(STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) VII, khususnya di Desa Purnakarya, sukses menyelenggarakan Seminar Desa atau Loka Karya, Rabu (13 /03/2024). Seminar ini berlangsung lancar di Kantor Desa Purnakarya, yang juga berfungsi sebagai Posko I.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Desa Purnakarya, Babinsa Desa Purnakarya, Bhabinkamtibmas Desa Purnakarya, serta beberapa tokoh masyarakat seperti Kepala Dusun se-Desa Purnakarya, imam Desa Purnakarya, imam dusun se-Desa Purnakarya, RT/RW se-Desa Purnakarya, Pengurus TPA, Pengurus DPC dan MWC Wahdah Islamiyah Tanralili, serta DPL dari masing-masing posko.
Usamah Syaiful Yusuf selaku Koordinator Desa yang mengoordinir seluruh posko di Desa Purnakarya menyampaikan sambutan. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diterima dari masyarakat Desa Purnakarya terhadap peserta KKN VII STIBA Makassar.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ustaz Irsyad Rafi, Lc., M.A., yang juga merupakan Dosen Pembimbing Lapangan Posko I. Ia menyampaikan perbedaan pendekatan KKN mahasiswa dari institusi lain yang biasanya meninggalkan jejak fisik di desa, dengan pendekatan yang dijalankan oleh mahasiswa STIBA Makassar yang fokus pada peningkatan pemahaman keislaman di masyarakat.
“Pada umumnya Mahasiswa KKN dari kampus lain akan meninggalkan jejak fisik seperti batas desa dan lain-lain ketika ber-KKN. Berbeda dengan mahasiswa kami yang tidak meninggalkan jejak fisik, namun insyaallah akan meninggalkan jejak-jejak ilmu iIslam di hati para masyarakat desa ini,” tutur ustaz Irsyad dalam sambutannya.
Sambutan terakhir diberikan oleh Ibu Nurdiana, S.E., selaku Kepala Desa Purnakarya, yang dengan tulus menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran mahasiswa KKN VII STIBA Makassar di Desa Purnakarya.
Program kerja utama kemudian dipresentasikan oleh Koordinator Desa dengan jelas dan ringkas, yang kemudian diikuti oleh saran dan tanggapan dari para undangan. Program-program tersebut mencakup kegiatan pengajaran TK/TPA, pengajaran Dirosa (Pendidikan Al-Qur’an untuk Orang Dewasa), Pesantren Kilat, distribusi Al-Qur’an, distribusi buku Iqra, festival anak shaleh, pelatihan penyelenggaraan jenazah, dan sejumlah program lain yang mendukung nilai-nilai keagamaan.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama beberapa tokoh penting serta penyerahan cendera mata kepada kepala desa.
Reporter: UsamahSY
