Kategori: Feature

  • Dilantik Jadi Ketua STIBA Makassar, Ini Prioritas Ustaz Ahmad Hanafi

    Dilantik Jadi Ketua STIBA Makassar, Ini Prioritas Ustaz Ahmad Hanafi

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar kini dipimpin ketua baru. Masa kepemimpinan Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. telah berakhir, dan tongkat estafet kepemimpinan kini berada di tangan Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D.

    Pasca dilantik secara resmi, Senin (01/07/2019), Ustaz Ahmad Hanafi berjanji secepatnya akan menyelesaikan tiga program studi baru, yaitu Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, dan Prodi Ilmu Hadis.

    Dalam bidang kemahasiswaan, upaya peningkatan daya saing mahasiswa juga menjadi prioritasnya. Mahasiswa akan disuguhi kegiatan-kegiatan yang secara langsung dapat meningkatkan kualitas mereka.

    Bidang kerja sama juga akan digenjot, di mana salah satu indikatornya adalah terjalinnya kerja sama yang lebih luas dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

    Perampungan empat unit gedung baru, yaitu rektorat, asrama, dan kelas untuk putra dan putri adalah prioritas untuk Bidang Umum.

    “Setelah meminta pertolongan kepada Allah, maka kami minta dukungan dan bantuan yang riil, baik internal maupun eksternal STIBA, agar apa yang kita cita-citakan ini bisa terwujud,” ujar Ustaz Ahmad.

    Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini juga berharap kepada seluruh pengelola agar berusaha semaksimal mungkin melanjutkan tongkat estafet perjuangan.

    “STIBA dalam masa kepemimpinan Ustaz Yusran mengalami kemajuan luar biasa. Sempat terpikir oleh kami, apakah bisa memberikan yang lebih baik atau minimal sama? Tapi dengan ‘inayah Allah, kemudian dukungan semua pihak, para pengelola, dosen, pimpinan Wahdah dan YPWI, kita yakin insya Allah bisa wujudkan apa yang telah direncanakan,” harapnya.

    Ustaz Ahmad Hanafi adalah jebolan program doktor di King Saud University Riyadh, Arab Saudi, sementara program magister diselesaikannya di Universitas Kebangsaan Malaysia. Untuk program S1, seperti pada umumnya dosen STIBA Makassar, Ustaz Ahmad adalah alumni dari Universitas Islam Madina, Arab Saudi.

    Usai menyelesaikan studinya di Arab Saudi, Ustaz Ahmad kembali bergabung di kampus STIBA Makassar. Saat itu, ia didapuk sebagai Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama yang membawahi Bagian Kerja Sama, Bagian Humas, serta Bagian Dana dan Usaha.

     

    Foto: Insan Kamil
  • Serah Terima Jabatan Ketua STIBA Awali Tahun Ajaran Baru

    Serah Terima Jabatan Ketua STIBA Awali Tahun Ajaran Baru

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Mengawali tahun ajaran baru, STIBA Makassar mengadakan perubahan struktur pengelola, mulai dari ketua, wakil ketua, kepala-kepala bagian, hingga sejumlah staf. Hal ini ditandai dengan seremoni Pelantikan Ketua Senat dan Serah Terima Jabatan Ketua STIBA Makassar Periode 1440-1444 H/2019-2023 M di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar, Senin (01/07/2019).

    Sejak dilantik tahun 2010, pejabat lama Ketua STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. telah menyelesaikan amanahnya selama dua periode. Sementara pejabat baru terpilih yaitu Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D., sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama.

    Hadir dalam sertijab ini, Wakor. I Kopertais Wilayah VIII, Ketua YPWI, Ketua-ketua Dewan Wahdah Islamiyah, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah beserta jajarannya, Ketua dan anggota dewan senat STIBA Makassar, Dewan Penyantun, anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan, sejumlah undangan, dan civitas academica STIBA Makassar.

    Selain penetapan ketua STIBA yang baru, dalam kesempatan ini juga ditetapkan pejabat Ketua Senat STIBA Makassar yaitu Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. dan Sekretaris Senat Ustaz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.

    Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Dr. Rahmat Abdurrahman mengingatkan kembali akan visi Wahdah Islamiyah 2030 yaitu hadirnya sekurang-kurangnya empat orang alumni perguruan tinggi ilmu syar’i di tiap DPD Wahdah. Sebagai lumbung pengaderan dai dan ulama, ia menekankan pentingnya posisi STIBA dalam turut menyukseskan visi ini.  

    “Selama ini STIBA mengajarkan kepada para mahasiswanya tentang pengorbanan dan nilai-nilai perjuangan, sehingga mereka sadar bahwa mereka bukan sekadar mahasiswa secara formal,” ungkap dosen senior di STIBA Makassar tersebut.

    Ia berharap kelak alumni STIBA Makassar dapat berbaur di tengah masyarakat, sehingga dakwah mereka didengar di tengah masyarakat.

    Karena itu, kepada pejabat ketua yang baru, Ustaz Rahmat berpesan agar STIBA ikut menyukseskan visi Wahdah 2030.

    “Tolong siapkan alumni yang bisa berperan di tengah masyarakat. Wahdah hanya memberikan payung hukum, selebihnya dai yang diminta untuk bergerak dan berdakwah. Kita tidak mau dai kita diusir karena tidak punya legalitas, tidak bisa berdialog dan silaturahmi dengan masyarakat. Maka itu kita harap STIBA bisa melahirkan alumni yang benar-benar bisa melakukan ini,” pungkasnya.

    Wakil Koordinator I Kopertais Wil. VIII, Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.A. yang hadir dalam kesempatan ini, turut memberikan sambutan. Menurutnya, adanya seremoni serah terima jabatan itu menunjukkan dinamika perkembangan. Karena itu, ia memberikan apresiasi khususnya kepada pimpinan Wahdah Islamiyah.

    “Ada beberapa perguruan tinggi yang bermasalah karena beda keinginan antara pihak perguruan tinggi dengan pihak yayasan. Sementara di sini, hal yang seperti itu tidak terjadi. Mungkin ini penyebab sehingga STIBA mengalami banyak perkembangan,” ujarnya.

    Selain pergantian ketua, perubahan juga terjadi pada posisi Wakil Ketua I dan Wakil Ketua IV. Untuk jabatan Wakil Ketua I yang sebelumnya dijabat Ustaz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I., kini dijabat oleh Ustaz Sofyan Nur, Lc., M.A. Sementara posisi Wakil Ketua IV yang ditinggalkan oleh Ustaz Ahmad Hanafi kini diampuh oleh Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I, M.Pd.I.

    Foto: Insan Kamil

     

     

  • Jelang Tahun Ajaran Baru, STIBA Adakan Musyawarah Kerja Tahunan XIV

    Jelang Tahun Ajaran Baru, STIBA Adakan Musyawarah Kerja Tahunan XIV

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Di pekan terakhir Tahun Akademik 1439—1440 H/2018—2019 M, STIBA Makassar menggelar Musyawarah Kerja Tahunan XIV. Berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (25—27/6/2019) di Aula Gedung Aisyah STIBA Makassar. Musyawarah ini dihadiri oleh seluruh pengelola STIBA Makassar, termasuk beberapa pengelola yang baru akan bergabung dalam kepengurusan.

    Dalam musyawarah ini, seluruh bidang menyampaikan laporan pertanggungjawaban program kerja beserta pemanfaatan dananya selama tahun anggaran yang lalu. Demikian pula rencana proker yang akan dijalankan dan dianggarkan untuk tahun anggaran yang akan datang.

    Di hari terakhir, musyawarah ditutup dengan pengarahan dan tausiah dari Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama, Ustaz Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A. yang menjadi pimpinan sidang.

    Ustaz Ahmad mengatakan bahwa akad setiap pengelola STIBA bukan dengan STIBA, tapi dengan Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, serta segenap kaum muslimin.

    “Mari tunaikan akad kita dengan saling bahu membahu dan bekerja sama. Keberhasilan kita bukan keberhasilan individu tapi hasil kerja sama kita,” ujar Ustaz Ahmad.

    Ia juga berpesan kepada seluruh pengelola agar meniatkan setiap kegiatan yang dilakukan mengharapkan ganjaran dari Allah. Karena menurutnya, ganjaran terbaik adalah dari Allah. Sementara apresiasi dari manusia tidak terlepas dari kekurangan.

