Kategori: Feature

  • STIBA Donorkan 139 Kantong Darah untuk Pengungsi Sulteng

    STIBA Donorkan 139 Kantong Darah untuk Pengungsi Sulteng

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar melalui UKM Kesehatan mengadakan bakti sosial dalam bentuk donor darah, Sabtu (27/10/2018). Kegiatan ini diadakan bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.  Tema yang diusung ”Dari Kita untuk Sulteng”.

    Sebanyak 139 pendonor berpartisipasi dalam kegiatan ini, terdiri dari 117 pria dan 22 wanita. Donor darah berlangsung di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar. Lantai 1 khusus untuk pendonor pria dan lantai 2 untuk wanita.

    Perwakilan UTD Dinkes Prov. Sulawesi Selatan, dr. H. Muh. Azwan M.Kes. memberikan apresiasi kepada pihak STIBA Makassar atas terlaksananya kegiatan ini. Darah yang terkumpul, sesuai dengan tema kegiatan, akan disalurkan ke beberapa rumah sakit yang menampung korban bencana Sulteng. Beberapa di antaranya masih membutuhkan banyak pasokan darah seperti Rumah Sakit Wahidin.

    Di pengujung kegiatan donor darah, diadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara STIBA Makassar dan UTD Provinsi Sulawesi Selatan. STIBA Makassar diwakili oleh Kepala Klinik, Ibrahim Rauf Mande, S.Kep.Ns., S.H., sedangkan UTD Provinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh dr. H. Muh. Azwan, M.Kes.

    Penulis: Zlljian Adet Jibrann

    Foto: Juliadi

     

    Nota kerjasama antara UTD Prov. Sulsel dan STIBA Makassar,  dr. H. Muh. Azwan, M.Kes. dan Ibrahim Rauf Mande, S.Kep.Ns., S.H.

  • Silaturahmi ke STIBA, Polrestabes Makassar Tegaskan Cinta Sunah Nabi

    Silaturahmi ke STIBA, Polrestabes Makassar Tegaskan Cinta Sunah Nabi

    (STIBA.ac.id) Makassar – Belasan anggota kepolisian dari Polrestabes Makassar bersilaturahmi ke STIBA Makassar, Jumat (26/10/2018). Rombongan yang dipimpin Ipda Muh. Ali Tapa selaku Panit Bimas Polrestabes Makassar disambut oleh Ketua STIBA Makassar bersama jajarannya.

    Ipda Muh. Ali Tapa menyampaikan maksud kedatangannya adalah dalam rangka silaturahmi sekaligus sosialisasi salah satu program Polrestabes Makassar yaitu Operasi Bina Waspada.

    “Maksud kedatangan kami hanya ingin lebih dekat dengan seluruh lapisan masyakarat termasuk STIBA Makassar. Kami ingin menjalin sinergi dalam menciptakan keamanan khususnya menjelang pelaksanaan pemilu,” paparnya.

    Sementara Bripka Irwan S. selaku Ba. Siwas Polrestabes Makassar mengungkapkan bahwa polisi pun cinta sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

    “Polisi juga cinta dan ingin menghidupkan sunah-sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Barangkali kami tidak bisa memelihara jenggot karena terkendala uniform yang kami kenakan, tapi sunah-sunah lainnya bisa kami kerjakan,” tuturnya.

    Lebih jauh Irwan menawarkan kepada STIBA untuk bersedia ketika sewaktu-waktu diminta menjadi pemateri taklim ataupun pengajian-pengajian yang kerap diadakan di Polrestabes Makassar.

    Di penghujung acara, Ketua STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada rombongan Polrestabes Makassar atas kunjungannya. Ia menyambut baik ajakan dari pihak kepolisian untuk menjaga persatuan bangsa.

    “Kami menyambut baik semua ajakan untuk menjaga persatuan bangsa. Namun kami juga meminta agar seruan ini tidak hanya ditujukan kepada pihak tertentu. Apalagi jika ada anggapan bahwa umat Islam adalah pemecah belah persatuan,” tegasnya.

    Ustaz Yusran menambahkan, selama ini STIBA sudah sering menjalin kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian. Dan STIBA siap mengakomodir permintaan Polrestabes Makassar terkait permintaan penceramah jika diminta.

