Penulis: admin

  • Ditunggu Sejak Tahun Lalu, Antusiasme Warga Tanralili Sambut Mahasiswa KKN STIBA Makassar

    Ditunggu Sejak Tahun Lalu, Antusiasme Warga Tanralili Sambut Mahasiswa KKN STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id)  Maros – Semangat pengabdian terus mengalir di Kecamatan Tanralili, salah satu lokasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan VIII STIBA Makassar menjejakkan kaki dengan visi besar: membawa ilmu dan manfaat bagi masyarakat.

    Dalam wawancara eksklusif dengan Alfhabean Mahdani, Koordinator Kecamatan (Korcam) Tanralili, terungkap berbagai fakta menarik tentang KKN tahun ini, dari respons luar biasa masyarakat hingga program unggulan yang siap mewarnai desa-desa di Tanralili.

    Seluruh Desa Sudah Melaksanakan Seminar Kerja

    Tanralili terdiri dari tujuh desa dan satu kelurahan, dan tahun ini seluruh posko mahasiswa KKN telah sukses menggelar Seminar Kerja atau Lokakarya Program di setiap desa. Ini menjadi langkah awal yang kuat untuk memastikan bahwa program kerja mahasiswa benar-benar selaras dengan kebutuhan masyarakat.

    Program Berkelanjutan: Melanjutkan Jejak Kebaikan

    Tak hanya membawa inovasi, KKN VIII juga melanjutkan beberapa program unggulan dari tahun sebelumnya, seperti:
    1. Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah untuk memberikan pemahaman tentang tata cara pengurusan jenazah secara sesuai syariat.
    2. Pengajaran Dirosa dalam rangka membantu warga dalam mempelajari Al-Qur’an dengan metode yang lebih mudah.
    3. Festival Anak Saleh (FAS) sebagai ajang bagi generasi muda untuk menampilkan bakat dan keislaman mereka.
    4. Tablig Akbar di setiap desa untuk membangkitkan semangat keislaman di tengah masyarakat.
    5. Mempelajari arti bacaan salat untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap ibadah.

    Masyarakat Menyambut dengan Antusias

    Masyarakat Tanralili merespons baik seminar program kerja ini. Bahkan, ada warga yang mengatakan bahwa mereka sudah menantikan kehadiran mahasiswa KKN sejak tahun lalu.

    Antusiasme ini menjadi bukti betapa besar harapan mereka terhadap kontribusi mahasiswa dalam membimbing dan berbagi ilmu dengan masyarakat.

    “Respons masyarakat sangat luar biasa, bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka sudah menunggu kehadiran mahasiswa KKN dari tahun lalu. Mereka berharap mahasiswa bisa memberikan banyak ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi warga desa,” ujar Alfhabean Mahdani, Korcam Tanralili.

    Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

    Kehadiran mahasiswa KKN di Tanralili tak berjalan sendiri. Pemerintah kecamatan, kepala desa, imam masjid, serta berbagai tokoh masyarakat menyatakan dukungan penuh untuk semua program yang akan dijalankan.

    Dengan sinergi kuat ini, setiap kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

    “Pemerintah Tanralili siap memberikan dukungan penuh untuk seluruh program KKN. Mulai dari Camat, Kepala Desa, hingga para imam masjid dan tokoh masyarakat, semuanya siap bersinergi demi kelancaran dan kebermanfaatan kegiatan ini,” tegas Alfhabean.

    Program Unggulan 2025: Lebih Besar, Lebih Berdampak

    Tahun ini, mahasiswa KKN Tanralili menghadirkan program-program unggulan yang fresh dan lebih kolaboratif, di antaranya Buka Puasa Bersama dan Tabligh Akbar Tingkat Kecamatan,  Kolaborasi dengan Karang Taruna untuk Bakti Sosial, Tahfiz Weekend, Gerakan Masjid Bersih (Gemari), Al-Qur’an Camp dan Parcel Ied.

