Akhbar Terbaru

  • Prof. Abdul Hamid Habbe Ungkap Peran Vital Ekonomi Islam di Kalam Eksplain

    Prof. Abdul Hamid Habbe Ungkap Peran Vital Ekonomi Islam di Kalam Eksplain

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kalam Eksplain Chapter III sukses digelar dengan tema yang menarik, “Menguak Peran Ekonomi Islam di Tengah Dinamika Ekonomi Dunia.” Acara ini menarik perhatian puluhan mahasiswa yang antusias mempelajari peran vital ekonomi Islam dalam menghadapi tantangan global saat ini. Bertempat di lantai 4 Gedung Rektorat STIBA Makassar, acara ini menjadi puncak dari rangkaian Kalam Eksplain Series yang sebelumnya mengupas topik filsafat dan psikologi.

    Dipandu oleh Fajar Ahmad, Wakil Ketua UKM Kalam, acara yang berlangsung Jumat (13/09/2024), pukul 20.10 Wita itu dibuka dengan pengarahan dari Ketua Umum UKM Kalam, Farhan al-Khudri. Sorotan utama malam itu adalah pemaparan materi oleh Prof. Dr. Abdul Hamid Habbe, M.Si., seorang ahli terkemuka dalam bidang ekonomi Islam. Prof. Hamid menjelaskan dengan mendalam bagaimana prinsip-prinsip ekonomi Islam bisa menjadi solusi dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini.

    Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta yang menunjukkan antusiasme luar biasa. Salah seorang peserta bahkan memberikan apresiasi tinggi dengan menyebut acara ini “keren” dan pantas mendapatkan rating 10/10. Keberhasilan Chapter III ini menandai penutupan yang sempurna bagi keseluruhan rangkaian Kalam Eksplain Series.

    Reporter: Farhan al-Khudri

  • Mahasiswa STIBA Makassar Terpilih Terima Bantuan Pendidikan YBM PLN UP3 Makassar

    Mahasiswa STIBA Makassar Terpilih Terima Bantuan Pendidikan YBM PLN UP3 Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  YBM PLN UP3 Makassar menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dengan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa STIBA Makassar. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kampus STIBA pada Rabu, 4 September 2024, kerja sama antara YBM PLN dan ZISWAF STIBA diresmikan untuk menyalurkan bantuan kepada mahasiswa yang membutuhkan.

    Penyaluran bantuan ini dilakukan pada Kamis, 12 September 2024, di Kampus STIBA. Lima mahasiswa terpilih, yakni Rusmiah, Arya Duta, Mar’atun Najiyyah, Aisya, dan Dihya Darwis Firman, menerima bantuan tersebut. Program ini diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan sekaligus memacu semangat belajar mahasiswa untuk terus berprestasi.

    Ustaz Ahmad Munir, Lc., Kepala Bagian ZISWAF STIBA Makassar, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini.

    “Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar, terutama bagi mahasiswa yang sangat membutuhkan,” ujarnya saat menerima perwakilan dari YBM PLN.

    Program ini merupakan bagian dari upaya YBM PLN untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, dengan harapan dapat membentuk generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing.

    Dengan adanya bantuan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang mampu melanjutkan pendidikan tanpa harus terbebani oleh biaya, sehingga mereka dapat fokus mencapai prestasi akademik dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.

    Reporter: Isra “Hiu” Syarif

  • Himmah HES Sukses Gelar OPSI, Bekali Mahasiswa Baru Kuasai Hukum Ekonomi Syariah

    Himmah HES Sukses Gelar OPSI, Bekali Mahasiswa Baru Kuasai Hukum Ekonomi Syariah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Himmah HES) STIBA Makassar berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan Orientasi dan Pengenalan Program Studi (OPSI) yang dilaksanakan oleh BKK STIBA Makassar pada Sabtu-Ahad, 7-8 September 2024.

