Kategori: Kegiatan Dosen

  • Kepala Sekretariat STIBA Makassar Ikuti ToT Penguatan Moderasi Beragama

    Kepala Sekretariat STIBA Makassar Ikuti ToT Penguatan Moderasi Beragama

    (STIBA.ac.id) Surabaya – Kepala Sekretariat STIBA Makassar, Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. mengikuti Program Training of Trainer Penguatan Moderasi Beragama Beasiswa Indonesia Bangkit. Acara berlangsung dari Senin hingga Ahad, tanggal 4-10 Desember 2023 di UIN Sunan Ampel Surabaya. 

    Peserta ToT Penguatan Moderasi Beragama ini terdiri dari para penerima Beasiswa Indonesia Bangkit, bekerja sama dengan LPDP Awardee untuk kategori beasiswa dalam negeri nondegree. Mereka adalah para dosen di Lingkungan Pendidikan Tinggi Keagamaan Kementerian Agama RI yang berasal dari berbagai universitas dan lintas agama di seluruh Indonesia.

    Para pelatih yang terlibat berasal dari Balai Diklat Kementerian Agama RI, Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, dan beberapa narasumber nasional, di antaranya Bapak Lukman Hakim Saifuddin, salah seorang konseptor Moderasi Beragama dan Menteri Agama 2009-2014, Prof. Dr. Akhmad Muzakki, Grad Dip., S.E.A., M.Ag., M.Phil., Ph.D. (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya), dan Prof. Dr. M. Arskal Salim GP., M.Ag. (Sekretaris pada Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI).

    Ustaz Dr. Kasman Bakry saat membawakan Micro Training sebagai salah satu tugas peserta ToT.

    Dari total 300 peserta ToT Penguatan Moderasi Beragama Beasiswa Indonesia Bangkit LPDP 2023, Ustaz Kasman dan 59 peserta lainnya menjalani pelatihan di UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan pusat kegiatan di BeSS Mansion Hotel Surabaya.

    Kegiatan ini diikuti oleh dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di bawah Kementerian Agama RI yang telah berhasil melewati seleksi administrasi dan wawancara.

  • Jumlahnya Setengah dari Rombongan Studi Banding, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Boyong Anggotanya Silaturahmi ke Kantor MUI Pusat

    Jumlahnya Setengah dari Rombongan Studi Banding, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Boyong Anggotanya Silaturahmi ke Kantor MUI Pusat

    (STIBA.ac.id) Jakarta –  Visitasi Studi Banding STIBA Makassar ke sejumlah institusi pendidikan di Pulau Jawa diikuti 27 orang peserta, di mana 14 orang di antaranya juga bagian dari Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Ketua Senat dan Ketua STIBA Makassar adalah Ketua dan Wakil Ketua Dewan Syariah WI, sementara 12 lainnya adalah ketua-ketua komisi dan anggota.

    Memanfaatkan keberadaan mereka di ibu kota negara, Ketua Dewan Syariah memboyong anggotanya  bersilaturahmi ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Senin (07/08/2023). Pertemuan yang berlangsung di Kantor MUI Pusat ini menjadi ajang berharga untuk mendengarkan arahan-arahan dari petinggi MUI Pusat, berdiskusi, dan bertukar pikiran.

    Rombongan dari Dewan Syariah Wahdah Islamiyah disambut oleh tiga pejabat MUI, yaitu Sekjen MUI Pusat Dr. K.H. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Komisi Fatwa K.H. Miftahul Huda, Lc., dan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Dr. K.H. Abdurrahman Dahlan, M.A.

    Turut menyambut dan sekaligus mendampingi rombongan, Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin dalam kapasitasnya sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat.

    Selama pertemuan, mereka secara garis besar membahas regulasi fatwa dan isu-isu hukum yang relevan dalam konteks perkembangan masyarakat.

    Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah yang juga merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, M.A., Ph.D. dalam kesempatan itu meminta arahan terkait keikutsertaan anggota Dewan Syariah WI dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) dan standardisasi dai.

    K.H. Amirsyah Tambunan berharap agar WI menjadi ujung tombak di tengah masyarakat untuk menjaga umat dari berbagai penyimpangan.

    WI juga diharapkan untuk bisa menguatkan setiap hasil keputusan DSN melalui arahan-arahan dan fatwa-fatwa Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.

    Dengan kunjungan ini, pintu kerja sama yang lebih erat antara Dewan Syariah Wahdah Islamiyah dan MUI Pusat terbuka lebar, membawa harapan akan masa depan persatuan umat yang lebih cerah.

  • Ini Hikmah Studi Banding Menurut Ustaz Muhammad Yusran Anshar

    Ini Hikmah Studi Banding Menurut Ustaz Muhammad Yusran Anshar

    (STIBA.ac.id) Depok – Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. turut menyertai rombongan trip Studi Banding STIBA Makassar ke Pulau Jawa (31 Juli-05 Agustus). Dalam momen Silaturahmi DPW WI DKI Jakarta dengan peserta Studi Banding STIBA Makassar, Ahad (06/08), Ustaz Yusran diminta menyampaikan tausiah.

    Dalam uraiannya, Ustaz Yusran mengatakan bahwa sepertiga isi Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tujuannya adalah agar setiap umat Islam bisa melakukan “studi banding”.

    “Kita ambil pelajaran dari kisah orang-orang saleh, begitu pula kisah orang-orang jahat, kita ambil pelajaran dari mereka. Orang yang berbahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari selainnya,” ujar Ustaz Yusran.

    Ia juga mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111).

    “Kalau saja seorang Muhammad shallallahu alaihi  wasallam yang merupakan nabi terbaik masih butuh kisah-kisah para nabi dan orang-orang sebelumnya, maka bagaimana lagi dengan kita yang sangat butuh perbandingan dengan saudara-saudara kita. Walaupun untuk mencapai tujuan itu terkadang kita membutuhkan perjalanan. Bahkan untuk melihat pelajaran dari orang-orang buruk sekalipun kita diperintahkan untuk melakukan perjalanan,

    Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml: 69).

    Ketua Dewan Syariah WI ini juga mengatakan bahwa setelah perjalanan studi banding ini, salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah setiap kampus yang dikunjungi memiliki kelebihan masing-masing, dan jarang ada yang bisa mengumpulkan semua kelebihan.

    “Ini adalah gambaran dari kita semua. Tidak ada di antara kita yang sempurna. Maka jangan merasa ada yang tidak butuh lagi dengan saudaranya. Merasa bebas, tidak terikat dengan saudaranya lagi. Banyak yang kita miliki tapi lebih banyak yang kita butuhkan dari saudara-saudara kita,” papar Ustaz Yusran.

    Ustaz Yusran berharap agar STIBA punya tamayyuz dalam semua hal. Bisa mengumpulkan semua kelebihan, seperti halnya Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang ingin masuk dari seluruh pintu surga karena berkumpul padanya seluruh kebaikan.

    Hikmah lainnya yang disebutkan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini adalah masa depan ada di tangan umat Islam.

    “Setelah kita berkunjung ke berbagai institusi, sejak dari STDI Imam Syafi’i Jember, sampai kemarin di STID Mohammad Natsir, lalu Universitas Darunnajah, semua pimpinannya adalah para pemuda.”

    “Kita makin yakin bahwa masa depan ada di tangan Islam. Mereka semua punya semangat yang sama dengan kita. Mereka adalah fityatun amanu birabbihim… Mereka adalah syaabbun nasyaa fii ibadatillah… Ini fenomena yang sangat menggembirakan,” ungkapnya lebih lanjut.

