Kategori: Feature

  • Pengumuman Kelulusan Tes Potensi Akademik dan Wawancara Camaba STIBA Makassar 1438 H/2017 M

    Pengumuman Kelulusan Tes Potensi Akademik dan Wawancara Camaba STIBA Makassar 1438 H/2017 M

    tes-tulisan1-768x511

    Foto: Calon mahasiswa baru STIBA Makassar sedang mengikuti ujian seleksi PMB.

    stiba.ac.id – Setelah melalui sidang yang cukup alot, rapat penentuan kelulusan tes potensi akademik dan wawancara calon mahasiswa baru STIBA Makassar akhirnya menetapkan nama-nama peserta ujian yang dinyatakan lulus. Musyawarah yang dipimpin langsung oleh Ketua STIBA Makassar Ustadz Dr. Muhammad Yusran Anshar ini diikuti oleh para pengelola dan penguji dari kalangan dosen.

    Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.182 camaba yang mendaftar melalui sistem online, dan yang lulus validasi berkas hanya 691 orang.

    Berikut data lengkap yang berhasil dihimpun oleh Panitia PMB TA. 1438-1439 H/2017-2018 M.

    Pendaftar online: 1.182
    Ikhwan: 613
    Akhwat: 569

    Lulus Berkas: 691
    Ikhwan: 372
    Akhwat: 319

    Peserta Ujian Tulis & Wawancara: 643
    Ikhwan: 343
    Akhwat: 300

    Lulus: 330
    Ikhwan: 210
    Akhwat: 120

    Cadangan: 20
    Ikhwan: 10
    Akhwat: 10

    Untuk melihat daftar nama calon mahasiswa baru STIBA Makassar TA. 1438-1439 H/2017-2018 M yang dinyatakan lulus, Klik di sini

     

  • Ratusan Camaba STIBA Makassar Ikuti Ujian Seleksi PMB 1438/2017

    Ratusan Camaba STIBA Makassar Ikuti Ujian Seleksi PMB 1438/2017

    pmb2

    stiba.ac.id – Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STIBA Makassar untuk Tahun Akademik 1438-1439 H/2017-2018 M mencatat sebanyak 1.181 pendaftar di sistem pendaftaran online (http://pmb.stiba.ac.id/). Dari jumlah tersebut, hanya 691 yang lulus validasi berkas. Merekalah yang berhak berkompetisi untuk memperebutkan 330 kursi kosong mahasiswa STIBA Makassar melaui ujian seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2017 di kampus STIBA Makassar,  Selasa  (18/07/2017. Peserta ujian berasal dari berbagai daerah baik dalam maupun luar Sulawesi.

    Dari ujian yang berlangsung selama dua hari ini, 18-19 Juli, akan dipilih 210 mahasiswa dan 120 mahasiswi terbaik melalui tes tulis dan tes wawancara.

    Ketua PMB STIBA, Ustadz Syandri Syaban, mengutarakan bahwa soal ujian tulis tahun ini jauh berbeda dengan soal tahun lalu. “Tujuannya untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap calon Maba STIBA”, terangnya.

    Selain bentuk soal, jumlah peserta yang akan diterima juga mengalami perubahan, mengingat keterbatasan ruang kelas dan asrama mahasiswa.

    Peserta yang dinyatakan lulus akan diumumkan melalui media cetak dan online yang kemudian akan mengikuti daurah orientasi pengenalan kampus dan kuliah perdana awal Agustus nanti.   (Ihsan Dahri_Infokom BEM).

    pmb1 pmb

  • PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DAN WAWANCARA CAMABA STIBA

    PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DAN WAWANCARA CAMABA STIBA

    ؤةلا

    PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DAN WAWANCARA CAMABA SEKOLAH TINGGI ILMU ISLAM DAN BAHASA ARAB (STIBA) TAHUN 2017

