Kategori: Kegiatan Kampus

  • Daurah Pranikah, Ajang Pembekalan Mahasiswa Sebelum Berumah Tangga

    Daurah Pranikah, Ajang Pembekalan Mahasiswa Sebelum Berumah Tangga

     

    WhatsApp-Image-20160522

    Makassar – Departemen Diklat BEM STIBA mengadakan Daurah Pranikah pada Sabtu, 14 Sya’ban 1437 H/21 Mei 2016 M di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar. Daurah ini menghadirkan dua pemateri yaitu Ustadz Herman Hasyim, S.Pd. sebagai Pemateri I dan membawakan tema “Membangun Keluarga Idaman”. Sebagai Pemateri II Ustadz Ir. Muh. Qasim Saguni, M.A. dengan tema “Komunikasi Pasutri yang Membahagiakan”. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ustadz Syarifuddin Gani  selaku Ketua LP2KS Wahdah Islamiyah.

    Dalam materinya, Ustadz Herman Hasyim menyampaikan visi pernikahan dalam Islam yaitu dalam rangka membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Misinya adalah menciptakan pilar-pilar asasi bagi pernikahan yang sukses. Ia juga menyampaikan bahwa di antara manfaat menikah adalah menghindarkan diri dari maksiat, sebagai kunci rezeki dan sebagai wujud ibadah kepada Allah Ta’ala.

    Sementara Ustadz Muh. Qasim Saguni mengatakan bahwa keluarga harmonis adalah keluarga yang bisa menyelesaikan masalah-masalah keluarga dengan baik dan ada komunikasi yang intensif, berkualitas, terbuka, jujur dan saling menjaga perasaan. Ia juga menyampaikan di antara akar-akar permasalahan dalam keluarga adalah pola komunikasi yang tidak baik, maka hal itu haris dihindari suami istri dalam membangun keluarga yang baik.

    Ustadz Muhammad Yusran Anshar ketua STIBA mengatakan hukum  asal menikah secara umum adalah sunnah namun kadang hukumnya fleksibel, bisa wajib bisa sunnah bisa mubah bisa makruh bahkan bisa haram, nikah menjadi haram ketika seseorang tidak mampu melaksanakan kewajibannya baik secara lahir maupun batin bahkan bisa memberikan mudarat bagi diri dan pasangannya. Di samping itu, menikah menjadi wajib apabila seseorang sudah mampu dan tidak bisa menahan hawa nafsu, maka dengan menikah ia bisa menyalurkan hawa nafsunya di tempat yang dihalalkan oleh Syariat.

    “Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa STIBA PMH 8, PKU 2, PKU 4 dan mahasiswa yang telah menikah. Kami membuat kegiatan ini sebagai persiapan bagi PMH 8 – PKU 4 sebelum menikah karena mereka adalah mahasiswa kelas-kelas terakhir di STIBA yang akan segera menyelesaikan kuliahnya,” ujar Kifli Tanif Ketua Panitia saat dihubungi Infokom. Ia berharap semoga peserta bisa mengambil pelajaran-pelajaran penting dari materi yang disampaikan. (Farid/Infokom BEM).

    WhatsApp-Image-20160522 (1)

  • Pelajar Kota Makassar Deklarasikan Anti Narkoba

    Pelajar Kota Makassar Deklarasikan Anti Narkoba

    deklarasi

    Pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kota Makassar menggelar Deklarasi Anti Narkoba di masjid Anas bin Malik Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Ahad 8 Sya’ban (15 Mei). Acara bertajuk Pelajar Kota Sombere Sehat Bersama Bebas Narkoba itu terselenggara atas kerja sama Kampus STIBA Makassar dan Pemerintah Kota Makassar dan dihadiri beberapa perwakilan sekolah.

    Ketua STIBA Makassar Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. mengatakan bahwa kegiatan itu sebagai wujud kebahagiaan dan dukungan penuh kepada Pemkot Makassar agar tidak berhenti dan terus menggiatkan pemberantasan narkotika. “Ini adalah satu bentuk kecintaan kita terhadap syiar Allah yang terdapat di hati pemerintah kita karena saat ini mereka terus gencar melakukan pencegahan peredaran narkoba,” ujarnya.

