Penulis: admin

  • UKK Biro Rumah Tangga Masjid Anas bin Malik dan Raudhatul Huffazh STIBA Makassar Gelar Pelatihan Imam dan Muazin

    UKK Biro Rumah Tangga Masjid Anas bin Malik dan Raudhatul Huffazh STIBA Makassar Gelar Pelatihan Imam dan Muazin

    (STIBA.ac.id) Makassar – Unit Kegiatan Khusus (UKK) Biro Rumah Tangga Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar bersama Raudhatul Huffazh bekerja sama mengadakan kegiatan “Pelatihan Imam dan Muazin” untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan pemahaman para imam dan muazin dalam menjalankan amanah mereka.

    Acara dibuka dengan sambutan Ustaz Abdullah Yusran, S.H., Lc., M.Ag., salah satu Pembina Raudhatul Huffazh. Dalam sambutannya, Ustaz Abdullah menekankan bahwa posisi imam dan muazin merupakan pilihan dan amanah dari Allah yang membawa tanggung jawab serta nikmat tersendiri.

    “Imam dan muazin adalah pilihan Allah Subhanahu wa Ta’ala; ini adalah amanah yang tidak ringan dan nikmat yang harus kita syukuri. Sebagai imam, seseorang harus memiliki pemahaman yang baik terhadap jemaahnya. Tidak bisa sembarangan menjadi imam tanpa memperhatikan kondisi jemaah,” ujarnya.

    Ustaz Abdullah mengisahkan sahabat Mu’adz yang pernah ditegur oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam karena memperpanjang bacaan saat menjadi imam yang kemudian menyulitkan jemaah. Kisah ini menjadi pengingat bahwa memahami kondisi jemaah sangat penting, sehingga dibutuhkan ilmu fikih bagi imam maupun muazin.

    Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja Departemen Pendidikan dan Pelatihan yang diadakan secara berkala. Kegiatan berlangsung pada Jumat, 22 Rabiul Akhir 1446 H (25 Oktober 2024) dan dihadiri oleh para imam, muazin, serta mahasiswa umum.

    Sebagai pemateri utama, Ustaz Mukran, Lc., M.H.I., menyampaikan pembahasan tentang fikih imam dan muazin dari perspektif Mazhab Syafi’i. Ia menjelaskan syarat-syarat menjadi imam serta berbagai kesalahan umum yang sering terjadi ketika menjalankan tugas sebagai imam.

    Sesi pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta berbagi pengalaman terkait permasalahan yang mereka hadapi saat menjadi imam.

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu, keterampilan, dan pengalaman para imam dan muazin dalam melaksanakan tugas di masjid, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan pelayanan kepada jamaah masjid.

    Reporter: Abdurrahman Tsani

  • Membangun Pemimpin Masa Depan: Siapa yang Layak di Dema STIBA Makassar?

    Membangun Pemimpin Masa Depan: Siapa yang Layak di Dema STIBA Makassar?

    (STIBA.ac.id) Makassar – Departemen Kaderisasi DEMA STIBA Makassar baru-baru ini menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi calon pengurus baru dengan tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Adaptif dan Berintegritas Tinggi.” Kegiatan ini diadakan pada Sabtu dan Ahad, 19-20 Oktober 2024, di Ruang Rapat Lantai 4 Gedung Rektorat STIBA Makassar, dengan agenda pembukaan yang dimulai pada pukul 09.00 WITA.

    LDK ini merupakan tahapan penting bagi calon pengurus DEMA STIBA Makassar, yang telah melalui proses seleksi ketat, termasuk wawancara, untuk dapat bergabung sebagai pengurus baru. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan lima pemateri dari berbagai latar belakang untuk memperkuat kemampuan kepemimpinan dan manajemen organisasi peserta.

    Apa yang Membuat Seseorang Layak Memimpin?

    Kegiatan LDK dibuka secara resmi oleh Ustaz Ahmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., Ketua STIBA Makassar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dalam kehidupan hewan, kepemimpinan (qiyadah) merupakan sebuah hal yang mutlak. Ia juga menekankan bahwa setiap manusia memiliki potensi kepemimpinan yang harus dioptimalkan, mengingat ada maslahat besar di dalamnya, meskipun tak lepas dari berbagai tantangan.