    A. SEBELUM UJIAN DIMULAI

    Peserta ujian:
    1. Sudah mengetahui RUANG UJIAN dan LOKASI UJIAN sehari sebelum ujian.
    2. Membawa: BALLPOINT HITAM/BIRU
    3. Mengenakan pakaian rapi (kemeja/koko, celana panjang).
    4. Memasuki LOKASI UJIAN paling lambat 15 menit sebelum ujian dimulai, ujian dimulai pada pukul 08.00 Wita.
    5. Tidak diperbolehkan masuk ruang ujian tanpa membawa kartu ujian.
    6. Yang tidak memiliki kartu ujian untuk segara mencetak dengan bantuan panitia atau mendapatkan keterangan dari ketua panitia.
    7. Duduk di tempat sesuai arahan panitia.
    8. Tidak diperbolehkan membawa segala jenis kalkulator, kertas, buku maupun catatan lain pada waktu memasuki ruang.
    9. Diwajibkan menon-aktifkan/silent-kan nada dering Handphone.
    B. SELAMA UJIAN BERLANGSUNG

    Peserta ujian:
    1. Tidak dipebolehkan membuka soal ujian sebelum diperintahkan oleh Pengawas.
    2. Setelah tanda ujian dimulai, pertama peserta harus memeriksa lembar soal ujian dengan seksama untuk melihat kelengkapan lembar soal ujian. Apabila ditemukan lembar naskah yang tidak lengkap segera minta diganti dengan soal ujian yang baru.
    3. Memeriksa kondisi Lembar Jawaban Ujian.
    4. Mengisi Lembar Jawaban Ujian dengan pulpen.
    5. Selama ujian berlangsung peserta tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian, kecuali seizin pengawas ujian.
    6. Tidak diperbolehkan saling meminjam alat tulis, berbicara, menggunakan catatan, serta melakukan kecurangan dalam bentuk apapun.
    C. SETELAH UJIAN SELESAI

    Peserta ujian:
    1. Memeriksa identitas diri pada Lembar Jawaban Ujian.
    2. Tidak diperbolehkan meneruskan pekerjaan pada saat tanda waktu ujian berakhir.
    3. Boleh meninggalkan tempat setelah diberi tanda oleh Pengawas Ujian.
    4. Menunggu arahan panitia untuk ujian lisan.
    5. Peserta yang telah selesai ujian tulisan, segera mengambil nomor antrian ujian lisan yang telah disiapkan oleh panitia.
    6. Peserta yang telah mendapatkan nomor antrian agar menuju ke ruang panitia untuk penjadwalan ujian lisan.

    D. SANKSI
    1. Bagi Camaba yang terlambat kurang 30 menit : menghadap ke panitia ujian, Dan bagi yang terlambat lebih dari 30 menit maka tidak di benarkan masuk kedalam ruang ujian.
    2. Setiap pelanggaran terhadap TATA TERTIB ujian masuk, akan mengakibatkan peserta ujian tidak diikutsertakan dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru.

    E.WAWANCARA
    Wawancara adalah suatu bentuk tahapan seleksi yang digunakan untuk menyeleksi peserta berdasarkan kemampuan mental identitas dan ideologi dari peserta.

    Waktu wawancara :
    Hari Selasa, pukul 09.00 Wita sampai 15.00 Wita.
    Hari Rabu, pukul 08.00 Wita sampai 15.00 Wita

  • Muhasabah Akhir Tahun Ajaran, Inilah Petuah Emas Ustadz Yusran kepada Penyelenggara STIBA Makassar

    Muhasabah Akhir Tahun Ajaran, Inilah Petuah Emas Ustadz Yusran kepada Penyelenggara STIBA Makassar

    musyker

    stiba.ac.id – Mengakhiri Tahun Ajaran 1437—1438 H/2016—2017 M, penyelenggara STIBA Makassar mengadakan Musyawarah Kerja  Tahunan ke-12. Kegiatan yang diadakan Kamis-Jumat, 6—7/7/2017 ini berlangsung di Gedung Aisyah radhiallahu ‘anha (STIBA Putri).

    Mengawali musyawarah kerja ini, Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua STIBA Makassar menyampaikan sejumlah pesan kepada para pengelola. Pesan-pesan yang menggugah dan memompa kembali semangat-semangat para pengelola untuk bisa memberikan yang terbaik bagi kampus perjuangan ini.