    Kegiatan OPSI ini bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pendekatan kepada mahasiswa baru terhadap program studi yang mereka pilih di jenjang S-1. OPSI dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu OPSI gabungan dan OPSI masing-masing program studi. OPSI gabungan diikuti oleh seluruh himpunan mahasiswa program studi dan berisi tiga sesi materi yang berlangsung di Masjid Anas bin Malik. Setelah itu, OPSI dilanjutkan di tingkat program studi masing-masing.

    Untuk OPSI HES, Himmah HES telah menyiapkan empat materi penting sebagai bekal bagi mahasiswa baru Prodi HES dalam menempuh studi di STIBA Makassar. Kegiatan ini berlangsung di lantai 1 Gedung Muadz bin Jabal STIBA Makassar.

    Setelah tiga materi disampaikan pada OPSI gabungan, peserta OPSI HES melanjutkan ke materi keempat pada Sabtu malam, 7 September 2024 yang berjudul “Apa itu H, E, dan S?” disampaikan oleh Ustaz Dr. Askar Patahuddin, S.Si., M.E., dan diakhiri dengan lomba Ranking 1.

    Keesokan harinya, peserta mengikuti kegiatan outbound yang melibatkan beragam permainan edukatif yang telah disiapkan oleh panitia. Setelah itu, mereka kembali ke materi kelima yang berjudul “Pengenalan Program Studi HES,” dibawakan langsung oleh Ketua Prodi HES, Ustaz Muhammad Shiddiq Abdillah, B.A., M.A. Dilanjutkan dengan materi keenam oleh Ustaz Sayyid Tashdiq, Lc., M.A., dengan tema “Akhirat Tercapai, Dunia Tak Terbengkalai.”

    Setelah salat Zuhur, peserta melanjutkan ke materi ketujuh, “Civilization Without Law” yang disampaikan oleh Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I., kemudian ditutup dengan pengenalan Himmah HES oleh Ketua Umum Himpunan, Yusphan.

    Acara berakhir setelah salat Ashar, diikuti penyerahan hadiah kepada para pemenang permainan dan sesi foto bersama panitia serta peserta.

    Reporter: M. Fathan Atillah

  • OPSI PM STIBA Makassar Diikuti Mahasiswa Baru: Berbagi Bekal Jadi Mahasiswa Perbandingan Mazhab yang Sukses

    OPSI PM STIBA Makassar Diikuti Mahasiswa Baru: Berbagi Bekal Jadi Mahasiswa Perbandingan Mazhab yang Sukses

    (STIBA.ac.id) Makassar — Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab (HMPS Permaz) STIBA Makassar baru saja sukses menggelar Orientasi dan Pengenalan Program Studi Perbandingan Mazhab (OPSI PM) untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Ahad, 7-8 September 2024, di Masjid Anas Bin Malik STIBA Makassar ini menjadi momen bersejarah dengan menyambut 70 mahasiswa baru angkatan 1444-1445 H yang hadir penuh semangat.

    OPSI PM ini bertujuan tidak hanya memperkenalkan Prodi Perbandingan Mazhab kepada mahasiswa baru, tetapi juga mengenalkan mereka pada HMPS Permaz sebagai wadah komunitas akademik yang akan mendukung perjalanan studi mereka di STIBA Makassar.

    Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ustaz Rachmat Badani Tempo, L.c., M.A., diikuti dengan berbagai sesi materi yang disampaikan oleh para ahli dan praktisi berpengalaman. Ustaz Ikhwan Wahid Minu, S.Pd.I., M.E., membuka sesi pertama dengan materi bertema “Peran Mahasiswa,” menginspirasi peserta untuk memahami peran penting mereka dalam dunia akademik dan sosial.

    Selanjutnya, Ustaz Muh. Ridwan, S.Pd., memberikan wawasan mendalam tentang “Dasar-dasar Kepanitiaan dan Desain Kegiatan” serta “Manajemen Kepanitiaan,” membekali mahasiswa baru dengan keterampilan organisasi yang sangat dibutuhkan. Pada hari Ahad, Ketua Umum HMPS Permaz, Al-Akh Nursal, memperkenalkan struktur dan aktivitas Himpunan dalam sesi “Pengenalan Himpunan.”

