reputasinya sebagai institusi pendidikan dakwah yang unggul dan dapat diandalkan, sesuai dengan semangat fastabiqul khairat yang terus ditanamkan dalam seluruh kegiatan kampus.

Loading