    Ustad Yusran memastikan sivitas akademika STIBA juga menyatakan perang terhadap narkoba sehingga secara tegas di dalam peraturan internal kampus menyebutkan bahwa jika mahasiswa ketahuan terlibat penyalahgunaan narkoba maka langsung dipecat. “Jangankan narkoba, merokok di kampus inipun sangat tidak ditolerir dan konsekuensinya adalah Drop Out jika setelah diperingati masih melakukan pelanggaran yang sama.”

    yusr

    Ustadz Yusran juga menegaskan bahwa penegakan hukum membutuhkan dukungan dari banyak pihak terutama dalam memberantas narkoba. Barang haram ini merupakan induk dari berbagai penyakit masyarakat yang mengancam kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

    Zainuddin selaku ketua panitia pelaksana menambahkan bahwa saat ini negara berstatus darurat narkoba dengan melihat begitu banyaknya pemuda-pemudi terjerumus. Dia menilai kebanyakan kasus kriminal yang dipelopori kalangan remaja atau anak di bawah umur tiada lain penyebab utamanya adalah narkoba.

    Sementara Wakil Walikota Makassar Doktor Syamsu Rizal mengajak kepada seluruh kalangan untuk menjadikan narkoba sebagai musuh bersama. Kendati demikian dia berpesan agar dalam upaya pemberantasan narkoba perlu dikedepankan pendekatan persuasif, sehingga Daeng Ical—sapaannya—menganggap keberadaan sejumlah lembaga pencegahan narkoba sekarang cukup efektif.

    “Model pendekatan orang berbeda khususnya masyarakat pada umumnya yang saat ini mengetahui bahwa memang sebenarnya narkoba itu tidak bagus, namun pada aspek lain yang mesti harus diketahui oleh masyarakat,” jelasnya. Daeng Ical melanjutkan, “Wahdah Islamiyah sebagai salah satu ormas terbesar yang memiliki sarana pendidikan yang lengkap sangat cocok dilibatkan dalam upaya pencegahan terkusus dalam aspek keimanan. Wahdah sangat tepat untuk membantu pemerintah memahamkan bahaya narkoba dalam aspek keagamaan, tetapi pola pendekatan jangan terlalu menonjol, disampaikan dengan dakwah di hadapan masyarakat saja,” pungkas Daeng Ichal.

    deklarasi4

    Di akhir acara diadakan diskusi panel yang menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Ustadz Syaibani Mujiono, S.Pd.I. (Direktur Klinik Qolbun Salim), Kamaluddin, S.H.I., M.Si. (Kasubbag Renmin Ditres Narkoba Polda Sulsel), dan Jamaluddin, S.K.M. (Kabid. Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Prov. Sulsel).

  • Pembagian Hadiah kepada para Pemenang Tandai Ditutupnya Porsani X

    Pembagian Hadiah kepada para Pemenang Tandai Ditutupnya Porsani X

    mhq

    Bakda Zhuhur, Selasa 10 Mei 2016, di masjid Anas bin Malik STIBA Makassar kegiatan PORSANI 10 akhirnya mencapai puncaknya dengan diumumkannya nama-nama para pemenang dan penyerahan hadiah kepada mereka. Puncak acara tersebut menandai penutupan rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama dua pekan dari tgl 10 sd 24 April 2016. Sebanyak 30 kategori, baik perlombaan ilmiah (indoor) maupun pertandingan jasadiah (outdoor) telah diserahkan hadiahnya pada acara tersebut.

    Pada pekan sebelumnya, telah dihelat Malam Apresiasi Pemenang Musabaqah Hifzhul Qur’an (MHQ) yang diselenggarakan pada Sabtu, 16 Rajab 1437 H/23 April 2016 M. Sebanyak enam kategori diperlombakan dalam MHQ ini, yaitu kategori 5 juz, 10, juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz, dan 30 juz yang diikuti oleh 26 mahasiswa dan 27 mahasiswi dengan total hadiah 63 juta rupiah. Sebanyak 36 apresiasi telah diberikan dengan masing-masing 3 pemenang putra dan 3 pemenang Putri pada setiap kategorinya.

    Kategori 30 juz, berhasil meraih peringkat pertama adalah Abdullah bin Muhammad Yusran, mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum semester IV. Sementara untuk peringkat II dan III masing-masing diboyong oleh Muhammad Amin Hasbar dan Muhammad Restu dari PMH II. Hadiah diserahkan langsung oleh Syaikh Abdullah bin Hammad Az-Zaidani yang khusus hadir dari Saudi selaku sponsor utama hadiah pada MHQ sekaligus mengisi daurah Syariah di STIBA Makassar.