    Terkait mahasiswa baru yang akan bergabung pada tahun akademik baru nanti, Ustaz Ahmad menekankan pentingnya para maba tersebut dikondisikan dalam suasana ilmiah, imaniah, dan ikhwaniah. “Saya harap jangan ada jarak yang memisahkan kita dengan anak didik kita. Marhaban bithalibil ilm. Buka pintu seluas-luasnya. Jangan kecewakan mereka,” tegasnya.

    Interaksi antara pengelola dan dosen, antara kepala bagian dengan stafnya juga tak luput jadi perhatian Ustaz Ahmad. Ia berharap agar ada saling perhatian dan sosialisasi yang baik.

    “Jangan sampai mejanya dekat, tapi hatinya berjauhan,” pungkas Ustaz Ahmad.                                  

  • Guru Besar Akidah Universitas Islam Madinah Sampaikan Tausiah di STIBA Makassar

    Guru Besar Akidah Universitas Islam Madinah Sampaikan Tausiah di STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Di hari pertama penerimaan mahasiswa baru untuk gelombang ke-2, STIBA Makassar mendapat kehormatan melalui ziarah salah seorang ulama Arab Saudi. Syekh Prof. Dr. Ahmad bin Abdullah al-Ghunaiman, dosen di Universitas Islam Madina. Beliau adalah putra dari salah seorang ulama besar dan pengajar di Masjid Nabawi, Syaikh Abdullah al-Ghunaiman hafizhahullah.

    Memanfaatkan kehadiran syekh, Ketua STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. mendaulat beliau membawakan tausiah di hadapan jamaah shalat Dzuhur Masjid Anas bin Malik.

    Syekh Ahmad dalam tausiahnya menyatakan perasaan gembira bertemu dan berkumpul bersama para penuntut ilmu di STIBA Makassar. Beliau mengingatkan akan pentingnya peran penuntut ilmu di tengah masyarakat, mengajarkan mereka cara beribadah yang benar, karena itu adalah jalan menuju ke surga.

    Syekh mewasiatkan agar para mahasiswa mununtut ilmu dengan sabar karena hal tersebut butuh waktu yang panjang. Bersungguh-sungguh menjalaninya dengan menghafal, memahami, mengulang-ulangi, meneliti, dan bertanya kepada para ustaz agar ilmu tersebut berberkah dan berbekas dalam dada.

    Usai membawakan tausiah, Syekh yang hadir didampingi Sekjen DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Syaibani Mujiono melanjutkan diskusi dengan ketua STIBA dan Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV di ruangan ketua STIBA.

  • STIBA Buka Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Gelombang II

    STIBA Buka Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Gelombang II

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar kembali membuka kesempatan bagi yang berminat melanjutkan studi di lembaga pendidikan ini. Penerimaan mahasiswa baru Gelombang II untuk TA. 1440—1441 H/2019—2020 M ini bermaksud untuk memberi kesempatan kepada calon mahasiswa yang belum mendaftarkan diri pada Gelombang I.

    Pendaftaran mahasiswa baru Gelombang II berlangsung selama sepekan, yaitu 24 Juni—01 Juli 2019. Calon mahasiswa baru dapat mendaftarkan diri secara online di pmb.stiba.ac.id.

    Pendaftaran online memerlukan berkas dokumen dalam bentuk digital atau hasil scan, yang terdiri dari:

    + Scan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir

    + Akta kelahiran

    + KTP/Keterangan domisili

    + Kartu Keluarga

    + Foto berwarna

    + Surat rekomendasi dari lembaga, tokoh masyarakat, guru atau murabbi

    + Surat kesanggupan orang tua/kafil

    Informasi selengkapnya dapat dilihat pada pmb.stiba.ac.id atau menghubungi nomor kontak panitia PMB untuk konsultasi:

    Ikhwan 085288881799

    Akhwat 085288881599

    Jadwal konsultasi Senin—Jumat, Pukul 08.00—14.30 Wita.

