(STIBA.ac.id) Makassar –  Ramadan adalah momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an. Hal ini menjadi salah satu alasan Biro Rumah Tangga Masjid (BRTM) Anas bin Malik STIBA Makassar kembali menggelar Daurah 17 Hari Menghafal Al-Qur’an. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung dari Senin (04/04) hingga Kamis (21/04) di Masjid Anas bin Malik kampus STIBA.

Daurah Al-Qur’an yang dilaksanakan rutin tiap tahun ini dibuka resmi oleh Wakil Ketua IV Bidang Kemahasiswaan Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I. Dalam sambutannya Ustaz Taufan banyak memotivasi peserta untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an.

Antum adalah tentara Allah, jundullah. Senjata Antum yang paling canggih adalah Al-Qur’an. Insyaallah, kita bahagian dari umat Islam yang menjaga benteng umat ini dengan menjadi pasukan tentara Allah. Al Qur’an ada di hati kita dan itulah senjata kita yang paling kuat,” ungkap Ustaz Taufan.

Yanri F. Daulay selaku ketua panitia melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti 26 mahasiswa STIBA dan 23 dari peserta umum.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Ketua BRTM Muhammad Hanif Hasan. Ia berharap para beserta bisa memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya.

“Peserta sekalian kami harap bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujarnya.

Materi pembukaan disampaikan oleh Ustaz Aswanto M. Takwi, Lc., M.A. Dalam pemaparannya ia menyampaikan  bahwa kesempatan daurah ini merupakan suatu kebahagiaan dan waktu yang tepat untuk menadaburi Al-Qur’an di bulan Ramadan kali ini.

“Berbahagialah menjadi peserta-peserta dalam daurah Al-Qur’an di bulan suci Ramadan ini. Ramadan merupakan momen yang sangat tepat, bulan  Al-Qur’an, bulan di mana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca dan menadaburi Al-Qur’an. Dan inilah sarana yang sangat membantu kita dalam tadabur Al-Qur’an karena kita tidak hanya membaca sekali tapi kita akan baca puluhan kali satu ayat,” paparnya.

Daurah kali ini menghadirkan enam muhaffizh yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz. Mereka adalah Abdurrahman bin Yusran, Raihan, Muh. Imron, Ikzan Juanda, Misbahuddin, dan Muh. Khuzaima. Keenam muhaffizh inilah yang bertugas mengawasi dan menerima setoran hafalan para peserta.

Reporter: Muh. Akbar

Loading

Tinggalkan Balasan