    Selain sebagai ketua Senat STIBA Makassar, dalam beberapa kesempatan, Ustaz Yusran juga diperkenalkan sebagai Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Dalam Studi Banding ini, Ustaz Yusran juga memboyong seluruh anggotanya ke kantor MUI Pusat untuk menghadiri pertemuan yang dijadwalkan Senin (07/08).

  • Hari Kedua Studi Banding, Rombongan STIBA Makassar Sambangi Unida Gontor

    Hari Kedua Studi Banding, Rombongan STIBA Makassar Sambangi Unida Gontor

    (STIBA.ac.id) Ponorogo – Hari kedua Studi Banding, rombongan STIBA Makassar yang dipimpin Ketua STIBA menyambangi Universitas Darussalam (Unida) Gontor. Rombongan 27 petinggi STIBA tersebut meninggalkan Kota Surabaya pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Unida pukul 12.00 WIB.
    Rombongan melaksanakan salat Zuhur bersama di Masjid Kampus kemudian dijamu makan siang. Acara dilanjutkan dengan Penandatangan MoU & Benchmarking Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, di Ruang Multimedia, Gedung Utama Universitas Darussalam Gontor It. 3, Selasa, 14 Muharram 1445/01 Agsutus 2023.

    Dari pihak Unida, hadir Wakil Rektor II Dr. Setiawan bin Lahuri, M.A., Wakil Rektor III Dr. Khoirul Umam, M.Ec., serta pemangku jabatan terkait.
    Pihak Unida memfasilitasi setiap unit kerja yang hadir dalam Studi Banding ini dengan menghadirkan pejabat-pejabat terkait, yaitu:
    1. BPM (Badan Penjamin Mutu).
    2. DPB (Direktorat Pengembanan Bahasa).
    3. DKP (Direktorat Kepesantrenan).
    4. BAA (Biro Administrasi Akademik).
    5. BAK (Biro Administrasi Keuangan).
    6. BKAUI (Biro Kerja Sama, Alumni dan Urusan
    Internasoinal).
    7. LPPI (Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah).
    8. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian
    kepada Masyarakat).
    9. PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru).
    10.Bagian Sarana dan prasarana UNIDA Gontor.
    11.U3 (Unit Usaha UNIDA Gontor).
    12.Fakultas Syari’ah (Prodi HES dan PM).
    13. Fakultas Tarbiyah (Prodi PAI dan PBA).

    Ketua STIBA Makassar Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. saat memberikan sambutan menyampaikan selayang pandang institusinya. Ia juga menyampaikan alasan memilih Unida Gontor sebagai destinasi Studi Banding ini.
    “Ibaratnya ingin menuntut ilmu sedalam-dalamnya kepada Unida Gontor yang dikenal sebagai institusi yang memiliki tradisi keilmuan yang dalam,” ujar Ustaz Akhmad.

    Sementara Wakil Rektor III Dr. Khairul Umam, M.Si. mengungkapkan persamaan institusinya dengan STIBA Makassar.
    “Basis kita sama yaitu pesantren. Orientasinya juga sama yaitu untuk umat. Model pendidikan bukan hanya formal seperti biasanya perguruan tinggi tapi lebih holistik,” ungkapnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa institusi yang bergerak untuk kepentingan umat perlu memperhatikan kualitas dan formalitas.
    “Kita kejar kualitas tapi tidak meninggalkan formalitas. Di luar sana banyak yang bertitel tapi tidak berkualitas. Sebaliknya, ada yang berkualitas tapi tidak bertitel. Maka kita perlu menggabungkan keduanya,” tuturnya.

    Ahlan, antum keluarga kami. Sahlan, mestinya tidak ada lagi yang sulit dalam berkolaborasi dan berkomunikasi. Kita bisa seminar bersama melalui Zoom. Bisa menulis bareng dan menguji bersama,” imbuhnya lagi.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan PKS serta penyerahan kenang-kenangan antarkedua pihak.

    Rombongan diajak mengunjungi Pondok Modern Gontor dan menyaksikan aktivitas para santri.