    Reporter: Fiqih Zul Fasri

  • Puluhan Mahasiswa Luar Negeri Eks Mahasiswa STIBA Hadiri Pertemuan dengan Ustaz Zaitun Rasmin

    Puluhan Mahasiswa Luar Negeri Eks Mahasiswa STIBA Hadiri Pertemuan dengan Ustaz Zaitun Rasmin

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar dan Silaturahmi bersama para kadernya, Ahad (23/6/2019). Kegiatan yang berlangsung di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar ini dihadiri oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah KH. Muhammad Zaitun Rasmin bersama seluruh jajarannya, beserta ribuan kader dari berbagai daerah.

    Tabligh Akbar ini juga dihadiri oleh sejumlah alumni STIBA Makassar yang telah diutus ke daerah tugas, alumni-alumni universitas ilmu syar’i dalam dan luar negeri, serta beberapa orang mahasiswa kader Wahdah Islamiyah yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Mahasiswa-mahasiswa ini hampir semuanya pernah berstatus sebagai mahasiswa STIBA Makassar.

    Memanfaatkan momen ini, Ketua STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran menginisiasi pertemuan antara mahasiswa-mahasiswa luar negeri dengan Ustaz Zaitun Rasmin usai Tabligh Akbar.

    Dalam sambutannya, Ustaz Zaitun mengungkapkan bahwa Wahdah Islamiyah adalah lembaga yang memberikan perhatian khusus terhadap ilmu pengetahuan, utamanya ilmu syari. Karena itu, pihaknya telah memfasilitasi kader-kadernya untuk menimba ilmu di luar negeri.

    Menurut Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara ini, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai 267 juta maka kebutuhan masyarakat akan dai juga semakin besar. Harapannya, Wahdah bisa menjadi ormas terbesar ketiga setelah Muhammadiyah dan NU dalam hal banyaknya kader yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana khususnya ilmu syar’i.

    Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Rahmat Abdurrahman. Di bagian awal ia menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa Sudan terkait keamanan di negeri tersebut. Ustaz Rahmat mengatakan bahwa Wahdah Islamiyah terus menjalin komunikasi dengan KBRI di Khartoum Sudan. Beberapa langkah pengamanan telah diinstruksikan kepada sejumlah kader Wahdah yang saat ini belum bisa keluar dari Sudan.

    Dalam kesempatan itu, dosen tetap STIBA Makassar ini juga mengingatkan tentang visi misi Wahdah 2030 dan banyaknya kebutuhan terhadap kader-kader berkualitas.

    Ketua STIBA dalam kesempatan itu turut menyampaikan arahan kepada para mahasiswa luar negeri. Ia menyampaikan rasa syukurnya karena banyaknya kader Wahdah yang tengah menempuh studi di pusat-pusat keilmuan Islam.

    “Alhamdulillah, kader-kader Wahdah telah tersebar hampir di seluruh pusat keilmuan Islam, seperti Arab Saudi, Yaman, Sudan, Mesir, dan Pakistan. Tersisa Negeri Syam, Maroko dan Baghdah yang belum ada,” ujar Ustaz Yusran.

    Ustadz Yusran juga mengingatkan agar para mahasiswa tetap memberikan perhatian besar kepada tarbiyah.

    Sambutan terakhir disampaikan oleh Wakil Ketua IV STIBA Makassar, Ustaz Ahmad Hanafi. Di hadapan para peserta, Ustaz Ahmad mengingatkan para mahasiswa untuk tetap fokus menuntut ilmu dan tidak menyibukkan diri mencari pekerjaan sampingan seperti bekerja di travel umrah dan haji.

    “Jaga ukhuwah dengan terus saling menasihati. Jangan pernah biarkan seorang ikhwan pun keluar dari barisan perjuangan hanya karena syubhat atau hal lainnya,” harap Ustaz Ahmad.

    Menurutnya, perginya satu ikhwan merupakan musibah besar, karenanya jangan dianggap sebagai perkara sepele.

        

  • STIBA Makassar Lahirkan 218 Sarjana Baru

    STIBA Makassar Lahirkan 218 Sarjana Baru

    (STIBA.ac.id) Makassar – Berlangsung seharian, Sidang Munaqasyah IV yang digelar STIBA Makassar, sukses mengantarkan 218 mahasiswanya berhak menyandang gelar sarjana di bidang hukum Islam. 

