Kategori: Kegiatan Kampus

  • STIBA Kembali Yudisium 64 Alumninya

    STIBA Kembali Yudisium 64 Alumninya

     


    wis2

    stiba.ac.id (Makassar) – Sebanyak 64 mahasiswa STIBA Makassar mengikuti sidang Munaqasyah II dan Yudisium yang digelar di Kampus STIBA Putri pada Selasa (11/12/2017) dan Sabtu (16/12/2017). Menyusul 65 sebelumnya yang telah mengikuti Sidang Munaqasyah I dan Yudisium pada Rabu (11/10/2017). Ke-64 mahasiswa tersebut terdiri dari 34 mahasiswa dan 30 mahasiswi.

    Tim penguji dari Kopertais Wilayah VIII menurunkan Wakil Koordinator I Kopertais Wil. VIII yang mencakup wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Prof. Dr. Sabaruddin Garancang beserta beberapa penguji lainnya.

    IMG-20171220-WA0025IMG-20171220-WA0026

  • STIBA dan Pengelolaan Sampah Mandiri

    STIBA dan Pengelolaan Sampah Mandiri

     

    WhatsApp Image 2017-12-04 at 09.03.59

    Foto: Mahasiswa membuat lubang biopori

    Stiba.ac.id (Makassar) – Pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab setiap muslim yang menyadari perannya sebagai khalifah di muka bumi. Karena itu, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar mulai menjajaki untuk menerapkan perangkat teknologi pengolahan sampah organik sederhana di area kampus sebagai perwujudannya.

    “Kita sudah harus mampu mengelola sampah organik secara mandiri,” tegas Ariesman, Ketua Lingkungan Hidup, Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah ketika menyampaikan materi pada pelatihan pembuatan kompos dengan teknologi terapan biopori, komposter, dan keranjang  takakura yang juga sudah dikenal luas dan banyak di terapkan. Sabtu (25/11/2017) di Kampus STIBA Makassar.

    Mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat harus menjadi solusi atas berbagai masalah, STIBA diharapkan mampu mengelola sampah secara mandiri. Perangkat pengelolaan sampah organik sederhana yang ada dapat menunjang pengelolaan tersebut.

    Hadir pula Tajuddin dg Tarru, Kepala Biro Kebersihan dan Lingkungan Hidup STIBA Makassar memberikan pengarahan dan penjelasan teknologi tersebut.

    Selepas pelatihan, mahasiswa STIBA yang ikut berpartisipasi secara antusias dan bersama-sama membuat lubang biopori, keranjang takakura, dan komposter. Tidak berselang lama, teknologi pengolahan sampah organik tersebut telah selesai dan siap pakai.

    WhatsApp Image 2017-12-04 at 09.03.16 WhatsApp Image 2017-12-04 at 09.03.15WhatsApp Image 2017-12-04 at 09.03.16(1)

  • BEM Putri STIBA Adakan Reuni Muslimah Akbar

    BEM Putri STIBA Adakan Reuni Muslimah Akbar

    reuni akbar

     

    stiba.ac.id (Makassar) – Keberadaan BEM Putri STIBA Makassar memberikan sentuhan warna tersendiri khususnya bagi para muslimah di sekitar kelurahan Manggala. Berbagai program yang ditetapkan dalam UKM ini diharapkan mampu memberi sumbangsih besar terhadap tegaknya syariat Islam di tengah-tengah keterpurukan umat.

    Salah satu program unggulannya yang dilaksanakan sejak beberapa tahun silam yaitu Taklim Muslimah Akbar yang kini berganti nama menjadi Reuni Muslimah Akbar.

    Kegiatan yang kembali dilaksanakan pada hari Ahad, 25 Muharram 1439 H/15 Oktober 2017 ini dirangkaikan dengan pertemuan orang tua mahasiswi STIBA Makassar.

    Sebanyak 272 peserta reuni turut memadati Aula Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Mereka begitu antusias dan bersemangat mengikuti dua materi yang disajikan, di antaranya Kiat-Kiat Mendidik Anak  dan Menjadi Muslimah Sejati.