    Berikut tiga poin pesan Ketua STIBA Makassar:

    1. Kita berupaya menjadi orang yang terbaik di sisi Allah pada amanah yang Allah berikan kepada kita

    Para ulama berkata, keutamaan suatu tempat baru bermanfaat jika dimanfaatkan sesuai tempatnya. Tanah Haramain (Makkah dan Madinah) adalah dua tempat yang mulia. Namun kemuliaan ini baru akan kita dapatkan jika kita hormati tanah tersebut.  Dan sebaliknya, keburukannya bisa lebih besar jika jika digunakan untuk maksiat.

    Ada tiga tingkatan manusia yang disebutkan Allah dalam Alqur’an Surah Fathir: 32

    ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

    “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”

    1. Zhalim linafsih (menganiaya diri mereka sendiri)
    2. Muqtashid (pertengahan)
    3. Sabiqun bilkhairat (lebih dahulu berbuat kebaikan)

    Informasi seperti ini semestinya menjadi dorongan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Ada kehendak maka ada usaha,

    لِمَن شَاء مِنكُمْ أَن يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ

    “(Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.” (QS. Al-Muddatstsir: 37).

    Apapun posisi kita, maka taqaddum (maju) yang dimaksud dalam ayat ini adalah bagaimana ia mengerjakan amanah dengan sebaik-baiknya. Baik ia di posisi sebagai pemimpin ataupun yang dipimpin. Tidak boleh ada yg mengecilkan peran, juga tidak boleh ada yang merasa lebih berperan dari yang lainnya.  Tapi tugas kita bagaimana menjadi yang terbaik pada posisi yang diamanahkan untuk kita.

    Kita terlibat dalam lembaga perjuangan ini (STIBA Makassar). Maka kita siap berkontribusi. Menjadi golongan ketiga “sabiqun bilkhaikrat” (lebih dahulu berbuat kebaikan). Hanya ada dua pilihan, menjadi lebih baik atau mundur ke belakang.

    Awali semester ini dengan tekad menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Penilaian Allah yang terpenting. Bukan penilaian manusia.

    1. Dunia tidak ada yang sempurna. Kebaikan tidak ada yang sempurna sebagaimana siksa pun demikian

    “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).

    يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا

    “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya secara sempurna.” (HR. Muslim).

    Di semester ini mungkin kita banyak ujian, namun ada nikmat-nikmat yang banyak. Pernah kampus kita ini gratis, namun ada kekurangan-kekurangan di sisi lain. Pernah pula Allah berikan ujian-ujian, namun Allah gantikan dengan kenikmatan-kenikmatan yang tidak terduga.

    Sejak semester lalu, beban pembiayaan STIBA makin banyak dan besar. Menurut kita ini musibah. Tapi kita yakin bahwa akan ada nikmat-nikmat Allah lain yang mengimbangi musibah tersebut. Kita tidak mundur hanya karena persoalan-persoalan ini. Kita tidak berjalan di atas jalan perjuangan hanya ketika banyak nikmat.

    عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

    “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim).

    1. Sunnatullah yang diajarkan kepada kita,

    الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ

    “Balasan sesuai dengan jenis perbuatan”

    هَلْ جَزَاء الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

    “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman: 60).

    وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ

    “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashash: 77).

    Ulama kita menyebutkan alasan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan bahwa para penuntut ilmu dan ulama dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi bahkan oleh semut-semut di liangnya dan ikan-ikan di laut, karena para penuntut ilmu dan ulama selalu mengajarkan kepada umat untuk  menyayangi alam maka alam pun “berterima kasih” kepada mereka dengan mendoakan dan memohonkan ampunan  Allah Azza wa Jalla bagi mereka.

    Ketika kita ingin dihormati maka kitapun harus menghormati orang lain. Kita semua pernah jadi mahasiswa. Kita tahu ustadz-ustadz yang kita senangi karena kebaikan-kebaikan mereka kepada kita.

    Apa yang kita suka dari dosen-dosen kita dulu, berikan kepada para mahasiswa kita sekarang.