    Sebanyak 218 mahasiswa STIBA Makassar yang terdiri dari 106 mahasiswa dan 112 mahasiswi mengikuti ujian Munaqasyah (sidang skripsi) di Gedung Aisyah STIBA Putri, Sabtu (22/6/2019).

    Ujian Munaqasyah merupakan ujian terakhir yang harus dilalui seorang mahasiswa untuk dinyatakan lulus atau tidak setelah melalui empat tahun perkuliahan atau lebih. 

    Sebanyak 24 orang penguji dilibatkan dalam Ujian Munaqasyah IV ini, terdiri dari empat orang dewan penguji dari Kopertais Wil. VIII, yaitu: 

    1. Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.A. 

    2. Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, M.A. 

    3. Drs. H. Mohamad Harjum, M.Ag. 

    4. Prof. Dr. H. Syarifudin Ondeng, M.A. 

    Selebihnya, yaitu sebanyak 20 orang dewan penguji adalah para dosen STIBA Makassar, yaitu:

    1. Dr. H. Rahmat Abdurrahman, M.A. 

    2. H. Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. 

    3. H. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., MA., Ph.D. 

    4 H. Muhammad Ikhsan, Lc., M.Si., Ph.D. 

    5. Dr. Abd. Rahim, M.A.

    6. H. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.

    7. H. Sofyan Nur, Lc., M.Ag. 

    8. H. Muh. Taufan Djafri, Lc., M.H.I. 

    9. Ahmad Syarifudin, S.Pd.I., M.Pd.I. 

    10. H. Hendra Wijaya, Lc., MH. 

    11. H. Saifullah bin Anshor, Lc., M.H.I. 

    12. Ronny Mahmuddin, Lc., M.A., M.Pd.I.

    13. Syandri Sya’ban, Lc., M.Ag.

    14. St. Habibah, S.Ag., MA., M.Hum. 

    15. Nuraeni Novira, Lc., S.Pd.I., M.Pd.I. 

    16. A. Hawariah, Lc., S.S., M.Pd.I. 

    17. Zulfiah Sam, S.Ag., M.Pd.I. 

    18. Farida Aprianti, S.T.P., M.Si. 

    19. Santi Sarni, S.T.P., M.H.

    20. Hijrayanti Sari, S.Sos., M.I.Kom.

    Foto: Hamuddin Poko

    Untuk para penggemar film dan serial di Indonesia, rebahin adalah destinasi utama yang harus dikunjungi. Rebahin menawarkan beragam genre film dan serial untuk memenuhi selera semua orang. Apakah Anda menyukai film aksi, drama, komedi, horor, atau mungkin ingin menonton serial TV terbaru, Anda pasti akan menemukan sesuatu yang sesuai dengan selera Anda. Semua konten ini disajikan dengan subtitle bahasa Indonesia yang berkualitas, sehingga Anda dapat menikmati cerita tanpa khawatir tentang bahasa asing.Subtitle yang disediakan sangat akurat dan selaras dengan dialog film atau serial TV.

  • Ratusan Peserta Antusias Ikuti Pembukaan Daurah 17 Hari Menghafal Alquran Ramadhan 1440 H

    Ratusan Peserta Antusias Ikuti Pembukaan Daurah 17 Hari Menghafal Alquran Ramadhan 1440 H

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Mencapai tingkatan surga tertinggi adalah hal yang memungkinkan untuk diraih, caranya adalah dengan menghafal Alquran, kemudian memuraja’ah (mengulangi-ulangi) hafalan, dan menyelesaikan hafalan hingga 30 juz. Hal ini diutarakan oleh Ustazah Pantarlina S.Si., S.Pd. saat menyampaikan materinya dalam Daurah 17 Hari Menghafal Alquran di Aula Gedung Aisyah STIBA Makassar, Selasa (07/5/2019).

    “Bilangan pahala itu tak ternilai ketika kita ingin menjadi orang-orang yang mau menghabiskan waktu bersama Alquran, ber-mulazamah bersama Alquran,” ujar pemegang sanad Imam Ashim dengan dua riwayat yakni Imam Syu’bah dan Imam Hafsh tersebut.

    Ia berharap, semua peserta dapat memaksimalkan bermulazamah dengan Alquran di bulan yang mulia ini dan bisa menjadi finalis-finalis Ramadhan yang istikamah dan mampu menjaga hafalan.