    Hal ini menjadi pengingat bagi para calon pengurus Dema, bahwa layak tidaknya seseorang untuk menjadi pemimpin tidak hanya dilihat dari kemampuan teknis semata, tetapi juga dari bagaimana mereka mampu membawa integritas dalam setiap langkahnya.

    Ustaz Akhmad juga memberikan apresiasi kepada Dema STIBA Makassar atas terselenggaranya kegiatan ini, dan berharap agar hasil dari LDK ini dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan di kepengurusan yang akan datang.

    Lima Materi dari Berbagai Pemateri

    LDK ini berlangsung selama dua hari, dengan lima materi utama. Pada hari pertama, empat materi disampaikan oleh:

    1. Ustaz Muh. Ridwan, S.Pd. (Ketua BKK STIBA Makassar) sebagai pemateri pertama.
    2. Ustaz Asrullah, S.H., M.H. (Mantan Ketua LIDMI) sebagai pemateri kedua.
    3. Ustaz Dr. Askar Patahuddin, S.Si., M.E. (Pembina DEMA STIBA Makassar) sebagai pemateri ketiga.
    4. Alfhabean Mahdani (Ketua DEMA STIBA Makassar) yang memberikan materi keempat di malam hari.

    Pada hari kedua, materi kelima dibawakan oleh Ust. Abdul Qadir, S.T., dengan fokus pembahasan mengenai Manajemen Organisasi Mahasiswa.

    Komitmen dan Solidaritas: Modal Utama Kepemimpinan

    Tidak hanya menyerap teori dari para pemateri, calon pengurus juga diuji dengan berbagai kegiatan yang mengasah kemampuan kepemimpinan praktis mereka. Dalam sesi diskusi, mereka ditantang untuk merumuskan program kerja yang akan menjadi tanggung jawab mereka sesuai dengan departemen masing-masing.

    Malam keakraban dan komitmen juga menjadi momen penting di mana calon pengurus dihadapkan pada tantangan untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mengemban amanah kepengurusan. Kegiatan spiritual seperti salat Tahajud dan halakah Al-Qur’an setelah Subuh turut menjadi penguatan spiritual yang akan menjadi landasan dalam kepemimpinan mereka.

    Sebagai penutup, outbound yang diadakan pada hari kedua menjadi ajang rekreasi sekaligus mempererat solidaritas antarcalon pengurus, sebuah nilai penting yang akan menjadi fondasi kuat dalam masa kepengurusan mereka.

    Harapan dari Ketua DEMA STIBA Makassar

    Ketua Dema STIBA Makassar, Alfhabean Mahdani, menyampaikan harapannya agar para calon pengurus yang telah mengikuti LDK ini bisa tampil sebagai pemimpin yang berkapabilitas tinggi dan mampu memperluas relasi di masa mendatang. Ia menekankan bahwa kepemimpinan yang solid dan relasi yang kuat merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan roda organisasi.

    Acara ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama antara calon pengurus dan pengurus Dema STIBA Makassar, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan LDK yang sukses diselenggarakan oleh Departemen Kaderisasi Dema STIBA Makassar.

    Reporter: Ismail

  • Pelatihan Kepenulisan UKM Jurnalistik Putri STIBA Makassar: Revolusi Dakwah di Era Digital

    Pelatihan Kepenulisan UKM Jurnalistik Putri STIBA Makassar: Revolusi Dakwah di Era Digital

    (STIBA.ac.id) Makassar – Menulis bukan sekadar keterampilan, tetapi merupakan salah satu pilar dalam membangun peradaban Islam. Dalam rangka mendorong kontribusi nyata dalam perjuangan dakwah, Pengembangan Sumber Daya Muslimah (PSDM) UKM Jurnalistik Putri STIBA Makassar mengadakan Pelatihan Kepenulisan yang bertujuan meningkatkan keterampilan menulis peserta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dan digelar di lantai dua Gedung Ummu Salamah, serta dihadiri oleh 72 peserta yang terdiri dari mahasiswi STIBA Makassar dan muslimah dari berbagai latar belakang.

