(STIBA.ac.id) Makassar – UKK Kepesantrenan dan Keasramaan STIBA Makassar baru-baru ini menyelenggarakan acara Taklim Ukhuwah. Kali ini, acara tersebut dilengkapi dengan mabit, yang diadakan bekerja sama dengan Biro Rumah Tangga Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar.
Sebelum memulai acara, Ustaz Sirajuddin Syarif, selaku pembina UKK Keasramaan dan Kepesantrenan, menyampaikan bahwa materi yang akan dibahas pada malam itu sangatlah penting, mengingat banyaknya fenomena yang terjadi di zaman ini, bahkan beberapa negara sudah melegalkan hal tersebut.
Setelah sambutan dari Ustaz Sirajuddin, acara langsung memasuki intinya, yaitu pembahasan materi tentang LGBT dari dua sudut pandang, yaitu agama dan pendidikan.
Ustadz Syu’aib Abdul Halim, Lc., M.A., sebagai pemateri pertama, memulai dengan memberikan contoh dari sebuah institusi pendidikan di mana seorang mahasiswa, saat ditanya mengenai jenis kelaminnya, menyatakan bahwa hal itu merupakan privasi pribadinya, atau bahkan masih mencari identitas diri.
Dari contoh tersebut, pemateri menyoroti bahwa masalah ini merupakan permasalahan besar pada generasi saat ini, yang diakibatkan oleh kurangnya pemahaman agama yang benar. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mempelajari agama dengan baik dan benar, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Islam sangat menekankan pada kesucian dalam segala hal, baik hati, jasmani, pikiran, maupun fitrah, agar terciptanya generasi yang cerdas secara akademis, mental, dan spiritual.
Ustadz Syu’aib juga menekankan bahwa perilaku LGBT di dalam Al-Qur’an dianggap sebagai perbuatan keji yang melampaui batas. Islam menegaskan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan, dan hukumnya bagi pelaku LGBT adalah sangat tegas.
Setelah selesai dengan sudut pandang agama, dilanjutkan dengan materi kedua yang meninjau LGBT dari perspektif psikologi, pendidikan, dan keluarga.
Ustaz M. Amirullah, S.E., M.Pd., sebagai pemateri kedua, membahas apa itu penyimpangan LGBT menurut pandangan Pusat Himpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia. Menurut mereka, LGBT merupakan masalah kejiwaan, dengan beberapa poin kategorisasi yang diberikan.
Penyimpangan ini memiliki ciri-ciri dan gejala awal yang harus diwaspadai, seperti keinginan untuk menjadi lawan jenis, ketertarikan pada pakaian atau aksesori lawan jenis, dan kecenderungan kuat untuk menyukai sesama jenis.
Ustaz Amirullah mengajak seluruh peserta untuk sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, karena diharapkan mereka menjadi generasi yang mampu mengatasi penyimpangan tersebut.
Acara Taklim Ukhuwah ditutup dengan sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan mabit dan qiyamul lail pada tanggal 23-24 Februari 2024, serta kultum Subuh yang disampaikan oleh Ustaz Bahtiar Bahri, Lc.
Reporter: Muhammad Abrar