    “Program unggulan tahun ini lebih beragam dan berbasis kolaborasi, seperti sinergi dengan Karang Taruna dalam kegiatan bakti sosial serta berbagai program keagamaan yang semakin intensif. Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya hadir, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan yang nyata,” ungkap Alfhabean.

    Pelajaran dari KKN Sebelumnya: Kunci Keberhasilan Dakwah

    Dari pengalaman tahun lalu, satu hal yang menjadi pelajaran penting adalah meningkatkan silaturahmi dengan perangkat desa dan masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih personal dan kedekatan yang lebih erat, dakwah menjadi lebih mudah diterima dan program-program KKN bisa berjalan lebih maksimal.

    “Kami belajar dari tahun lalu bahwa silaturahmi adalah kunci utama. Ketika mahasiswa lebih dekat dengan perangkat desa dan masyarakat, mereka akan lebih mudah memenuhi panggilan dakwah dan menerima setiap program yang kita jalankan,” tambah Alfhabean.

    Dengan kolaborasi erat antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat, KKN tahun ini siap membawa energi baru, inovasi segar, dan manfaat yang berkelanjutan bagi Tanralili.

  • Banjir Ide, Warga Lekopancing Antusias Beri Masukan di Seminar Desa KKN VIII STIBA Makassar

    Banjir Ide, Warga Lekopancing Antusias Beri Masukan di Seminar Desa KKN VIII STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) VIII STIBA Makassar resmi menggelar Seminar Desa di Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Acara ini menjadi titik awal bagi seluruh program kerja yang akan dijalankan selama masa KKN serta membuka ruang sinergi dengan masyarakat.

    Seminar ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bapak Kepala Desa Lekopancing, Imam Desa, para Kepala Dusun, Imam Dusun, perangkat desa, serta tokoh masyarakat lainnya. Suasananya interaktif dan penuh semangat kolaborasi.

    Wawasan Strategis dari Kepala Desa

    Dalam sambutannya, Bapak Kepala Desa Lekopancing menyampaikan beberapa poin strategis. Beliau memberikan dukungan penuh terhadap program kebersihan Jumat (Jumat Bersih) dan mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam kegiatan ini.

    Beliau berharap keterlibatan mahasiswa dapat tetap maksimal, meskipun harus menyesuaikan dengan momentum Ramadan.

    Selain itu, beliau menekankan pentingnya optimalisasi peran mahasiswa dalam aspek keagamaan. KKN bukan hanya tentang fisik, tetapi juga spiritual.

    Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan siap berkontribusi sebagai imam dan khatib di masjid-masjid desa serta menjadi role model di tengah masyarakat.

    Beliau juga mengingatkan bahwa identitas KKN adalah bagian dari branding. Mahasiswa diminta untuk selalu mengenakan atribut KKN saat beraktivitas di luar posko.

    Selain mempermudah identifikasi, hal ini juga membangun kepercayaan di mata warga.

    Lebih jauh, beliau menegaskan pentingnya kolaborasi nyata antara mahasiswa dan pemerintah desa.

    “Kami siap mendukung program-program KKN, tapi kami juga ingin melihat mahasiswa memberikan dampak nyata untuk desa,” tegasnya pada Selasa (04/03/2025).

    Diskusi Penuh Wawasan dan Rencana Aksi

    Seminar ini bukan sekadar seremonial, tapi juga wadah brainstorming yang solid. Perwakilan DPC Wahdah Islamiyah Tanralili mengklarifikasi bahwa pihaknya hanya mengelola program tebar iftar (pembagian takjil), sehingga mahasiswa diharapkan menyesuaikan rencana buka bersama (bukber) agar lebih efektif.

    Selain itu, muncul usulan untuk meng-upgrade pelatihan dai menjadi pelatihan public speaking, karena masyarakat memiliki kebutuhan mendesak akan skill komunikasi dalam aktivitas sosial dan keagamaan.

