Kategori: Feature

  • Ketua STIBA Lepas secara Simbolis Mahasiswa KKN

    Ketua STIBA Lepas secara Simbolis Mahasiswa KKN

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. melepas secara simbolis mahasiswa STIBA Makassar yang akan menjalani masa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Seperti halnya kegiatan-kegiatan akademik selama pandemi yang berlangsung daring, KKN semester ini juga akan diadakan secara daring.

    Ustaz Ahmad mengajak mahasiswa KKN untuk fokus pada agenda strategis pada semester delapan ini. Ia mengibaratkan orang yang ingin keluar dari satu gedung, maka tinggal selangkah lagi ia berhasil keluar. Tapi karena gagal fokus, ia justru mundur ke belakang sehingga tidak jadi keluar.

    “KKN bagi kita bukan perkara yang asing. Dalam kehidupan sebagai mahasiswa memang telah diikat untuk memberikan kontribusi. Kehadiran di tengah masyarakat harus maksimal. Bukan sekadar hadir fisik tapi hadir dalam segala makna. Ide dan pikiran kita membersamai mereka,” ujar Ustaz Ahmad saat melepas secara simbolis mahasiswa KKN, Selasa (23/02/2021) melalui ruang pertemuan Zoom.

    Terkait kiat-kiat dalam berinteraksi dengan masyarakat, Ustaz Ahmad menyampaikan bahwa seseorang dinilai dari akhlaknya. Bukan sebatas kecerdasan dan kemampuan dia beretorika, tetapi dari akhlak dan sopan santunnya. Maka mudir mengajak, selain menyampaikan hal-hal yang baik, mahasiswa wajib menampilkan akhlak yang baik. Termasuk di antaranya bagaimana cara berkomunikasi yang baik.

    Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut menekankan bahwa sebagai mahasiswa yang duduk di semester akhir harus menjadi panutan bagi adik-adik angkatannya.

    Bagaimanapun buruknya karakter seseorang, semua bisa diupayakan untuk berubah lebih baik.

    “Jangankan mengubah karakter buruk manusia, hewan liar pun bisa dijinakkan. Jadi tidak ada yang mustahil,” tandas Ustaz Ahmad.

    Koordinator KKN STIBA Makassar 2021 Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I.

    Koordinator KKN 2021 Ustaz Saifullah Anshar, Lc., M.H.I. mengatakan bahwa tahun ini sebanyak 214 mahasiswa yang terdiri dari 114 mahasiswa dan 100 mahasiswi mengikuti KKN. Sebanyak 22 dosen laki-laki dan 17 dosen perempuan diturunkan menjadi pendamping para mahasiswa KKN tersebut.

    Sebelum dilepas secara resmi, terlebih dahulu mahasiswa KKN mengikuti pembekalan. Selama dua hari, peserta KKN menyimak penyampaian materi dari Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. yang membawakan tema tentang Filosofi KKN. Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. menyampaikan materi tentang Akhlak Dai dan Orientasi Dakwah. Dakwah Virtual Sunah dibawakan oleh narasumber Ustaz Rachmat bin Badani Tempo, Lc., M.A. Sementara materi tentang Manajemen Masjid/Pengelolaan TPA dibawakan oleh Ustaz Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc. Materi terakhir terkait Laporan Akhir dipaparkan oleh Ustaz Dr. Khaerul Aqbar.

  • Pascapelantikan Pengurus, Ikatan Alumni STIBA Makassar Adakan Musker I

    Pascapelantikan Pengurus, Ikatan Alumni STIBA Makassar Adakan Musker I

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (IKA STIBA) Makassar menggelar Musyawarah Kerja I secara daring melalui Zoom, Ahad (21/02/2020).

    Musker yang dilaksanakan pada pukul 08.00 hingga menjelang Ashar ini dibuka langsung oleh Ketua Ikatan Alumni STIBA Makassar Ustaz Chamdar Nur, Lc., S.H., S.Pd.I., M.Pd. serta diikuti oleh seluruh pengurus.