    “Di STIBA ada Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M). Di antara fungsinya adalah untuk melayani masyarakat termasuk penyuluhan agama,” pungkas Ustaz Yusran.

  • Haru, Tangisan Anak-anak Pengungsi Antar Kepulangan Relawan STIBA

    Haru, Tangisan Anak-anak Pengungsi Antar Kepulangan Relawan STIBA

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Setelah bertugas selama dua pekan di lokasi bencana Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah bersama relawan Wahdah Peduli, relawan STIBA Makassar akhirnya tiba kembali di kampus mereka, Ahad (28/10/2018).

     Banyak sumbangsih, jasa, dan kenangan teramat indah yang telah mereka tinggalkan untuk para korban di sana. Tak ayal, kepergian mereka menorehkan rasa sedih di hati para pengungsi, khususnya anak-anak mereka. Cukuplah air mata para pengungsi menjadi saksi bahwa kehadiran relawan STIBA Makassar telah memberi kebahagiaan dan harapan, setelah sebelumnya mereka terbenam dalam pilu dan keputusasaan.

    Selama di lokasi bencana, para relawan STIBA selain membantu penyaluran logistik kepada para korban juga memberikan trauma healing di sekolah-sekolah. Mereka bahkan membuka sekolah darurat yang difasilitasi LAZIS Wahdah.

    Menurut Bani Adam, salah seorang relawan STIBA Makassar, di sekolah darurat ini pembelajaran difokuskan pada pendidikan agama untuk anak-anak, seperti adab-adab, dasar-dasar Islam, dan praktik ibadah praktis wudhu dan shalat.

    “Selain sekolah darurat, mahasiswa STIBA juga membuka kelas Dirosa (Pendidikan Alqur’an untuk Orang Dewasa) pada malam hari setelah Magrib untuk semua kalangan, termasuk anak-anak,” ujarnya.

    Aktivitas lain yang mereka lakukan adalah mengisi pengajian dan khotbah Jumat di masjid-masjid, mengisi tarbiyah dan tahsinul qira’ah untuk remaja dan pemuda. Sebagian di antara mereka bahkan menyatakan niat mereka untuk melanjutkan studi di STIBA Makassar.

    Foto: Tarbiyah dan tahsinul qira’ah

  • UKM Mapala Rekrut Anggota Baru

    UKM Mapala Rekrut Anggota Baru

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sebanyak 41 mahasiswa STIBA Makassar mengikuti seleksi penerimaan anggota  baru UKM Mapala. Seleksi ini dilaksanakan dua tahap, yaitu interview (tes wawancara) dan tes ketahanan fisik. Penyelenggaraan seleksi ini mengusung tema “Menjadi Kader yang Berilmu, Patuh, Teratur, dan Siap Berkorban”.

    Ujian seleksi yang berlangsung pada Sabtu (20/10/2018), dimulai dengan tes wawancara yang diadakan di ruang kelas mahasiswa STIBA Makassar yang dikoordinir oleh ketua Mapala STIBA Makassar Ibrahim bin Jahada. Dilanjutkan tes fisik yang bertempat di lapangan Badar STIBA Makassar. Kegiatan ini  diawasi langsung  oleh pembina Mapala STIBA Makassar Ustaz Syandri Lc., M.Ag.

    Seleksi ini diselenggarakan dalam rangka merekrut kader yang tak hanya siap berdakwah melalui mimbar tetapi juga siap terjun langsung ke lapangan. Harapan lain dari perekrutan ini adalah untuk membentuk kader yang patuh, teratur dan siap berkorban dalam menjalankan amanah.

    Penulis: Azwar Malik Fathurrahman, Infokom Mapala STIBA Makassar

  • Panglima Tim SAR Wahdah Peduli Apresiasi Relawan STIBA

    Panglima Tim SAR Wahdah Peduli Apresiasi Relawan STIBA

    (STIBA.ac.id) Sigi – Proses bongkar muatan kapal Karya Selamat menguras banyak tenaga para relawan. Betapa tidak, kapal ini mengangkut 80 ton logistik bantuan masyarakat Kalimantan yang dipercayakan pendistribusiannya kepada Wahdah Islamiyah.

