Kategori: Kegiatan Dosen

  • Tokoh Pendiri STIBA Makassar Raih Gelar Doktor

    Tokoh Pendiri STIBA Makassar Raih Gelar Doktor

    (STIBA.ac.id) Bogor  – Ketua Umum Wahdah Islamiyah yang juga merupakan salah seorang inisiator berdirinya STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin meraih gelar doktor dalam bidang Pendidikan Agama Islam di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

    Gelar doktor pendidikan Islam diraih Ustaz Zaitun setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar Jumat sore (16/08/2019).

    UZR, sapaan akrab Ustaz Zaitun menulis disertasi dengan mengkaji konsep pendidikan tahfizh Al-Qur’an ulama Bugis, K.H. Lanre Said dengan judul disertasi, “Mafhum Tarbiyah Tahfizhil Qur’an ‘inda Alim Bugisi Lanre Said.”

    Disertasi yang ditulis dalam bahasa Arab tersebut dibimbing oleh tiga pakar pendidikan UIKA Bogor, yakni Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, M.S., (co promotor), Adian Husaini, Ph.D. (promotor), dan Dr. Endin Mujahidin, M.Si. (promotor).

    “Ini (bahasa Arab) yang luar biasa dari disertasi ini”, ujar seorang hadirin yang turut menyaksikan sidang terbuka promosi doktor Ustaz Zaitun.

    Yang luar biasa juga, UZR menjalani kuliah S3 dan penulisan disertasi di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan gerakan dakwah Wahdah Islamiyah dan amanah dakwah lainnya. Bahkan proses penyusunan disertasi sempat tertunda karena agenda keumatan yang harus dahulukannya.

    Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi memberikan ucapan selamat kepada Ustaz Zaitun,
    “Kami ucapkan selamat kepada Ustaz Zaitun atas gelar doktor pendidikan agama Islam yang telah  beliau raih. Barakallahu fih. Semoga ilmu beliau berberkah dan bermanfaat bagi umat,” ujarnya.

    Gurutta Lanre Said termasuk sosok yang mula-mula membuka pesantren khusus penghafal Al-Qur’an (tafizhul qur’an) di Kajuara Tujutuju Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. []

  • Ketua Asrama STIBA Makassar Studi Banding ke Pesantren Darut Tauhid Bandung

    Ketua Asrama STIBA Makassar Studi Banding ke Pesantren Darut Tauhid Bandung

    (STIBA.ac.id) Bandung – Kepala Keasramaan STIBA Makassar, Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.Ag. mengadakan kunjungan Studi Banding Sistem Keasramaan ke Pesantren Darut Tauhid Bandung, Kamis-Jumat  (26-26/07/2019).

    Pengamatan Ustaz Syandri, Darut Tauhid memiliki dua sistem keasramaan, keasramaan formal dan keasramaan non-formal.

    Keasramaan formal adalah sistem keasaramaan yang diterapkan DT untuk pendidikan pesantren skala SMP-SMA/SMK di mana seluruh santri/santriwati tinggal dalam kompleks asrama.

    Adapun keasramaan non-formal adalah sistem keasramaan khusus untuk mahasiswa/i yang menempuh pendidikan di universitas sekitaran kota Bandung, sistem ini dikenal dengan nama “Pesantren Mahasiswa”

    Studi banding sistem keasramaan pertama dilakukan ke Eco-Pesantren Darut Tauhid. Ustaz Syandri disambut oleh Ustad Andi dan Ustad Hamdani sebagai kepala keasramaan dan humas SMA IT DT. Dalam penyampaiannya, ia mengatakan bahwa yang terpenting dalam menjaga berjalannya sistem yang telah disepakati untuk pengembangan dan kelancaran kegiatan asrama adalah komitmen bersama untuk menjalankan seluruh tata tertib dan aturan yang sudah ada.