    Penutupan sesi materi dilakukan oleh Ustaz Irsyad Rafi, L.c., M.H., selaku Ketua Prodi Perbandingan Mazhab, yang mengangkat tema “Apa Itu Prodi Perbandingan Mazhab dan Peran Strategis Mahasiswa Perbandingan Mazhab dalam Meningkatkan Intelektual Umat.” Materi ini memberikan wawasan mendalam tentang peran penting mahasiswa dalam meningkatkan kualitas intelektual umat Islam.

    Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara mahasiswa baru, Ketua Prodi, dan panitia, sebagai penanda penutupan acara yang penuh kebersamaan dan keceriaan. OPSI PM kali ini tidak hanya memberi wawasan berharga bagi para mahasiswa baru, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan dan solidaritas di lingkungan HMPS Permaz.

    Penulis: Rudi

  • UKM Raudhatul Huffazh STIBA Makassar  dan LDK MPM Unhas Hadirkan Seminar Al-Qur’an Internasional: “Kuliah Jalan, Al-Qur’an Gak Ketinggalan”

    UKM Raudhatul Huffazh STIBA Makassar  dan LDK MPM Unhas Hadirkan Seminar Al-Qur’an Internasional: “Kuliah Jalan, Al-Qur’an Gak Ketinggalan”

    (Makassar, STIBA.ac.id) – Buat kamu yang sering merasa sibuk dengan tugas kuliah sampai lupa ngaji, Seminar Al-Qur’an Internasional ini sangat pas buat kamu! UKM Raudhatul Huffazh STIBA Makassar bersama UKM LDK MPM Unhas menggelar Seminar Al-Qur’an Internasional dengan tema “Kuliah Jalan, Al-Qur’an Gak Ketinggalan”.

    Acara keren ini digelar untuk bantu kamu, mahasiswa generasi Z, menemukan cara agar tetap bisa produktif dalam kuliah tapi juga tak ketinggalan belajar Al-Qur’an. Cocok buat kamu yang lagi mencari keseimbangan antara dunia akademis dan spiritual.

    Tak main-main, seminar ini bakal menghadirkan pembicara hebat yang inspiratif, di antaranya:

    Ustaz Budi Ashari, Lc., pembina Kuttab dan Madrasah Al-Fatih se-Indonesia yang juga dikenal sebagai pakar sejarah Islam dan host acara “Khalifah” di Trans 7.

    Syekh Dr. Mohammad Monqez Al Asseel, dosen STIBA Makassar sekaligus alumni S3 Tafsir Universitas Islam Madinah yang bakal memberi pencerahan tentang pentingnya Al-Qur’an di kehidupan kita.

    Ahmad (Muh. Ghazali Akbar), di awal acara, kamu juga bakal menikmati lantunan merdu Al-Qur’an dari Juara I Hafiz Cilik Indonesia 2017. Bacaannya dijamin bakal bikin hati kamu adem dan termotivasi untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an.

    Catat tanggalnya:

    Hari/Tanggal: Sabtu, 28 September 2024

    Waktu: 08.00 – 14.00 Wita

    Tempat: Baruga A.P. Pettarani, Universitas Hasanuddin

    Buat kamu yang ingin ikut, biaya pendaftarannya sangat terjangkau:

    • Reguler: Rp30.000
    • VIP: Rp60.000
    • On the Spot: Rp40.000

    Pendaftaran bisa dilakukan secara online lewat link ini: bit.ly/SQI124.

    Masih bingung atau butuh info lebih lanjut? Follow Instagram resmi seminar di: www.instagram.com/seminarquraninternasional_.