    Relawan STIBA yang dipimpin langsung Kepala Biro Keamanan STIBA Ustaz Tajuddin Dg. Tarru ikut bahu membahu dengan relawan Wahdah lainnya menurunkan logistik tersebut.

    Abu Umar Al-Qossam, Panglima Tim SAR Wahdah Peduli mengatakan sangat terkesan dengan mahasiswa STIBA Makassar yang menjadi relawan. 

    “Masya Allah, sumbangsih tenaga dan semangat para mahasiswa sangat luar biasa. Saya lihat mereka sejak  pagi sampai sekarang tanpa kenal lelah bergabung dengan relawan seluruh nusantara,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa dakwah memang bukan sekadar menuntut ilmu namun bagaimana bersinergi dalam kebaikan sebagai  aplikasi dari  ilmu yang telah diperoleh.

    “Di sinilah fungsi dari menuntut ilmu pada dasarnya.  Walaupun ilmu tinggi, namun ketika kita berada di tengah masyarakat lalu jiwa sosial kita tidak ada,  maka ilmunya kurang  bermanfaat,” pungkasnya.

    Abu Umar adalah warga Kota Palu yang turut menjadi korban gempa. Rumahnya hancur. Beryukur seluruh keluarganya selamat. Ia menolak ajakan sang istri untuk hijrah meninggalkan kampung halaman dan lebih memilih tinggal dan berkontribusi membantu warga lainnya sesama korban.

    Laporan Fiqih Zul Fasri dari Sigi 

    Foto: Bani Adam

     

  • Hari Pertama, Relawan STIBA Turunkan 80 Ton Muatan Kapal Bantuan Kemanusiaan LAZIS Wahdah

    Hari Pertama, Relawan STIBA Turunkan 80 Ton Muatan Kapal Bantuan Kemanusiaan LAZIS Wahdah

    (STIBA.ac.id) Palu – Kapal ekspedisi Karya Selamat yang mengangkut 80 ton bantuan logistik Wahdah Islamiyah Kalimantan Timur dan Kalimantar Utara bersandar di Pelabuhan Pantoloan kota Palu, Kamis (18/10).

    Kapal kemanusiaan tersebut dilepas secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Irianto Lamrie di Tarakan.

    Logistik ini terdiri dari 30 ton beras dan 50 ton kebutuhan pokok dan mendesak lainnya.

    Untuk membongkar muatan sebanyak ini, 20 relawan STIBA Makassar ikut diturunkan membantu relawan Wahdah Peduli lainnya.  

    Dari Pantoloan, bantuan untuk masyarakat Sulteng tersebut diangkut menggunakan sejumlah truk ke Posko Induk Wahdah di Kompleks SD Islam Terpadu Qurrata A’yun, Tinggede Sigi.

    Laporan Fiqih Zul Fasri dari Palu

    Foto: Bani Adam   

  • Alumni STIBA Makassar Selesaikan Program Magister di King Saud University

    Alumni STIBA Makassar Selesaikan Program Magister di King Saud University

    (STIBA.ac.id) Riyadh – Selasa, 07 Shafar 1440 H  (16/10/2018), Ustaz Luqmanul Hakim salah seorang alumni STIBA Makassar berhasil menyelesaikan studi pascasarjana program magister di Universitas King Saud dalam bidang hadits.

    Ustaz kelahiran Jember Jawa Timur tahun 1981 ini, merupakan alumni STIBA Makassar tahun 2004 dan Universitas Islam Madinah tahun 2008.

    Ustaz Luqmanul Hakim berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul “Takhrij al-Ahadits al-Waridah fii Kitab I’anah ath-Thalibin li al-‘Allamah ad-Dimyati al-Bakri asy-Syafi’i min Awwali Fashl Maa Yusannu li ash-Sha`imi ilaa Nihayati Fashl An-Nadzr.

    Di depan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Hasan Muhammad ‘AbhuJi dan Prof. Dr. Ali bin Abdullah ash-Shayah, didampingi dosen pembimbing Prof. Dr. ‘Adil bin Abd asy-Syakur az-Zuraqi, Ustaz Luqmanul Hakim dapat mempertahankan hasil tesisnya dengan baik.

    Ustaz Luqmanul Hakim saat ini menjabat sebagai ketua DPLN Wahdah Islamiyah Biro Riyadh, Anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, juga Dosen STIBA Makassar.