    Dengan mengusung tema “Kiat Sukses Menulis Karya untuk Media Digital,” acara ini dirancang untuk mengedukasi para peserta tentang pentingnya keterampilan menulis dalam mendukung dakwah Islam, khususnya di era digital yang semakin berkembang pesat. Hadir sebagai narasumber adalah Ustazah Fauziah Ramdani, S.Sos., M.Si., seorang penulis produktif yang telah menerbitkan berbagai buku, sekaligus pakar dalam bidang kepenulisan. Dalam pemaparannya, Ustazah Fauziah menekankan bahwa menulis adalah salah satu bagian penting dalam dakwah, sebagaimana perintah menulis yang sejalan dengan perintah membaca dalam Islam.

    “Perintah menulis bergandengan erat dengan perintah membaca,” tegas Ustazah Fauziah, mengutip dalil dari sunah yang mendorong umat Islam untuk memperdalam ilmu dan menyebarkannya kepada khalayak. Ia menekankan bahwa menulis bukan hanya tentang kemampuan mengolah kata, tetapi juga merupakan sarana strategis dalam menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas.

    Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini mencakup berbagai topik menarik, mulai dari manfaat menulis hingga prinsip-prinsip menulis di media digital. Para peserta diajak untuk memahami betapa besar pengaruh media digital dalam menyebarkan dakwah, dan bagaimana tulisan dapat menjadi salah satu sarana yang paling efektif untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku masyarakat di era informasi ini. Ustazah Fauziah juga berbagi tips praktis tentang cara menulis yang menarik dan efektif di platform digital.

    Antusiasme peserta tampak jelas ketika sesi tanya jawab dibuka. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan seputar teknik menulis dan bagaimana cara meningkatkan kualitas tulisan mereka. Ustazah Fauziah dengan penuh semangat menjawab setiap pertanyaan, memberikan motivasi tambahan kepada peserta agar terus mengasah kemampuan menulis mereka sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap dakwah Islam.

    Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan para peserta tidak hanya lebih terampil dalam menulis, tetapi juga memiliki kepercayaan diri untuk memanfaatkan media digital sebagai alat untuk menyebarkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk berkontribusi lebih dalam dunia dakwah melalui tulisan.

  • Workshop Kewirausahaan STIBA Makassar Dorong Dai Berdayakan Ekonomi Umat

    Workshop Kewirausahaan STIBA Makassar Dorong Dai Berdayakan Ekonomi Umat

    (STIBA.ac.id) Makassar – Bagian Pemberdayaan Alumni STIBA Makassar menggelar Workshop Kewirausahaan bertajuk “Menjadi Dai Pemberdaya, Sinkronisasi Dakwah dan Ekonomi” pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Workshop yang diselenggarakan secara hybrid ini berlangsung di Ruang Rektorat lantai 4 Kampus STIBA Makassar dan melalui platform Zoom Meeting.

    Dalam paparannya, Coach Arman Lantong menyoroti kondisi ekonomi Indonesia di mana 1% orang menguasai 40% aset negara melalui mekanisme perbankan. Di sisi lain, data statistik 2023 menunjukkan bahwa 99,9% atau 66 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM yang menyediakan 97% kesempatan kerja dan berkontribusi 61% terhadap PDB atau sekitar Rp 9.580 Triliun.

    “Dakwah dan ekonomi adalah dua sisi mata pedang kejayaan umat. Seorang dai pemberdaya harus memiliki kompetensi problem solving ekonomi lokal, baik di kota, desa, maupun pantai,” jelas Coach Arman Lantong yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Koperasi dan UMKM sekaligus Direktur Utama Wahdah Water.

    Workshop yang dihadiri sekitar 180 peserta ini menekankan pentingnya peran dai dalam pemberdayaan ekonomi umat. Para dai dibekali kemampuan untuk memetakan masalah, melakukan needs assessment, mengidentifikasi potensi ekonomi lokal, membuat peta penyelesaian masalah, membangun networking pasar, hingga pendampingan usaha dan permodalan.

    Sebagai tindak lanjut, Bagian Pemberdayaan Alumni STIBA Makassar berencana menjalin kerja sama dengan Departemen Koperasi dan UMKM DPP WI untuk melakukan monitoring dan pendampingan kepada para alumni dalam pengembangan usaha mereka.