    Rombongan bertolak meninggalkan Gontor pukul 16.50 WIB menuju ke Pondok Salman al-Farisi II Karanganyar.


    Pukul 20.00 WIB rombongan tiba di tujuan dan selanjutnya mengadakan pertemuan dengan para pengurus DPW Wahdah Islamiyah Jawa Tengah dan beberapa alumni STIBA Makassar.

  • STIBA Makassar Studi Banding ke Pulau Jawa, STDI Imam Syafi’i dan Kopontren Sidogiri Jadi Tujuan Pertama

    STIBA Makassar Studi Banding ke Pulau Jawa, STDI Imam Syafi’i dan Kopontren Sidogiri Jadi Tujuan Pertama

    (STIBA.ac.id) Surabaya – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar mengutus 27 pejabat untuk melakukan studi banding ke Pulau Jawa. Dimulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan berakhir di DKI Jakarta. Pemberangkatan rombongan berlangsung pada Ahad (30/07/2023).

    Rombongan Studi Banding terdiri dari Ketua Senat Ustaz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA., Ketua STIBA Makassar Ustaz Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. beserta para wakil ketua, kepala pusat, dan kepala bagian.
    Kunjungan ini dalam rangka melakukan studi banding ke sejumlah institusi pendidikan, seperti sekolah tinggi Islam, universitas Islam, MUI Pusat, pondok pesantren, dan lain-lain.

    Pada hari pertama, Senin (31/07), tim dibagi menjadi dua. Tim pertama ke STDI Imam Syafi’i, Jember, Jawa Timur  dipimpin langsung oleh Ketua STIBA Makassar. Turut bersama rombongan Ketua Senat, Waka I dan Waka III, serta para pejabat terkait lainnya.

    Mereka diterima langsung sejumlah petinggi STDI Imam Syafi’i, seperti Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A., serta Ustaz Dr. Syafiq Riza Basalamah, Lc., M.A.

    Pertemuan berlangsung dengan penuh nuansa kekeluargaan. Apalagi Ketua STIBA Makassar, Ustaz Ahmad Hanafi, dan pimpinan STDI Imam Syafi’i, Ustaz Muhammad Arifin Badri, memang berteman akrab saat kuliah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

    “Tamu yang masyaallah luar biasa. Ini bentuk ihsan zhan (prasangka baik) kepada kami, karena skalanya STIBA lebih besar dari kami, umur juga lebih tua. Saya belum selesai S-1 di Madinah, STIBA sudah ada,” sambut Direktur STDI  Imam Syafi’i Ustaz Arifin Badri.

    Ustaz Akhmad Hanafi mengucapkan terima kasih atas diterimanya rombongan dan menjelaskan niat kunjungannya tersebut.

    “Kita perlu melihat pencapaian orang lain agar kita bisa meningkatkan kualitas institusi kita. Ini peristiwa penting karena kami akan memulai periode yang kedua, terima kasih banyak atas penyambutan ini,” kata Ustaz Akhmad.

    Ustaz Muhammad Yusran Anshar juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan kalimat.
    “Alhamdulillah sangat bahagia bertemu langsung dengan asatizah semuanya. Ini merupakan ziyarah fillah. Meskipun ini kelihatan resmi, tapi ini semua untuk menunjukkan mahabbah fillah, al mutajalisina fiyya, yang mendapat kemuliaan di hari kiamat kelak,” ungkap Ustaz Yusran.

    Lebih lanjut, Ustaz Yusran menyebutkan bahwa ziarah merupakan kebiasaan para salaf.
    “Para nabi pun seperti itu, Nabi Ibrahim mengunjungi ponakannya, Nabi Luth.
    Abu Musa saling ziarah dengan Muadz bin Jabal. Sebagai pengamalan dari sabda Nabi, basysyira wala laa takhtalifa yassira wala tu’assira, tathawwa’a wa la takhtalifa,” pungkasnya.