    Daurah 17 Hari Menghafal Alquran terselenggara berkat prakarsa dari Bidang Hafalan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar. Kali ini, panitia pelaksana mengusung tema “Selangkah Menuju Kemuliaan Bersama Alquran”. Program ini diadakan di Kampus Putri STIBA Makassar sejak tanggal 02 Ramadhan (07/5) dan akan berakhir 18 Ramadhan 1440 H (23/5/2019 M).

    Pada daurah ini dibuka dua kelas, yaitu kelas hafalan baru dan kelas muraja’ah dengan target pencapaian untuk kelas hafalan baru sebanyak 2,5 juz dan muraja’ah sebanyak 8,5 juz.
    Kegiatan ini diikuti lebih 200 peserta dari mahasiswi STIBA sendiri dan
    muslimah umum. Selain dari Makassar,  peserta juga datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan seperti Bone, Kolaka, Selayar, dan lain-lain, juga dari luar Sulawesi Selatan seperti Sulawesi Barat dan Bali.

    Kagiatan yang sama untuk peserta khusus laki-laki juga tengah berlangsung di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar.

    Reporter: Tim Humas Putri

  • Sambut Ramadhan, Sejumlah Alumni Putri STIBA Makassar Menjadi Narasumber Kajian Ramadhan

    Sambut Ramadhan, Sejumlah Alumni Putri STIBA Makassar Menjadi Narasumber Kajian Ramadhan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H, sebanyak 19 alumni putri STIBA Makassar menjadi narasumber di 25 titik pada berbagai kajian Ramadhan yang dilaksanakan serentak di berbagai daerah di tanah air. Kegiatan yang bertemakan “Jalin Ukhuwah, Bersama Meraih Kemenangan” ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada muslimah di semua kalangan usia untuk meraih keberkahan bulan suci Ramadhan beserta hukum-hukum fikih yang berkaitan dengannya.

    Hal ini membuktikan, kiprah Alumni Putri STIBA Makassar yang ikut berpartisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat khususnya para  muslimah.

    Kajian Ramadhan ini terbagi 3 jenis kegiatan. Daurah Ramadhan Muslimah (DRM) berlangsung atas prakarsa dari Departemen Dakwah Muslimah Wahdah Islamiyah bekerjasama dengan sejumlah MWD dan MWC. Selain itu ada Karimah yang diprakarsai oleh Forum Muslimah Dakwah Kampus dan Kemah yang diadakan oleh Ikatan Pelajar Muslimah Indonesia.

    Berikut daftar nama Alumni Putri STIBA Makassar beserta penugasannya:

    1. Fariyanti Arwaha, S.H.

        – DRM : 21 April 2019, peserta 600 orang, di Ball Room Sumber Ria, Gorontalo

    2. Hasriana Rapung, S.H.

        – DRM : 3 April 2019, peserta 86 orang, di Mesjid Nurul Jannah, Gowa

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 47 orang, di Musallah Nurul Tarbiyah SMAN 8 Gowa

    3. Hamidah Halide, Lc.

       – DRM : 3 April 2019, peserta 200 orang, di Baai Kesehatan Perintis Kemerdekaan

       – KARIMAH : 27 April 2019, peserta 130 orang,  di STIKES Mega Rezki Makassar

    4. Muthmainnah, S.H.

       – DRM : 7 April 2019, peserta 48 orang, di Mesjid An Nur, Kec. Sendana, Kota Palopo

       – KEMAH : 26 April 2019, peserta 39 orang, di SMA 2 Palopo

    5. Sa’adatul Jannah Idam, S.H.

       – KEMAH : 21 April 2019, peserta 425 orang, di Aula SMA 5 Makassar.

       – KARIMAH : 27 April 2019, peserta 205 orang, di Aula Perpustakaan Multi Media Makassar.