    Kepala Bagian Pemberdayaan Alumni, Muhammad bin Yusran, S.H., M.H., menyampaikan harapannya agar para alumni dapat menjadi pionir dalam mengintegrasikan dakwah dan bisnis.

    “Para alumni diharapkan bisa menjadi teladan dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah, sekaligus membawa misi dakwah yang rahmatan lil ‘alamin. Kami berharap para alumni atau calon alumni dapat menjadi wirausahawan yang sukses di tempat tugas mereka nanti, sehingga dapat memudahkan aktivitas dakwah mereka,” ujarnya.

    Workshop ini merupakan langkah strategis STIBA Makassar dalam mewujudkan visi melahirkan dai yang tidak hanya kompeten dalam bidang dakwah, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui sektor UMKM, khususnya melalui pengembangan koperasi syariah yang saat ini telah berkembang pesat dalam jaringan Wahdah Islamiyah dengan total 27 koperasi dan aset mencapai 40 miliar pada tahun 2023.

  • Daurah Kenaikan Marhalah STIBA Makassar: Sinergi untuk Keimanan dan Perubahan

    Daurah Kenaikan Marhalah STIBA Makassar: Sinergi untuk Keimanan dan Perubahan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bagian Pembinaan Karakter STIBA Makassar kembali mengadakan kegiatan Daurah Kenaikan Marhalah yang bertemakan “Sinergi Kebaikan, Mengokohkan Keimanan dan Menginspirasi Perubahan” atau التآزر الخيري: ترسيخ الإيمان، إلهام وتحقيق التغيير.

    Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 18-19 Oktober 2024 M / 15-16 Rabiulakhir 1446 H di Lt. 1 Gedung Muadz bin Jabal STIBA Makassar.

    Daurah ini diadakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keimanan mahasiswa, serta membentuk pribadi-pribadi yang siap berkontribusi dalam masyarakat.

    Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M.H., selaku Kepala Bagian Pembinaan Karakter STIBA Makassar, menyampaikan sambutan pembukaan. Beliau menekankan bahwa hidup seorang pejuang dakwah hendaknya dipenuhi oleh episode demi episode kebaikan yang tidak putus.

    “Demikianlah seharusnya waktu yang dimiliki oleh pejuang dakwah, hari-harinya diisi oleh episode kebaikan demi kebaikan yang silih berganti mewarnai kehidupannya,” ungkapnya.

    Ustaz Sirajuddin juga menambahkan bahwa keikhlasan dalam beramal dapat memudahkan segala urusan, menjadikan yang sulit menjadi mudah dan yang berat terasa ringan.

    Selama dua hari, para peserta mendapatkan materi yang mendalam dari lima pemateri ahli di bidangnya. Ustaz Dr. Maulana La Eda, Lc., M.A. memulai sesi dengan tema “Peran Pemuda dalam Perbaikan dan Membangun Umat” yang menggugah semangat para peserta untuk berperan aktif dalam pembangunan umat.

    Diikuti oleh Ustaz Bahrunnida Amin, Lc. yang membawakan tema “Seni Berinteraksi dengan Sesama Manusia,” menekankan pentingnya adab dalam bermuamalah sebagai cerminan dari seorang mukmin sejati.

    Selanjutnya, Ustaz Rachmat Badani, Lc., M.A. memberikan materi mengenai “Karakteristik Ahlussunnah waljamaah,” yang menanamkan pemahaman tentang prinsip-prinsip pokok dalam menjalani kehidupan sesuai manhaj yang lurus.

    Materi kemudian dilanjutkan oleh Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A. yang mengupas topik “Manhaj Ishlah/Perbaikan,” di mana ia mengajak peserta untuk memahami langkah-langkah islah sebagai upaya membangun umat.

    Kegiatan diakhiri dengan sesi “Fikih Dakwah” yang disampaikan oleh Ustaz Dr. Iskandar Kato, M.Si., membekali peserta dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi dakwah yang efektif.

    Daurah ini bukan hanya memberikan ilmu, tetapi juga menyatukan para peserta dalam semangat kebersamaan dan sinergi untuk kebaikan. Diharapkan, setelah kegiatan ini, peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, menjadi teladan bagi masyarakat, dan terus berperan aktif dalam dakwah serta perbaikan umat.