    Ustaz Muh. Jawaz, Ketua Yayasan Imam Syafi’i Jember, menyatakan bahwa STIBA penuh dengan perjuangan dan di dalamnya dibacakan Kitabullah.
    “Kita sama-sama berjuang, mendidik generasi rabbani, di jalan yang sama untuk mendidik umat. Semua perlu perjuangan. Ana ucapkan
    Alhamdulillah, jazakumullahu khairan ala qudumikum atas silatul ukhuwwah pada kesempatan ini,” ujarnya.

    Sesi studi banding umum ini diakhiri dengan
    penandatanganan MoU dan PKS serta penyerahan cinderamata.

    Acara ditutup dengan sambutan singkat dari Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
    “Jazakumullahu khairan atas kedatangan saudara-saudara kita. Antum tahu Jember ini jauh, melelahkan. Semoga kedatangan antum kita kenang selalu,” pungkasnya.

    Setelah seremoni penyambutan, kegiatan dilanjut dengan studi banding secara khusus yang dibagi menjadi empat bidang dari pukul 10.00 smpai 11.30.

    “Saya harap ini bukan kunjungan yang pertama dan terakhir. Agar kita bisa saling belajar, bisa semakin termotivasi agar bisa semakin baik. Saya harap terus ada komunikasi, korespondensi, surat-menyurat, karena semangatnya adalah taawun dan musabaqah fil khairaat,” ujar Ustaz Arifin Badri saat melepas rombongan studi banding.

    “Kita tidak perlu merasa khawatir untuk tersaingi. Umat kita masih terlalu besar untuk hanya di-cover oleh dua lembaga ini,” ujar Ustaz Arifin Badri melepas kepulangan rombongan studi banding STIBA Makassar,” lanjutnya.

    Sementara tim kedua ke Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan tim kedua ke Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi’i, Jember.

    Rombongan ke Kopontren Sidogiri dipimpin oleh Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. Turut bersama rombongan Waka II, Ustaz Iskandar Kato, S.T.P., M.Si. (Ketua Bidang Pendidikan WI), pengurus Koperasi Tamam, dan beberapa pejabat terkait.
    Rombongan diterima oleh para pejabat Koperasi Ponpes Sidogiri.

  • Dosen STIBA Makassar Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sulawesi Selatan dengan Berkontribusi sebagai Asesor BAN-SM

    Dosen STIBA Makassar Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sulawesi Selatan dengan Berkontribusi sebagai Asesor BAN-SM

    Kepala Bagian Audit Mutu Pusat Penjaminan Mutu STIBA Makassar Ihwan Wahid Minu, M.E. (tengah)

    (STIBA.ac.id) Makassar –  BAN-SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) Sulawesi Selatan kembali melaksanakan Visitasi Akreditasi Tahap II untuk seluruh sekolah dan madrasah yang telah memenuhi kriteria di Sulawesi Selatan. Sekolah yang telah memenuhi kriteria tersebut sebagiannya aan melaksanakan akreditasi dan sebagian lainnya akan melaksanakan reakreditasi dengan instrumen baru.

    Sebanyak 173 sekolah dan madrasah dari berbagai jenjang di Sulawesi Selatan akan menjalani visitasi tahap kedua di mana masing-masing visitasi untuk setiap sekolah dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Untuk itu BAN-SM Sulawesi Selatan menurunkan 22 asesornya yang ditugaskan guna memaksimalkan jalannya visitasi akreditasi tersebut.

    Kepala Bagian Audit Mutu Pusat Penjaminan Mutu STIBA Makassar Ihwan Wahid Minu, M.E. adalah di antara asesor yang diturunkan BAN-SM pada visitasi ini. Ustaz Ihwan yang juga merupakan dosen STIBA Makassar melakukan visitasi akreditasi pada tiga Sekolah Dasar di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Ketiga Sekolah tersebut adalah SD Negeri 375 Tancung, SD Negeri No. 237 Ujunge, dan SD NEgeri 272 Dualimpoe.