    Bapak Imam Desa Lekopancing memperluas ide kolaborasi dengan mendorong mahasiswa untuk tidak hanya aktif di posko, tetapi juga menyebar ke seluruh masjid desa.

    Beliau menekankan dua hal utama, yaitu peran mahasiswa sebagai penggerak salat berjemaah dan bukber di tiap masjid, serta pemanfaatan kegiatan tersebut untuk membangun kedekatan emosional dengan warga.

    Momentum Terakhir: Saatnya Beri Dampak Nyata

    Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar siap menjadi game changer, menghadirkan program yang tidak hanya berjalan, tetapi juga berkelanjutan.

    Dengan sinergi yang solid antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Lekopancing bukan hanya menjadi lokasi pengabdian, tapi juga tempat di mana dampak nyata tercipta.

    Reporter: Abdullah Alfaruq

  • Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Hadir, Kolaborasi Wujudkan Desa Jenetaesa yang Religius

    Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Hadir, Kolaborasi Wujudkan Desa Jenetaesa yang Religius

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) VIII STIBA Makassar menggelar Seminar Desa di Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros pada Senin (03 Maret 2025).

    Dihadiri oleh Kepala Desa Abdul Latif, perangkat desa, Imam Dusun, Ketua RT, BPD, Babinsa, Binmas, serta pengurus masjid dan TPA, seminar ini menjadi ajang sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun desa yang lebih religius dan berdaya.

    Pak Hasanuddin, Imam Dusun Batubassi, menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa STIBA membawa energi baru, terutama dalam aspek keagamaan.

    “Mahasiswa kita ini luar biasa, bisa memimpin salat, ceramah tarawih, bahkan menjadi imam dan penceramah Subuh. Saya yakin selama Ramadan, masjid-masjid di Dusun Batubassi tidak akan kekurangan imam dan penceramah,” ujarnya.

    Selain penguatan nilai agama, aspirasi juga datang dari Babinsa H. Ghani dan Kepala Dusun Tanadidi H. Abdul Salam yang berharap mahasiswa STIBA Makassar dapat turut serta dalam mengembangkan pembelajaran bahasa Arab bagi masyarakat, baik untuk orang tua maupun anak-anak.

    Dengan sinergi yang kuat antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, program-program KKN diharapkan mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi Desa Jenetaesa.

    Reporter: Fadli Deef

  • KKN STIBA Makassar Hadirkan Program Berkelanjutan di Desa Benteng Gajah

    KKN STIBA Makassar Hadirkan Program Berkelanjutan di Desa Benteng Gajah

    (STIBA.ac.id) Maros  –Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar resmi menggelar Seminar Lokakarya, menandai dimulainya rangkaian pengabdian yang akan meninggalkan jejak bagi masyarakat Desa Benteng Gajah.

    Acara ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa beserta jajaran, Kepala KUA dan staf, para kepala dusun, kepala RT, serta tokoh masyarakat.

    Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun desa berbasis nilai-nilai keislaman.

    Diawali dengan sambutan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ustaz Muh. Ihsan Dahri, S.H., M.H., yang menegaskan bahwa misi KKN STIBA Makassar tidak sekadar kegiatan temporer, tetapi sebuah transformasi jangka panjang bagi masyarakat.

    Kepala Desa Benteng Gajah, Bapak Ansar, menyambut mahasiswa KKN dengan antusias.

    “Manfaat dari kehadiran mahasiswa KKN sudah kita rasakan, bahkan sebelum seminar ini berlangsung. Mereka telah mengambil peran sebagai imam dan penceramah tarawih. Saya berharap program ini bisa terus berlanjut dan Benteng Gajah bisa menjadi desa binaan STIBA Makassar,” ujarnya pada Senin, 03 Maret 2025.

    Beliau juga menekankan pentingnya pelatihan penyelenggaraan jenazah, agar setiap dusun memiliki tim yang siap menangani prosesi jenazah sesuai syariat Islam.