    Ucapan selamat diberikan kepada Ustaz Luqmanul Hakim dari banyak pihak di antaranya Ustaz Muhammad Yusran Anshar Lc., M.A., Ph.D. (Ketua Dewan Syariah wahdah islamiyah), Ustaz Dr. Ahmad Hanafi Lc., M.A. (Wakil Ketua Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah), Ustaz Aswanto Muhammad Takwi Lc., M.A. (Anggota Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah) dan para ustaz lainnya, dalam dan luar  negeri.

    Laporan Yoshi Putra Pratama dari Riyadh (Mahasiswa UIM KSA)

  • Relawan STIBA Tiba di Posko Induk Wahdah Islamiyah

    Relawan STIBA Tiba di Posko Induk Wahdah Islamiyah

    (STIBA.ac.id) Sigi – Tim relawan Wahdah Peduli gelombang ke-3 tiba di Posko Induk Wahdah Islamiyah, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah setelah menempuh 29 jam perjalanan, Rabu (17/10/18).

    Sebelumnya, rombongan Tim Wahdah Peduli yang termasuk di antaranya 20 mahasiswa STIBA Makassar dijamu makan siang oleh DPD Wahdah Islamiyah Barru.

    Rombongan kemudian transit di Majene dan Mamuju. Di dua kabupaten ini sejumlah relawan turut bergabung dalam rombongan, sehingga jumlah relawan menjadi 32 orang.

    Koordinator Keamanan STIBA Makassar, Ustaz Tajuddin Dg. Tarru selaku koordinator relawan gelombang ke-3 ini melakukan briefing dengan seluruh rombongan. Rombongan kemudian dibagi menjadi tiga regu dengan maksud mempermudah dalam pengaturan.

    Tiga regu yang telah dibentuk ini memiliki koordinator masing-masing. Adapun rinciannya sebagai berikut:

    Koordinator Umum Relawan Gel. ke-3: Tajuddin Dg. Tarru

    Regu Pertama Ketua: Ilham Darman

    Wakil: Triraswan

    Anggota: 1. Hamzah

    2. Anshar

    3. Mudabbir

    4. Fiqih Zul fasri

    5. Muh. Akram

    6. Hasbi ishak

    7. Muh. Ariel Yudiman

    8. Ahmad Rizal

    Regu kedua

    Ketua: Arifin

    Wakil: Syarif Hidayatullah

    Anggota: 1. Rezki Ariwibowo

    2. Fadel As’ad

    3. Ahyan Assiddiq

    4. Aksan Al Ghazali

    5. Ainul Yaqin

    6. Abdul Gaffar

    7. Bani Adam

    8. Rahmadi

    Regu ketiga

    Ketua: Miftah

    Wakil: Dg. Sikki

    Anggota: Tim relawan Gowa, Mamuju, Majene

    Koordinator Umum Relawan Wahdah, Ustaz Abdurrahim menyambut tim relawan gel. ke-3 dengan senang hati. Ia mengingatkan kepada para relawan agar memperbaiki niat datang ke tempat terdampak bencana tersebut.

    “Jagalah niat-niat kalian. Apa yang dikerjakan hari ini semoga mendapatkan balasan dari Allah. Selamat datang di Posko Induk Wahdah Islamiyah,” pungkasnya.

    Laporan Fiqih Zul Fasri dari Sigi Sulawesi Tengah.

    Foto: Bani Adam

  • STIBA Serahkan Bantuan Rp 50 Juta ke LAZIS Wahdah, Sebagian Dana untuk Beasiswa Mahasiswa Asal Sulteng

    STIBA Serahkan Bantuan Rp 50 Juta ke LAZIS Wahdah, Sebagian Dana untuk Beasiswa Mahasiswa Asal Sulteng

    (STIBA.ac.id) Makassar – Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas dana  masyarakat yang telah dititipkan untuk korban bencana Sulawesi Tengah, STIBA Makassar kembali menyerahkan sejumlah dana ke LAZIS Wahdah Islamiyah. Kali ini, dana sebesar Rp 50 juta diserahkan langsung oleh koordinator lapangan penggalangan dana STIBA Makassar, Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.A.