    Momen pengumuman pemenang tersebut juga sekaligus menandai secara resmi ditutupnya kepanitiaan yang telah berjalan sekira dua bulan. Sebagaimana tradisi, kepanitiaan Porsani selama ini diamanahkan kepada mahasiswa semester IV yaitu angkatan 2014.

    Dalam sambutannya, ketua panitia, Muhammad Ridwan, menyatakan bahwa kepanitiaan Porsani yang dirasakannya pada tahun ini sangat berkesan. Dengan masa kepanitiaan yang berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar, menjanjikan banyak pengalaman baru dan berharga, juga kerja sama yang mempererat ukhuwah teman-teman satu angkatan. Ketua STIBA Makassar, Ustadz Muhammad Yusran Anshar dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah terlibat termasuk pada kesungguhan usaha panitia menyelenggarakan acara dengan sebaik mungkin.

    Selain para pemenang pada setiap perlombaan dan pertandingan, diberikan juga penghargaan khusus kepada para pemain terbaik di pertandingan yang paling banyak menyedot perhatian, yaitu sepak bola. Dan satu lagi penghargaan khusus yang baru diberikan pada tahun ini, yakni peserta Porsani X terbaik yang diberikan kepada Abdurrahman Hasmudin dari PKU IV atas partisipasi aktifnya baik di cabang perlombaan indoor maupun pertandingan outdoor ditandai dengan keberhasilannya memboyong enam medali sekaligus. Dan puncaknya, pengumuman juara umum yang diraih oleh kelas PKU 4 dengan raihan 5 emas, 4 perak, dan 2 perunggu.

    Mengakhiri acara penutupan tersebut, panitia menyuguhkan video Kilas Balik Porsani X yang disiapkan oleh tim dokumentasi yang menutup rangkaian acara dengan manis. (Chabib-Infokom).

  • Lomba Hafal Qur’an Tingkat Mahasiswa STIBA Berhadiah Total 63 Juta Rupiah

    Lomba Hafal Qur’an Tingkat Mahasiswa STIBA Berhadiah Total 63 Juta Rupiah

    IMG-20160502-WA0031

    STIBA Makassar kembali membuktikan perhatian yang besar terhadap Al-Qur’an. Setelah beberapa alumninya berhasil meraih juara dalam lomba yang diadakan oleh Universitas Qashim Saudi Arabia, kali ini STIBA menggelar Musabaqah Hifzhul Qur’an untuk kalangan mahasiswa STIBA dengan total hadiah 63 juta Rupiah. MHQ ini merupakan rangkaian dari Pekan Olahraga dan Wawasan Keislaman (Porsani) ke-10 yang berlangsung selama dua pekan.
    Ketua STIBA Makassar Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. dalam sambutannya ketika membuka MHQ ini menjelaskan, “Musabaqah Hifzhul Qur’an adalah bagian dari Porsani. Dan Porsani telah kita buka dan berlangsung hampir dua pekan, namun karena mulianya kedudukan Alquran dan pentingnya menghafal al-Qur’an maka dibuatkan acara pembukaan secara khusus.”
    Menurut Ustadz Yusran, Al-Qur’an telah dimudahkan untuk diingat, tapi hanya sedikit orang yang mau menghafal dan mempelajarinya. Banyak yang selalu bermimpi ingin menjadi penghafal al-Qur’an tapi tidak mau berusaha. Maka MHQ diharapkan bisa jadi salah satu ajang yang dapat melahirkan hafizh berkualitas.
    Setiap tahun STIBA Makassar menerima belasan mahasiswa baru yang hafizh Qur’an. Dan tidak sedikit pula yang menyelesaikan hafalannya pada masa menuntut ilmu di STIBA. Pihak kemahasiswaan telah mengatur jadwal kegiatan mahasiswa, di antaranya dimaksudkan untuk penguatan hafalan mahasiswa, seperti Halaqah Qur’aniyah setiap bakda Subuh, halaqah tarbiyah, hafalan khusus di kelas, dan agenda-agenda mahasiswa yang sifatnya pribadi.
    Sebanyak enam kategori diperlombakan dalam MHQ ini, yaitu kategori 5 juz, 10, juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz, serta 30 juz dan diikuti oleh 26 mahasiswa dan 27 mahasiswi.