    Pada surat tugas yang diberikan, Ustaz Ihwan menyebutkan bahwa waktu pelaksanaanya dilaksanakan dari tanggal 22 Maret hingga tanggal 27 Mei 2023.

    Bagi Ustaz Ihwan Wahid Minu, M.E., visitasi akreditasi yang ditugaskan kepadanya merupakan amanah yang sangat mulia sebab membantu negara khususnya pemerintah terkait untuk memperoleh gambaran kinerja sekolah sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu, dan juga membantu untuk menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan.

    “Saya merasa bersyukur sebab tugas sebagai asesor kali ini yang merupakan tugas ketiga kalinya semenjak diangkat sebagai asesor BAN-S/M Sulawesi Selatan pada tahun 2021 dapat mengharumkan nama institusi STIBA Makassar,” pungkasnya.

  • Kepala PPM STIBA Makassar Ikuti Workshop Penguatan Akreditasi

    Kepala PPM STIBA Makassar Ikuti Workshop Penguatan Akreditasi

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar mengutus Kepala Pusat Penjaminan Mutu (PPM), Hendra Wijaya, Lc., M.H. sebagai peserta dalam kegiatan Workshop Penguatan Akreditasi melalui PDDIKTI pada tanggal 23-25 Mei 2023. Fokus utamanya pada Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

    Acara ini digelar oleh Kementerian Agama Pusat melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Subdit Kelembagaan dan Kerja Sama dalam rangka melaksanakan fungsi pembinaan dan peningkatan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Kegiatan ini dihadiri oleh 48 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di bawah Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah VIII.

    “Hal seperti ini sangat penting dalam menguatkan akreditasi, terutama bagi institusi seperti STIBA Makassar yang berencana mengajukan re-akreditasi,” ujar Hendra Wijaya yang berpartisipasi secara penuh dalam acara selama tiga hari.

    Workshop dibuka oleh Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Kemenag, Thobib Al Asyhar. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang penjaminan mutu, antara lain Dr. Helmi Syaifuddin, M.Fil., Dr. H. Fajri Ismail, M.Pd.I., dan Rosihan Aslihudin, M.A.B., yang merupakan fasilitator dari Lembaga Best-Q Institute, yang bekerja sama dengan Kemenag.

    Narasumber:  “Siapa Kita?”

    Peserta: “P..T..K..I..!”,

    Narasumber: Mau ke mana kita?”

    Peserta: “Unggul… unggul… unggul…! 

    Demikian yel-yel yang digelorakan dalam ruangan workshop agar sertiap peserta tetap semangat, kegiatan ini diharapkan benar-benar menguatkan akreditasi  PTKI yang berujung meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sehingga dapat mencapai akreditasi dengan predikat Unggul.

  • Aptikis Indonesia Kukuhkan Ketua dan Waka I STIBA Makassar sebagai Pengurus Pusat dan Wilayah

    Aptikis Indonesia Kukuhkan Ketua dan Waka I STIBA Makassar sebagai Pengurus Pusat dan Wilayah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua STIBA Makassar dan Wakil Ketua I Bidang Akademik menghadiri pengukuhan pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Aptikis) Indonesia, Rabu (10/05/2023).

    Dalam kesempatan itu, dua pimpinan STIBA Makassar yaitu Ketua STIBA Makassar Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. dan Waka I Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. dikukuhkan sebagai pengurus DPP dan DPW Aptikis masa bakti 2023—2027.

    Ketua STIBA Makassar menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan SDM DPW Aptikis Wilayah VIII Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sementara Waka I sebagai Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan Advokasi.