    Ia juga menyampaikan bahwa berhasil tidaknya sistem yang ada tergantung tingkat pemahaman seluruh bagian kepada karakter pimpinan. Ia mencontohkan bagaimana seluruh bagian yang ada di Darut Tauhid sangat memahami karakter pimpinan mereka yaitu Ustaz Abdullah Gym Nastiar (AA Gym). Sehingga ketika ada arahan maka seluruh bagian yang terkait akan melaksanakan arahan tersebut semaksimal mungkin.

    Studi banding kedua dilakukan ke bagian keasramaan non-formal di mana mahasiswa/i difasilitasi asrama dan kegiatan rutin untuk membangun karakter yang lebih baik selain membentuk sebuah lingkungan yang lebih kondusif. Pada kegiatan ini Ustaz Syandri disambut oleh Ustaz Fahrudin, M.Pd.I. Dewan Lajnah Syariah dan Direktur Lembaga Pesantren DT.

    Kegiatan studi banding ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, serta wawasan tentang sistem tata kelola asrama. Di samping tujuan lain yaitu untuk mempererat tali silaturrahim dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lainnya.

    Acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dan kunjungan ke kelas-kelas, asrama, kantin, lokasi olahraga, dan tempat-tempat lainnya.

  • Kepala P3M STIBA Makassar Bahas Sistem Ekonomi Islam di Madani Islamic Forum

    Kepala P3M STIBA Makassar Bahas Sistem Ekonomi Islam di Madani Islamic Forum

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIBA Makassar, Dr. Khaerul Akbar, M.E.I. menjadi pembicara dalam Madani Islamic Forum (MIF). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Madani Institute (Center for Islamic Studies) dengan pembahasan Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Barat, bertempat di Aula Lantai 3 Rabbani Boleuvard Makassar, Sabtu (14/7/19).

    Khaerul Akbar merupakan alumni Program Doktor Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar. Dalam penyampaiannya, ia menyatakan bahwa terdapat prinsip-prinsip dalam sistem ekonomi Islam, salah satunya didasarkan pada nilai-nilai Islam itu sendiri.

    “Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. Prinsip dasarnya adalah prinsip tauhid yaitu segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan tujuan,” ucapnya.

    Prinsip yang lain dalam sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi barat memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

    “Kapitalisme itu harta dikuasai penuh oleh manusia. Sosialisme itu dikuasai oleh negara, sedangkan Islam segala harta apapun bentuknya adalah pemberian Allah yang penggunaannya diatur menurut aturan-aturan Allah,” imbuhnya.

    Di akhir materinya, pembina Yayasan Muamalah Syariah Indonesia ini, memaparkan lima manfaat yang didapatkan dalam menerapkan sistem ekonomi Islam, yaitu:

    1. Nilai-nilai ekonomi Islam sangat kuat dan pelakunya tidak akan melakukan kecurangan karena sadar akan dipertanggungjawabkan,

    2. Memperhatikan kepemilikan individu dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh agama.

    3. Negara merupakan institusi penting dalam perekonomian sebagai kontroling.

    4. Memiliki sistem yang baik dalam memenuhi pemerataan melalui zakat, infak, dan sedekah.

    5. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras.

     

    Laporan: Muhammad Ikram

    (Tim Media Yayasan Muamalah Syariah Indonesia)

  • Sejumlah Dosen STIBA Makassar Narasumber Penataran seputar Ramadhan

    Sejumlah Dosen STIBA Makassar Narasumber Penataran seputar Ramadhan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H, sebanyak 27 dosen STIBA Makassar menjadi narasumber penataran seputar Ramadhan di berbagai daerah di tanah air. Penataran ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada kaum muslimin tentang keutamaan bulan suci Ramadhan beserta hukum-hukum fikih yang berkaitan dengannya.

    Hal ini membuktikan komitmen STIBA Makassar dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.