    “Kita sebagai seorang ibu harus mendidik anak-anak kita dengan akhlak yang baik. Meskipun mendidik anak itu bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan yang namanya kesabaran dan mujahadah yang kuat untuk mendidik mereka ke arah yang lebih baik,” terang Ustadzah Andi Indra Puteri, Lc., S.H.  selaku salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.

    Sebelum menutup kegiatan ini, para panitia membagikan bingkisan unik kepada seluruh peserta sebagai kenang-kenangan dari Reuni Muslimah Akbar.

    reuni

  • Persiapkan Dai Mumpuni, STIBA Makassar Adakan Daurah Hisbah

    Persiapkan Dai Mumpuni, STIBA Makassar Adakan Daurah Hisbah

    ihtisab

    stiba.ac.id, Makassar – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar mengadakan Daurah Hisbah (Pelatihan Amar Ma’ruf Nahi Munkar) Kaidah dan Keahlian di lantai dua Masjid Anas bin Malik untuk mahasiswa dan di Aula Gedung Aisyah khusus mahasiswi pada Sabtu-Ahad, 22-23 Shafar 1439 H (11-12/11/2017 M).

    Pembukaan daurah dilaksanakan pada hari Sabtu (11/11/2017) yang dibuka langsung oleh Ketua STIBA Makassar, Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. Ketua STIBA dalam pembukaan daurah hisbah mengingatkan mahasiswa dan mahasiswi akan pentingnya mengikuti pelatihan semacam ini karena para peserta akan dibekali fiqh beramar makruf nahi munkar.

    Daurah hisbah ini dihadiri oleh 331 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Prodi Perbandingan Madzhab (PM) semester tujuh program Pengaderan Ulama (PKU) semester 1-3.

    Kegiatan ini dilaksanakan secara live streaming dari Riyadh, dengan narasumber Syaikh Dr. Abdullah bin Abdurrahman Al-Wathban, Ketua Markaz al-Muhtasab Saudi Arabia.

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk membekali mahasiswa dan mahasiswi semester akhir tentang fiqh amar makruf nahi munkar. Fikih ini sangat penting untuk dipahami mengingat tak lama lagi mereka akan meninggalkan kampus menuju medan dakwah.

    Secara umum materi yang disampaikan oleh Syaikh menjelaskan tentang fikih ihtisab mulai dari definisi ihtisab, pilar-pilar dakwah, pentingnya ihtisab, dan bahaya meninggalkan ihtisab. Syaikh juga menguraikan bekal-bekal apa saja yang penting dipersiapkan oleh seorang dai sebelum beramar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat nantinya.

    Daurah yang diadakan di STIBA Makassar ini terlaksana atas kerja sama STIBA Makassar dengan Yayasan Nasihat dan Taujih serta Markaz al Mohtasab di Riyadh, Kerajaan Saudi Arabiyah (KSA) (Isra Syarif_Infokom Dema STIBA Makassar)

    ihtisab2

  • Daurah Syar’iyah Qawa’id wa Maharat

    Daurah Syar’iyah Qawa’id wa Maharat

    IMG-20171112-WA0009

    I. Khusus Mahasiswa (Putra)


    ???


    *HADIRILAH PEMBUKAAN…!*
    ? *الدورة الشرعية* ?
    *”الاحتساب قواعد ومهارات”*

    ?Bersama Fadhilatu Syeikh:
    *Dr. Abdullah bin Abdurrahman al Wathban -Hafizahullah-*

    *Insya Allah akan dibuka oleh:*
    Ketua STIBA Makassar
    *dan Kata Sambutan dari:*
    Ketua Yayasan Nasehat dan Taujih

    ? *Sabtu, 22 Safar 1439 H / 11 November 2017 M*
    ⏰ *07.45 – Selesai*
    ? *Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar*

    ? *WAJIB dihadiri Seluruh Mahasiswa PM 7 – PKU 3*

    ? _Harap Para Ketua Kelas menghadirkan seluruh ikhwah dari kelasnya_

    ♻ Pelaksana:
    *Departemen Dakwah – DEMA STIBA Makassar*

     

