(STIBA.ac.id) Gowa – Desa Manimbahoi memang merupakan jalur parawisata gunung, di mana banyak pendaki yang lalu lalang jika ingin mendaki gunung. Ada beberapa objek wisata yang sering didatangi melalui jalur Desa Manimbahoi. Dua di antaranya adalah Gunung Bulu’ Baria dan Danau Tantalili.

Lokakarya program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Angkatan V STIBA Makassar Jumat (4/3) kemarin, mahasiswa memaparkan program-program kerja yang akan dilaksanakan selama masa pengabdian mereka sebagai mahasiwa KKN.

Pada sesi pemberian saran kepala BPD Manimbahoi Jafaruddin Dg. Sawing menyarankan untuk menggarap parawisata Islami.

“Pemuda desa kami di sini mengelola wisata pendakian beberapa gunung, dalam pengelolaannya kami menerapkan aturan-aturan yang harus ditaati oleh para pendaki yang ingin melintas, salah satunya adalah bagaimana menjaga kebersihan gunung,” katanya.

“Jadi kami ajak kepada mahasiswa KKN STIBA ini untuk bagaimana caranya kita buat program kerja yang bisa memberikan pelajaran untuk para pengelola dan pendaki, tentang bagaimana Islam menjaga keseimbangan alam,” imbuhnya lebih lanjut.

Menanggapi saran tersebut Mahyuddin Ali selaku koordinator mahasiswa KKN STIBA Desa Manimbahoi menyatakan akan berusaha memprogramkan program kerja yang sesuai.

“Melihat keunikan desa ini dari desa yang lain, saran dari kepala BPD Manimbahoi ini sangat sayang untuk diabaikan, maka insyaallah kami akan berusaha untuk membuat program yang sesuai dengan kondisi tersebut,” ujar Mahyuddin.

Lokakarya program kerja ini juga dihadiri oleh Sekretaris Desa Manimbahoi yang mewakili Kepala Desa yang berhalangan untuk hadir. Selain itu dihadiri pula oleh kepala dusun, imam dusun, imam RW dan imam masjid se-Desa Manimbahoi.

Loading

Tinggalkan Balasan