    IMG-20160502-WA0030

  • Kabag. Kesra Pemkot Makassar Buka PORSANI XI

    Kabag. Kesra Pemkot Makassar Buka PORSANI XI

    a31a3554-1582-44f6-90b7-8ff10e12b68a

    Panitia Pelaksana Muktamar III Wahdah Islamiyah bekerja sama dengan Panitia PORSANI 10 STIBA Makassar, pada hari Ahad 03 Rajab 1437 H/10 April 2016 M mengadakan Pembukaan Lomba Ilmiah dan Jasadiah Muktamar III Wahdah Islamiyah yang dirangkaikan dengan Festival (Bazar) Kuliner Nusantara. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Muktamar Wahdah Islamiyah III yang rencananya akan digelar di Masjid Istiqlal Jakarta.

    Bertempat di Aula Kampus STIBA Makassar, acara ini dipadati tak kurang dari 1.000 pengunjung. Ketua STIBA Makassar, Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. mengawali agenda pagi itu dengan menyampaikan taushiyah bertema “Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai Allah daripada Mukmin yang Lemah”. Dalam ceramahnya, dosen hadits di Medinah International University (MEDIU) ini menguraikan jenis-jenis kekuatan yang selayaknya dimiliki oleh kaum muslimin. Beliau menyebutkan enam di antaranya, yaitu kekuatan iman, kekuatan tekad, kekuatan ilmu, kekuatan fisik, kekuatan finansial, dan kekuatan ukhuwah.

    “Walaupun kita dianugerahi oleh Allah keimanan, tekad, ilmu, fisik, dan finansial yang kuat dan memadai, tapi jika kita tidak bersatu, hati kita terpecah belah,

    تَحْسَبُهُمْ جَمِيعاً وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى

     “Kalian mengira mereka itu bersatu, padahal sebenarnya hati mereka berpecah belah.” (QS. Al-Hasyr: 14).

    Hati yang berpecah belah akan menjadikan kaum muslimin lemah,

    “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46). Demikian penggalan terakhir dari nasihat-nasihat yang disampaikan oleh Ketua STIBA Makassar.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah dalam sambutannya mengatakan bahwa Wahdah Islamiyah hadir sebagai solusi bagi persoalan umat. Ajang lomba dalam menyemarakkan Muktamar Wahdah Islamiyah III ini merupakan salah satu bentuk mengarahkan potensi kaum muslimin khususnya para pemuda. “Sekarang, generasi kita sedang diintai oleh persekongkolan jahat yang mencoba untuk meracuni mereka dengan narkoba dan pornografi,” ujarnya.

    Pembukaan lomba sedianya dibuka oleh Walikota Makassar, namun karena harus menghadiri salah satu agenda di Jakarta, Kabag Kesra Drs. H. Kamaruddin Munde diamanahkan mewakilinya. Dalam sambutannya, Kamaruddin Munde memberikan apresiasi kepada Wahdah Islamiyah dan STIBA Makassar atas perannya dalam mendukung sejumlah program yang diusung oleh Pemkot Makassar. Sebagai seremonial dibukanya Lomba Ilmiah dan Jasadiah Muktamar III Wahdah Islamiyah, Kabag Kesra melepaskan sebuah anak panah yang tepat mengenai sasaran dan disambut dengan takbir para hadirin.

    Didampingi Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jendral Wahdah Islamiyah, Kamaruddin Munde meninjau lokasi Festival Kuliner dan lomba mewarnai tingkat TKA/TPA Islam serta lomba menggambar tingkat TPA/SD Islam.

    IMG-20160413-WA0019IMG-20160413-WA0022 IMG-20160413-WA0020 IMG-20160413-WA0021 IMG-20160413-WA002347346895-92d8-4c53-af35-adad354691a2

  • USTADZ QASIM BEKALI MAHASISWA PADA TARBIYAH DAN MABIT GABUNGAN

    USTADZ QASIM BEKALI MAHASISWA PADA TARBIYAH DAN MABIT GABUNGAN

    Ap1ziO-IBNdj-wnzY1tCGwvBSZbZCF0QVRg8WrXqjekz

    Makassar – Departemen Dakwah BEM STIBA mengadakan tarbiyah gabungan (TARGAB) dan mabit di masjid Anas bin Malik pada Jumat, 9 Jumadal Akhirah 1437 H/8 Maret 2016 M. Targab dan mabit kali ini menghadirkan Ustadz Ir. Muhammad Qasim Saguni, M.A. sebagai pemateri. Acara yang bertemakan “Tarbiyah Muntijah” ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa dari 43 halaqah tarbiyah, baik mahasiswa yang diasramakan maupun yang tinggal di luar kampus.

    Acara Targab diawali dengan tahsinul qira’ah, yaitu saling memperbaiki bacaan Al-Qur’an, murajaah hafalan dan lain-lain. Ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan tarbiyah pekanan yang dilakukan secara rutin.