    II. *UNDANGAN KHUSUS MAHASISWI (AKHAWAT)*

    ⛵ _*DAURAH IHTISAB QAWA’AID WA MAHARAAT*_ ⛵ (Offline)

    Bersama Pemateri: *Ust. DR. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA.* _hafidzahullah_
    (Ketua STIBA Makassar)

    InsyaAllah:
    *Hari/tgl:* Sabtu, 24 Safar 1439 H / 11 November 2017 M

    *Tempat*: Gedung Asrama Putri ( ‘Aisyah _Radiyallahu ‘Anha_) STIBA Makassar.

    *Waktu*: Pukul 08.30 15.00 WITA

    *Peserta Wajib*: PKU 1 & PKU 3.

    *Pasilitas*:
    – Makan Siang
    – Buku Catatan
    – Muqarrar
    – Sertifikat
    – Hadiah Kuis.

    *Pelaksana:*
    Kerjasama Yayasan Nasehat dan Taujih
    dengan STIBA Makassar.

    NB: insyaAllah pembukaan Pukul 08.00.

  • Liqo’ Maftuh, Ajang Curhat Mahasiswa

    Liqo’ Maftuh, Ajang Curhat Mahasiswa

    liqo maftuh

    stiba.ac.id – Liqo’ Maftuh atau disebut juga pertemuan terbuka antara mahasiswa dan pengelola STIBA Makassar dilaksanakan bakda Dzuhur, Senin (30/10/2017) di Masjid Anas bin Malik. Kegiatan ini adalah program kerja Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang rutin diadakan tiap semester.

    Pada momen ini, mahasiswa dipersilakan untuk mengajukan saran atau keluhan-keluhan terkait hal-hal yang dianggap masih kurang, baik fasilitas-fasilitas di asrama, kelas, aturan-aturan, dan lain sebagainya. Keluhan-keluhan mahasiswa ini kemudian dijawab langsung oleh pihak-pihak terkait.

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua STIBA Makassar Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D., PK I Bidang Akademik Ustadz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I., PK II Bidang Umum Ustadz Musriwan, Lc., dan PK III Bidang  Kemahasiswaan dan Kerja Sama Ustadz Muhammad Taufan Djafry, Lc., M.H.I., Kepala Unit Kegiatan Mahasiswa dan Asrama Ustadz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I., serta Kepala Unit Pengembangan dan Pengawasan Bahasa (P2B) Ustadz Sirajuddin Qasim, Lc.

    Para mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan Liqo’ Maftuh ini, hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Sementara para pengelola dengan hikmah memberikan jawaban atas pertanyaan dan saran mereka.

    Ketua STIBA Makassar saat memberikan jawaban terhadap salah satu pertanyaan mengatakan bahwa aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh STIBA Makassar adalah untuk menjadikan mahasiswa lebih terpacu dan bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i. (Muh. Isra Syarif – Infokom DEMA STIBA Makassar).

  • LP2M STIBA Makassr Terbitkan Jurnal Nukhbatul ‘Ulum Vol. III/Thn. I

    LP2M STIBA Makassr Terbitkan Jurnal Nukhbatul ‘Ulum Vol. III/Thn. I

    nukhb1

    Nukhbatul 'Ulum Vol. III/Th. I

    stiba.ac.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) STIBA Makassar kembali menerbitkan jurnal ilmiah. Jurnal yang diberi nama Nukhbatul ‘Ulum kali ini menerbitkan edisi ke-3-nya.

    Sekretaris LP2M Trisno Wardy Putra, M.E.I. menjelaskan bahwa jurnal ini memuat jurnal-jurnal bidang kajian Islam. “Penulisnya adalah para dosen STIBA Makassar dan tidak menutup peluang dosen dari kampus lain pun makalahnya bisa dimuat di jurnal ini,” urainya.