    Kegiatan ini berlangsung atas prakarsa dari Departemen Dakwah DPP Wahdah Islamiyah bekerja sama dengan sejumlah DPD Wahdah Islamiyah.

    Menurut Ustaz Mukran Usman, Lc., M.H.I. selaku Ketua Departemen Dakwah DPP WI, dosen-dosen STIBA ini menjadi narasumber di 46 daerah termasuk luar negeri, yaitu Kuala Lumpur Malaysia.

    Berikut daftar nama dosen STIBA Makassar berikut daerah penugasannya:

    1.  Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D.

    √ DPD Maros : Ahad, 14 April 2019

    √ DPD Majene : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    2. Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A.

    √ DPW Jawa Timur : Sabtu Ahad, 13-14 April 2019

    √ DPD Gowa : Ahad, 21 April 2019

    √ DPD Sinjai : Ahad, 28 April 2019

    3. Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc., M.H.I.

    √ DPW Jambi : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    4. Bahrun Nida, Lc.

    √ DPD Berau : Sabtu Ahad : 27-28 April 2019

    5. Aswanto M. Takwi, Lc., M.A.

    √ DPD Samarinda : Ahad, 1 Mei 2019

    √ DPD Sinjai : Ahad, 28 April 2019

    6. Ir. Azwar Room

    √ DPD Soppeng : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    7. Irwan Fitri, Lc.

    √ DPD Balikpapan dan DPD Penajam : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    8. Fadlan Akbar, Lc., M.H.I.

    √ DPD Tarakan : Kamis Jum’at, 18-19 April 2019

    √ DPD Bulungan : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    √ DPD Poso : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    9. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.  

    √ DPD Enrekang : Sabtu Ahad, 13-14 April 2019

    √ DPD Muna : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    10. Ronny Mahmuddin, Lc., M.H.I.

    √ DPD Maros : Ahad, 14 April 2019

    √ DPD Gowa : Ahad, 21 April 2019

    11. Harman Tajang, Lc., M.H.I.

    √ DPD Takalar : Ahad, 14 April 2019

    12. Nirwan Idris, Lc., M.H.I.

    √ DPD Toli Toli : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    √ DPD Bulukumba : Ahad, 28 April 2019

    13. Asri Sholeh, Lc., M.A.

    √ DPD Palu : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    14. Abdul Munawwir, Lc.

    √ DPD Luwu/Belopa : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    15. Sofyan Nur, Lc., M.Ag.

    √ DPD Enrekang : Sabtu Ahad, 13-14 April 2019

    √ DPD Pare Pare : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    √ DPD Wajo/Sengkang : Ahad, 28 April 2019

    16. Saifullah Anshar, Lc., M.H.I.

    √ DPD Pasangkayu : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    √ DPD Barru : Sabtu, 27 April 2019

    √ DPD Pangkep : Ahad, 28 April 2019

    17. Hendra Wijaya, Lc., M.A.

    √ DPD Enrekang : Sabtu Ahad, 13-14 April 2019

    √ DPD Selayar : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    18. Islahuddin Ramadhan Mubarak, Lc., M.A.

    √ Kuala Lumpur Malaysia: Selasa-Sabtu, 23-27 April 2019

    √ DPD Palopo : Rabu, 1 Mei 2019

    19. Syandri Sya’ban, Lc., M.Ag.

    √ DPD Enrekang : Sabtu Ahad, 13-14 April 2019

    √ DPD Paser : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    20. Ayyub Subandi, Lc.

    √ Kuala Lumpur Malaysia : Selasa-Sabtu, 23-27 April 2019

    √ DPD Tarakan : Ahad, 28 April 2019

    21. Mursyidul Haq, Lc.

    √ DPD Polman : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    22. Surahman Yatie, Lc.

    √ DPD Banggai : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    23. Muh. Syahrir, Lc.

    √ DPD Pinrang : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    24. Henri Abdullah, Lc.

    √ DPD Luwu Utara : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    25. Sayyid Tasdiq, Lc., M.A.