    Sinergi dengan KUA untuk Dakwah Berkelanjutan

    Kepala KUA Tompobulu, Bapak Danial, S.H.I., turut menyampaikan apresiasinya terhadap program KKN STIBA.

    “Kolaborasi antara KUA dan mahasiswa KKN sangatlah penting. Kami berharap para mahasiswa dapat berkoordinasi lebih lanjut untuk program penyuluhan agama yang lebih luas,” ungkapnya.

    Koordinator Desa, Muh. Islahuddin Dahri, memaparkan rencana program kerjanya selama 57 hari di Desa Benteng Gajah ini.

    “Kami hadir di sini bukan hanya untuk menjalankan program, tapi untuk belajar dari masyarakat dan memberi manfaat yang nyata. Semoga program ini menjadi pengalaman berharga bagi kami dan berdampak positif bagi desa ini,” tuturnya.

    Berbagai program unggulan yang dipaparkan meliputi:
     Ceramah dan imam tarawih
     Mengajar di TPA dan tahsinul qiraat
     Pesantren kilat, tahfidz weekend, Arabic dan tahfiz camp
     Pelatihan penyelenggaraan jenazah
     Bakti sosial

    Diskusi berlangsung penuh antusiasme. Ibu Dusun Polewali dan Staf KUA mengusulkan tambahan program, yaitu pelatihan public speaking untuk anak-anak TPA serta pelatihan guru mengaji bagi pengajar di dusun-dusun Desa Benteng Gajah.

    Setelah diskusi yang inspiratif, acara ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata serta sesi foto bersama sebagai simbol komitmen kebersamaan.

    Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa, KUA, dan masyarakat, mahasiswa KKN STIBA Makassar siap menjalankan program ini bukan sekadar untuk hari ini, tetapi untuk membangun manfaat yang berkelanjutan di masa depan.


    Reporter: Firmansyah
    Dokumentasi: Fajar Ma’arif Muhiddin

  • Pertama Kali! Mahasiswa KKN STIBA Makassar Siap Taklukkan Tantangan di Desa Tompobulu

    Pertama Kali! Mahasiswa KKN STIBA Makassar Siap Taklukkan Tantangan di Desa Tompobulu

    (STIBA.ac.id) Maros – Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, menjadi saksi lahirnya jejak pengabdian mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar yang menggelar Seminar Desa pada Senin (03/03/2025).

    Sebagai program perdana di desa ini, acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Andi Asriadi Sirajuddin, perwakilan Koordinator Kecamatan (Korcam) Muhammad Nur Sayyid, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta mahasiswa dan warga setempat.

    Dalam sambutannya, Muhammad Nur Sayyid menegaskan bahwa mahasiswa STIBA Makassar adalah pelopor KKN di Desa Tompobulu. Ia menyampaikan pesan inspiratif kepada peserta KKN.


    “Sebagai pelopor, Antum punya kesempatan emas untuk menanam kebaikan, berbagi ilmu, dan membangun hubungan erat dengan masyarakat. Jadikan setiap langkah di desa ini sebagai ladang amal dan pembelajaran. Semoga jejak yang kita tinggalkan bisa terus memberi manfaat,” ujarnya.

    Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) Ikram Hidayatullah memaparkan berbagai program kerja yang siap dijalankan, mulai dari pendidikan keagamaan, penyuluhan sosial, hingga bakti sosial, yang bertujuan untuk membawa dampak positif dan perubahan nyata bagi masyarakat.

    Antusiasme warga terlihat saat sesi diskusi berlangsung, di mana mereka aktif menyampaikan masukan dan harapan agar program ini benar-benar menyentuh kebutuhan desa.

    Seminar ini bukan sekadar seremonial, tapi awal dari sinergi yang lebih besar antara mahasiswa dan masyarakat untuk membangun Desa Tompobulu.