    Dr. Kasman Bakry, M.H.I (Waka I Bidang Akademik) bersama Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si (Wakil Menteri Agama RI)

    Di tingkat pengurus pusat, Ustaz Kasman Bakry yang sebelumnya pernah mewakili STIBA Makassar mengikuti Musyawarah Nasional I Aptikis 2022 di Jakarta, ditetapkan sebagai Direktur Bidang Pendidikan.

    Ustaz Akhmad Hanafi menaruh harapan besar pada Aptikis ini bisa menjadi wadah penyaluran aspirasi PTKIS di tanah air.

    “Semoga Aptikis bisa menjadi wadah bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta untuk meneruskan aspirasi dan harapan PTKIS sehingga ke depan apa yang diharapkan agar PTKIS itu bisa maju dan setara bisa terwujud,” ungkapnya.

    Pengukuhan pengurus ini juga dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional I Aptikis Indonesia yang bertempat di Hotel Dalton Makasar. Tema yang diusung dalam rakernas tersebut adalah Bergerak Bersama, Menyongsong Perubahan untuk Maju dan Setara.

    Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Aptikis) adalah lembaga yang belum lama ini terbentuk, tepatnya pada tahun 2022. Ketua Umum Aptikis, Dr. K.H. Maslim Halimin, M.A. menyatakan bahwa terbentuknya asosiasi ini merupakan hasil keresahan dan kegelisahan perguruan tinggi Islam swasta yang selama ini tidak memiliki tempat untuk berkumpul secara nasional.

    Pada Rakernas I ini diadakan diskusi mengenai berbagai permasalahan dan prospek pengembangan PTKIS ke depan, termasuk masalah akreditasi program studi. Rakernas ini diharapkan dapat menjadi momen penting bagi perguruan tinggi keagamaan Islam swasta untuk bersatu dan membangun kerja sama nasional yang lebih luas.

    Rakernas ini akan dihadiri oleh sekitar 100 perguruan tinggi dari Aceh hingga Papua. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Aptikis sebagai lembaga nasional yang mampu menaungi seluruh perguruan tinggi Islam swasta di Indonesia.

  • Ketua dan Sejumlah Dosen STIBA Makassar Hadiri Forum Alumni Universitas-Universitas Arab Saudi

    Ketua dan Sejumlah Dosen STIBA Makassar Hadiri Forum Alumni Universitas-Universitas Arab Saudi

    (STIBA.ac.id) Jakarta –  Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. bersama beberapa dosen STIBA Makassar menghadiri Forum Alumni Universitas-Universitas Arab Saudi (ملتقى خريجي الجامعات السعودية) di Jakarta, Selasa—Kamis (10-12/01/2023).  

    Dr. Akhmad Hanafi (Ketua STIBA Makassar) dan Dr. Rahmat Abdurrahman (dosen STIBA Makassar) mengapit Rektor Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Mamduh bin Saud bin Tsunayyan Al Saud

    Acara tersebut diadakan oleh Universitas Islam Madinah bekerja sama dengan Universitas King Abdul Aziz dan Universitas King Faisal.

    Dari kanan ke kiri: Ustaz Fahmi Malik (Palu), Ust. Salman al Farisi (Medan), Ust. Dr. Akhmad Hanafi (Ketua STIBA Makassar), Ust. Dr. Ali Musri (mantan Ketua STDIIS Imam Syafi’i Jember), Ust. Fathurrahman Kemal (Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Pusat), dan Dr. Usman Jafar (mantan Wakil Rektor MEDIU Bid. Akademik)

    Hadir dalam forum internasional ini sejumlah pejabat Kerajaan Saudi, seperti Penasihat Kerajaan yang juga anggota Dewan Ulama Senior, imam dan khatib Masjidil Haram Syekh Dr. Saleh bin Abdullah bin Humaid, Duta Besar Saudi untuk Indonesia Isham bin Ahmad Al-Tsaqafi, dan Rektor Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Mamduh bin Saud bin Tsunayyan Al Saud.