    Reporter: UMID

  • Bimbing Mahasiswi Jadi Entrepreneur, Departemen Diklat Dema Putri Adakan Mentoring Bisnis Berbasis Syariah

    Bimbing Mahasiswi Jadi Entrepreneur, Departemen Diklat Dema Putri Adakan Mentoring Bisnis Berbasis Syariah

    (STIBA.ac.id) Makassar – Acara Mentoring Bisnis yang cukup dinanti-nantikan oleh sebagian mahasiswi berlangsung di Gedung Ummu Salamah, STIBA Makassar, Jumat (18/10/2024). Diselenggarakan oleh Departemen Diklat Dema STIBA Makassar, acara ini dihadiri oleh 25 peserta perwakilan dari setiap UKM.

    Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat keterampilan manajerial dan teknis para peserta melalui transfer pengetahuan dari para mentor serta penyusunan perencanaan strategis untuk mencapai tujuan bisnis mereka.

    Acara dibuka oleh ketua panitia yang menjelaskan bahwa mentoring bisnis adalah sebuah proses bimbingan yang bertujuan untuk memberikan panduan bagi peserta, memperkenalkan perspektif baru, dan mendorong pola pikir kritis. Selain itu, para mahasiswi juga diberikan pemahaman tentang kepatuhan dan etika dalam berbisnis, serta pentingnya tanggung jawab sosial di dunia usaha.

    Sesi mentoring dipimpin oleh Ustazah Andi Dahmayanti, S.Si., M.Si., selaku Pembantu Wakil Ketua III, yang menekankan pentingnya manajemen keuangan dalam organisasi sesuai dengan prinsip Islam. Beberapa poin yang disampaikan antara lain pengelolaan keuangan berbasis syariah, pengembangan bisnis di era digital dengan landasan syariah, dan strategi mengatasi tantangan dalam bisnis.

    Selama sesi interaktif, peserta mendalami praktik terbaik dalam pemasaran digital, manajemen risiko, dan pengembangan produk, semuanya dengan pendekatan syariah. Workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung dengan mentor dan menyusun rencana bisnis yang sesuai.

    Di akhir acara, diharapkan para peserta dapat memahami serta mempraktikkan bisnis yang selaras dengan prinsip-prinsip syariah dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era digital.

  • STIBA Makassar Jadi Tuan Rumah Kajian Spirit Perjuangan Gaza, Ustaz Husein Serukan Aksi Nyata

    STIBA Makassar Jadi Tuan Rumah Kajian Spirit Perjuangan Gaza, Ustaz Husein Serukan Aksi Nyata

    (STIBA.ac.id) Makassar – STIBA Makassar menjadi tuan rumah dalam Kajian Spesial bertema “Spirit Perjuangan Gaza” yang diselenggarakan oleh Komite Solidaritas Palestina. Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa STIBA Makassar, serta masyarakat umum, dan berlangsung di Masjid Anas bin Malik pada Jumat (18/10/2024).

    Kajian tersebut disampaikan langsung oleh Aktivis Kemanusiaan Palestina, Ustaz Muhammad Husain Gaza, Lc., didampingi Ketua KITA Palestina, Ustaz Syaibani Mujiono.

    Dalam pemaparannya, Ustaz Husain menyoroti adanya upaya sistematis untuk memutuskan keterkaitan antara Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsha.

    “Saat ini ada usaha yang sistematis, terstruktur untuk memutus kedua masjid tersebut. Hampir berulang kali kita pergu umrah ke Masjidil Haram, tapi mengunjungi Al-Aqsha,” terang Ustaz Husain.

    “Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha adalah bergandengan, tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Karena kita pernah shalat dan menghadap ke Masjidil Aqsha sebagaimana kita hari ini menghadapkan kiblat ke Masjidil Haram,” tambahnya.

    Bulan Oktober ini menggenapkan 1 tahun Genosida Israel di Gaza dengan jumlah lebih dari 40 ribu syahid, seluruh fasilitas hancur tak terkecuali Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

    “Jika kita berinteraksi dengan peristiwa ini, maka jadikanlah bahwa kita ini adalah korban. Orang-orang eropa mereka hanya sedih Ketika melihat anak-anak Gaza dibantai, tapi tak pernah merasa dia adalah bagian dari korban penjajahan oleh Zionis Israel,” ungkapnya.