    Reporter: Sulfajrul Pratama Hs
    Dokumentasi: Umar

  • Sinergi KKN VIII STIBA Makassar dan Desa Allaere: Langkah Nyata untuk Pengabdian Berkelanjutan

    Sinergi KKN VIII STIBA Makassar dan Desa Allaere: Langkah Nyata untuk Pengabdian Berkelanjutan

    (STIBA.ac.id) Maros –  Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar resmi menggelar Lokakarya Program Kerja di Aula Desa Allaere, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros pada Senin (03 Maret 2025 M/03 Ramadan 1446 H).

    Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi ajang sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun desa melalui program-program pengabdian yang konkret dan berkelanjutan.

    Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dusun Biringkaloro, Bapak Awaluddin, yang mewakili Kepala Desa Allaere.

    Beliau menyambut hangat kehadiran mahasiswa STIBA, seraya menaruh harapan besar agar program yang dijalankan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat.

    Senada dengan itu, Koordinator Kecamatan (Korcam) Tanralili, Alfhabean Mahdani, menegaskan bahwa keberhasilan KKN bergantung pada kolaborasi erat antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga.

    Pemaparan program kerja menjadi inti dari lokakarya ini. Mahasiswa menjelaskan berbagai agenda yang mencakup bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

    Antusiasme peserta terlihat jelas dalam sesi diskusi interaktif, di mana berbagai ide dan aspirasi disampaikan.

    Salah satu masukan penting datang dari Kepala KUA Mandai, yang mengusulkan pelaksanaan praktik salat bagi anak-anak TPA sebagai bentuk pembinaan ibadah generasi muda.

    Lokakarya ini ditutup dengan sesi foto bersama. Dengan semangat pengabdian di bulan Ramadan, KKN VIII STIBA Makassar siap menghadirkan kontribusi terbaiknya bagi Desa Allaere.

    Reporter: Muhammad Ibnul Mubarak

  • Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Gelar Seminar Desa di Kecamatan Simbang: Sinergi Membangun Masyarakat

    Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Gelar Seminar Desa di Kecamatan Simbang: Sinergi Membangun Masyarakat

    (STIBA.ac.id) Maros  – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) VIII STIBA Makassar kembali menunjukkan kiprahnya dengan menggelar Seminar Desa di dua lokasi, yakni Desa Sambueja dan Desa Tanete, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

    Acara ini menjadi sarana diskusi strategis antara mahasiswa KKN dan masyarakat setempat. Di sini, berbagai program kerja serta mencari solusi untuk kemajuan desa dibahas bersama.

    Seminar Desa Sambueja: Antusiasme Perangkat Desa dan Masyarakat

    Mahasiswa KKN VIII mengadakan seminar di Desa Sambueja yang dihadiri oleh Kepala Desa Sambueja, Ibu Darawati.S, S.Pd., perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala dusun, ibu-ibu majelis taklim, serta Khaerul selaku Korcam, Sabtu (01/03/2025).

    Diskusi berlangsung dinamis dengan fokus utama pada penguatan nilai-nilai agama dan pembangunan sosial desa.

    “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya, hasil dari seminar ini bisa menjadi langkah awal dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sambueja, baik dari segi keagamaan maupun sosial,” ujar Kepala Desa Sambueja dalam sambutannya.

    Para peserta, termasuk perangkat desa dan tokoh masyarakat, turut memberikan dukungan penuh terhadap program KKN yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi kemajuan Sambueja.

    Ibu-ibu majelis taklim pun turut menyuarakan aspirasi mereka mengenai peningkatan kegiatan keagamaan serta pemberdayaan perempuan di desa.

    Seminar Desa Tanete: Semangat Kolaborasi dan Partisipasi Aktif Warga

    Sementara itu, pada Senin (03/03/2025), mahasiswa KKN VIII juga menggelar seminar di Desa Tanete yang berlangsung di Kantor Desa.

    Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Desa, Imam Desa, Kepala Dusun, Ketua RT, serta para tokoh masyarakat yang antusias menyambut program-program yang akan dijalankan mahasiswa STIBA Makassar.

    Dalam sambutannya, Sekretaris Koordinator Desa (Sekorcam), Rudy, menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa KKN bukan untuk menggurui, melainkan untuk belajar langsung dari masyarakat serta berkolaborasi dalam menciptakan program yang berdampak nyata.

    “Kami sangat mengharapkan arahan, masukan, dan bimbingan dari seluruh warga Desa Tanete untuk kelancaran program kerja kami selama 57 hari ke depan,” ujarnya.

    Sesi pemaparan program kerja yang disampaikan oleh Koordinator Desa Tanete, Muhammad Farhan, mendapat sambutan positif dari masyarakat.

    Banyak warga yang aktif menyampaikan harapan dan ide mereka untuk mendukung kelancaran program KKN.

    Salah satu peserta, Ibu Rosmiyati, yang merupakan penyuluh desa, mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan mahasiswa STIBA Makassar.

    “Saya sangat bersyukur atas kedatangan mahasiswa STIBA Makassar di bulan yang tepat ini, dalam membantu mengelola TPQ,” ujarnya antusias.

    Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat: Mewujudkan Perubahan Nyata

    Seminar desa ini menjadi momen penting dalam menjembatani ide dan aspirasi masyarakat dengan program kerja mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar.

    Dengan semangat kolaborasi, diharapkan mahasiswa KKN tidak hanya memberikan kontribusi selama 57 hari ke depan, tetapi juga meninggalkan dampak yang berkelanjutan bagi kemajuan sosial dan keagamaan di Desa Sambueja dan Tanete.

    Selain Desa Sambueja dan Desa Tanete, desa-desa lain di Kecamatan Simbang juga akan segera menyusul menggelar seminar serupa, memperluas cakupan manfaat program KKN di wilayah ini.

    Simbang akan terus bergerak. Dan perubahan itu, dimulai dari sini.

    Reporter: Muhammad Usaid/Farhan, Foto : Khadriansyah

  • Maksimalkan Syiar Ramadan, Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Turun ke Ratusan Masjid di Tiga Kecamatan

    Maksimalkan Syiar Ramadan, Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar Turun ke Ratusan Masjid di Tiga Kecamatan

    (STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar tidak hanya duduk manis di posko. Mereka sudah mulai on fire mengisi berbagai masjid di tiga kecamatan di Kabupaten Maros mulai khotbah Jumat, ceramah tarawih, hingga jadi imam salat.

    Menurut Koordinator Kecamatan (Korcam) Tanralili, Alfhabean Mahdani, saat ini sebanyak 64 mahasiswa telah diterjunkan untuk mengisi 54 masjid di wilayahnya.

    Sementara itu, Korcam Simbang, Khaerul, melaporkan bahwa 50 mahasiswa telah ditempatkan di 45 masjid.

    Adapun di Kecamatan Tompobulu, seperti yang disampaikan Korcam M. Agus Suprianto, 40 masjid telah menjadi binaan dengan 65 mahasiswa yang aktif mengisi kegiatan keagamaan.

    Salah satu mahasiswa yang langsung turun ke lapangan, Ammar Abdul Muhaimin, berbagi cerita soal pengalaman debutnya sebagai penceramah tarawih di Masjid Jami’ An-Nai’m, Yon Arhanud.

    “Awalnya kami merasa gugup, malu, dan grogi. Yah… Alhamdulillah kami mendapatkan kesempatan pertama kali jadi seorang penceramah,” ujarnya.

    Ia juga berharap dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih baik ke depannya. “Semoga ke depannya kami bisa lebih baik dari saat ini,” tambahnya, Minggu (2/3/2025).