    Dalam musyawarah ini, seluruh departemen menyampaikan program kerja yang akan dijalankan dan dianggarkan untuk masa dua tahun yang akan datang.

    Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua STIBA dalam taujihatnya mengatakan bahwa keterlibatan para alumni dalam kepengurusan tersebut adalah bukti kepedulian terhadap umat dan secara khusus untuk STIBA Makassar.

    Ia berharap agar para pengurus memiliki sifat al-wafa’ (memenuhi janji), sebagai bentuk kesetiaan terhadap instansi STIBA Makassar serta program kerja yang yang telah disusun oleh pengurus IKA STIBA Makassar.  

    “Semoga STIBA dapat menunjukkan konstribusinya secara luas kepada masyarakat,” ujar Ustaz Ahmad.

    Penulis: Fiqih Zulfasri

  • Ulas Teori David Ausubel, Dosen STIBA Lulus S3 Universitas Islam Madinah dengan Predikat Summa Cum Laude

    Ulas Teori David Ausubel, Dosen STIBA Lulus S3 Universitas Islam Madinah dengan Predikat Summa Cum Laude

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Seiring bertambahnya usia Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, jumlah tenaga pengajar maupun mahasiswanya juga mengalami peningkatan. Jika di awal berdirinya STIBA hanya memiliki dosen-dosen dengan kualifikasi pendidikan S1, sekarang ada puluhan dosen merupakan lulusan S2. Bahkan belum lama ini, dengan selesainya Ustaz Dr. Rustam Ibrahim M. Qashim Kolli dan Ustaz Dr. Harwis dari jenjang pendidikan S3, STIBA kini memiliki 10 orang dosen berkualifikasi doktor.

    Ustaz Dr. Rustam Kolli pada Kamis (28/01/2021) berhasil meraih predikat summa cum laude (lulus dengan pujian terbanyak) dari Program S3 Universitas Islam Madinah Konsentrasi Bahasa Arab. Ustaz Rustam menulis disertasi berjudul برنامج قائم على المنظمات التمهيدية الاليكترونية لتنمية الاداء القرائي والكتابي لدى متعلمي اللغة العربية لغير الناطقين بها

    Judul ini dalam bahasa Indonesia berarti program peningkatan keterampilan membaca dan menulis bagi penutur non-Arab dengan menggunakan pengantar elektronik. Kitabah yang dimaksud dalam judul ini bukan imla’, tetapi ta’birul kitabi, mengarang insya’ dan seterusnya.

    Hasil dari disertasi tersebut adalah kitab thalib dan dalil mu’allim yang telah disusun oleh Ustaz Rustam. Di buku itu Ustaz Rustam menyusun langkah-langkah dan strategi dalam mengajar berdasarkan teori David Ausubel dalam lima tahapan.

    David Ausubel adalah seorang pakar pendidikan dan psikologi yang terkenal dengan teorinya Meaningful Learning atau dalam bahasa Arab at-Ta’allum bil Ma’na. Artinya bahwa suatu proses belajar akan lebih mudah dicerna oleh peserta didik jika pelajaran itu berkaitan dengan pengalaman pribadinya yang relevan. Dalam hal ini, pengajar hanya memberikan pengantar untuk lebih menguatkan lagi apa yang telah diketahui oleh peserta didik.

    Menurut Ustaz Rustam, penerapan teori ini sudah ada dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi pada dasarnya teori ini adalah ضالة المؤمن  (barang berharga orang mukmin yang hilang).

    Alumni Program Persiapan Bahasa STIBA Makassar ini menyebutkan satu contoh masing-masing dari Al-Qur’an dan hadis. Ketika Allah menjelaskan cara manusia dibangkitkan kelak di akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajak kita untuk melihat bumi, bagaimana ketika ia kering kerontang. Lalu Allah menurunkan air hujan maka tumbuhlah rerumputan. Allah menutup ayat tersebut dengan “wakadzalika tukhrajun”, artinya seperti itulah kalian akan dibangkitkan.

