Penulis: admin

  • STIBA Makassar dan PPI Darul Abrar Bone Tanda Tangani MoU Terkait Pemberdayaan Alumni

    STIBA Makassar dan PPI Darul Abrar Bone Tanda Tangani MoU Terkait Pemberdayaan Alumni

    (STIBA.ac.id) Makassar – STIBA Makassar kembali menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan keagamaan Islam. Kali ini, penawaran untuk bermitra datang dari Pesantren Pendidikan Islam Darul Abrar Bone.

    Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh para pimpinan kedua belak pihak. Pihak Pertama oleh Ustaz Dr. Muttaqien Said, M.A. selaku pimpinan PPI DA, dan Pihak Kedua oleh Ustaz Muhammad Yusran Anshar, M.A., Ph.D. selaku Ketua STIBA Makassar.

    Untuk tahap pertama, kerja sama ini hanya terbatas pada pemberdayaan alumni STIBA Makassar sebagai tenaga pengajar di PPI Darul Abrar.

    Sebagai bentuk reaslisasi dari kerja sama ini, pihak STIBA telah mengutus tiga orang alumninya, yaitu Muh. Asmariady Arsyad, S.H., dan dua orang alumni akhwat.

    Foto: Abdullah Mubarak

  • Delapan Mahasiswa STIBA Terima Beasiswa Pendidikan di Universitas Internasional Afrika Sudan

    Delapan Mahasiswa STIBA Terima Beasiswa Pendidikan di Universitas Internasional Afrika Sudan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Buah kerja sama antara International University of Africa (Jamiah Ifriqiyyah al-‘Alamiyah) Khartoum, Sudan dengan DPP Wahdah Islamiyah, sebanyak 20 kader Wahdah Islamiyah dinyatakan sebagai penerima beasiswa  di Universitas Internasional Afrika. 

    Sebanyak delapan dari dua puluh calon mahasiswa baru Sudan ini adalah mahasiswa STIBA Makassar. Mereka adalah:

    1. Muhammad Hamdan Sahrabi (Fakultas Adab) 

    2. Khairul Anwar (Fakultas Adab)

    3. Jubair (Fakultas Adab)

    4. Yusril Arham (Fakultas Adab)

    5. Amrullah (Fakultas Adab)

    6. Saitum (Fakultas Tarbiyah)

    7. Rudi Salam (Fakultas Tarbiyah)

    8. Muhammad Fadel (Fakultas Tarbiyah).

    Tujuh di antaranya telah berada di Sudan, sementara Muhammad Fadel menyatakan mengundurkan diri karena suatu uzur.

    Tahun lalu, enam mahasiswa STIBA beralih status menjadi mahasiswa di universitas ini juga melalui program beasiswa pendidikan.

    Universitas Internasional Afrika merupakan perguruan tinggi negeri yang terletak di Khartoum, Sudan. Universitas ini merupakan anggota Federasi Universitas-universitas Dunia Islam. Universitas ini memiliki beberapa fakultas, antara lain Fakultas Pendidikan, Fakultas Syari’ah dan Studi Islam, dan Fakultas Sains murni dan terapan.

  • Dua Dosen dan Alumni STIBA Raih Sanad Qiraat Imam Ashim

    Dua Dosen dan Alumni STIBA Raih Sanad Qiraat Imam Ashim

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Dari tanggal 25 Juli 2018 sampai 26 Agustus 2018, LAZIS Wahdah bekerjasama dengan Lembaga Tahfizhul Qur’an Wahdah Islamiyah (LTQ WI) mengadakan kegiatan “Daurah Sanad Qira’ah dan Tajwid” dengan tema “ Satu bulan bersama Ahli Qira’at Timur Tengah” di Baitul Halaqah (Jl. Kedokteran, Komp. Unhas Antang). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru-guru Tahfizhul Qur’an. Kegiatan ini berhasil memberikan sanad Imam Ashim dengan dua riwayat (Imam Syu’bah dan Imam Hafsh) kepada enam orang peserta dan sanad Samai dengan enam matan tajwid kepada 39 orang.

    Seperti dilansir di laman Wahdah, penguji dan pemateri dari daurah ini adalah Syekh Amir Adil Mabrouk Al-Dieb. Beliau adalah pemegang sanad qira’at Asyarah Kubra dan Shugra dan sanad matan-matan ilmu tajwid dan muwatta’ Imam Malik. Syekh asal mesir ini adalah pembina Isnad di Fakultas Al-Qur’an Universitas Islam Madinah dan kandidat Doktor di Fakultas Al-Qur’an di universitas yang sama.