    جَزَاء وِفَاقاً

    “Sebagai pembalasan yang setimpal.” (QS. An-Naba: 26).

    Tugas kita melayani mahasiswa,  maka berikanlah pelayanan terbaik. Inilah perjuangan kita. Karena itu mari tingkatkan pelayanan kita.

  • Ustadz Ahmad Hadiri Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Pesantren

    Ustadz Ahmad Hadiri Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Pesantren

     

    12

    stiba.ac.id – Pusat Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI  baru-baru ini mengadakan Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Pesantren. Acara yang dihadiri oleh 70 orang peserta yang terdiri dari utusan PTKI, Kanwil Kemenag Sulsel, Kadis Kemenag Makassar, MUI dan Ormas Islam ini berlangsung selama tiga hari, Rabu hingga Sabtu, 7-9 Juni 2017, bertempat di Hotel Grand Clarion Makassar.

    Kepala Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Asrama STIBA Makassar Ustadz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. yang mewakili STIBA Makassar dalam laporannya mengatakan,  “Workshop ini dilakukan sebagai langkah penyiapan naskah akademik “Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Pesantren”.

    Setelah itu, lanjut dia, akan dirumuskan rekomendasi bahan pengembangan kebijakan sebagai acuan penyusunan dokumen program pendidikan bela negara di pesantren oleh Kemenag RI.

    Ahmad Syarif mengatakan naskah akademik tersebut tidak sekadar hasil yang tertulis. Akan tetapi, lebih teraplikasikan dalam dunia nyata.

    “Bela negara, representasi berbangsa dan bertanah air artinya dimulai dari pesantren untuk pesantren, bangsa dan negara,” imbuhnya.

    Kepala Balai Litbang Agama (BLA) Makassar, Hamzah Harun, yang hadir dalam acara tersebut menyatakan yang bisa membangun jiwa raga kita adalah pesantren. “Pesantren merupakan garda terdepan dalam membela negara,” tandas Hamzah.

    Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Prof. Dr. H. Abd Rahman Mas’ud, Ph. D. dan dilanjutkan esok harinya, Kamis dengan pemaparan Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara oleh dua pemateri yaitu Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA dan  DR. Nashirul Haq, Lc., MA. Acara lalu dilanjutkan dengan pembahasan draf melalui rapat komisi di mana peserta dibagi dalam tiga komisi. Lalu ditutup dengan pemaparan materi dari Kepala Pusat Litbang dan Diklat Kemenag Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

    Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, saat membuka acara ini mengatakan dengan digelarnya lokakarya Pendidikan Bela Negara (PBN) di Pesantren bisa menumbuhkembangkan informasi kepada publik bahwa pesantren sejak zaman penjajahan hingga sekarang terus mencintai Tanah Air. (ASK)

     

     

  • Tinggalkan Kampus, 30 Alumni STIBA ini Siap Berkiprah di Medan Dakwah

    Tinggalkan Kampus, 30 Alumni STIBA ini Siap Berkiprah di Medan Dakwah

    alumni 2107

    stiba.ac.id – Setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan yang relatif lebih lama dibandingkan institusi perguruan tinggi lainnya untuk strata yang sama, 30 mahasiswa semester akhir STIBA Makassar akhirnya berhak menyandang gelar alumni. Berdasarkan aturan yang berlaku di STIBA Makassar, setiap alumni diwajibakan melalui masa pengabdian selama paling singkat satu tahun. Bentuk pengabdiannya adalah diutus ke daerah-daerah binaan Wahdah Islamiyah sebagai dai atau mengabdi di lembaga-lembaga  di bawahnya.

    Pelepasan para dai alumni STIBA tahun ini dirangkaikan dengan Tabligh Akbar dan Silaturahim Wahdah Islamiyah di Masjid Anas bin Malik, kampus STIBA, pada Ahad 15 Syawal 1438 H (9/7/2017).

    Pelepasan dai tersebut dilakukan langsung oleh ketua Umum Wahdah Islamiyah DR. Muhammad Zaitun Rasmin usai memberikan ceramah tabligh akbar. SK Penugasan Sebanyak 30 dai tersebut dibacakan oleh Wasekjen DPP Wahdah Islamiyah Ustadz Sobaruddin Syamsir, S.P.