    Kontak:

    • Ikhwan: 0856 9678 0503
    • Akhwat: 0852 9837 9582
  • ITLAH Sukses Gelar OPSI PBA, Bawa Mahasiswa Baru Jelajahi  Dunia Pendidikan Bahasa Arab

    ITLAH Sukses Gelar OPSI PBA, Bawa Mahasiswa Baru Jelajahi  Dunia Pendidikan Bahasa Arab

    (STIBA.ac.id) Makassar – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (HMJ PBA), yang juga dikenal sebagai ITLAH, sukses menggelar Orientasi dan Pengenalan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (OPSI PBA). Acara ini berlangsung pada Sabtu-Ahad (7-10/09/2024), bertempat di Masjid Anas bin Malik, STIBA Makassar.

    Kegiatan OPSI PBA bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru terhadap Program Studi Pendidikan Bahasa Arab yang mereka pilih, sekaligus mempererat tali ukhuwah antara mahasiswa baru dan mahasiswa senior. Acara ini resmi dibuka oleh Ustaz Rachmat bin Badani Tempo, Lc., M.A., dihadiri oleh 63 mahasiswa baru Prodi PBA, serta diisi oleh pemateri-pemateri ahli di bidangnya.

    Kegiatan ini terdiri dari tujuh sesi materi yang dibawakan di beberapa lokasi. Materi pertama dan keempat diadakan di Masjid Anas bin Malik, sementara materi kelima dan keenam berlangsung di Asrama Zaid bin Tsabit.

    Pada sesi pertama, Ustaz Ikhwan Wahid Minu, S.Pd.I., M.E., membahas tentang Peran dan Fungsi Mahasiswa. Dilanjutkan dengan materi kedua dan ketiga yang dibawakan oleh Ustaz Muh. Ridwan, S.Pd. yang masing-masing membahas Dasar-dasar Kepanitiaan dan Desain Kegiatan serta Manajemen Kepanitiaan.

    Memasuki sesi keempat, Ustaz Dr. Rustam Koly, Lc., M.A., membahas tentang Sejarah dan Kedudukan Bahasa Arab dalam Agama dan Peradaban Dunia. Materi kelima dibawakan oleh Ustaz Dr. Iskandar, S.T.P., M.Si., dengan topik Peran dan Fungsi Pendidikan serta Problematika dan Bekal Seorang Pendidik.

    Pada hari Ahad, kegiatan dilanjutkan dengan outbond di Lapangan Uhud pada pagi hari, sebelum sesi keenam yang dibawakan oleh Ketua HMJ PBA, Irwansyah Syam, mengenai Pengenalan HMJ PBA. Materi terakhir ditutup oleh Ustaz Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc., yang memperkenalkan lebih jauh tentang Prodi PBA.

    Reporter: Alif Anugrah

  • UKM Kesehatan STIBA Makassar Gelar Musyawarah Awal Semester (Master)

    UKM Kesehatan STIBA Makassar Gelar Musyawarah Awal Semester (Master)

    Makassar, STIBA.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesehatan STIBA Makassar sukses menyelenggarakan Musyawarah Awal Semester (MASTER) untuk periode 2023-2024. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, 6-7 September 2024, di Pantai Anging Mammiri ini diikuti oleh seluruh pengurus UKM Kesehatan. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan dan merumuskan program-program berkelanjutan yang bermanfaat bagi mahasiswa serta masyarakat luas.

    Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua UKM Kesehatan STIBA Makassar, Muhamad Ashry Mubaraq, serta pembina UKM Kesehatan, Ustaz Ibrahim Rauf Mande, S.Kep., Ns., CWCCA., S.H., CH., C.HKn., C.SMC. Dalam sambutannya, Ustaz Ibrahim menekankan pentingnya pelaksanaan program kerja yang telah dirancang dan berharap agar UKM Kesehatan bisa terus berkembang, memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya bagi kampus, tetapi juga bagi masyarakat, khususnya di kawasan sekitar STIBA Makassar.

    Setelah sambutan, acara berlanjut ke sesi utama yang terdiri dari pemaparan laporan pertanggungjawaban pengurus, evaluasi program kerja yang telah berjalan, dan pembahasan rancangan program kerja dari setiap divisi. Selain itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan rihlah atau perjalanan santai bagi pengurus UKM Kesehatan yang bertujuan untuk memperkuat kebersamaan dan menyegarkan semangat mereka dalam menjalankan organisasi.