    √ DPD Pinrang : Sabtu Ahad, 20-21 April 2019

    √ DPW Bali : Sabtu Ahad, 27-28 April 2019

    26. Imran Bukhari, Lc.

    √ DPD Jeneponto : Jum’at, 19 April 2019

    27. Ust Mukran Usman

    √ DPD Bone : Ahad, 7 April 2019

    √ DPD Bantaeng : Ahad, 21 April 2019

    Sementara untuk penataran-penataran seputar Ramadhan khusus akhwat, beberapa dosen STIBA Putri juga dilibatkan sebagai pemateri.

     

  • P3M Adakan Ziarah Ilmiah di Kabupaten Enrekang

    P3M Adakan Ziarah Ilmiah di Kabupaten Enrekang

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ziarah ilmiah adalah salah satu proker P3M sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, Kabupaten Enrekang menjadi tuan rumah kegiatan yang diselenggarakan 13—14 April 2019 tersebut.

    Mempertimbangkan semakin dekatnya bulan suci Ramadhan, maka agenda kegiatan yang dipilih adalah Daurah Syariyah dengan tema Ramadhan.

    P3M menurunkan empat pemateri, Ustaz Syandri Sya’ban, Lc., M.Ag. membawakan topik Jejak Salaf Menyambut Ramadhan. Materi selanjutnya adalah Amaliah-Amaliah Ramadhan yang disampaikan oleh Ustaz Hendra Gunawan, Lc., S.Pd.I.

    Sementara Ustaz H. Ayyub Subandi, Lc. membawakan materi Hadis Dhaif dan Palsu Seputar Ramadhan. Andaikan Ini Ramadhan Terakhirku menjadi materi pamungkas dan disampaikan oleh Ustaz H. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I.

    Staf P3M Arfan, S.S. mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan dan bagaimana menyambutnya.

  • Ustaz Siraj: Wahdah Tetapkan Awal Ramadhan setelah Rukyatul Hilal

    Ustaz Siraj: Wahdah Tetapkan Awal Ramadhan setelah Rukyatul Hilal

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kanwil Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan mengundang sejumlah lembaga dan ormas Islam untuk membicarakan terkait penyambutan Ramadhan 1440 H. Wahdah Islamiyah termasuk ormas yang hadir dalam musyawah yang diadakan di Kantor Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, Selasa (19/03/2019).

    Sejumlah perwakilan lembaga memaparkan hasil perhitungan posisi hilal Ramadhan 1440 H, seperti BMKG, Badan Hisab Rukyat (BHR), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin, dan Muhammadiyah. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pada tanggal 5 Mei 2019, matahari terbenam di Makassar pada pukul 17.57 Wita. Saat itu, tinggi hilal hakiki adalah 50° 50’ dan tinggi hilal 50° 26’. Posisi yang sangat memungkinkan untuk dapat melihat hilal.

    Hasil perhitungan sejumlah lembaga ini menyimpulkan bahwa 1 Ramadhan 1440 H diprediksi jatuh pada hari Senin, tanggal 6 Mei 2019.

    Ketika Kepala Bidang Urais dan Bimsyar, H. Muhammad Nasir menanyakan keputusan Wahdah Islamiyah terkait penetapan awal Ramadhan 1440 H, Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc. yang mewakili DPP WI menjawab, “Wahdah Islamiyah belum menetapkan awal Ramadhan tahun ini. Namun kami menunggu hasil rukyatul hilal tanggal 29 Syaban nanti.”

    Menurut dosen STIBA Makassar ini, jika terjadi perbedaan pandangan maka Wahdah Islamiyah lebih cenderung mengikuti keputusan pemerintah. Hal ini berdasarkan pada kaedah fikih yang masyhur di kalangan ulama, hukmul hakim yarfa’ul khilaf (keputusan hakim atau pemimpin mengeliminir perbedaan pendapat).