    Ustaz Husain menegaskan bahwa palestina adalah jantung dunia dan penyeimbang, perjuangan kita tentang Masjidil Al-Aqsha jangan setengah-tengah.

    “Terus lakukan kontribusi, bahkan putar otak kita untuk bergerak dengan kreatifitas. Apa yang harus kita lakukan adalah dengan konsistensi dalam perjuangan,” tuturnya.

    “Kita hari ini ada dalam dua pilihan, apakah kita menjadi diam badai Al-Aqsha menjadi lewat begitu saja di hadapan rumah kita tanpa ikut berjuang di dalamnya atau kita menjadi bagian dari barisan badai angin perjuangan kemerdekaan Al-Aqsha,” tegasnya.

    Upaya perjuangan kemerdekaan Palestina dalam catatan sejarah, selalu dimulai dari idiologi, yang pada akhirnya akan melahirkan gerakan-gerakan nyata dalam pembebasan Al-Aqsha.

    “Persiapan kemerdekaan Palestina adalah dengan dimulai dari idiologi atau pemikiran, hal ini berdampak banyaknya umat Islam bahkan militer-militer dunia Islam tapi tak mampu untuk dating memberikan bantuan kepada pejuang Palestina,” pungkas Ustaz Husain.

    Ketua KITA Palestina Ustaz Syaibani juga menjelaskan bahwa Kita Palestina bersama INH Lembaga yang dipimpin oleh Ustaz Husain akan terus melakukan edukasi dan juga akan menitipkan dan bantuan yang telah di kumpulkan oleh Wahdah Inspirasi Zakat ke INH untuk disalurkan kepada masyarakat Palestina.

  • Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Sampaikan Khotbah Jumat di Masjid Anas bin Malik: Optimisme dalam Perjuangan dan Ujian

    Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Sampaikan Khotbah Jumat di Masjid Anas bin Malik: Optimisme dalam Perjuangan dan Ujian

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Pada Salat Jumat di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar (18/10/2024), Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., menyampaikan khotbah tentang keteguhan dan optimisme dalam menghadapi ujian kehidupan, dengan merujuk pada peristiwa bersejarah Perang Uhud.

    Ustaz Akhmad menyebut bahwa Perang Uhud sebagai salah satu ujian paling berat yang dialami oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat. Ustaz Akhmad menceritakan bagaimana Rasulullah mengalami luka, beberapa gigi beliau tanggal, dan sebanyak 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada, termasuk di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Mus’ab bin Umair.

    “Meskipun berita tersebar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah gugur, peristiwa tersebut memberikan pelajaran penting tentang optimisme di tengah ujian,” ungkap Ustaz Akhmad. Ia kemudian membacakan ayat dari Surah Ali ‘Imran, ayat 139-140, yang mengingatkan umat Islam agar tidak merasa lemah dan tetap teguh dalam keimanan:

    وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٣٩) إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (١٤٠)

    “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan hari-hari itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya syuhada (mati syahid). Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” “ (QS. Ali ‘Imran: 139-140).

    Ustaz Akhmad menjelaskan bahwa ayat-ayat tersebut turun sebagai penghibur bagi Rasulullah dan para sahabat, tetapi juga mengandung isyarat optimisme bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti akan memberikan kemenangan kepada orang-orang beriman.

    Sebagai penutup, Ustaz Akhmad mengutip dialog yang terjadi dalam Perang Uhud ketika Abu Sufyan, yang saat itu masih dalam keadaan musyrik, berseru bahwa peperangan adalah siklus pergantian antara menang dan kalah. Namun, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan bahwa kaum muslimin memiliki pembeda yang sangat jelas: “Orang-orang yang gugur dari pihak kami akan dimasukkan Allah ke dalam surga, sedangkan orang-orang yang mati di antara kalian akan dimasukkan Allah ke dalam neraka.”