    Dengan adanya musyawarah ini, diharapkan UKM Kesehatan STIBA Makassar dapat merumuskan program-program baru yang lebih inovatif dan bermanfaat, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar.

    Reporter: Abu Ahmad Amin

  • Dr. Maulana La Eda, Bangkitkan Semangat Menuntut Ilmu ala Ulama Nusantara di Kuliah Perdana STIBA Makassar

    Dr. Maulana La Eda, Bangkitkan Semangat Menuntut Ilmu ala Ulama Nusantara di Kuliah Perdana STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kuliah Perdana STIBA Makassar kali ini menghadirkan Ustaz Dr. Maulana La Eda, Lc., M.A., Ketua Program Studi Ilmu Hadis STIBA Makassar, sebagai narasumber utama. Dalam kesempatan ini, Ustaz Maulana menyampaikan materi berjudul “Keteladanan Ulama Nusantara: Refleksi Semangat Menuntut Ilmu di Era Kemajuan Teknologi.”

    Ustaz Maulana memulai dengan menekankan nilai luhur menuntut ilmu yang ia anggap menyamai darah syuhada bahkan lebih berharga daripada atau air mata ahli ibadah. Ia mengutip teladan ulama Nusantara yang menuntut ilmu di Makkah al-Mukarramah sebagai inspirasi penting, menggarisbawahi bahwa ilmu dapat mengangkat derajat seseorang, baik Arab maupun non-Arab, seperti yang dicontohkan oleh Imam Bukhari.

    Ia juga menguraikan kontribusi ulama Nusantara di Makkah, termasuk Syekh Yusuf al-Makassari dan Abdul Qadir al-Mandari yang menjadikan manuskrip mereka sebagai warisan berharga. Ustaz Maulana menjelaskan bahwa sekitar 121 ulama Nusantara berkiprah di Makkah dalam kurun waktu satu abad, beberapa di antaranya bahkan diangkat sebagai pengajar di Masjidil Haram.

    Dalam kuliah ini, Dr. Maulana menekankan empat faktor utama untuk kesuksesan dalam menuntut ilmu: bermulazamah (mengikuti guru), penghormatan terhadap ilmu dan guru, adab dan etika, serta evaluasi diri. Ia memberikan contoh-contoh ulama terkenal, seperti Abdullah Dardum al-Fadani dalam bidang bahasa Arab dan Syekh Muhammad Mahfuz al-Tarmasi dalam ilmu qiraat, serta Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang mengupas persoalan kebolehan berorganisasi.

    Anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini juga menjelaskan pentingnya adab terhadap ulama dan cinta ilmu sebagai motivasi utama dalam belajar. Ia mengingatkan bahwa dedikasi terhadap guru, kecintaan terhadap ilmu, dan adab yang baik merupakan kunci sukses dalam proses menuntut ilmu.

    Ia juga menekankan bahwa rajin beribadah merupakan faktor kunci dalam kesuksesan para ulama. Menurut ia, ibadah yang dimaksud bukan hanya salat lima waktu, melainkan juga ibadah sunnah seperti salat sunnah, zikir, sedekah, dan lainnya.

    “Tidak ada ulama yang tidak rajin beribadah. Namun, ketika kita berbicara tentang ibadah, bukan hanya salat lima waktu yang dimaksud. Setiap Muslim seharusnya melakukan salat lima waktu, tetapi yang dimaksud di sini adalah ibadah-ibadah sunah, seperti salat sunah, zikir, sedekah, dan ibadah lainnya. Inilah yang seharusnya menjadi fokus para penuntut ilmu dan rahasia di balik keberhasilan para ulama,” ujarnya, Senin (02/09/2024) di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar.

    Dedikasi dalam ibadah ini merupakan rahasia keberhasilan ulama seperti Muhammad Muhsin al-Falembani, yang meski hidup singkat, dikenal sebagai ulama terkemuka di Masjidil Haram berkat kesungguhannya dalam beribadah.

