(STIBA.ac.id) Makassar – Ketua STIBA Makassar Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A. mengungkapkan kebahagiaannya atas kedatangan pakar orientalisme Prof. Syamsuddin Arif, M.A., Ph.D. Ia adalah akademisi yang telah menyelesaikan dua kali program studi doktor. Ia juga adalah seorang poliglot (orang yang mampu menguasai banyak bahasa). Di antara bahasa asing yang berhasil dikuasainya adalah bahasa Arab, Inggris, Jerman, Yunani, Ibrani, Prancis, dan bahasa lainnya.
Tak mengherankan bila ia pun sukses mengkhatamkan hafalan tiga puluh juz Al-Qur’an.
Peneliti Senior Institute For the Study of Islamic Thought and Cilizations (INSISTS) tersebut berpesan untuk tidak merasa minder, emperior dan berkecil hati hanya karena kalah dalam permainan bola, peperangan, ataupun disaingi dalam hal sains dan teknologi. Akan tetapi, Umat Islam harus tetap kokoh dengan keimanan dan ketakwaannya karena di sisi lain, agama ini juga sering mendapat kemenangan dalam hal-hal di atas.
“Jadi keadaan-keadaan yang berubah-ubah jangan sampai mengubah keimanan, ketakwaan dan keteguhan kita untuk tetap menjadi aamanu waa amilussolihat (beriman dan beramal saleh),” ujarnya di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut ia berpesan agar mahasiswa pandai-pandai berpikir, pandai-pandai bersikap kritis, tidak asal ikut dan tidak asal setuju. Pendapat-pendapat ataupun ucapan-ucapan di media sosial, harus disikapi dengan kritis.
Tak hanya berbagi ilmu dengan para mahasiswa di Masjid Anas bin Malik, dai sekaligus dosen tersebut juga menghadiri Diskusi dan Pertemuan Terbuka bertajuk Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Kegiatan tersebut merupakan acara khusus bersama pengelola dan dosen STIBA Makassar di Lantai Empat Gedung Rektorat.
Dalam tausiahnya, peneliti terkemuka tersebut menekankan kepada jajaran dosen STIBA agar terus bersabar dalam mengajarkan agama Islam meski harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.
“Tantangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih banyak dari kita dan fasilitasnya juga jauh lebih sedikit dari kita, tapi beliau berani mengatakan layaghlibanna hadzal amr yang dalam bahasa Arab, ungkapan ini mengandung tiga penekanan, sehingga dapat kita artikan; pasti, pasti, dan pasti perkara (agama) ini akan sampai,” tegasnya.
Menurut Ustaz Dr. Kasman Bakry yang menjadi moderator dalam kegiatan tersebut, Prof. Syamsuddin telah mengunjungi STIBA Makassar sebanyak dua kali. Dalam kunjungan pertama di tahun 2014, Prof. Syamsuddin hadir bersama Dr. Adian Husaini.
Reporter: Muh. Akbar
