(STIBA.ac.id) Maros – Mahasiswi KKN VII STIBA Makassar sukses menggelar kegiatan Silaturahmi Akbar Dirosa se-Kecamatan Tanralili dengan tema kegiatan “Mewujudkan Sejuta Kebaikan dan Keberkahan di Kecamatan Tanralili”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan di dua titik berbeda di Kecamatan Tanralili yang mencakup delapan desa.
Acara pertama dilaksanakan pada Jumat, 17 Syawal 1445 H (26/04/2024) di Masjid Nurul Amin, Kelurahan Borong. Acara dihadiri oleh 105 peserta dari berbagai halakah Dirosa dari empat desa, yaitu Desa Damai, Desa Allaere, Kelurahan Borong, dan Desa Toddopulia. Pemateri pada hari pertama adalah Ustazah Kurnaemi Anita, S.T., S.H., M.E.
Kemudian, acara kedua dilaksanakan pada Sabtu, 18 Syawal 1445 H (27/04/2024) di Masjid Darul Faizin, Desa Lekopancing. Acara dihadiri oleh 49 peserta dari halakah Dirosa dari empat desa, yaitu Desa Purnakarya, Desa Lekopancing, Desa Kurusumange, dan Desa Sudirman. Pemateri pada hari kedua adalah Ustazah Armida, Lc.
Kegiatan ini dibuka oleh MC masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Muslimah Wahdah Daerah (MWD) Maros atau perwakilan, yaitu Ustazah Sunarti, A.Mkg., pada hari pertama, dan Ustazah Aisyah, S.K.M., pada hari kedua. Keduanya menyampaikan terima kasih atas kehadiran mahasiswi STIBA Makassar di Kecamatan Tanralili, dan merasa bersyukur karena berhasil menyatukan ibu-ibu dalam satu halakah Dirosa.
“Saya sangat berterima kasih dengan keberadaan mahasiswi KKN STIBA Makassar di Kecamatan Tanralili ini. Suatu hal yang sangat berharga bagi kami, dengan kehadiran mereka dapat memfasilitasi para ibu-ibu untuk bisa belajar Dirosa. Semoga langkah ini dapat menjadi amal jariah dan juga sebagai tambahan skill bagi mahasiswi KKN STIBA Makassar dalam mengajar di halakah-halakah Dirosa,” ujar Ustazah Aisyah penuh apresiasi dan rasa syukur.
Selanjutnya, Silaturahmi Akbar Dirosa menghadirkan dua pemateri dari Dosen STIBA Makassar di dua lokasi yang berbeda. Dalam pemaparannya, keduanya membahas fenomena yang terjadi di masyarakat, terutama mengenai anak-anak sebagai generasi penerus.
“Solusi terbaik untuk melahirkan generasi Qur’ani adalah melalui proses tarbiyah dan pengajaran agama kepada anak-anak dengan sungguh-sungguh,” ujar Ustazah Kurnaemi pada hari pertama.
“Ukuran kemuliaan seorang hamba bukanlah seberapa panjang titelnya atau seberapa banyak harta yang dimilikinya, melainkan kemuliaan sejati adalah bagi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai hal itu, diperlukan kesungguhan dalam mempelajari ilmu agama Islam,” demikian nasihat Ustazah Armida di hari kedua sebagai penutup materi.
Sebelum kegiatan berakhir, mahasiswi KKN VII STIBA Makassar memberikan persembahan, kemudian dilanjutkan oleh persembahan dari salah satu halakah Dirosa. Pada hari pertama, persembahan berasal dari halakah Dirosa Desa Allaere, sedangkan pada hari kedua, persembahan datang dari halakah Dirosa Desa Purnakarya. Kedua kelompok menampilkan bacaan Dirosa terbaik mereka.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cendera mata, foto bersama, dan penyerahan halakah Dirosa se-Kecamatan Tanralili dari mahasiswi KKN STIBA Makassar kepada MWC Tanralili sebanyak 545 orang dan 79 halakah.
Reporter: Annisa Tiara Ramadhani dan Waode Syaima
Dokumentasi: Devia Anjeli