    “Artinya, jika terjadi perbedaan pandangan maka apa yang diputuskan pemerintah itulah keputusan bersama dan harus diikuti,” tegas Ketua Komisi Rukyat dan Falaqiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut.

    Dalam rapat penyusunan jadwal imsakiyah ini juga disepakati untuk mengumpulkan tim-tim rukyat se-Sulawesi Selatan di Sumpang Binangae Kabupaten Barru. Kemenag Sulsel akan mengundang sejumlah instansi pemerintah, ormas, dan perguruan tinggi untuk hadir dalam rukyatul hilal tersebut. Di samping Kemenag Barru, DPD Wahdah Islamiyah Barru juga diminta menjadi tuan rumah dan fasilitator dalam rukyat akbar ini.

    “Kita akan gencarkan sosialisasi ke masyarakat tentang rukyatul hilal ini, kalau perlu kita jadikan sebagai wisata rukyatul hilal. Kita akan jadikan rukyatul hilal di Sulawesi Selatan sebagai observasi hilal terbesar dan yang paling ramai se-Indonesia,” ujar Muhammad Nasir.

    Ustaz Sirajuddin Qasim menyambut baik keinginan peserta musyawarah. Ia menambahkan bahwa rukyatul hilal menurut kesepakatan ulama hukumnya kalau tidak wajib kifayah maka minimal sunnah. Karena itu, di samping menonjolkan sisi wisatanya, masyarakat juga perlu mendapat pencerahan tentang hukum syar’inya.

    “Jika ini kita niatkan sebagai ibadah, maka ikut terlibat di dalamnya akan mendapat pahala,” pungkasnya.

     

  • Siapkan Tenaga Handal untuk Peningkatan Mutu, STIBA Utus Tiga Karyawan Ikuti Lokakarya Penjaminan Mutu

    Siapkan Tenaga Handal untuk Peningkatan Mutu, STIBA Utus Tiga Karyawan Ikuti Lokakarya Penjaminan Mutu

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar mengutus Kepala Program Studi PMH Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I., Kabag. Administrasi Kemahasiswaan Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I., dan Kabag. Administrasi Umum Ustaz Askar Fatahuddin, S.Si., M.E.I. mengikuti Lokakarya Forum Penjaminan Mutu PTKIN. Kegiatan yang bertempat di Hotel Gammara Makassar ini berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu (26-27/02/2019).

    Lokakarya yang bertemakan “PTKIN Maju Bersama Menyusun Standar Mutu Mengacu 9 Kriteria APT 3.0 Menuju Unggul” ini diprakarsai oleh UIN Alauddin Makassar, bekerjasama dengan Forum Penjaminan Mutu PTKIN.

    Ketua LPM UIN Prof. Dr. H. Muhammad Galib, M.A. saat membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa acara yang mereka gagas ini merupakan bagian dari kesyukuran UIN Makassar atas pencapaian akreditasi AIPT-nya dengan perolehan A. Menurutnya, predikat A yang dicapai tersebut setelah melalui upaya dan kerja berat.

    Di akhir sambutannnya, Prof. Galib mengutip syair Arab:

    الحياة حركة والموت سكون، فمن لم يتحرك فإنه مات قبل أجله

    Orang Hidup itu senatiasa dinamis (bergerak)

    Orang mati itu ditandai dengan statisnya (tidak bergerak)

    Maka siapa yang tidak bergerak

    Sejatinya telah mati sebelum ajalnya

    Mewakili Rektor UIN Alauddin Makassar, Warek. I UIN Prof. Dr. H. Mardan. M.Ag. menyampaikan upaya institusinya untuk mengkhidmat peserta dalam acara yang dihadiri oleh 53 universitas ini dengan penyediaan fasilitas dan akomodasi.

