Penulis: admin

  • Perkuat Hafalan Alquran para Hafizh, BRTM Adakan Program Raudhatul Huffazh

    Perkuat Hafalan Alquran para Hafizh, BRTM Adakan Program Raudhatul Huffazh

    (STIBA.ac.id) Makassar – Divisi Diklat BRTM Anas bin Malik baru-baru ini (2/11/2018) mengadakan program murajaah hafalan yang mereka namakan Raudhatul Huffazh. Acara yang berlangsung di Masjid Anas bin Malik ini dikhususkan bagi para mahasiswa yang telah menghafal 15 juz ke atas.

    Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua STIBA ketika membuka kegiatan ini mengingatkan keutamaan para penghafal Alquran.

    “Keberadaan para hafizh merupakan anugerah yang sengat besar. Dan setiap nikmat wajib disyukuri baik itu nikmat dunia maupun akhirat,” tuturnya.

    Menurut Muhammad bin Yusran, salah seorang pengurus BRTM dan sekaligus peserta kegiatan ini, program Raudhatul Huffazh akan rutin diadakan setiap pekan.

    “Waktunya dimulai setelah Isya dan berakhir pada Subuh esok harinya,” kata Muhammad.

    Kegiatan yang diikuti 30-an mahasiswa STIBA Makassar tersebut, ditutup oleh pembina Raudhatul Huffazh, Ustaz Rustam Efendi, Lc. Dalam nasihatnya sesaat sebelum peserta membubarkan diri, Ustaz Rustam mengimbau para peserta untuk merutinkan murajaah (mengulang-ulangi) hafalan.

    “Sepatutnya setiap dari kita menyiapkan waktu untuk murajaah. Sebab, inti dari menghafal adalah murajaah,” ujarnya.

     

     

     

  • Ketua P3M STIBA Dampingi Delegasi Lembaga Kemanusiaan Raja Salman di Palu

    Ketua P3M STIBA Dampingi Delegasi Lembaga Kemanusiaan Raja Salman di Palu

     

    (STIBA.ac.id)  –  Pascabencana gempabumi, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa beberapa daerah di Sulawesi Tengah, Jumat (28/09/2018) lalu, bantuan kemanusian terus berdatangan. Tak hanya bantuan berupa logistik, para petugas trauma healing pun diturunkan ke daerah ini.

    Ketua P3M STIBA Makassar Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.A. pada Jumat (2/11/2018) lalu mendampingi ketua STIBA Makassar berkunjung ke Sulteng. Sejumlah agenda dijalankannya di lokasi bencana ini. Di antaranya berkunjung ke posko-posko gempa yang ditangani LAZIS Wahdah, seperti Posko Induk Tinggede, Posko Induk Tondo, Posko Sipi, Posko Gunung Jati, Posko Baznas, Posko Gunung Bakala, posko relawan di Petobo, dan posko-posko lainnya.

    Di posko-posko tersebut, selain mendistribusikan dana Rp 10 juta, hasil penggalangan dana mahasiswa STIBA di awal-awal bencana, Ustaz Syandri juga memberikan pengarahan kepada sejumlah relawan Wahdah. Menggencarkan dakwah fardiyah serta taushiyah kepada masyarakat korban bencana.

    Puncaknya ketika ia diminta untuk mendampingi Delegasi Lembaga Sosial Arab Saudi King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre yang tiba di Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (6/11/2018). Lembaga yang didikan Raja Salman bin Abdul Aziz ini merupakan lembaga sosial yang bergerak di bidang  sosial dan bantuan kemanusiaan.

    Kedatangan lembaga sosial Raja Salman itu bertujuan untuk menindaklanjuti beberapa program sosial kemanusiaan di Sulawesi Tengah.

    “Mereka datang dengan berbagai program. Wahdah Islamiyah digandeng sebagai mitra dalam hal pendataan dan penyaluran bantuan,” terang Ustaz Syandri.

    Syaikh Khalid juga menyampaikan terima kasih kepada Wahdah Islamiyah atas sambutan yang ramah serta berbagai kemudahan dan bantuan yang diberikan dalam melaksanakan proyek-proyek sosial dan kemanusiaan di Sulawesi Tengah.

     “Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat,” tukasnya.

    Total bantuan sebesar 1 M dengan rincian 5.000 paket sembako, 5.000 paket hygiene kit dan 3.500 perlengkapan dapur. Bantuan tersebut akan didistribusikan oleh Wahdah Islamiyah di beberapa titik lokasi pengungsi Palu, Sigi dan Donggala.