    Dalam kesempatan tersebut WI melakukan penggalangan dana untuk biaya transportasi dan akomodasi dai ke daerah tugas. Alhamdulillah terkumpul dana 70 juta lebih dari para peserta Tabligh Akbar. Mereka akan disebar ke beberapa daerah seperti Banten, Palembang, Lampung, Anabanua Wajo, Semarang, Makassar, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kendari, Gorontalo, Sultra, Kaltim, Wajo, Maluku Utara, Bulukumba, Selayar, Polopo, Siwa, Palu, Berau, Sopeng, Bima, Palangkaraya, dan Raha.

    Berikut daftar nama alumni STIBA tahun 1438 H/2017 M beserta daerah penempatannya:

    I. Alumni Putra

    NO NAMA DAERAH ASAL DAERAH TUGAS
    1 Zainal Basri Gowa Banten
    2 Yusran Paddi Pinrang Palembang
    3 Zainal Jamal Bulukumba Lampung
    4 Gusni Lombok Anabanua
    5 Suwandi Gowa Semarang
    6 Musdirfan Makassar STIBA
    7 Supriadi Sudirja Bone Jakarta Barat
    8 Sarmin Bombana Jakarta
    9 Abdullah Muh. Ali Majene Jakarta
    10 Abdul Jabbar Kolaka Kendari
    11 Muh. Firman Konawe Jakarta
    12 Dedi Rochmad Gorontalo Gorontalo
    13 Syahid Kendari Sultra
    14 Umar Abidin Parepare Kaltim
    15 Taharuddin Bombana Sultra
    16 Zakariya Luwu Wajo

    II. Alumni Putri

    NO NAMA DAERAH ASAL DAERAH TUGAS
    1 Siti Nurjihad Bulukumba Taliabu (Maluku Utara)
    2 Nur Rizki Dianti Bulukumba MW DPD Bulukumba
    3 Mar’atus Shalihah Makassar STIBA
    4 Mayang Sari Selayar MW DPD Selayar
    5 Siti Zulkiah Palopo MW DPD Palopo
    6 Rabiatul Adawiah Siwa MW DPD Siwa
    7 Sri Humairah Palu MW DPD Palu
    8 Hidayah Enrekang Berau (Kalimantan)
    9 Alfiah Waris Maros MW DPD Soppeng
    10 Nurfitriani Bima Bima
    11 Hasmayanti Palopo MW DPD Palopo
    12 Hastuti Sinjai MW DPD Sinjai
    13 Andi Aprianti Makassar Banten
    14 Daniati Raha MWD Raha
  • Kemenag RI Bahas Pemikiran Tokoh Pendidikan Agama di Sul-Sel, STIBA Utus Ketua LP2M

    Kemenag RI Bahas Pemikiran Tokoh Pendidikan Agama di Sul-Sel, STIBA Utus Ketua LP2M

    syandri

    stiba.ac.id – Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIBA Makassar Ustadz Syandri Syaban, Lc., M.Ag. menghadiri Workshop Penyusunan Draft Awal Dokumen Pemikiran Tokoh Pendidikan Agama di Sul-Sel.

    Acara yang digelar oleh Pusat Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI ini berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa, 19-20 Juni 2017, bertempat di lantai 2 Hotel Grand Clarion Makassar.

    Sebagaimana yang dipaparkan oleh Ustadz Syandri Syaban, yang dinukil dari Bahan Dokumen Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam di Sulawesi Selatan, acara ini diselenggarakan dalam rangka merumuskan peta pemikiran intelektual beberapa tokoh yang selama ini concern dengan pendidikan Islam, khususnya pada domain Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri seperti UIN, STAIN dan IAIN. Relevansinya dengan basis filosofis pendidikan Islam, tujuan tata kelola dan arah pengembangan ke depan. Konstruksi pemikiran tokoh ini lebih difokuskan pada diskursus konversi (alih status) IAIN menuju UIN yang merupakan upaya Wider Mandate  Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKAIN), dan upaya integrasi proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Agama Islam.