    Forum ini membahas empat tema utama. Tema pertama adalah upaya lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi dalam menjelaskan konsep moderasi dan mendakwahkannya, memperingatkan bahaya ekstremisme, menjelaskan toleransi Islam dan orientasi moderat Kerajaan Saudi.

    Pembahasan tema kedua seputar upaya-upaya para lulusan KSA di bidang pengembangan masyarakat lokal tempat mereka tinggal, dan menyajikan pengalaman dan percontohan serta meninjau pengalaman mereka di bidang ini.

    Tema ketiga membahas tentang peran lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi dalam mengembangkan hubungan negara asal mereka dengan Kerajaan Arab Saudi.

    Sedangkan tema keempat membahas upaya lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi di bidang penyebaran ilmu dan pengetahuan.

    Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin (Pemimpin Umum DPP Wahdah Islamiyah) bersama Syekh Dr. Saleh bin Abdullah bin Humaid (Penasihat Kerajaan Saudi, anggota Dewan Ulama Senior, imam dan khatib Masjidil Haram)

    Forum ini dihadiri oleh utusan-utusan dari 13 negara, di antaranya Kamboja, Cina, Indonesia, Maladewa, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Jepang, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

  • Dua Dosen STIBA Makassar Lulus Uji Kompetensi Asesor BKD Kopertais Wilayah VIII

    Dua Dosen STIBA Makassar Lulus Uji Kompetensi Asesor BKD Kopertais Wilayah VIII

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Dua dosen STIBA Makassar dinyatakan lulus sebagai Asesor BKD Kopertais Wilayah VIII. Dalam selebaran rekap hasil penyamaan persepsi dan uji kompetensi calon asesor BKD Kopertais Wilayah VIII tertanggal 8 Desember 2022 tertera nama kedua dosen STIBA Makassar. Kedua dosen tersebut adalah Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. yang sekaligus menjabat sebagai Ketua STIBA Makassar dan Ustaz Dr. Rahmat Abdurrahman, Lc., M.A.

    Ustaz Akhmad Hanafi mengatakan bahwa ujian kompetensi calon asesor ini diadakan oleh Dikti bekerja sama dengan Kopertais Wilayah VIII.

    “STIBA diminta untuk mengikutkan dosennya dengan kriteria terbatas, di antaranya bergelar doktor dengan pangkat akademik minimal lektor. Ada lima dosen STIBA yang memenuhi kriteria ini tapi yang diminta hanya tiga maka dipilih tiga teratas,” ujar Ustaz Akhmad dalam Musyawarah Pengelola Harian STIBA Makassar, Selasa (13/12/2022).

    Ujian kompetensi ini diikuti oleh 46 peserta dan yang dinyatakan lulus sebanyak 13 orang.  

    Ketua STIBA memberikan apresiasi kepada PTIK yang telah memudahkan para dosen dalam menyiapkan BKD mereka melalui Sister (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi).

    “Alhamdulillah, Sister kita sudah luar biasa. Masih banyak kampus swasta yang belum memiliki Sister ini.  Para dosen hanya perlu untuk rajin-rajin menginput data di Sister karena untuk sertifikasi dosen semua bergantung pada data yang diinput di sistem,” ungkap Ustaz Akhmad.

    Setiap dosen yang memiliki NIDN maupun NIDK paham kewajiban menyusun BKD (Beban Kerja Dosen) untuk mendapatkan penilaian BKD Sister yang maksimal. BKD wajib dilaporkan secara berkala.

    Laporan ini dalam bentuk RKD (Rencana Kerja Dosen) dan juga LKD (Laporan Kerja Dosen). Semua pelaporan akan dilakukan penilaian untuk mengetahui, mengevaluasi, dan memastikan dosen sudah memenuhi seluruh BKD sesuai aturan yang ditetapkan. Inilah wewenang dari para asesor, termasuk Ustaz Akhmad Hanafi dan Ustaz Rahmat Abdurrahman yang baru saja dinyatakan lulus sebagai asesor.