    Contoh dari hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam, ketika beliau bertanya kepada para sahabat, bagaimana tanggapan kalian jika di depan rumah salah seorang dari kalian ada sungai yang mengalir, lalu dia mandi di sungai itu setiap hari lima kali sehari, apakah masih ada kotoran yang tertinggal di badannya? Para sahabat menjawab tidak ada, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan seperti itulah salat.

    Metode lain yang juga sesuai dengan teori ini adalah pertanyaan yang membuat para peserta didik mencari-cari jawabannya. Seperti pertanyaan Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada para sahabatnya, “Apakah kalian tahu siapa orang-orang yang bangkrut?” Maka para sahabat menjawab sesuai yang mereka pahami bahwa orang bangkrut adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjelaskan makna sebenarnya yang ingin beliau sampaikan bahwa ada yang lebih besar dan lebih berat dari itu yaitu orang yang bangkrut di akhirat.

  • Lagi, P3M Gelar Pendampingan Pelatihan Mendeley

    Lagi, P3M Gelar Pendampingan Pelatihan Mendeley

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Tenaga kependidikan khususnya para dosen dituntut mahir mengoperasikan aplikasi manajemen referensi “Mendeley”. Atas dasar ini, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) kembali menggelar pendampingan pelatihan Mendeley bagi para civitas academica STIBA Makassar.

    Materi yang diajarkan dalam pendampingan yang berlangsung Senin (15/02/2021) meliputi cara menginput data secara manual dan otomatis, memilih model “style” penulisan referensi, menyinkronkan Mendeley Web dan Mendeley Desktop satu sama lain. Peserta juga dibimbing cara mengedit secara manual untuk penyesuaian model “style” tertentu dalam kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka.

    Pendampingan ini diselenggarakan di ruang P3M STIBA Makassar setiap hari Senin di awal pekan untuk dosen ikhwan. Bertindak sebagai instruktur adalah M. Amirullah, M.Pd.

    Adapun untuk para dosen akhwat yang bertindak selaku instruktur adalah Dr. Rosmah Tami, M.A. Pada saat berita ini diturunkan, Selasa (16/02), kegiatan tersebut sedang berlangsung di Gedung Kampus Putri STIBA Makassar.

    Posted by. Asw.

  • Ini Kegiatan Mapala STIBA Selama di Lokasi Gempa Sulbar

    Ini Kegiatan Mapala STIBA Selama di Lokasi Gempa Sulbar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Tim Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STIBA Makassar dipimpin langsung pembinanya Ustaz Syandri, Lc., M.Ag. baru-baru ini menyelesaikan misi mereka sebagai relawan selama lima hari (3-8/2/2021). Sejumlah agenda mereka rampungkan selama perpanjangan masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene. Keberangkatan ke dua tim Mapala STIBA Makassar dilepas oleh Ustaz Muh. Ridwan, S.Pd. mewakili Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan.

    Di lokasi bencana, tim Mapala berkoordinasi dengan tim Wahdah Islamiyah, Garda Pembela Ummat dan Bangsa dalam merintis salah satu posko pengungsian di Malunda Desa Lombong Kec. Lombong yang merupakan salah satu tempat pengungsian warga terdampak.

    Hari pertama Tim Mapala STIBA Makassar melakukan kegiatan Trauma Healing kepada anak-anak penyintas yang sampai saat itu masih merasa takut bila tinggal di dalam rumah. Tim Mapala STIBA Makassar pun turut memberikan sejumlah games dan memberikan paket-paket hadiah kepada mereka.

    Canda dan tawa anak-anak kembali mewarnai posko pengungsian tersebut. Bapak-bapak dan ibu-ibu di posko turut antusias menyambut kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tim Mapala STIBA Makassar.

    Di lokasi ini juga tim mengajar mengaji kepada anak-anak dan Dirosa kepada bapak-bapak di musala pengungsian.

    Didampingi warga lokal, tim Mapala juga melakukan asesmen ke Desa Rantelimbong Dusun Salutahongan Kec. Malunda Kab. Majene. Daerah ini dikelilingi oleh rangkaian pegunungan. Akses ke sana hanya bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua.