    Dalam khotbahnya, Ustaz Akhmad juga mengingatkan jemaah bahwa ujian berat yang dialami oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama di Palestina, adalah bagian dari ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    “Saudara-saudara kita di Palestina sampai hari ini masih merasakan kesulitan yang sangat besar. Ribuan syuhada telah gugur, begitu banyak orang yang terluka, para wanita kehilangan orang tua, para istri kehilangan suami, para suami kehilangan istri, dan banyak anak-anak yang menjadi yatim piatu,” ujar Ustaz Akhmad. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kita harus tetap optimis bahwa Allah akan memenangkan agama-Nya, sebagaimana yang telah dijanjikan.

    Ustaz Akhmad juga mengulas kembali peristiwa Perjanjian Hudaibiyah, di mana sebagian sahabat merasa isi perjanjian tersebut merugikan kaum muslimin. Salah satu klausul menyatakan bahwa kaum muslimin harus mengembalikan siapa pun dari Makkah yang datang ke Madinah setelah masuk Islam. Meskipun terasa tidak adil, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan bahwa ketaatan kepada Allah dan optimisme adalah kunci kemenangan.

    “Saya adalah Rasulullah, dan saya tidak akan bermaksiat kepada-Nya. Sesungguhnya, Allah pasti akan memenangkan saya,” tegas beliau kepada Umar bin Khattab.

    Ustaz Akhmad mengajak jemaah untuk selalu konsisten dalam keimanan dan jangan pernah merasa lelah atau kalah dalam perjuangan. “Tapi apa kontribusi kita? Apa yang bisa kita lakukan?” tanyanya kepada jemaah. Ia menegaskan bahwa kemenangan hanya akan datang jika umat Islam berpegang teguh pada keimanan mereka.

    Pada khotbah kedua, Ustaz Akhmad mengingatkan jemaah tentang keutamaan doa, terutama di hari yang mulia ini, di mana doa-doa kita akan diijabah oleh Allah. “Kita tidak memiliki kekuatan yang lebih dahsyat daripada kekuatan doa yang Allah berikan kepada kita,” katanya. Ia mengajak jemaah untuk memperbanyak doa bagi kebaikan pribadi, keluarga, masyarakat, dan negeri.

    Ustaz Akhmad juga menekankan pentingnya mendoakan saudara-saudara kita di Palestina, khususnya di Gaza, yang terus menghadapi kesulitan besar.

    “Doa-doa kita sangat berarti bagi mereka,” tegasnya. Beliau mengajak jemaah untuk bersama-sama memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan, ketabahan, dan kemenangan kepada saudara-saudara kita yang tertindas.

    Dengan khotbah yang penuh optimisme ini, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta menutup dengan doa, berharap agar Allah senantiasa memberikan perlindungan dan kekuatan kepada kaum muslimin di seluruh dunia, serta memberikan kemenangan bagi mereka yang berjuang demi agama-Nya.

  • Gebrakan Besar Himmah HES STIBA Makassar, Silaturahmi Perdana Langsung Terlibat di Munas ASHESI

    Gebrakan Besar Himmah HES STIBA Makassar, Silaturahmi Perdana Langsung Terlibat di Munas ASHESI

    (STIBA.ac.id) Makassar – Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Himmah HES) STIBA Makassar menjalin silaturahmi dengan HMJ HES Unismuh Makassar dengan melakukan pertemuan pertama kalinya pada Kamis (17/10/2024) di Ruumi Coffee Unismuh Makassar.

    Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Himmah HES STIBA Makassar, Yusphan, dan Elit Irawan selaku Ketua Departemen Humas Himmah HES, bertemu dengan Ketua Umum HMJ HES Unismuh. Keduanya berdiskusi hangat tentang perkembangan kedua himpunan, berbagi pengalaman seputar kegiatan besar yang telah diselenggarakan, serta bertukar informasi berharga yang dapat memperkuat kedua belah pihak.

    Pertemuan silaturahmi ini membahas tentang perkembangan kedua himpunan mahasiswa, kegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan oleh keduanya, serta pertukaran informasi-informasi lainnya yang bermanfaat bagi kedua belah pihak himpunan mahasiswa.

