
(STIBA.ac.id) Makassar – Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. mengajak seluruh peserta Yudisium untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebab yudisium menjadi pertanda bahwa proses pendidikan di STIBA Makassar itu secara resmi telah berakhir. Seiring dengan dibacakannya nama-nama peserta yudisium maka semua telah berhak mendapatkan gelar sarjana perbandingan mazhab atau Sarjana Hukum (S.H.)
Hal tersebut dikemukakan ketua STIBA Makassar saat memberikan tausiah dalam acara Yudisium V STIBA Makassar, Selasa (24/08/2021). Yudisium V ini berlangsung secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung oleh Kanal Youtube STIBA TV.
Di samping ungkapan syukur kepada Allah atas anugerah-Nya, Ustaz Ahmad juga mengajak peserta yudisium untuk berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam proses pendidikan mereka.
Hal tersebut didasari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengatakan bahwa siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka tidak bersyukur yang sebenarnya kepada Allah.
“Maka ingatlah orang-orang yang berjasa dalam proses pendidikan Antum selama dalam proses pendidikan di STIBA. Merekalah yang menjadi penyebab—setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala—yang mengarahkan Antum untuk belajar di STIBA Makassar,” ujar Ustaz Ahmad.
Bahkan, kata Ustaz Ahmad, sampai para ibu yang berada di dapur STIBA, pegawai-pegawai yang membersihkan ruang-ruang asrama dan kelas-kelas.
“Sampaikan kepada mereka terima kasih, syukran jazakumullah khairan telah memberikan memudahkan segala apa yang kita butuhkan dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi kalau kita berbicara di tingkat pengelola dan para dosen kita,” katanya.
Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut juga mengajak peserta yudisium untuk memiliki sifat tawadu, sifat rendah diri bahwa apa yang telah mereka dapatkan adalah sebuah proses silsilah yang bersambung sampai kepada para ulama, salaful ummah, dan sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
“Jangan pernah berhenti dalam proses untuk mendapatkan ilmu meskipun secara resmi telah bergelar sarjana hukum. Jangan pernah berhenti sebab proses pembelajaran kita minal mahdi ilal lahdi, kita belajar sejak kita di buaian sampai kita ditakdirkan oleh Allah masuk ke liang lahat,” jelas ustaz Ahmad.

Wakil Ketua I Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. yang mengawali yudisium ini menjelaskan bahwa hasil ujian munaqasyah yang dikenal dengan istilah yudisium bukan merupakan akumulasi indeks prestasi selama empat tahun. Yudisium hanya nilai ujian munaqasyah.

Pembacaan nama-nama peserta Yudisium V dibacakan oleh Ustaz Irsyad Rafi, Lc., M.A.

Selanjutnya pembacaan 10 yudisium terbaik ikhwan dan akhwat dibacakan oleh Kaprodi PM Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I.
Sementara pembacaan 10 terbaik secara umum dibacakan oleh Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi.
Berikut nama-nama 10 terbaik Yudisium V STIBA Makassar:
No | PESERTA | L/P | NILAI |
1 | Zulfianti | P | 97,88 |
2 | Anisa Nurul Fatiah | P | 95,25 |
3 | Elvira Noviana | P | 94,75 |
4 | Ananda Sarah Saputri | P | 94,50 |
5 | Dian Novita Nur | P | 94,13 |
6 | Aisyah binti Syamsuddin | P | 93,88 |
7 | Indah Putri Baharila | P | 93,75 |
8 | Reyhana | P | 93,75 |
9 | Aksan Ghazali | L | 93,75 |
10 | Sri Wahyuni | P | 93,50 |