    Pada hari pertama kegiatan ini dibuka oleh Kepala Balai Litbang dan Diklat Kemenag, Prof. Dr. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph. D. dan dilanjutkan dengan tiga narasumber yaitu Dr. H. Harun Ar Rasyid, M.A., Dr.H. Norman Said, MA, dan Prof. Dr. H. Ahmad Sewang, M.A. Esok harinya, Selasa kegiatan kembali dilanjutkan dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. H. Abd. Kadir Ahmad, M.Si dan Wahyuddin Halim,M.A., Ph.D. dengan memaparkan Paradigma Ilmu Sosial Islam dan Integrasi Sains dan Ilmu Agama.

    Acara lalu dilanjutkan dengan diskusi perumusan draft awal pemikiran tokoh yang dipandu oleh panitia workshop, sidang pleno di mana peserta dibagi menjadi tiga komisi dan diakhiri dengan penutupan oleh Kepada Balai Litbang dan Diklat Kemenag.

  • STIBA Makassar Wacanakan Ganti Nama

    STIBA Makassar Wacanakan Ganti Nama

    stiswi

    stiba.ac.id – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar akan berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Wahdah Islamiyah (STISWI). Hal ini diungkap oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah (WI) Ustadz DR. Muhammad Zaitun Rasmin dalam Tabligh Akbar dan Silaturahim DPP Wahdah Islamiyah di Masjid Anas bin Malik kampus STIBA Makassar pada hari Ahad 15 Syawal 1438 H (9/7/2017).

    Menurut PK. I Bidang Akademik STIBA Ustadz Kasman Bakri, S.H.I, M.H.I., rencana perubahan tersebut merupakan keputusan Rapat Senat STIBA Makassar beberapa hari yang lalu untuk menyesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku. Hasil keputusan rapat senat tersebut sementara ditindaklanjuti oleh penanggung jawab STIBA Makassar dengan proses pengajuan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.

    Penamaan tersebut akan mulai digunakan secara resmi dan sah bila telah diajukan dan mendapat SK resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam (Subdit Kelembagaan & Kerjasama) di Jakarta. Ustadz Kasman berharap agar proses pengubahan nama perguruan tinggi yang didirikan oleh Wahdah Islamiyah tersebut berjalan dengan mudah.

    STIBA Makassar beranjak menjadi salah satu perguruan tinggi Islam swasta yang cukup diminati di wiliyah Indonesia Timur. Saat ini telah tercatat di sistem pendaftaran online 1.111 calon pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Sementara karena alasan keterbatasan kapasitas gedung perkuliahan dan asrama, maka untuk tahun ajaran baru ini, jumlah mahasiswa baru yang akan diterima hanya berkisar 330 mahasiswa.

  • Kepala LPM Hadiri Workshop Penyusunan Bahan Ajar Laboratorium Dakwah PTKI

    Kepala LPM Hadiri Workshop Penyusunan Bahan Ajar Laboratorium Dakwah PTKI

    sofyan

    stiba.ac.id – Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STIBA Makassar Ustadz Sofyan Nur, Lc., M.Ag. menghadiri Workshop Penyusunan Bahan Ajar Laboratorium Dakwah PTKI. Acara yang digelar oleh Pusat Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI ini berlangsung selama tiga hari, Rabu hingga Sabtu, 7-9 Juni 2017, bertempat di Hotel Grand Clarion Makassar.

    Menurut Ustadz Sofyan, acara ini diselenggarakan dalam rangka menyempurnakan draf bahan ajar laboratorium dakwah yang telah disusun sebelumnya pada workshop yang sama di Jogjakarta tahun 2016 lalu.

    Bahan ajar ini disusun sebagai pedoman pembelajaran laboratorium dakwah  pada setiap PTKI dengan jurusan atau prodi non dakwah. Sehingga diharapkan nantinya alumni jurusan atau prodi non dakwah juga memiliki skill berdakwah sebagaimana lazimnya alumni jurusan atau prodi dakwah,” ujarnya.

