(STIBA.ac.id) Makassar –  Salah satu maksud dari pendirian Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar adalah melahirkan calon-calon kader ulama. Sejak didirikan tahun 1998, STIBA Makassar telah melahirkan ribuan alumni. Saat ini, tidak sedikit di antara mereka yang telah mencapai gelar master dan doktor. Dan sebagaian besar dari alumni tersebut telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, melaksanakan tugas dakwah, mengajar, dan mencerdaskan umat dan bangsa.

“Kita sejak beberapa tahun lalu ingin ada satu program yang bisa mempercepat lahirnya kader-kader ulama tersebut. Kendati sebetulnya semua alumni STIBA adalah calon-calon ulama, tapi kita ingin ada program yang lebih fokus kepada pembentukan calon-calon ulama itu,” kata Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah K.H. Muhammad Zaitun Rasmin saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran Program Kaderisasi Ulama (PKU) STIBA Makassar, Senin (06/09/2021).

Setelah melewati berbagai musyawarah dan diskusi beberapa waktu lalu, di tahun ini pimpinan Wahdah Islamiyah beserta pimpinan STIBA telah sepakat dan bertekad agar program kaderisasi atau pendidikan kader ulama segera diluncurkan.

“Alhamdulillah hari ini niat, harapan, dan cita-cita itu akan kita mulai insyaallah. Paling tidak secara resmi hari ini kita akan luncurkan program tersebut,” ujar Ustaz Zaitun di hadapan dua ribuan peserta yang hadir secara daring melalui ruang Zoom dan Kanal Youtube STIBA TV.

Kedudukan ulama dalam Islam sangat tinggi dan urgen. Para ulama adalah sosok yang terpenting setelah para anbiya dan rusul  karena mereka adalah pewaris-pewaris para nabi para rasul. Sedangkan para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu.

Ustaz Zaitun juga mengatakan bahwa ulama bukan sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Tapi untuk melahirkannya butuh proses panjang dan tidak mudah.

Standar menjadi ulama menurut Al-Qur’an dan sunah adalah mereka yang mendalam ilmunya dan takut pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.  Kedalaman ilmu ditandai dengan dua hal, yaitu pemahaman yang benar dan hafalan yang banyak.

Sementara tanda-tanda dari khasyatullah (rasa takut kepada Allah) itu di antaranya adalah dengan mengamalkan dalam kehidupan sehari-harinya apa yang sudah dipelajari, tidak gampang berfatwa, dan turut merasakan tanggung jawab perjuangan umat.

“Jadi ini yang ingin kita wujudkan, ulama dengan kriteria seperti itu. Makanya di STIBA sekarang ini kita buatkan program takhassus yang  kita sebut dengan Program Kaderisasi Ulama (PKU),” tutur Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI tersebut.

PKU telah menerima sepuluh mahasiswa baru untuk angkatan pertama. Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. yang sekarang ini menjabat sebagai Ketua Senat STIBA Makassar mendapat amanah sebagai ketua PKU.

Loading

Tinggalkan Balasan