    Pada saat terjadinya gempa, warga desa mengevakuasi diri ke dataran yang lebih tinggi yang berjarak kurang lebih 30 km dari lokasi dan mendirikan posko di desa Lombong.

    Laporan: Azwar Malik

  • K.H. Zaitun Rasmin Bahas Indonesia Berberkah dalam Tablig Akbar dan Kuliah Perdana STIBA

    K.H. Zaitun Rasmin Bahas Indonesia Berberkah dalam Tablig Akbar dan Kuliah Perdana STIBA

    Donasi Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswi STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar – Keberadaan asrama adalah hal yang penting dalam institusi pendidikan, khususnya yang menerapkan pembinaan bukan semata-mata pengajaran di kelas. STIBA Makassar contohnya.

    STIBA Makassar adalah institusi yang diharapkan berperan dalam memberi kontribusi signifikan di dalam mewujudkan Indonesia berkah. Hal ini merupakan harapan dan cita-cita bangsa sejak dahulu. Bahkan ditegaskan oleh para pendiri negeri tercinta ini sehingga disebutkan dalam cita-cita luhur bangsa yaitu mewujudkan “baldatun thayyibatun warabbun ghafur”. Negeri yang makmur, penduduknya sejahtera, dalam rida dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Hal ini diungkapkan oleh Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. saat menjadi narasumber dalam Tablig Akbar dan Kuliah Perdana STIBA Makassar, Senin 25 Jumadilakhir 1442 H (08/02/2021). Acara yang mengangkat tema “Bersama STIBA Kita Wujudkan Indonesia Berkah” berlangsung daring. Peserta yang hadir melalui saluran Youtube STIBA TV dan Zoom mencapai 2.300 lebih.

    Ustaz Zaitun mengatakan bahwa siapapun yang berakal sehat bahkan nonmuslim sekalipun mengharapkan Indonesia berberkah. Sebab, kata dia, Indonesia berberkah adalah sebuah gambaran sebuah negeri yang makmur penduduknya, sejahtera, dan di dalamnya kehidupan yang harmonis yang bahkan romantis tetapi tetap dinamis. Hal ini merupakan perwujudan berkah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan membawa pada kehidupan dengan kedamaian, ketentraman, dan persaudaraan.

    Melimpahnya kemudahan di negeri ini menjadikan hal tersebut seolah-olah telah membawa penduduknya kepada sebuah surga di dunia ini sebelum surga di akhirat kelak.  

    “Kenapa saya sebut surga atau sekeping surga di dunia ini? Sebab banyak ulama, tokoh yang telah berkunjung ke Indonesia menyatakan hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa Indonesia adalah “qith’atun minaljannah” (sepotong surga) di dunia dengan melihat keindahan dan kesuburan alamnya, dengan sungai-sungai dan lautan luas, gunung, hijaunya pepohonan lebat dan berbagai keindahan lain,” ujar Ketua Umum Wahdah Islamiyah tersebut.

    Di samping itu, penduduknya juga terkenal ramah dan selalu cenderung kepada kebaikan. Apalagi jika mereka adalah manusia-manusia yang benar-benar beriman yang penuh ukhuwah dan persatuan.

    Ustaz Zaitun menguraikan makna kata berkah yang diserap dari bahasa Arab. Menurutnya, berkah secara umum adalah kebaikan. Lebih tepatnya disebut sebagai al-khairul Ilahi, kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Zaitun menerangkan apa saja tingkatan berkah, hakikat serta kunci-kunci meraih keberkahan.

    Tabligh Akbar dan Kuliah Perdana ini juga dirangkaikan dengan peluncuran penggalangan dana  untuk pembangunan asrama mahasiswi. Pembangunan asrama ini diprediksi akan menelan biaya sebesar sepuluh milyar rupiah.

    Panitia membuka kesempatan kepada seluruh kaum muslimin untuk berkontribusi dalam pembangunan asrama ini. Bantuan dapat diserahkan langsung ke panitia pembangunan di Kampus STIBA Makassar maupun melalui transfer ke nomor rekening khusus pembangunan.