    Terkait dengan daurah qira’at (hafalan Al-Qur’an), setelah mengikuti ujian dan daurah kurang lebih selama sebulan, enam asatidzah berhasil mendapatkan sanad Imam Ashim. Dua di antaranya adalah dosen STIBA Makassar, yaitu Ustaz Siswandi Safari, S.Pd.I dan Ustaz Gampang Dadiyono, Lc. Sementara dua lainnya adalah alumni STIBA Makassar, yaitu  Ustadz Marhali Abdurrahman, S.Pd.I. dan Ustadzah Mardhatillah, SH.

    Syekh Amir juga melakukan kunjungan ke pesantren-pesantren Tahfizhul Qur’an di Makassar. Di STIBA Makassar,  Syekh menjadi narasumber daurah tajwid untuk civitas academica STIBA Makassar.

  • Ahli Qiraat ‘Asyarah Madinah Narasumber Daurah Tajwid di STIBA

    Ahli Qiraat ‘Asyarah Madinah Narasumber Daurah Tajwid di STIBA

    (STIBA.ac.id) Makassar – Bagian Administrasi Kemahasiswaan (BAK) STIBA Makassar mengadakan daurah tajwid Majlis Sama’i Sanad Matan al-Jazariyah. Selain diikuti oleh mahasiswa, dosen dan karyawan, daurah ini juga diikuti oleh peserta umum.  

    Daurah yang dilaksanakan di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar pada Ahad 8 Dzulhijjah 1439H/18 Agustus 2018 ini menghadirkan ahli qira’at ‘Asyarah Shugra wal Kubra dari Universitas Islam Madinah, Syaikh Amir Adil Mabrouk al Dieb al Thanthawi sebagai pemateri.

    Syekh Amir juga adalah pembina Program Isnad di Universitas Islam Madinah.

  • Idul Adha 1439 H, STIBA Kurban 18 Sapi dan 35 Kambing

    Idul Adha 1439 H, STIBA Kurban 18 Sapi dan 35 Kambing

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar kembali mendistribusikan hewan-hewan kurban pada Idul Adha tahun ini (1439 H). Tema yang diusung adalah “Berkurban Bersama Penuntut Ilmu” Sekolah Tingi Ilmu Islam Bahasa Arab (STIBA) Makassar.

    Hingga selesainya masa penyembelihan, panitia kurban berhasil mengumpulkan 18 ekor sapi dan 35 ekor kambing.

    “Alhamdulillah, dzabahtu biyaday (telah kusembelih dengan tanganku sendiri),” syukur Ustaz Fadlan Akbar setelah menyembelih kurban kambing jantan miliknya.

    Daging kurban yang telah dikemas, disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, “Penyaluran kami lakukan setelah sang pemilik hewan kurban tiba atau mengabari perihal pembagiannya,” jawab Muhajir Nur, panitia Divisi Distribusi.

    Para dosen beserta karyawan dan mahasiswa STIBA Makassar akan menjadi prioritas utama dalam penyaluran ini, sebelum akhirnya disalurkan kepada masyarakat di sekitar kampus STIBA Makassar, sebagaimana tema kegiatan ini, “Berkurban Bersama Penuntut Ilmu.”

    Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Ketua  STIBA Makassar, mewakili pihak rektorat menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Jazaakumullahu khairan atas keikusertaan Antum dalam ibadah yang mulia ini,” pungkasnya.

    Penulis berita: Muh. Alwin

    Foto: Insan Kamil

  • Semarak Puasa Arafah di STIBA Makassar Makassar

    Semarak Puasa Arafah di STIBA Makassar Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Seperti biasa, setiap tanggal 9 Dzulhijjah STIBA Makassar mengadakan buka bersama yang dihadiri seluruh civitas academica. Puasa sunnah yang disebut juga sebagai puasa Arafah ini memiliki keutamaan terhapusnya dosa selama dua tahun. 

    Buka puasa ini dirangkaikan dengan taklim sebelum berbuka. Sebagai narasumber yaitu Ustaz Muhammad Ikhwan Djalil, Lc., M.H.I. Dalam ceramahnya, ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah ini berpesan kepada para mahasiswa agar senantiasa menjaga hati dan pandangan mereka.