    Selain menggandeng Wahdah Islamiyah lembaga sosial internasional ini juga bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penyaluran bantuan kepada warga terdampak bencana gempa Palu.

    Ustaz Syandri bersama tim King Salman Humanitarian Aid di kantor Sekda Sulteng

  • STIBA Putri Adakan Muslimah Event 2018

    STIBA Putri Adakan Muslimah Event 2018

     

     (STIBA.ac.id) Makassar –  Departemen Diklat Dema Putri dan  Bidang Hafalan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar  mengadakan Muslimah Event 2018. Kegiatan ini mengambil tema Merasakan Manisnya Alqur’an dengan Memahami Bahasa Arab”. Muslimah Event berlangsung pada 11-19 Safar 1440 H (20-28/10/2018), dirangkaikan dengan beberapa musaabaqah dan diakhiri dengan kegiatan akbar Seminar Nasional bertajuk Alqur’an dan Bahasa Arab.

                Cabang musaabaqah yang diperlombakan di antaranya adalah Musaabaqah Hifzhil Qur’an 5 dan 10 Juz, Musaabaqah Fahmil Qur’an, Musaabaqah Sirah Nabawiyyah dan  Musaabaqah Al-Majallah Al-Haaithiyyah (lomba mading). Sejumlah 185 peserta muslimah dari tingkat SMP/MTS/sederajat hingga mahasiswi terlibat dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Musaabaqah ini diadakan di Aula Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyahllahu ‘anha Kampus Putri STIBA Makassar.  

    Adapun nama-nama yang keluar sebagai pemenang pada setiap cabang Musaabaqah di antaranya:

    ·         Musaabaqah Hifzhil Qur’an 5 Juz:

    Juara 1: Sabrina Miftahul Jannah (Darul Marhamah Sukamaju)

    Juara 2: Aisyah Abdurrahman (SMA IT Wahdah Islamiyah Makassar)

    Juara 3: Sukmawati (Institut Agama Islam Muhammadiyah) Sinjai

    ·         Musaabaqah Hifzhil Qur’an 10 Juz:

    Juara 1: Evi Faura Luthfiyah (QMS Al-Birr Markaz Andi Tonro)

    Juara 2: Nur Aini (QMS Al-Birr Putri)

    Juara 3: Arfia Tunnisa (Kampus Al-Birr Putri)

    ·         Musaabaqah Fahmil Qur’an:

    Juara 1: Tim STIBA Makassar

    Juara 2: Tim UNHAS

    Juara 3: Tim Darul Marhamah

    ·         Musaabaqah Sirah Nabawiyyah:

    Juara 1: Tim STIBA Makassar 1

    Juara 2: Tim STIBA Makassar 2

    Juara 3: Tim STIBA Makassar 3

    Juara Harapan: Tim Darul Falah Enrekang

    ·         Musaabaqah Al-Majallah Al-Haaithiyyah:

     Juara 1: Tim SMA IT Wahdah Islamiyah Makassar

    Juara 2: Tim Tahfizh Qur’an WI

    Juara 3: Tim SMA Negeri 12 Makassar

    Puncak acara Muslimah Event diakhiri dengan seminar nasional bertajuk Alqur’an dan Bahasa Arab yang diadakan pada hari Ahad, (28/10/2018) di Grand Diamond Ballroom Myko Hotel and Convention Center Makassar. Seminar tersebut dihadiri oleh 1.118 muslimah dari berbagai kalangan dan daerah di Sulawesi Selatan.

    Berbeda dari seminar-seminar sebelumnya, seminar kali ini merupakan gabungan antara Seminar Bahasa Arab yang diusung oleh Departemen Diklat BEM Putri dan Seminar Alqur’an yang diusung oleh UKM RH Putri STIBA Makassar. Sehingga penyajian materi juga dibawakan oleh dua pemateri yang ahli di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Ustadzah Kokohi Iman Ilmu Amal, Lc. dan Ustadzah Sartini Lambajo, Lc., M.H.

    Turut hadir dalam kegiatan ini Istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina Sudirman, S.T. selaku keynote speaker. Ia mengimbau kepada peserta untuk mendidik anak-anak mereka lebih cinta kepada bahasa Arab.

    ”Saya mengharapkan seluruh ibu-ibu, tolong jangan suruh anak-anaknya untuk belajar bahasa Inggris saja, tetapi agar juga mempelajari bahasa Arab, karena bagaimana anak-anak kita dapat memahami Alqur’an tanpa mempelajari dan menguasai bahasa Arab,” ujarnya. 