    Acara ini dihadiri oleh 70 orang peserta yang terdiri dari utusan PTKI, Kanwil Kemenag Sulsel, Kadis Kemenag Makassar, MUI dan Ormas Islam.

    Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Prof. Dr. H. Abd Rahman Mas’ud, Ph. D. dan dilanjutkan esok harinya, Kamis dengan pemaparan bahan ajar laboratorium dakwah oleh tim penyusun yang terdiri dari Tim Puslitbang Kemenag di bawah koordinator Prof . Dr. Qawaid, M.A., serta tim ahli Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung yang diwakili oleh Dr. Enjang dan Encep Dulwahab, M.Ag.

    Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Mansur, M.Ag ketua STAI DDI Sidrap dan Dr. Abd Rasyid Masri, M.Ag., M.Si., M.M., dekan Ffakultas Dakwah UIN Alauddin Makassar. Acara lalu dilanjutkan dengan pembahasan draf melalui rapat komisi di mana peserta dibagi dalam tiga komisi. Lalu ditutup dengan pemaparan materi dari Kepala Pusat Litbang dan Diklat Kemenag Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

    Jumat pagi, acara dilanjutkan dengan rapat pleno dan penutupan. Acara ditutup oleh Kepala Bidang Litbang dan Diklat  Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI Dr. Nuruddin.

  • Begini Semarak Ramadhan di STIBA Makassar

    Begini Semarak Ramadhan di STIBA Makassar

    tarwih

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadhan di Kampus STIBA Makassar selalu dihidupkan dengan beragam aktivitas ibadah. Berbagai kegiatan yang dipusatkan di Masjid Anas bin Malik ini menjadikan masjid megah ini tak pernah sepi dari aktivitas ibadah selama hampir 24 jam.

    daurah 17 hari2

    Siang hari di Masjid Anas bin Malik, selain pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah, selama bulan Ramadhan, masjid ini diisi dengan kegiatan 17 Hari Menghafal Alqur’an. Acara ini diikuti oleh tak kurang dari 200 peserta laki-laki baik anak-anak maupun dewasa dari berbagai daerah.

    iftor1

    Jelang buka puasa, masjid Anas bin Malik juga diramaikan dengan banyaknya jamaah yang datang untuk berbuka puasa di masjid ini. Para dosen dan pengelola STIBA Makassar secara bergiliran menyediakan makanan ringan untuk buka puasa. Di samping itu, sumbangan-sumbangan makanan dan minuman juga mengalir dari kaum muslimin di sekitar kampus.

    tarwih

    Masjid Anas juga mengadakan shalat tarawih berjamaah dengan bacaan 1 juz per malam. Shalat ini dihadiri ratusan jamaah. Sebagian di antaranya adalah para mahasiswa yang belum meninggalkan kampus untuk liburan di daerah masing-masing. Namun tidak sedikit pula masyarakat sekitar kampus bahkan dari luar kota Makassar seperti Gowa yang sengaja menghadiri shalat tarawih ini.

    “Bacaan dan suara imam-imamnya seperti yang sering kita dengar di radio-radio,” ujar salah seorang jamaah yang sengaja datang dari Kabupaten Gowa bersama rombongannya.

    https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1561679360540502&id=511943315514117

    Sebelum pelaksanaan shalat tarawih, jamaah akan disuguhi siraman rohani dari para penceramah yang merupakan dosen-dosen STIBA Makassar.

    Kaum muslimin dapat membantu berpartisipasi dalam menyemarakkan Ramadhan di kampus STIBA Makassar ini dengan menghadiri shalat tarawih bersama di masjid Anas bin Malik, atau membantu pelaksanaan buka puasa dengan menyumbangkan dana maupun bahan makanan dan minuman.

     

    Panitia Amaliah Ramadhan 1438 H STIBA Makassar

    Ustadz Syandri Syaban: HP. 081298903270

     

    No. Rekening:

    BSM 717171 2046

    An. Ramadhan STIBA Makassar

    semarak ramadhan2 semarak ramadhan tarwih2 tarwih1