    Buka puasa ini diadakan di dua tempat. Untuk laki-laki di Masjid Anas bin Malik, sementara untuk wanita di Gedung Aisyah Kampus STIBA Putri.

    Foto: Insan Kamil 

     

  • STIBA Jalin Kerja Sama dengan Ponpes Modern Darul Falah Enrekang

    STIBA Jalin Kerja Sama dengan Ponpes Modern Darul Falah Enrekang

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar dan Pondok Pesantren Modern Darul Falah Enrekang mengadakan kerja sama dalam hal perekrutan alumni STIBA Makassar. 

    Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh kedua pimpinan lembaga. Pondok Pesantren Modern Darul Falah sebagai pihak pertama diwakili oleh Ustadz Adi Warsito, S.Si., M.Pd. selaku direktur. Sementara pihak kedua yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar diwakili oleh Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua.

    Sebagai realisasi MoU ini, pihak STIBA Makassar telah mengutus salah seorang alumni tahun ini, yaitu Muh. Risal, S.H.

  • Ustaz Taufan: Murabbi adalah Mata Rantai Kebangkitan Umat

    Ustaz Taufan: Murabbi adalah Mata Rantai Kebangkitan Umat

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Salah satu keistimewaan STIBA Makassar adalah sistem pembinaan dalam bentuk halaqah atau kelompok-kelompok tarbiyah. Sebanyak 1452 mahasiswa dibagi dalam 84 halaqah tarbiyah, 56 halaqah putra dan 28 halaqah putri. Masing-masing halaqah tarbiyah dibina oleh seorang murabbi yang merupakan dosen STIBA Makassar ataupun dai-dai Wahdah Islamiyah lainnya.

    Baru-baru ini, Bagian Kemahasiswaan sebagai penanggung jawab tarbiyah di STIBA Makassar mengadakan pertemuan untuk para murabbi, Selasa (14/8/2018) di lantai 2 Masjid Anas bin Malik.

    Pertemuan yang dihadiri oleh para murabbi ini dibuka oleh Ketua STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. 

    Dalam sambutannya, Ustaz Yusran mengatakan bahwa pertemuan murabbi bisa dimanfaatkan sebagai ajang untuk menyamakan visi dan pandangan para murabbi agar tujuan dari program pembinaan yang mulia ini dapat tercapai. Apalagi, menurutnya, spesialisasi kampus STIBA adalah tarbiyah. 

    “Mahasiswa STIBA adalah calon-calon dai, murabbi, dan pemimpin masa depan,” ujarnya.

    Karena itu, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini berharap kepada para murabbi agar semangat dalam membina halaqah masing-masing.

    Sementara Ustaz Muhammad Taufan Djafry, Lc., M.H.I. selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Kerja Sama menyampaikan bahwa harapan dari penanggung jawab tarbiyah STIBA sangat besar kepada murabbi untuk mengawal kaderisasi. 

    “Kaderisasi di STIBA adalah kaderisasi plus. Karenanya, kurang pantas jika ternyata kaderisasi di kampus-kampus lain justru lebih bisa melahirkan kader-kader yang lebih militan dibanding mahasiswa STIBA. Harusnya STIBA yang berada pada posisi itu. Kebangkitan umat dipimpin oleh penuntut ilmu,” harap Ustaz Taufan.

    Pada sesi terakhir acara, para murabbi dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan saran-saran untuk pelaksanaan tarbiyah khusus di kalangan STIBA Makassar. Masukan-masukan ini akan jadi acuan pihak kemahasiswaan untuk menyusun konsep tarbiyah di STIBA Makassar.

    Foto: Insan Kamil

     

  • Ulama Saudi Sampaikan Tips Menuntut Ilmu dalam Kuliah Perdana STIBA

    Ulama Saudi Sampaikan Tips Menuntut Ilmu dalam Kuliah Perdana STIBA

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kuliah Perdana STIBA Makassar Tahun Akademik 1439—1440 H/2018—2019 M menghadirkan beberapa hal-hal yang baru. Di antaranya MC dalam tiga bahasa yang kemudian mendapatkan apresiasi dari Syaikh Abdullah bin Salim al-Harbi selaku narasumber utama pada kegiatan tersebut.