    Prof. Adam Pramudji Raharjo dari BAN PT dan salah satu penyusun 9 kriteria APT 3.0. menjadi narasumber di hari pertama. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan tentang perbedaan Lembar Evaluasi Diri (LED) dan Lembar Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT), dan perbedaan Standar VII dan Standar IX yang mesti disiapkan setiap PT yang ingin melakukan akreditasi PT.

    Di akhir materi Prof. Adam, Steering kegiatan membagi peserta dalam 25 kelompok kerja untuk menyusun masing-masing satu standar dari total 24 standar yang mewakili pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang tediri dari masing-masing 8 standar serta Instrumen Monev yang dikerja oleh kelompok 25.

    Memasuki hari kedua lokakarya, tampil sebagai pemateri Prof. Dr. Indri Safitri Mukono, dari Asesor BAN PT. Ia menjelaskan tentang Indikator Kineja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT) kriteria 1 s.d. 9. Ia juga sempat mengkiritisi hasil presentasi kerja kelompok V perihal S.1.5 Standar Dosen Tendik. Di poin tersebut, Prof. Indri menjelaskan hasil temuan assesment lapangannya tentang sebuah kampus yang tidak tersandar dalam pemilihan ketua prodi.

    Reporter: Askar Fatahuddin

  • Wakor Kopertais Wil. VIII: STIBA Contoh Kampus Berkualitas di Makassar

    Wakor Kopertais Wil. VIII: STIBA Contoh Kampus Berkualitas di Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar – Kampus berkualitas adalah yang memiliki ciri khas yang jarang dimiliki kampus lain. Di antara contohnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. 

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Koordinator Kopertais Bidang I, Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.A. saat menyampaikan materi  pada Rapat Kerja Wilayah XXIII Kopertais Wilayah VIII Sulawesi, Maluku, Papua di Hotel Denpasar Makassar, 25-27 Februari 2019.

    “Di Makassar ada STIBA yang bahasa Arabnya luar biasa, padahal bukan jurusan bahasa Arab. Di samping itu tata kelola perguruan tingginya juga baik,” ujarnya.

    Rakerwil XXIII Kopertais Wil. VIII ini diikuti oleh 50-an PTKIS di bawah Kopertais VIII dari total 60-an PTKIS yang ada. STIBA Makassar diwakili oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Ustaz Kasman Bakri, S.H.I., M.H.I.

    Para pimpinan Kopertais Wil. VIII menjadi narasumber dalam kegiatan yang dijadwalkan berlangsung tiga hari ini.  Prof. Dr. H. Musafir, M.Si. selaku Koordinator Kopertais Wil. VIII menyampaikan materi Kebijakan Umum Pengelolaan dan Pembinaan PTKIS. Sementara Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.A., Wakor. Kopertais Bidang I membawakan materi Tata Kelola Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

    Kebijakan Umum dalam Pembinaan Dosen di Lingkungan PTKIS disampaikan oleh Dr. Syafi’i, M.Ag. selaku Kasubdit Ketenagaan Direktorat PTKI. 

    Prof. Dr. H. Musafir, M.Si. Koordinator Kopertais Wil. VIII 

  • Ustaz Ahmad: Setiap Mahasiswa Harus Memiliki Visi dan Misi

    Ustaz Ahmad: Setiap Mahasiswa Harus Memiliki Visi dan Misi

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. mengadakan pertemuan dengan seluruh mahasiswa PM 2E.  Selaku Penasihat Akademik untuk kelas tersebut, dalam pertemuan perdana di semester ini yang diadakan belum lama ini (28/1/19), ia menyampaikan pesan-pesan penting agar para mahasiswa sadar bahwasanya keberadaan mereka di STIBA ini adalah proses untuk menjadi kader 5M yang dipersiapkan untuk umat dan bangsa.

    Ustaz Ahmad juga mengimbau agar mahasiswa mengetahui Visi Misi STIBA, di samping setiap mahasiswa harus memiliki visi misi untuk dirinya sendiri. Jika tidak, maka kata Ustaz Ahmad, mahasiswa akan disibukkan dengan kegiatan yang bersifat negatif atau tidak bermanfaat.