    6. Wirda, S.H.

       – KEMAH : 28 April 2019, peserta 136 orang, di SMAN 1 Gorontalo

    7. Syamsinar, S.H.

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 47 orang, di Mushallah Nurul Tarbiyah SMAN 8 Gowa

        – DRM : 3 April 2019, peserta 75 orang, Mesjid Nurul Muhajirin Pesona Mutiara Palangga

    8. Mardhatillah Ali, S.H.

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 100 orang, di Tahfidz Putri Wahdah Islamiyah Makassar

    9. Isra Mandosai, S.H.

       – DRM : 27 April 2019, peserta 70 orang, di Aula Akbid Persada Banjarmasin

    10. Zainab, S.H.

       – DRM : 5 Mei 2019, peserta 100 orang, di Mesjid Al Falah Panincong, Marioriawa

    11. A. Indra Putri, S.H.

        – KARIMAH : 27 April 2019, peserta 389 orang, di gedung Adderain.

    12. Sri Humairah, S.H

         – DRM, 21 April 2019, peserta 80 orang, di Madrasah Ibtidaiyyah Al Wahdah, Yogyakarta.

    13. Mar’atus Shalihah, S.H 

         – KEMAH : 22 April 2019, peserta 189 prang, di Aula SMK SMTI Makassar

         – DRM : 28 April 2019, peserta 96 orang, di Mesjid Fariyal Tendang Kulang Tanah Toraja

    14 . Munawwarah, S.H.

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 103 orang, di Sekolah Menengah Analisis Kimia

    15. Kurnaemi Anita, S.H 

         – KARIMAH : 21 April 2019, peserta 300 orang, di Aula Poltek Makassae

    16. Ainil Maqshurah, S.H.

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 100 orang, di Tahfidz Putri Wahdah Islamiyyah Makassar

    17. Munirah, S.H.

        – KEMAH : 19 April 2019, peserta 264 orang, di Aula SMKN 2 Makassar

    18. A. Muliana Sari, S.H.

       – DRM : 7 April 2019, peserta 278 orang, Aula Pondok Madinah Asrama Haji.

    19. Sri Ujiana Pitri, S.H.

        – KEMAH : 21 April 2019, peserta 100 orang, Aula SMP IT Wahdah Islamiyyah Makassar

     Reporter: Tim Humas Putri

      

  • Peduli Daerah Minoritas Muslim dan Terpencil, STIBA dan Yayasan Hadji Kalla Luncurkan Program Tebar Dai Ramadhan 1440 H

    Peduli Daerah Minoritas Muslim dan Terpencil, STIBA dan Yayasan Hadji Kalla Luncurkan Program Tebar Dai Ramadhan 1440 H

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bulan Ramadhan selain dikenal sebagai bulan puasa, juga dikenal sebagai bulan perjuangan. Memaknai puasa sebagai bulan perjuangan, STIBA Makassar bekerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla meluncurkan program Tebar Dai Ramadhan 1440 H. Program ini berupa pengutusan sejumlah dai ke beberapa lokasi minoritas muslim dan terpencil.

    Total dai yang dikirimkan adalah 29 orang yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Sulawesi Selatan semisal Kampung Muallaf di Kabupaten Pinrang, Desa Seko di Kabupaten Luwu Utara dan lain-lain. STIBA Makassar menyiapkan tenaga dai dari para mahasiswanya yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi akfif dalam kegiatan ini. Sementara Yayasan Hadji Kalla menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh dai.

    Program ini dimulai dengan pembekalan sejumlah materi kepada para dai. Hadir pada saat pembukaan Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair. Narasumber pada kegiatan ini adalah Ustaz Muhammad Yusran, Lc., M.A., Ph.D. dengan materi “Bekal-bekal Dai”, Ustaz Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A. membawakan materi “Fikik Imamah”, dan Ustaz Muh. Taufan Djafry, Lc., M.H.I. untuk pembahasan “Rambu-rambu Keberhasilan Dakwah”. Materi ini juga ditambah dengan pelatihan dan simulasi penyelenggaraan jenazah yang dibawakan oleh Tim Departemen Sosial Wahdah Islamiyah.

    Seluruh muatan materinya diharapkan dapat menjadi hal yang diperhatikan dan dilaksanakan oleh para dai untuk menyukseskan agenda-agenda dakwah di lokasi mereka masing-masing.

    Para dai bertugas sebulan penuh selama Ramadhan. Mereka diharapkan dapat membina masyarakat muslim yang ada dan mendakwahi orang-orang non-muslim untuk kembali ke dalam agama Islam.

    Reporter: Arfan