    Ustadz Qasim dalam materinya mengungkapkan bahwa salah satu tujuan tarbiyah adalah sebagai mesin pencetak kader. Ia juga menyampaikan di antara unsur-unsur penting menjadikan tarbiyah sebagai mesin pencetak kader adalah adanya mutarabbi-mutarabbi yang memiliki sifat seorang mutarabbi yang sukses yaitu: memiliki akhlaq yang baik, punya cita-cita masuk surga dan bebas dari neraka, paham tujuan tarbiyah, mujahadah dan sabar.

    Abdullah K. Daud selaku Ketua Departemen Dakwah BEM STIBA mengatakan, “Targab ini berguna untuk mengumpulkan semua kelompok-kelompok kecil menjadi satu kelompok besar dan sebagai sarana menguatkan persaudaraan”. Ia berharap dengan TARGAB ini bisa memotivasi para mahasiswa mengikuti tarbiyah secara rutin.

    Sementara  Adil Wakil Ketua BEM STIBA T.A. 2015-2016 M menilai TARGAB kali ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya karena berjalan sesuai agenda yang direncanakan. Di dalamnya ada sambutan dari bagian kemahasiswaan, materi, kuis, pembacaan kisah salaf,  shalat tahajjud berjamaah dan ditutup dengan nasihat dari ketua STIBA setelah shalat Subuh. (Farid/INFOKOM BEM).

  • Masyarakat Antusias Ikuti Shalat Gerhana Matahari di  Masjid Anas bin Malik

    Masyarakat Antusias Ikuti Shalat Gerhana Matahari di Masjid Anas bin Malik

    ger1Gerhana matahari yang ramai diberitakan di media akan terjadi pada hari Rabu tanggal 01 Jumadal Akhirah 1437 H/09 Maret 2016 M benar-benar terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Beragam cara masyarakat dalam menyikapi fenomena alam yang langka ini.
    Patut disyukuri, salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada saat terjadinya gerhana kini telah dikenal luas di seluruh lapisan masyarakat. Ribuan kaum muslimin di seluruh negeri yang dapat menyaksikan gerhana matahari menyambut gerhana dengan melaksanakan shalat khusuf (shalat gerhana matahari). Pemandangan menyejukkan mata yang tidak terlihat pada gerhana matahari yang terjadi terakhir kali tahun 1995.
    Di STIBA sendiri, shalat khusuf diadakan di Masjid Anas bin Malik. Masjid berukuran 25 x 25 m dan berlantai dua ini tak mampu menampung jamaah yang antusias mengikuti shalat gerhana. Sebagian jamaah laki-laki dan perempuan harus mendirikan shalat di halaman masjid.
    Bertindak selaku imam adalah Ustadz Hirwan Laba, Lc. dan Ustadz Fadlan Akbar, Lc., M.H.I. sebagai khotib.
    ger2Shalat

  • Bahas Krisis Listrik, Dr. Topan: Energi Nuklir Lebih Efektiv

    Bahas Krisis Listrik, Dr. Topan: Energi Nuklir Lebih Efektiv

    top

    Senin pagi bakda Subuh, 7 Jumadal Ula 1437 H/15 Februari 2016, mahasiswa STIBA Makassar kembali mendapatkan pencerahan dari salah seorang tokoh Dewan Pakar Wahdah Islamiyah. Beliau adalah Ustadz Dr.Eng. Topan Setiadipura, M.Si., M.Eng. yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPW Wahdah Islamiyah Jawa Barat. Dr. Topan menyelesaikan studinya dalam bidang nuklir di ITB dan salah satu universitas di Tokyo Jepang, dan berhasil meraih gelar doktor dalam usia yang masih relatif muda.

    Membuka presentasinya, Dr. Topan menyajikan grafik konsumsi listrik per kapita negara-negara Asia. Dalam grafik tersebut Indonesia termasuk negara yang berada di urutan bawah, jauh dari negara Singapura dan Malaysia, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Dari grafik itu, terindikasi bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati fasilitas listrik sebagai salah satu kebutuhan mendasar untuk masyarakat yang berkualitas.