                Panitia Muslimah Event berharap dengan dilaksanakannya rangkaian kegiatan Muslimah Event ini dapat meningkatkan minat peserta untuk mempelajari bahasa Arab. Sebab bahasa Arab merupakan kunci untuk memahami Alqur’an. Tanpa pemahaman terhadap bahasa Arab, seseorang tidak akan dapat mentadabburi Alquran, padahal Alquran adalah pedoman hidup seorang muslim.

     Penulis: Tim Humas Putri

     

  • Kunjungi Sulteng, Ini Agenda Ketua STIBA Makassar

    Kunjungi Sulteng, Ini Agenda Ketua STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Donggala –  Giliran Ketua STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. yang berkunjung ke Sulawesi Tengah, Sabtu-Ahad (3-4/10/2018). Sebelumnya, 20 mahasiswanya selama dua pekan menjadi relawan di provinsi yang baru saja dilanda bencana ini.

    Ustaz Yusran yang didampingi Ketua P3M Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.A. selama di Sulawesi Tengah, memberikan taushiyah kepada masyarakat Sulteng di beberapa masjid.

    Agenda ketua STIBA di Sulteng dimulai pada Sabtu pagi hingga jelang Dzhuhur. Ustaz Yusran menyampaikan taushiyah pada temu kader Wahdah Islamiyah di Masjid Hadi al-Quraim Tinggede, Sigi. Di sini, Ustaz Yusran menyampaikan tadabbur ayat 60 dari surah Albaqarah,

    قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ….﴿٦٠﴾

    “Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).”

    Bakda Dzhuhur hingga Ashar, dilanjutkan dengan temu kader khusus akhwat. Ustaz Yusran menyampaikan taushiyah seputar hikmah di balik musibah.

    Usai temu kader, Ustaz Yusran menyerahkan bantuan sebesar Rp 15 juta kepada Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah. Dana ini bersumber dari hasil penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa STIBA beberapa hari lalu.

    Sore harinya, antara Magrib dan Isya mengisi taklim dengan tema “Tersenyum di Balik Musibah”. Taklim ini berlangsung di Masjid Raya Baiturrahim Lolu, Kota Palu.  

    Keesokan harinya, Ahad bakda Subuh di Masjid al-Amanah Kota Palu, Ustaz Yusran menyampaikan taklim bertema Madrasah Salaf as-Shaleh. Dan sebagai agenda penutup yaitu Tabligh Akbar di Masjid di Masjid al-Istiqomah, Labuan Bajo Donggala.

    Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah (DPD WI) Kabupaten Donggala dengan mengusung tema Donggala Berhijrah. Ratusan warga menghadiri acara ini dan antusias mendengarkan taushiyah narasumber.

    Dalam materinya, Ustaz Yusran terlebih dahulu memotivasi warga yang hadir dengan menyampaikan keutamaan-keutamaan menuntut ilmu dengan duduk bermajelis.

    “Kegiatan seperti inilah yang akan menghilangkan murka Allah dan mengundang rahmat Allah Ta’ala,” ujarnya.

    Ia kemudian mengutip hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Allah Ta’ala memiliki malaikat-malaikat yang sangat banyak jumlahnya. Di antara malaikat ada yang bertugas untuk mencari majelis-majelis ilmu dan pengajian-pengajian. Jika para malaikat tersebut telah ada yang mendapatkan majelis ilmu, maka merekapun ikut menjadi pendengar dalam majelis tersebut.

    “Malaikat tersebut mengatakan, ‘Kesinilah!’ kepada malaikat yang lain, mengajak untuk hadir, sehingga mereka duduk bershaf-shaf hingga ke langit,” jelasnya.

    Berkaitan dengan tema Tabligh Akbar, ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini mengungkapkan, arti hijrah menurut para ulama adalah berpindah.

    “Hijrah ada yang bersifat hissiyyah dan ma’nawiyah. Hijrah hissiyyah adalah berpindah fisik, sedangkan hijrah ma’nawiyah adalah berpindah amalan-amalannya,” tukasnya.

    Ustaz Yusran menjelaskan, hijrah ma’nawiyah adalah berpindah sikap dan perilaku. Meskipun mungkin ia masih tetap bermukim di tempat semula namun telah mengubah keadaan dirinya. Sebagai contoh, orang yang masih berada di Donggala, namun orang tersebut sedang berusaha mengubah segala tingkah lakunya.