    Salurkan donasi Anda melalui rekening:

    BSM (451) 7171712027 an. Pembangunan Kampus STIBA.

    Informasi dan konfirmasi bukti transfer donasi melalui narahubung:

    HP. 082347816785 (Muh. Isra Syarif).

  • Cetak Insan Penghafal Hadis, UKK Keasramaan Adakan Daurah Menghafal Kitabul Jami’

    Cetak Insan Penghafal Hadis, UKK Keasramaan Adakan Daurah Menghafal Kitabul Jami’

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kitabul Jami’ merupakan bagian dari kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam yang ditulis oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah. Kitab ini berisi hadis-hadis tentang adab dan akhlak yang sangat penting untuk dihafal dan dipelajari oleh seorang muslim.

    Demi memfasilitasi mahasiswa menghafal hadis, Unit Kegiatan Khusus (UKK) Keasramaan STIBA Makassar mengadakan Daurah 7 Hari Menghafal Kitabul Jami’. Daurah ini dilaksanakan secara daring mulai Jumat 31 Januari hingga Sabtu 6 Februari 2020.

    Kegiatan yang sebelumnya sudah tiga kali dilaksanakan itu juga dirangkaikan dengan syarah hadis Kitabul Jami’. Disiarkan secara langsung di kanal YouTube STIBA TV setiap sore pukul 16.15 WIB.

    Diikuti oleh oleh 59 mahasiswa STIBA dan 12 masyarakat umum, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh ketua STIBA Makassar, Ustaz Dr. H. Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Sabtu (30-1-2021)

    “Hadits Kitabul Jami’ merupakan salah satu hal yang sangat penting, kita ta’kid kembali persoalan adab, itulah manhaj salaf yang memadukan antara persoalan adab dan ilmu,” ujarnya.

    Mengusung tema ‘Hidupkan Sunnah, Meraih Jannah’, kegiatan tersebut juga menghadirkan ustaz Rahmat Badani, Lc., M.A. sebagai narasumber. Menurutnya makna sunah nabi yang harus kita hidupkan adalah makna yang berasal dari ulama hadis.

    “Segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, baik itu perkataan, perbuatan, penetapan, sifat-sifat, baik itu akhlak dan penciptaan beliau, itu semua dikategorikan sebagai sunah Nabi,” ujarnya menjelaskan makna hadis dalam ilmu hadis.

    Di akhir penyampainnya, ketua Program Persiapan Bahasa STIBA Makassar itu juga menjelaskan cara-cara menghidupkan sunah Nabi. Yaitu dengan mempelajari, mengamalkan, mendakwahkan dan memberikan khidmah  kepada sunah nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallam.

    Laporan: Dandi Saputra

  • Jadi Relawan, Mahasiswa STIBA Makassar Adakan Trauma Healing untuk Anak-Anak Penyintas Gempa Sulbar

    Jadi Relawan, Mahasiswa STIBA Makassar Adakan Trauma Healing untuk Anak-Anak Penyintas Gempa Sulbar

    (STIBA.ac.id) Mamuju –  Gempa yang melanda Sulawesi Barat khususnya daerah Mamuju dan sekitarnya menyisakan trauma pada anak-anak yang terdampak gempa bumi yang terjadi pada Jumat 15/01/2021 dini hari.

    “Tiga kali kurasakan gempa pertama itu pagi, keduanya itu siang-siang, yang paling kencang waktu malam kami masih tidur. Waktu gempa kencang kami langsung lari ke rumah paman yang ada di dekat gunung,” kata Ardiansyah (13) salah seorang anak Desa Tapandullu, Kec. Simboro kepada Mahyuddin Ali salah seorang mahasiswa STIBA Makassar yang menjadi relawan WIZ.

    “Adekku itu dibawa lari sama mamaku waktu gempa karena takut tsunami naik nanti,” tambahnya.

    Mahasiswa STIBA Makassar yang terlibat menjadi relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) ditempatkan di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Di lokasi tersebut mereka melakukan trauma healing khususnya kepada anak-anak korban. Program-program yang dilakukan dengan konsep belajar sambil bermain agar lebih menyenangkan dan mengandung nilai-nilai pendidikan.