    Salah satu efek positif yang ditimbulkan oleh pertemuan kedua ketua umum himpunan mahasiswa ini adalah diundangnya Yusphan selaku Ketua Umum Himmah HES STIBA Makassar oleh demisioner Wakil Ketua Umum HMJ HES Unismuh Makassar untuk mengikuti silaturahmi dan musyawarah di tempatnya, yang juga dihadiri oleh para Ketua Umum dari himpunan-himpunan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah di Makassar, yakni Ketua Umum HMJ HES Unismuh, HMJ HES UINAM, HIMAHES FAI-UMI, hadir pula Ketua Umum HMPSHES IAIN Parepare dan Sekretaris Wilayah XI Indonesia Timur ASHESI (Asosiasi Studi Hukum Ekonomi Syariah Indonesia).

    Silaturahmi dan musyawarah ini membahas tentang perkembangan ASHESI, serta persiapan Munas dan Rakernas ASHESI yang akan dilaksanakan di bulan November, bertempat di Unismuh Makassar.

    Pertemuan ini menjadi langkah pertama Himmah HES STIBA Makassar dalam membangun relasi dengan himpunan-himpunan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah se-Makassar, serta mengonfirmasi keterlibatan Himmah HES STIBA Makassar di ASHESI, yang merupakan lembaga tingkat nasional di bidang himpunan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah.

    Ke depannya, Himmah HES STIBA Makassar akan terus berkolaborasi dan meningkatkan kerja sama dengan himpunan-himpunan mahasiswa di luar STIBA, demi meningkatkan mutu pengurus dan lembaga secara umum.
    Reporter: M. Fathan Atillah Mukminin

  • Dari Kampus ke Lapas: Dakwah dan Pembinaan Alumni STIBA Makassar di Balik Jeruji Lapas Serang

    Dari Kampus ke Lapas: Dakwah dan Pembinaan Alumni STIBA Makassar di Balik Jeruji Lapas Serang

    (STIBA.ac.id) Serang – Alumni 2024 Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar terus berperan aktif dalam mengamalkan ilmu mereka melalui program Dirosa (Dirasah untuk Orang Dewasa) di Lapas Kelas IIA Serang. Lebih dari 70 warga binaan kini merasakan manfaat dari pengajaran rutin yang diadakan setiap pekan oleh para dai muda alumni STIBA Makassar.

    Program ini menjadi bukti nyata kontribusi alumni STIBA Makassar dalam membina masyarakat, bahkan di lingkungan yang penuh tantangan seperti lapas. Para dai muda ini membimbing warga binaan dalam lima kelompok belajar, menggunakan metode Dirosa yang dirancang untuk memudahkan orang dewasa membaca Al-Qur’an dengan lancar hanya dalam 20 pertemuan.

    Kerja sama ini adalah hasil kolaborasi antara Wahdah Islamiyah dan Lapas Kelas IIA Serang, yang diresmikan melalui penandatanganan MoU pada Rabu, 9 Oktober 2024. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Kepala Lapas, Fajar Nurcahyono, AMd, IP., S.Sos., M.S.I., dan Ketua DPW Wahdah Islamiyah Banten, Ustaz Jumardan, S.Pd.I., M.Pd. Kepala Lapas mengapresiasi peran aktif para alumni STIBA dalam memberikan pendidikan agama di lingkungan lapas.

    “Kami berterima kasih kepada para ustaz yang dengan penuh keikhlasan memberikan ilmu dan kebaikan di lapas ini,” ujar Fajar Nurcahyono. Ia juga mendoakan agar kebaikan ini terus mengalir dan menjadi pahala yang tak terputus.

    Para alumni STIBA Makassar yang juga merupakan pengurus Wahdah Islamiyah Banten selain mengajarkan kemampuan membaca Al-Qur’an, juga menjadikan program Dirosa sebagai sarana pembinaan spiritual dan moral bagi para peserta. Melalui pendekatan yang sistematis, program ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dan membangun karakter yang lebih baik..

    Selain itu, Wahdah Islamiyah dan para dai alumni STIBA Makassar berharap program ini dapat terus berjalan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk donatur yang tergerak untuk berkontribusi dalam kebaikan ini. Tujuannya adalah memberikan manfaat seluas mungkin bagi masyarakat, termasuk mereka yang saat ini berada di balik jeruji.

    Reporter: Muh. Akbar, S.H. (Dai Pengabdian Alumni STIBA, Banten)