    Dr. Maulana juga menjelaskan pentingnya penanaman pengagungan dan rasa takut kepada Allah dalam pendidikan. Ia menegaskan bahwa pengajar harus memastikan bahwa ilmu yang disampaikan mengarah pada dua hal ini. Tanpa nilai-nilai ini, menjaga integritas dalam beribadah dan berilmu akan sulit, mengingat tidak ada pengawasan langsung di luar lingkungan pendidikan.

    Faktor penting berikutnya adalah fokus menuntut ilmu. Dr. Maulana mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan waktu belajar dengan optimal, menghindari gangguan seperti ponsel. Ia mengingatkan tentang pengorbanan masa muda untuk ilmu, dengan mencontohkan dedikasi Zubair al-Fulfulani dan Thaahir Jalaluddin dalam menuntut ilmu di Makkah.

    Alumni S-3 Ilmu Hadis Universitas Islam Madinah Saudi Arabia ini juga membahas pentingnya marhalah atau belajar secara bertahap serta rehlah atau perjalanan menuntut ilmu. Ia menyoroti bagaimana ulama terdahulu rela meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu dan bagaimana kita saat ini memiliki fasilitas yang lebih memudahkan dalam proses belajar.

    Pentingnya hafalan dan pemahaman dalam menuntut ilmu juga menjadi sorotan. Ustaz Maulana menjelaskan empat cara utama dalam menuntut ilmu: talaqi, menghafal, menulis, dan mutalaah. Contoh Syekh Muhammad Yasin Alfadani yang menulis banyak buku sejak muda, dan peran orang tua dalam mendukung pendidikan, seperti Abdullah Hasan Bela yang didukung ibunya, menunjukkan kontribusi signifikan dalam kesuksesan pendidikan.

    Penulis buku 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci ini juga menyebutkan kontribusi ulama Nusantara dan ulama wanita. Ulama seperti Syaikhah Husein dari Palembang yang mendirikan sekolah wanita pertama di Arab Saudi, serta ulama wanita di Makkah yang membuka madrasah untuk wanita, memperlihatkan bahwa ilmu adalah hak semua orang tanpa memandang gender.

    Foto: Mus’ab, Rezki

  • STIBA Makassar Gelar Kuliah Perdana: Momentum Perkuat Ukhuwah dan Semangat Belajar

    STIBA Makassar Gelar Kuliah Perdana: Momentum Perkuat Ukhuwah dan Semangat Belajar

    (STIBA.ac.id) Makassar –   Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar menggelar acara Kuliah Perdana untuk Semester Ganjil Tahun Akademik 1446–1447 H/2024–2025 M pada Senin, 2 September 2024. Acara ini menandai dimulainya kegiatan perkuliahan tahunan dan menjadi bagian penting dari tradisi akademik kampus.

    Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya kebersamaan dan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia menyatakan bahwa pertemuan kembali setelah liburan akademik adalah nikmat besar yang mempererat ikatan di antara civitas akademika. Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Senat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. yang secara resmi membuka acara Kuliah Perdana tersebut.

    Ketua STIBA Makassar menjelaskan bahwa tahun akademik kali ini akan diwarnai dengan berbagai peningkatan, termasuk peluncuran Program Studi Ilmu Hadis dan kelas takhashshush baru di bagian akhwat. STIBA juga akan mengimplementasikan sistem penilaian terintegrasi, manhaj at-taqwim as-syamil yang mencakup tiga aspek utama: akademik dan kemahasiswaan, pembinaan karakter dan kepesantrenan, serta pembinaan Al-Qur’an dan bhasa Arab. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan di STIBA.