    Berdasarkan penjelasan ketua STIBA Ustaz Muhammad Yusran Anshar, dana sebesar Rp 208 juta yang telah digalang mahasiswa, penyalurannya dibagi tiga. Sebagian akan didistribusikan langsung kepada para pengungsi di Kota Makassar. 

    “Ini dilakukan dengan berkoordinasi langsung dengan pihak DPP Wahdah Islamiyah yang memiliki data lengkap jumlah dan lokasi penampungan para pengungsi. Dengan demikian, bantuan dapat merata dan lebih terarah,” ujarnya.

    Sebagian lagi, lanjut Ustaz Yusran, telah diserahkan ke LAZIS Wahdah dalam bentuk logistik dan telah disalurkan di lokasi bencana.

    Sisa dana juga akan digunakan sebagai bantuan bagi sejumlah mahasiswa STIBA asal Sulawesi Tengah. “Saat ini, kami masih mendata jumlah mereka. Kami juga akan mengklasifikasikan separah apa dampak bencana yang mereka alami. Ini perlu untuk menentukan besaran bantuan yang akan diterima oleh setiap mahasiswa tersebut,” papar Ustaz Yusran.

    STIBA Makassar membuktikan kepedulian mereka terhadap nasib sesama umat manusia yang menjadi korban musibah. Melalui aksi penggalangan dana selama empat hari, terkumpul dana sebesar Rp 208 juta. Selasa kemarin (16/10/2018), STIBA kembali memberangkatkan 20 orang mahasiswa sebagai relawan.

  • Tak Hanya Kumpulkan Dana Ratusan Juta, STIBA Makassar Berangkatkan 20 Relawan

    Tak Hanya Kumpulkan Dana Ratusan Juta, STIBA Makassar Berangkatkan 20 Relawan

    (STIBA.ac.id) Makassar – STIBA Makassar mengutus 20 mahasiswanya sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah, Selasa (16/10/18).

    Ke-20 mahasiswa yang diutus ke Sulawesi Tengah ini akan bergabung bersama rombongan relawan gelombang ke-3 Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah.

    Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D.  selaku Ketua STIBA Makassar pada saat melepas secara resmi keberangkatan mengatakan bahwa diutusnya mahasiswa ini tidak sekadar untuk membantu dari sisi tenaga, tetapi tujuan lainnya adalah untuk berdakwah.

    Ia juga mengingatkan mahasiswa agar dalam berdakwah diharapkan untuk menasihati korban dengan hikmah yang bertujuan untuk menghilangkan trauma korban.

    “Pengutusan ini adalah bentuk jihad di jalan Allah sehingga dibutuhkan niat ikhlas semata karena Allah,” pungkasnya.

    Usai dilepas secara resmi di Kampus STIBA Makassar, ke-20 relawan mahasiswa menuju kantor pusat DPP Wahdah Islamiyah untuk bergabung bersama relawan lainnya.

    Relawan Wahdah Islamiyah Peduli Sulawesi Tengah Gel. ke-3 akhirnya dilepas secara resmi oleh Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Dr. Rahmat Abdurrahman, Lc., M.A.

    Ustaz Rahmat menyampaikan kepada relawan bahwa mereka diutus sebagai duta-duta islamiyah, “Antum semua adalah duta-duta Islamiyah yang akan bertugas di Kota Palu, Sigi dan Donggala.  Saya mengucapkan selamat dalam menjalankan amanah dan tugas,” ujarnya.

    Ketua MIUMI Sulawesi Selatan ini juga mengingatkan para relawan untuk menjaga niat dalam menjalankan amanah ini.

    “Yang pertama kali harus dijaga adalah niat yang lurus. Ingatlah bahwa balasan yang Allah berikan kepada Antum jauh lebih besar dari pada orang-orang yang hanya beribadah untuk dirinya, namun tidak ada partisipasi dalam urusan umat,” tuturnya.

    Selama 14 hari, rombongan ini akan bertugas di wilayah bencana untuk memberikan bantuan termasuk memulihkan kembali semangat hidup mereka.

    Seperti telah diberitakan, mahasiswa STIBA Makassar dalam aksi turun ke jalan selama empat hari, berhasil mengumpulkan Rp 208 juta untuk korban bencana Sulteng.

    Laporan: Fiqih Zul Fasri

    Foto: Bani Adam

    Relawan STIBA Makassar