    “Mari kita berhijrah, berhijrah dari apa? Berpindah dari manusia yang banyak bermaksiat menuju manusia yang banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tuturnya.

    Salah satu cara menyelamatkan diri dari bala, lanjut ustad Yusran, adalah dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Inilah cara yang telah ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam Alquran, bahwa Allah tidak akan menyiksa suatu kaum dengan kezaliman yang mereka lakukan, selama mereka adalah orang yang selalu mengadakan perbaikan, saling menasihati dari kesalahan.

    “Bagaimana kita berhijrah? Kita mulai dari diri dan keluarga kita. Arahkan diri untuk rajin ke masjid, sembari mengajak anggota keluarga kita juga ikut menyejahterakan masjid. Sehingga tercipta keluarga yang shaleh, dan terkonversi menjadi masyarakat yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dari kondisi ini, niscaya akan tercipta Donggala yang mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah Subhana wa taala,” ujarnya.

    Ustaz Yusran pun menyampaikan di antara hikmah musibah adalah munculnya kesadaran bahwa dunia begitu singkat.

    “Betapa kematian adalah sesuatu yang pasti datangnya, waktunya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala  yang mengetahui. Maka mari selalu mengisi waktu kita dengan amalan-amalan shaleh,” tutupnya.

    Tabligh Akbar kemudian dilanjutkan dengan pembagian 700 paket sembako kepada ratusan warga yang hadir, yang terdiri dari jamaah laki-laki dan perempuan, para pemuda serta anak-anak.

     

  • STIBA Donorkan 139 Kantong Darah untuk Pengungsi Sulteng

    STIBA Donorkan 139 Kantong Darah untuk Pengungsi Sulteng

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar melalui UKM Kesehatan mengadakan bakti sosial dalam bentuk donor darah, Sabtu (27/10/2018). Kegiatan ini diadakan bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.  Tema yang diusung ”Dari Kita untuk Sulteng”.

    Sebanyak 139 pendonor berpartisipasi dalam kegiatan ini, terdiri dari 117 pria dan 22 wanita. Donor darah berlangsung di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar. Lantai 1 khusus untuk pendonor pria dan lantai 2 untuk wanita.

    Perwakilan UTD Dinkes Prov. Sulawesi Selatan, dr. H. Muh. Azwan M.Kes. memberikan apresiasi kepada pihak STIBA Makassar atas terlaksananya kegiatan ini. Darah yang terkumpul, sesuai dengan tema kegiatan, akan disalurkan ke beberapa rumah sakit yang menampung korban bencana Sulteng. Beberapa di antaranya masih membutuhkan banyak pasokan darah seperti Rumah Sakit Wahidin.

    Di pengujung kegiatan donor darah, diadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara STIBA Makassar dan UTD Provinsi Sulawesi Selatan. STIBA Makassar diwakili oleh Kepala Klinik, Ibrahim Rauf Mande, S.Kep.Ns., S.H., sedangkan UTD Provinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh dr. H. Muh. Azwan, M.Kes.

    Penulis: Zlljian Adet Jibrann

    Foto: Juliadi

     

    Nota kerjasama antara UTD Prov. Sulsel dan STIBA Makassar,  dr. H. Muh. Azwan, M.Kes. dan Ibrahim Rauf Mande, S.Kep.Ns., S.H.

  • Silaturahmi ke STIBA, Polrestabes Makassar Tegaskan Cinta Sunah Nabi

    Silaturahmi ke STIBA, Polrestabes Makassar Tegaskan Cinta Sunah Nabi

    (STIBA.ac.id) Makassar – Belasan anggota kepolisian dari Polrestabes Makassar bersilaturahmi ke STIBA Makassar, Jumat (26/10/2018). Rombongan yang dipimpin Ipda Muh. Ali Tapa selaku Panit Bimas Polrestabes Makassar disambut oleh Ketua STIBA Makassar bersama jajarannya.

    Ipda Muh. Ali Tapa menyampaikan maksud kedatangannya adalah dalam rangka silaturahmi sekaligus sosialisasi salah satu program Polrestabes Makassar yaitu Operasi Bina Waspada.

    “Maksud kedatangan kami hanya ingin lebih dekat dengan seluruh lapisan masyakarat termasuk STIBA Makassar. Kami ingin menjalin sinergi dalam menciptakan keamanan khususnya menjelang pelaksanaan pemilu,” paparnya.