    Selanjutnya beliau menyajikan peta cadangan listrik di setiap wilayah Indonesia yang rata-rata tidak cukup aman, sehingga fenomena pemadaman listrik bergilir hampir merata di setiap daerah. Doktor jebolan S3 Teknik Nuklir Tokyo Institute of Technology Jepang ini juga menjelaskan gambaran proses produksi listrik yang saat ini sebagian besar masih mengandalkan pembangkit bahan bakar fosil. Dari situ beliau membuat perbandingan efektivitas penggunaan bahan bakar fosil dengan energi nuklir sebagai pembangkit listrik. Dan hasilnya sangat jauh perbedaan produktivitasnya. Namun sayangnya, energi nuklir yang bahan bakunya pun tersedia di Indonesia belum bisa dimanfaatkan.

    Proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia sampai saat ini masih menjadi perdebatan hingga terkesan jalan di tempat. Padahal rencana tersebut sudah lama diwacanakan, lembaga penelitian terkait (sekarang Badan Tenaga Nuklir Nasional, BATAN) sudah cukup lama didirikan. Bahkan pemanfaatan energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional sudah menjadi amanah Undang Undang negeri ini yang seharusnya dilaksanakan.

    Dalam ceramahnya tersebut, Dr. Topan Setiadipura berharap teknologi nuklir untuk listrik bisa diterapkan di Indonesia sebagaimana Jepang dan Korea Selatan karena jelas kebutuhannya. Risiko kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir terlalu dibesar-besarkan. Padahal di pembangkit yang lain, risiko seperti itu pun sama besarnya. Брюнетка выложила фото сисек на страничку и запустила новый челлендж для своих подписчиков

    Dan poin penting yang beliau sampaikan pada perjumpaan pagi itu adalah bahwa misi seorang muslim di dunia ini ada dua, yakni beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  dan berbuat baik kepada makhluk. Termasuk di dalamnya mempelajari ilmu adalah dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian menyampaikan dan mengaplikasikan ilmu adalah bagian dari berbuat baik kepada makhluk. Maka mencari ilmu dengan sebaik-baiknya untuk kemudian mengamalkannya adalah sebuah keutamaan. Sehingga kita bisa menjadi sebaik-baik manusia sebagaimana hadits RasuluLlah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni manusia yang banyak manfaatnya bagi makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala lainnya. (Habib-Infokom BEM).

     

     

     

     

  • LP2M Gelar Workshop Penulisan

    LP2M Gelar Workshop Penulisan

    8bf338f8-3d69-4f57-b50c-336f2e2ff125

    Publikasi ilmiyah adalah salah satu kewajiban dosen profesional, karena itu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) STIBA Makassar kembali menggelar Workshop Penulisan. Kali ini, kegiatan yang dihadiri 39 orang peserta ini diselenggarakan di Hotel Tree Panakkukang pada tanggal 28 Rabiul Akhir 1437 H (6/02/2016).

    Sebagai narasumber adalah Bayu Taufiq Possuma, Ph.D. Beliau adalah Pensyarah School of Social and Economic Development UMT dan aktif menulis jurnal internasional. Dalam workshop kali ini, Doktor Bayu menyampaikan tema Teknik Penulisan Jurnal Ilmiyah.

    Dari 39 peserta, 31 orang adalah para dosen STIBA dan selebihnya adalah dari luar STIBA. Diharapkan melalui Workshop ini, para peserta dapat lebih  mengembangkan kemampuannya  dalam menulis jurnal ilmiyah.

  • Kuliah Perdana, Prof. Ahmad Munir Ulas tentang Rajulun Shifr

    Kuliah Perdana, Prof. Ahmad Munir Ulas tentang Rajulun Shifr

    prof

     

    Mengawali Semester Genap TA. 1436-1437 H/2015-2016 M, STIBA Makassar gelar Kuliah Perdana pada Senin, 23 Rabiul Akhir 1437 H (01 Feb. 2016). Acara yang berlangsung di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika STIBA.

    Kuliah Perdana kali ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. M.H.I. Sementara bertindak sebagai narasumber Ketua Dewan Pakar Wahdah Islamiyah Prof. Dr. Ir. Ahmad Munir, M.Eng. Dalam kuliahnya,  membawakan tema “Manusia-Manusia Kosong” yang beliau adaptasi dari buku berbahasa Arab Rajulun Shifr karya Dr. Ibrahim ad-Duways.

    Dalam ajang ini juga diumumkan nama-nama mahasiswa berprestasi dari setiap kelas. Dari peringkat pertama hingga peringkat ketiga setiap kelas mendapatkan apresiasi sejumlah uang hingga gratis SPP selama satu semester.

    Tak hanya mahasiswa berprestasi, pada momen ini pula dipilih dua orang mahasiswa teladan, demikian pula dosen dan pengelola teladan.