    Respons positif pun datang dari masyarakat. Akhmad Wahyu, salah seorang jemaah tetap Masjid An-Nai’m Yon Arhanud, memberikan tanggapannya terhadap performa imam dan khatib dari mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar.

    “Masyaallah… sudah bagus. Imam yang memimpin salat tarawih tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat dalam memimpin salat. Adapun khatibnya juga sudah bagus, hanya saja kendala mic-nya saja,” ujarnya via WhatsApp, Ahad (2/3/2025).

    Pekan pertama ini baru pemanasan. Mahasiswa KKN VIII STIBA Makassar akan terus bergerak aktif dalam menyebarkan syiar Islam di bulan Ramadan ini.

    Reporter: Nur Imanullah
    Dokumentasi: Amal Syahputra, dkk.

  • Dari Tebar Takjil hingga Bina Panti, CANDU 2025 Upgrade Kepedulian Mahasiswa

    Dari Tebar Takjil hingga Bina Panti, CANDU 2025 Upgrade Kepedulian Mahasiswa

    (STIBA.ac.id) Makassar  – Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa untuk berbagi dan menebar kebaikan. Pada Ahad (2/3/2025), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Raudhatul Huffaz STIBA Makassar, melalui Departemen Tahsinul Qiraah, sukses menggelar CANDU (Cahaya Ramadan untuk Umat).

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, baik dari segi finansial maupun keilmuan.

    Rangkaian Kegiatan CANDU 2025

    1. Berbagi Takjil dan Brosur PMB STIBA Makassar
      Kegiatan ini berlangsung di Jalan Perintis Kemerdekaan pada Ahad (2/3/2025). Masyarakat yang melintas mendapatkan takjil gratis sekaligus informasi mengenai Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STIBA Makassar.
    2. Video Tartil Al-Qur’an
      Konten edukatif ini akan tayang dari Senin hingga Jumat (3–7 Maret 2025), menampilkan lantunan ayat suci Al-Qur’an untuk menginspirasi lebih banyak orang agar semakin mencintai Al-Qur’an.
    3. Bina Panti Asuhan
      Panti Asuhan Nurul Ummi di Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, menjadi sasaran utama kegiatan sosial ini. Pada Sabtu (8/3/2025), tim akan menggelar berbagai program seperti Pojok Tahsin, Nasihat Taujihad, serta Buka Puasa Bersama. Lebih dari itu, panti ini akan menjadi panti binaan Departemen Tahsinul Qiraah UKM Raudhatul Huffaz STIBA Makassar untuk pembinaan jangka panjang.

    Ketua acara, Yusphan, menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan CANDU 2025.
    “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pengurus, kader RH, serta para volunteer yang telah berkontribusi dalam acara ini. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk semakin peduli terhadap sesama,” ujarnya.

    Meskipun ini pertama kalinya CANDU diadakan dalam kepengurusan tahun 2025, hal tersebut justru menjadi tantangan untuk terus berkembang.

    “Kami ingin membuka seluas-luasnya peluang agar bisa menjadi pribadi yang bermanfaat, baik untuk agama, masyarakat, maupun bangsa,” tambah Yuspan.

    Respons Positif Masyarakat

    Kegiatan berbagi takjil dan brosur PMB STIBA Makassar mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan seluruh Lembaga Kemahasiswaan di STIBA Makassar semakin aktif dalam memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.

    CANDU 2025 bukan sekadar acara, tetapi sebuah gerakan dengan real impact yang membuktikan bahwa berbagi itu tak pernah out of trend!

  • STIBA Makassar Borong Juara di Musabaqah Ilmiah MarkazSunnah.com

    STIBA Makassar Borong Juara di Musabaqah Ilmiah MarkazSunnah.com

    (STIBA.ac.id) Makassar  – Musabaqah Ilmiah bulanan yang digelar oleh MarkazSunnah.com di bulan Syakban 1446 H sukses digelar dalam tiga tahap. Ajang ini menghadirkan persaingan sengit dalam hafalan Hadis Ramadan, dan STIBA Makassar kembali menegaskan eksistensinya dengan berhasil menempatkan tiga mahasiswa di deretan juara.