    Acara yang berlangsung pada Senin (6/8/2018) di Masjid Anas in Malik ini diawali dengan sambutan Ketua STIBA Makassar yang memberikan motivasi kepada para mahasiswa, “Hari ini kita memulai kembali perjuangan kita. Meskipun sebenarnya tidak ada kata istirahat untuk perjuangan.” Selanjutnya beliau memberikan kabar gembira kepada sivitas academica tentang semakin meningkatnya antusias masyarakat terhadap STIBA, baik dalam maupun luar negeri. “Alhamdulillah, tahun ini kita kedatangan mahasiswa baru dari negeri tetangga Malaysia. Maka semoga ke depan kita bisa melihat mahasiswa-mahasiswa kita dari beberapa negeri,” ujarnya.

    Kuliah perdana dibuka oleh Ustaz Dr. Rahmat Abdurrahman, Lc., M.A. selaku Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah. Namun sebelum memulai sambutannya, Ustaz Rahmat terlebih dahulu meminta kepada para hadirin untuk sejenak mendoakan masyarakat Lombok dan sekitarnya yang sedang ditimpa musibah.

    Acara tersebut menghadirkan Syekh Abdullah bin Salim al-Harbi. Beliau merupakan imam dan khatib Mesjid Jami’ Ridwan Dammam, Saudi Arabia. Dalam kuliahnya, syekh mengibaratkan penuntut ilmu itu seperti pelita yang menerangi dalam kegelapan. “Penuntut ilmu itu seperti orang yang datang membawa pelita di daerah yang gelap dan berbahaya karena binatang buas. Dan penuntut ilmulah yang menerangi jalan orang-orang untuk selamat.”

    Syekh juga menyebutkan beberapa tips jitu dari Imam Syafi’i dalam menuntut ilmu. “Ilmu tidak akan digapai kecuali dengan menempuh enam hal; kecerdasan, semangat, bersabar, mempunyai modal, dekat dengan ustaz, dan butuh waktu yang lam,” kata Syekh.

    Acara ini ditutup dengan penyampaian-penyampaian dari seluruh Wakil Ketua STIBA, disusul dengan pembagian hadiah dan beberapa penghargaan kepada mahasiswa-mahasiswa dan dosen berprestasi. 

    Penulis berita: Muhammad bin Yusran

    Foto: Insan Kamil

     

  • Wahdah Islamiyah Utus 307 Alumni STIBA ke Pelosok Nusantara

    Wahdah Islamiyah Utus 307 Alumni STIBA ke Pelosok Nusantara

    (stiba.ac.id) Makassar – Sebanyak 307 alumni STIBA Makassar secara resmi diutus ke berbagai wilayah tanah air oleh Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah. Pengiriman para alumni ini dirangkaikan dengan Tabligh Akbar dengan tema ‘Bersama Membangun Negeri” di Masjid al-Markaz al-Islami Makassar, Ahad (5/8/2018).

    Para alumni Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ini akan ditugaskan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Dua Bali, Maluku, dan Papua.

    Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. sebelum menyampaikan materi tabligh akbarnya, terlebih dahulu mungkapkan rasa syukurnya melihat jumlah alumni STIBA tahun ini. “Ini adalah pertama kalinya kita mengutus alumni STIBA sebanyak ini,” ujarnya.

    Karena itu, Wakil Ketua GNPF Ulama ini mengajak kepada seluruh kader Wahdah Islamiyah secara umum dan terkhusus kepada para civitas academica STIBA untuk banyak bersyukur.

    “Jumlah alumni sebanyak ini adalah nikmat yang harus dikembalikan kepada Allah. Semoga dengan bersyukur kita dapat tambahan lebih banyak,” kata Ustaz Zaitun sembari mengutip firman Allah dalam al-Qur’an. Ia menambahkan bahwa di antara bentuk bersyukur adalah dengan mengamalkan dan mendakwahkan apa yang telah kita pelajari.

    Ketua Ikatan Dai dan Ulama Asia Tenggara ini juga menasihatkan agar di daerah tugas nantinya mereka menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat. Para alumni ini diharapkan menjadi pembimbing bagi masyarakat

    Menurut Ustaz Zaitun, hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembinaan masyarakat adalah masalah akhlak. Untuk itu ia berharap agar para alumni STIBA juga menjadi teladan dan mengajarkan akhlak yang baik kepada masyarakat.