    Dalam sambutan Ketua Senat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar mengungkapkan kebahagiaannya atas dimulainya semester ini dan menyoroti pencapaian STIBA Makassar yang kini memiliki empat program studi: Perbandingan Mazhab, Pendidikan Bahasa Arab, Hukum Ekonomi Syariah, dan Ilmu Hadis. STIBA Makassar yang kini berusia 26 tahun, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan jumlah mahasiswa yang meningkat dari 30 orang pada angkatan pertama menjadi lebih dari 2.000. Ia juga menekankan pentingnya semangat kolaborasi antarprogram studi untuk memajukan kampus.

    Ketua Senat juga menyoroti tantangan penurunan kehadiran langsung di majelis ilmu akibat perkembangan teknologi. Ia mengingatkan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk mendukung ilmu pengetahuan dan memastikan semangat menuntut ilmu tetap tinggi.

    Acara dilanjutkan dengan penyampaian dari Wakil Ketua I Bidang Akademik Ustaz Rachmat bin Badani Tempo, Lc., M.A., Wakil Ketua II Bidang Umum Ustaz Musriwan, Lc., M.H.I., Wakil Ketua III Bidang Kerja Sama dan Alumni Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I., serta Kepala Pusat Pembinaan Karakter 5M dan Kepesantrenan, Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I. yang menyampaikan pengumuman-pengumuman untuk tahun akademik yang baru.

    Pemateri Kuliah Perdana kali ini adalah Ustaz Dr. Maulana La Eda, Lc., M.A., Ketua Program Studi Ilmu Hadis, membawakan tema Keteladanan Ulama Nusantara (Refleksi Semangat Menuntut Ilmu di Era Kemajuan Teknologi).

  • STIBA Makassar Gelar Jalan Santai  Bersama Civitas Akademika dalam Rangka Orientasi Mahasiswa Baru

    STIBA Makassar Gelar Jalan Santai  Bersama Civitas Akademika dalam Rangka Orientasi Mahasiswa Baru

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Civitas akademika STIBA Makassar mengadakan kegiatan olahraga bersama berupa Jalan Santai pada Sabtu  (31/08/2024). Acara yang dimulai pukul 06.00 hingga 08.00 Wita ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) STIBA Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru, Ketua STIBA Makassar beserta jajarannya, dosen, dan mahasiswa senior.

    Peserta jalan santai menempuh rute sejauh 3 km yang dimulai dari kampus STIBA Makassar, melalui Pemprov, kemudian menuju Perumnas Antang, berlanjut ke Nipanipa, dan kembali ke kampus sebagai titik akhir. Rute ini dipilih sekaligus untuk memperkenalkan lingkungan sekitar kampus kepada para mahasiswa baru.

    Dalam sambutannya sebelum memulai jalan santai, Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., menekankan pentingnya pembinaan terintegrasi yang dilakukan di kampus.

    “Pembinaan di kampus ini terdiri dari tiga unsur utama: akal, hati, dan fisik. Setiap unsur ini membutuhkan asupan yang sesuai. Akal membutuhkan ilmu, termasuk yang paling penting adalah ilmu syar’i. Hati perlu gizi melalui tazkiyah (penyucian jiwa), dan ibadah dalam segala bentuknya,” ujarnya.

    Ustaz Akhmad Hanafi juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik.

    “Badan juga perlu diperhatikan. Wa aati kulla dzi haqqin haqqahu—berikan setiap yang memiliki hak, haknya. Jika salah satu dari tiga unsur ini tidak terpenuhi, maka akan timbul masalah. Tubuh memerlukan haknya untuk beristirahat, sebagaimana mesin yang membutuhkan istirahat. Dalam Islam, malam dijadikan sebagai waktu istirahat, namun istirahat yang berlebihan juga tidak dianjurkan,” jelasnya.

    Ia juga mencontohkan manajemen waktu yang diterapkan oleh para ulama terdahulu dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

    “Rasulullah mengikuti banyak peperangan, dan jika dirata-rata, setiap bulan ada peperangan yang diikuti oleh beliau. Ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen waktu yang baik,” tambahnya.

    Acara olahraga bersama ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa baru dengan civitas akademika serta menanamkan pentingnya menjaga keseimbangan antara akal, hati, dan fisik dalam kehidupan sehari-hari.