    Kompetisi yang hanya diikuti peserta laki-laki ini menarik 72 peserta dari berbagai daerah, yang kemudian mengerucut menjadi 13 finalis.

    Mereka berasal dari Sulawesi Selatan (6 orang), Jawa Barat (2 orang), Jakarta (1 orang), Gorontalo (1 orang), Nusa Tenggara Timur (1 orang), Yaman (1 orang), dan Mesir (1 orang).

    Jajaran Pemenang:

    🏆 Juara I – Tengku Urwatulwusqo (Depok, Jawa Barat) – Total nilai: 299

    🥈 Juara II – M. Yusran Ihsani (Muna Barat, Sultra – Domisili Makassar) – Total nilai: 297 (Mahasiswa STIBA Makassar)

    🥉 Juara III – Zaid Al Khoir (Bogor, Jawa Barat) – Total nilai: 293

    ✨ Juara IV – Salman Alfarisi (Polewali Mandar, Sulbar – Domisili Makassar) – Total nilai: 289 (Mahasiswa STIBA Makassar)

    🎖 Juara V – Laode Muh. Izzatul Islam (Makassar, Sulawesi Selatan) – Total nilai: 285 (Mahasiswa STIBA Makassar).

    Dewan juri adalah para dosen STIBA Makassar sendiri, yaitu Ustaz Abdullah Yusran, Ustaz Arya Syahputra, dan Ustaz Arfan Arifuddin. Ketiganya dikenal sebagai sosok yang berkompeten di bidang ilmu hadis.

    Salman Alfarisi: “Tidak Menyangka Bisa Menang”

    Salah satu mahasiswa STIBA Makassar yang sukses menembus podium juara adalah Salman Alfarisi, yang meraih Juara IV dalam kompetisi ini.

    Saat diwawancarai, Salman mengaku sangat bersyukur dan tidak menyangka bisa berada di deretan juara, apalagi ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti musabaqah ilmiah seperti ini.

    “Alhamdulillah, sangat bahagia. Sebenarnya saya tidak menyangka bisa masuk ke deretan juara karena ini pertama kali ikut musabaqah seperti ini,” ungkapnya.

    Namun, perjuangannya tentu tidak mudah. Tantangan terbesar bagi Salman adalah mengatur waktu antara persiapan musabaqah dan kesibukan di kampus, apalagi para finalis lainnya adalah peserta yang lebih berpengalaman di kompetisi serupa di tingkat nasional.

    “Di final, sempat deg-degan juga karena lawannya sudah punya jam terbang tinggi,” tambahnya.

    Menariknya, keberhasilannya ini tidak lepas dari lingkungan di STIBA Makassar yang sangat mendukung mahasiswanya dalam menghafal hadis.

    “Di Prodi Ilmu Hadis ada kegiatan ekstra untuk menghafal hadis dalam kitab Bulughul Maram, dan ini sangat membantu saya. Ditambah lagi, para asatiz juga sering membagikan info seputar musabaqah dan menyarankan kami untuk ikut,” jelasnya.

    MarkazSunnah.com: Wadah Ilmiah bagi Penuntut Ilmu

    Buat yang belum tahu, MarkazSunnah.com adalah platform dakwah yang diasuh oleh para alumni dan mahasiswa jurusan hadis dari berbagai universitas terkemuka, seperti Universitas Islam Madinah dan King Saud University.

    Situs ini awalnya berawal dari markazassunnah.wordpress.com dan markazassunnah.blogspot.com, lalu berkembang menjadi wadah ilmu syar’i yang kredibel dan berorientasi pada Al-Qur’an dan Sunah sesuai pemahaman Salafus Shalih.

    Situs ini dikelola di bawah pengawasan Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.