    Jurnal Nukhbatul ‘Ulum telah terdaftar di LIPI. Pada terbitan kali ini menurunkan delapan pembahasan:

    1. Hukum Beramal Hadis Dhaif, oleh Muhammad Yusram.
    2. Daya Serap Hukum Islam di Indonesia pada Bidang Privat, oleh Akrama Hatta.
    3. Jenis dan Langkah Penelitian Hadis, oleh Sofyan Nur.
    4. Hakikat dan Majaz dalam Qawaidh Tafsir, oleh Jahada Mangka.
    5. Peningkatan Konsep Diri Mahasiswi Melalui Komunikasi Interpersonal Pembimbing Akademik, Oleh Hijrayanti Sari.
    6. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Air, oleh Muhammad Taufan Djafri.
    7. Al Khawarij dan Al Murjiah Sejarah dan Pokok Ajarannya, oleh Syandri.
    8. Hukum Menshalatkan Jenazah Penista Agama dan Memilih Non Muslim Menjadi Pemimpin, oleh Ronny Mahmuddin.

     

    Untuk mendapatkan jurnal Nukhbatul ‘Ulum, silakan menghubungi kontak 082187050936 an. Trisno Wardy Putra, M.E.I.

  • Daftar Nilai Peserta Munaqasyah dan Yudisium I STIBA Makassar

    Daftar Nilai Peserta Munaqasyah dan Yudisium I STIBA Makassar

    mun

     

    stiba.ac.id – Sebanyak 65 mahasiswa STIBA Makassar mengikuti yudisium setelah berhasil melalui ujian skripsi pada Rabu (11/10/2017). Dan dari jumlah itu seluruhnya berhasil meraih predikat memuaskan (A) untuk nilai ujian bahts.

    Keberhasilan sidang munaqasyah dan yudisium tidak lepas dari kerja keras PK I dan jajarannya.  Karena itu, secara khusus Ketua STIBA Makassar Ustadz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. saat menutup yudisium ini menyampaikan apresiasi kepada Pembantu Ketua I Ustadz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I., Kepala Program Studi PM Ustadz Hendra Wijaya, Lc., dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Ustadz Sofyan Nur, Lc., M.A. beserta seluruh jajarannya di Bidang Akademik.

    “Dalam setiap perjuangan banyak yang berjuang tapi tidak semua sempat teringat. Maka siapa saja yang ikut berkontribusi semoga dibalas oleh Allah. Terima kasih juga kepada para mahasiswa, Antum menjadi generasi pelopor untuk yudisium ini. Siapa saja yang menyusul jejak Antum maka pahala akan ikut mengalir pada Antum,” ujar Ustadz Yusran.

    Menurut Ketua Dewan Syariah WI ini, dunia modern saat ini ijazah bisa dimanfaatkan untuk lebih berkiprah dalam dunia dakwah dan untuk menyenangkan hati orangtua.

    Pada bagian akhir yudisium, sepuluh peserta dengan nilai tertinggi dibacakan oleh Ustadz Kasman. Mereka adalah:

    1. Abdullah Ali 94,5
    2. Khaerul Tasnim Ilham 94,0
    3. Muslimin 93,5
    4. Irawati K. 93,5
    5. Saenal Wahid 93,0
    6. Jujuri Perdamaian Dunia 92,75
    7. Ummi Hardianti 92,63
    8. Hardilah 92,0
    9. Asnawati Patuti, 92,0
    10. Thaharuddin 91,5

    Berikut nama-nama peserta Sidang Munaqasyah dan Yudisium I STIBA Makassar 1439 H-2017 M

     

    Document2(2)

    Document2

    Document2(1)

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Wakor I Kopertais Wil. VIII: Ini Indikasi STIBA Telah Bertaraf Internasional

    Wakor I Kopertais Wil. VIII: Ini Indikasi STIBA Telah Bertaraf Internasional

    yud7

    Wakor I Kopertais Wil. VIII saat menyampaikan Kultum di Masjid Anas bin Malik

    stiba.ac.id – Prof. Dr. Sabaruddin Garancang, Wakor I Kopertais Wil. VIII menyampaikan kultum usai shalat Dhuhur di masjid kebanggaan STIBA Makassar, Masjid Anas bin Malik. Dalam ceramah singkatnya di hadapan seluruh sivitas akademika STIBA Makassar, Prof. Dr. Sabaruddin mengulas firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah al-Mujadilah ayat 11,

    يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿١١﴾

    “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

    Ilmu dan iman, menurut guru besar UIN Alauddin ini, harus sejalan. Jika salah satunya tidak ada maka akan terjadi kepincangan.