    Ustaz Ahmad dalam kesempatan tersebut menambahkan beberapa hal yang harus dijaga oleh seorang penuntut ilmu, yaitu menjaga dan meningkatkan keimanan, meningkatkan amal shaleh yang wajib maupun yang sunnah, dan meningkatkan dasar keilmuan seperti Alquran, sunnah, dan Bahasa Arab.

    Hal lain yang juga ditekankan Ustaz Ahmad kepada mahasiswanya adalah tentang pengembangan diri dalam kelas ataupun di luar kelas, dengan memulai menjadi orang yang menjaga amanah sekecil apapun. Paling tidak, bertanggung jawab atas orangtua yang telah merelakan untuk jauh dari mereka dalam rangka menuntut ilmu syari.

    Selanjunya, ia juga mengulas urgensi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    Reporter: Andika

  • Wahdah Islamiyah Hadirkan 13 Ustaz dalam Konsultasi Akbar di Kantor Gubernur

    Wahdah Islamiyah Hadirkan 13 Ustaz dalam Konsultasi Akbar di Kantor Gubernur

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Makassar menggelar Konsultasi Akbar di ruang pola kantor gubernur Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan, kota Makassar, Ahad (6/1/2019).

    Kegiatan ini menghadirkan 13 orang narasumber yang merupakan dosen STIBA Makassar sekaligus anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Ke-13 narasumber ini merupakan perwakilan dari beberapa komisi di tubuh Dewan Syariah.

    Dewan Syariah Wahdah Islamiyah terdiri dari lima komisi, masing-masing membawahi bidang akidah dan pemikiran, bidang ibadah, bidang muamalat dan ahwal syakhshiyyah, bidang ru’yah dan falaqiyah, serta bidang usrah dan ukhuwah.

    Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Ustaz Dr. Muhammad Yusran Anshar, MA ketika membuka tanya jawab mengajak setiap orang untuk berdakwah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Di antaranya dengan menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari majelis ilmu sebagaimana Konsultasi Akbar tersebut.

    Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ini mengatakan, salah satu masalah pokok yang dihadapi umat Islam saat ini adalah akidah. Pemahaman tentang akidah masih rendah. Padahal, itu sangat penting dan paling utama dalam Islam.

    Dalam acara ini, para peserta dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis. Antusias peserta untuk memberikan pertanyaan kepada pemateri terlihat sangat besar. Namun karena waktu yang sangat terbatas tidak semua pertanyaan dapat dijawab pada kesempatan itu.

    Rencananya, pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam forum tersebut akan disebarluaskan melalui media sosial agar lebih banyak masyarakat yang dapat mengambil manfaat.

    Berikut ini adalah pemateri yang hadir dalam Konsultasi Akbar Dewan Syariah:

    Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D.

    (Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Harman Tajang, Lc., M.H.I.

    (Sekretaris Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Ayyub Subandi, Lc.

    (Bendahara Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Ahmad Amunir, Lc.

    (Ketua Komisi Aqidah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.Ag.

    (Sekretaris Komisi Aqidah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Ronny Mahmuddin, S.S., Lc., M.Pd.I.

    (Ketua Komisi Ibadah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Nirwan Idris, Lc., M.H.I.

    (Sekretaris Komisi Ibadah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Asri Muhammad Sholeh, Lc., M.A.

    (Ketua Komisi Muamalah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Islahuddin Ramadhan Mubarak, Lc., M.H.

    (Sekretaris Komisi Muamalah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Fadhlan Akbar, Lc., M.H.I.

    (Ketua Usrah dan Ukhuwah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I.

    (Sekretaris Usrah dan Ukhuwah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc.

    (Ketua Ru’yat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

    Ustaz Imran Yunus, Lc.

    (Sekretaris Ru’yat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)