    “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan trauma anak-anak di sini, makanya kami usahakan setiap kegiatan yang kami lakukan dikemas dalam konsep ceria tanpa menghilangkan nilai-nilai pendidikan,” ujar Mahyuddin.

    “Selain melakukan trauma healing kita juga melakukan pendataan bagi pengungsi yang ada di desa tersebut dan juga melaksanakan program belajar mengaji untuk bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda,” pungkas Ketua Infokom Dema STIBA Makassar tersebut.

  • Berlangsung Sukses, Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Resmi Ditutup

    Berlangsung Sukses, Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Resmi Ditutup

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Penutupan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Jilid III berlangsung pada hari Ahad, 11 Jumadil Akhir 1442 H (24/01/2021). Kegiatan yang diadakan oleh UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar ini telah terlaksana sejak 29 Jumadil Awal – 9 Jumadil Akhir 1442 H (13-23/01/2021) dengan mengusung tema “احفظ القرآن ترتقي أعلى الجنان”

                Tujuan diadakannya kegiatan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an ini ialah meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan Al-Qur’an di tengah pandemi, memotivasi peserta akan pentingnya istikamah dengan al-Qur’an, sebagai sarana untuk memanfaatkan waktu libur dengan menghafal, murajaah, dan mentadabburi al-Qur’an, serta sebagai ajang silaturahim dengan muslimah internal dan eksternal.

                    Penutupan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Jilid III yang bertema “Siapa Saja yang Mendekati Al-Qur’an maka Akan Ditinggikan Derajatnya di Sisi Allah” ini dibawakan oleh Ustadz Imran Bukhari Ibrahim, Lc., M.H. Dalam materinya, Ustadz Imran Bukhari Ibrahim, Lc., M.H. mengatakan bahwa sangat banyak orang yang menghafalkan Al-Qur’an, akan tetapi sangat sedikit kita dapati dari mereka yang benar-benar memiliki niat yang lurus dan ikhlas.

    Karena kondisi dan keadaan yang saat ini tidak memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung, kegiatan ini dilaksanakan secara online mulai dari pembukaan hingga penutupan daurah.

     Laporan Tim Humas Putri

  • UKM Asrama Putri Adakan Daurah 7 Hari Hafal Hadis Arba’in Nawawiyah

    UKM Asrama Putri Adakan Daurah 7 Hari Hafal Hadis Arba’in Nawawiyah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bidang Ibadah UKM Asrama Putri STIBA Makassar mengadakan Daurah 7 Hari Menghafal Hadis Al-Arba’in An-Nawawiyah. Kegiatan yang berlangsung pada 11-18 Jumadil Akhir 1442 H (15-22/01/2021) diadakan dalam rangka meningkatakan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta meningkatkan kecintaan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Di samping itu, dengan mengikuti daurah ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan pengertian serta pentingnya ilmu dirayah dan riwayah, bisa menghafal dan memahami hadis-hadis Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, serta menjadikan hidup bersama sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

                    Dengan mengusung tema “كن شريفا بميراث النبوة” yang artinya “Jadilah Mulia dengan Warisan Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam” menghadirkan pensyarah yaitu Ustaz Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A. yang merupakan salah satu dosen STIBA Makassar dan Penulis Buku Belajar Islam Melalui 40 Hadis-Hadis Nawawi.

                    Untuk membangkitkan semangat para peserta, para panitia pelaksana Daurah 7 Hari Menghafal Hadis Al-Arba’in An-Nawawiyah menyuguhkan beberapa motivasi harian, salah satunya ialah perkataan Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan, “Seandainya saya mendapatkan satu ayat dari Al-Qur’an yang tidak saya pahami dan tidak ada seorang pun yang bias mengajarkannya kecuali orang yang berada di Barkul Ghamad (yang jaraknya 5 malam perjalanan dari Mekkah), niscaya aku akan menjumpainya”.

    Laporan: Tim Humas Putri