(STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) VII STIBA Makassar sukses menggelar Seminar Program Kerja di Aula Kantor Desa Damai, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Rabu (13/03/2024).
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 60 orang dari berbagai kalangan yang terdiri dari dosen pembimbing lapangan, kepala desa, ketua BPD, aparat desa, imam desa, para tokoh masyarakat, serta kelompok KKN VII mahasiswa STIBA Makassar.
Sambutan diawali oleh Koordinator Kecamatan, Dimas Fajar Ramadhan yang mewakili DPL ikhwan yang sedang berudzur untuk hadir membersamai dalam seminar program kerja. Dalam sambutannya, Dimas menyampaikan terkait program-program penting hasil diskusi dengan Camat Tanralili dan berharap mahasiswa bisa berpartisipasi baik dengan pemerintah ketika melakukan program kerjanya.
Bhabinkamtibmas Desa Damai yang turut andil dalam kegiatan tersebut menyatakan siap membantu mahasiswa dalam segala aktivitasnya.
Kepala Desa Damai, Bapak Basri, S.M., yang turut memberikan sambutan menguraikan berbagai tantangan dakwah yang dihadapi di Desa Damai. Tantangan ini menjadi fokus para mahasiswa KKN VII STIBA Makassar yang ditempatkan di desa tersebut.
Selanjutnya, program kerja yang telah dicanangkan dijabarkan oleh Akhsani Takwin, koordinator mahasiswa KKN di Desa Damai. Di antara program utama yang diuraikannya adalah kegiatan imam dan ceramah tarawih, pengajaran di sekolah-sekolah, pembelajaran Dirosa dan tahsin, taklim muslimah, festival anak saleh, dan pelatihan penyelenggaraan jenazah.
Setelah penyampaian program kerja, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang disambut antusias oleh hadirin. Drs. H. M. Ali Akil, M.M., selaku imam Desa Damai, memberikan tanggapan positif terhadap program yang disampaikan oleh koordinator. Ia juga menyinggung peristiwa-peristiwa yang menimbulkan keresahan di Desa Damai.
“Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah adalah salah satu program yang saya ajukan ketika mulai menjabat sebagai imam desa. Saya berharap kita dapat berkolaborasi untuk mewujudkannya,” ujarnya.
“Masih banyak warga desa yang membaca al-Qur’an dengan logat. Diharapkan, dengan program pengajaran Dirosa dan tahsin, kekhawatiran tentang pemahaman al-Qur’an di desa ini dapat dikurangi,” ujarnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Desa Damai turut menanggapi dengan menyatakan kesiapannya dalam memberikan dukungan untuk menyukseskan program kerja yang telah dicanangkan mahasiswa di desanya tersebut.
“Pemerintah desa siap mendukung segala kegiatan dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan,” tegas Kepala Desa Damai.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan penyerahan souvenir berupa buku Serial Dasar-Dasar Islam kepada para tamu undangan yang hadir.
Reporter: Ahmad
Foto: Alhafiz Ihza