    “Ilmu semata-mata bisa melahirkan manusia yang congkak dan sulit diatur. Tapi jika hanya keimanan tanpa dibarengi ilmu maka kita akan diinjak-injak orang lain,” paparnya.

    Dalam kesempatan itu pula, Prof. Sabaruddin menilai bahwa STIBA telah bertaraf internasional. Hal ini diungkapkan mengingat pembangunan gedung STIBA melibatkan pihak luar negeri sebagai penyandang dana. Demikian pula bahasa yang digunakan dalam proses belajar mengajar maupun keseharian para mahasiswa adalah bahasa Arab yang juga menjadi salah satu bahasa internasional.

    “Saya berharap supaya ke depan bahasa Inggris juga bisa diakomodasi dan dijadikan bahasa kedua setelah bahasa Arab di kampus ini. Karena ilmu pengetahuan juga erat kaitannya dengan bahasa Inggris, sehingga kelak STIBA tidak hanya dikenal di Timur Tengah, tapi juga di dunia Barat,” ujarnya.

    Prof. Sabaruddin juga mengapresiasi pencapaian STIBA meraih akreditasi B. Menurutnya, tidak mudah untuk mendapatkan akreditasi B, tapi ternyata STIBA bisa. Maka ini mengindikasikan kalau tidak lama lagi STIBA akan terakreditasi A.

    Sementara kepada para alumni, ia berharap agar masyarakat menilai baik luaran STIBA, sehingga masyarakat mengatakan, “Inilah alumni STIBA.” Bukan sebaliknya, “Inikah alumni STIBA?” Pertanyaan yang bernada melecehkan.

    Hal lain yang juga menjadi sorotan Wakor I Kopertais ini adalah grafik penerimaan mahasiswa yang terus naik. “Kalau grafiknya terus meningkat, maka STIBA bisa jadi institut, dan suatu saat bisa jadi universitas,” harapnya.

    yud8

     

  • Wakor I Kopertais Wil. VIII Buka Sidang Munaqasyah dan Yudisium STIBA

    Wakor I Kopertais Wil. VIII Buka Sidang Munaqasyah dan Yudisium STIBA

    yud

    Prof. Dr. Sabaruddin Garancang saat membuka Sidang Munaqasyah dan Yudisum I STIBA Makassar

    stiba.ac.id – Wakil Koordinator I Kopertais Wil. VIII yang mencakup wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Prof. Dr. Sabaruddin Garancang merasa bangga melihat perkembangan STIBA seperti yang disaksikan sekarang ini. Menurutnya, STIBA terus mengalami kemajuan baik dari segi fisik seperti penambahan gedung maupun dari sisi administrasi. Hal ini disampaikannya saat mewakili Tim Penguji dari Kopertais Wilayah VIII dalam Sidang Munaqasyah dan Yudisium I mahasiswa STIBA baru-baru ini (11/10/2017).

    Sementara untuk kualitas para dosen, Prof. Sabaruddin menyatakan tidak meragukan sisi keilmuannya karena pada umumnya merupakan alumni Timur Tengah. Ia menyarankan agar para dosen juga mempelajari metode pembelajaran bahasa Arab yang benar. Karena itu, para dosen juga dituntut untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri yang mengajarkan metode pembelajaran bahasa Arab semisal UIN.

    “Saya bangga kepada para alumni karena telah memilih STIBA Makassar sebagai tempat menuntut ilmu. Semoga setelah selesai dari sini bisa berguna di tengah-tengah masyarakat. Termasuk bagaimana bisa menyosialisasikan bahasa Arab. Di luar sana banyak kursus bahasa Inggris tapi bahasa Arab sangat sedikit,” ujar guru besar UIN Alauddin ini.

    yud4