    Sementara Bripka Irwan S. selaku Ba. Siwas Polrestabes Makassar mengungkapkan bahwa polisi pun cinta sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

    “Polisi juga cinta dan ingin menghidupkan sunah-sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Barangkali kami tidak bisa memelihara jenggot karena terkendala uniform yang kami kenakan, tapi sunah-sunah lainnya bisa kami kerjakan,” tuturnya.

    Lebih jauh Irwan menawarkan kepada STIBA untuk bersedia ketika sewaktu-waktu diminta menjadi pemateri taklim ataupun pengajian-pengajian yang kerap diadakan di Polrestabes Makassar.

    Di penghujung acara, Ketua STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada rombongan Polrestabes Makassar atas kunjungannya. Ia menyambut baik ajakan dari pihak kepolisian untuk menjaga persatuan bangsa.

    “Kami menyambut baik semua ajakan untuk menjaga persatuan bangsa. Namun kami juga meminta agar seruan ini tidak hanya ditujukan kepada pihak tertentu. Apalagi jika ada anggapan bahwa umat Islam adalah pemecah belah persatuan,” tegasnya.

    Ustaz Yusran menambahkan, selama ini STIBA sudah sering menjalin kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian. Dan STIBA siap mengakomodir permintaan Polrestabes Makassar terkait permintaan penceramah jika diminta.

    “Di STIBA ada Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M). Di antara fungsinya adalah untuk melayani masyarakat termasuk penyuluhan agama,” pungkas Ustaz Yusran.

  • Haru, Tangisan Anak-anak Pengungsi Antar Kepulangan Relawan STIBA

    Haru, Tangisan Anak-anak Pengungsi Antar Kepulangan Relawan STIBA

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Setelah bertugas selama dua pekan di lokasi bencana Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah bersama relawan Wahdah Peduli, relawan STIBA Makassar akhirnya tiba kembali di kampus mereka, Ahad (28/10/2018).

     Banyak sumbangsih, jasa, dan kenangan teramat indah yang telah mereka tinggalkan untuk para korban di sana. Tak ayal, kepergian mereka menorehkan rasa sedih di hati para pengungsi, khususnya anak-anak mereka. Cukuplah air mata para pengungsi menjadi saksi bahwa kehadiran relawan STIBA Makassar telah memberi kebahagiaan dan harapan, setelah sebelumnya mereka terbenam dalam pilu dan keputusasaan.

    Selama di lokasi bencana, para relawan STIBA selain membantu penyaluran logistik kepada para korban juga memberikan trauma healing di sekolah-sekolah. Mereka bahkan membuka sekolah darurat yang difasilitasi LAZIS Wahdah.

    Menurut Bani Adam, salah seorang relawan STIBA Makassar, di sekolah darurat ini pembelajaran difokuskan pada pendidikan agama untuk anak-anak, seperti adab-adab, dasar-dasar Islam, dan praktik ibadah praktis wudhu dan shalat.

    “Selain sekolah darurat, mahasiswa STIBA juga membuka kelas Dirosa (Pendidikan Alqur’an untuk Orang Dewasa) pada malam hari setelah Magrib untuk semua kalangan, termasuk anak-anak,” ujarnya.

    Aktivitas lain yang mereka lakukan adalah mengisi pengajian dan khotbah Jumat di masjid-masjid, mengisi tarbiyah dan tahsinul qira’ah untuk remaja dan pemuda. Sebagian di antara mereka bahkan menyatakan niat mereka untuk melanjutkan studi di STIBA Makassar.

    Foto: Tarbiyah dan tahsinul qira’ah

  • Tingkatkan Profesionalisme Pengurus, Dema Adakan Pelatihan Kesekretariatan dan Kebendaharaan

    Tingkatkan Profesionalisme Pengurus, Dema Adakan Pelatihan Kesekretariatan dan Kebendaharaan

    (STIBA.ac.id) Makassar – Departemen Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) STIBA Makassar mengadakan pelatihan kesekretariatan dan kebendaharaan. Kegiatan yang berlangsung  Ahad, 12 Safar 1440 H (21/10/2018 M) ini bertempat di Masjid Anas bin Malik

    Pelatihan ini wajib diikuti oleh seluruh pengurus yang diberi amanah sebagai sekretaris dan bendahara Dema, UKK, UKM, dan HMJ. Panitia juga membuka pendaftaran bagi pengurus dan mahasiswa lainnya yang ingin belajar banyak hal dan untuk meningkatkan softskill di bidang kesekretariatan dan kebendaharaan.

    Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan profesionalisme kerja pengurus dalam hal administrasi, pengelolaan dana, rencana anggaran biaya (RAB) dan juga rancangan kerja dan anggaran. Di samping itu, juga untuk membekali para sekretaris dan bendahara lembaga internal kampus untuk memudahkan dalam menjalankan amanah selama satu tahun ke depan.

    “Pelatihan yang kami adakan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan militansi pengurus dalam mengemban amanah sebagai sekretaris dan bendahara lembaga internal kampus STIBA,” tutur Muhammad Rezky Akbar selaku panitia pelaksana kegiatan ini.

    Dari pantauan tim liputan UKM Pers STIBA Makassar, para peserta antusias mengikuti kegiatan ini. Betapa tidak, pelatihan ini dibawakan oleh tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya dengan materi berbeda, Ustaz France Jerman, S.Pd. (kebendaharaan), Ustaz Muhammad Asri, S.Pd. (kesekretariatan), Ustaz Muhammad Ridwan (rancangan kerja dan anggaran).

    Setiap pergantian materi diisi dengan praktik sehingga para peserta dapat  dengan mudah mengimplementasikan materi yang mereka dapatkan dari pelatihan ini.

    Penulis: Muhammad Syafaat

  • UKM Mapala Rekrut Anggota Baru

    UKM Mapala Rekrut Anggota Baru

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sebanyak 41 mahasiswa STIBA Makassar mengikuti seleksi penerimaan anggota  baru UKM Mapala. Seleksi ini dilaksanakan dua tahap, yaitu interview (tes wawancara) dan tes ketahanan fisik. Penyelenggaraan seleksi ini mengusung tema “Menjadi Kader yang Berilmu, Patuh, Teratur, dan Siap Berkorban”.

    Ujian seleksi yang berlangsung pada Sabtu (20/10/2018), dimulai dengan tes wawancara yang diadakan di ruang kelas mahasiswa STIBA Makassar yang dikoordinir oleh ketua Mapala STIBA Makassar Ibrahim bin Jahada. Dilanjutkan tes fisik yang bertempat di lapangan Badar STIBA Makassar. Kegiatan ini  diawasi langsung  oleh pembina Mapala STIBA Makassar Ustaz Syandri Lc., M.Ag.

    Seleksi ini diselenggarakan dalam rangka merekrut kader yang tak hanya siap berdakwah melalui mimbar tetapi juga siap terjun langsung ke lapangan. Harapan lain dari perekrutan ini adalah untuk membentuk kader yang patuh, teratur dan siap berkorban dalam menjalankan amanah.

    Penulis: Azwar Malik Fathurrahman, Infokom Mapala STIBA Makassar

  • Panglima Tim SAR Wahdah Peduli Apresiasi Relawan STIBA

    Panglima Tim SAR Wahdah Peduli Apresiasi Relawan STIBA

    (STIBA.ac.id) Sigi – Proses bongkar muatan kapal Karya Selamat menguras banyak tenaga para relawan. Betapa tidak, kapal ini mengangkut 80 ton logistik bantuan masyarakat Kalimantan yang dipercayakan pendistribusiannya kepada Wahdah Islamiyah.

    Relawan STIBA yang dipimpin langsung Kepala Biro Keamanan STIBA Ustaz Tajuddin Dg. Tarru ikut bahu membahu dengan relawan Wahdah lainnya menurunkan logistik tersebut.

    Abu Umar Al-Qossam, Panglima Tim SAR Wahdah Peduli mengatakan sangat terkesan dengan mahasiswa STIBA Makassar yang menjadi relawan. 

    “Masya Allah, sumbangsih tenaga dan semangat para mahasiswa sangat luar biasa. Saya lihat mereka sejak  pagi sampai sekarang tanpa kenal lelah bergabung dengan relawan seluruh nusantara,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa dakwah memang bukan sekadar menuntut ilmu namun bagaimana bersinergi dalam kebaikan sebagai  aplikasi dari  ilmu yang telah diperoleh.

    “Di sinilah fungsi dari menuntut ilmu pada dasarnya.  Walaupun ilmu tinggi, namun ketika kita berada di tengah masyarakat lalu jiwa sosial kita tidak ada,  maka ilmunya kurang  bermanfaat,” pungkasnya.

    Abu Umar adalah warga Kota Palu yang turut menjadi korban gempa. Rumahnya hancur. Beryukur seluruh keluarganya selamat. Ia menolak ajakan sang istri untuk hijrah meninggalkan kampung halaman dan lebih memilih tinggal dan berkontribusi membantu warga lainnya sesama korban.

    Laporan Fiqih Zul Fasri dari Sigi 

    Foto: Bani Adam