(STIBA.ac.id) Makassar – Perkara datang bulan adalah sesuatu yang
sangat penting bagi wanita karena ia merupakan gerbang bagi amal-amal lainnya. Ketika
seorang wanita mengabaikan perkara ini maka amalan lainnya akan terhambat. Syariat
yang telah diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala datang jauh sebelum ditemukannya
ilmu medis dan semuanya telah tercantum dalam Al-Qur’an maupun sunah.
Hal ini seperti diuraikan oleh dua narasumber
dalam Kegiatan Bedah Buku “Menyingkap Rahasia Seputar Haid” antara Medis
dan Syariat yang diselenggarakan oleh Keputrian DEMA STIBA Makassar, Ahad 20
Rabiul Akhir 1442 H (06/12/2020).
Sesi pertama dibawakan oleh dr. Darma Syanty, Sp.O.G.,
K.Fer. yang merupakan seorang konsultan fertilitas endokrin reproduksi. Dan
sesi kedua oleh Ustazah Sartini Lambajo, Lc., S.H., M.H. salah seorang dosen
dan pengelola STIBA Makassar sekaligus penulis buku Menyingkap Rahasia
Seputar Haid.
Panitia pelaksana kegiatan mengatakan bahwa acara
ini diadakan agar para muslimah memahami masalah seputar haid dari sisi medis
dan syariat, di samping sebagai ajang silaturahmi bagi para muslimah.
Kegiatan yang dilaksanakan via Zoom ini diikuti dengan jumlah peserta
kurang lebih 800 muslimah.
(STIBA.ac.id) Makassar – UKM Jurnalistik Putri STIBA Makassar
mengadakan Pelatihan Kepenulisan dan Desain Grafis, Ahad, 20 Rabiul Akhir 1442
H (05/12/2020). Kegiatan yang menghadirkan dua pemateri dengan dua materi
secara terpisah mengangkat tema “Membangun Strategi Dakwah dengan
Kreativitas dan Literasi.”
Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu
Pelatihan Kepenulisan dan Pelatihan Desain Grafis. Pelatihan Kepenulisan dibawakan
oleh Ustazah Ajrul Husna Anwar, S.Si., M.Kes. Dalam materinya, ia menuturkan
bahwa literasi yang wajib kita baca pertama kali ialah Al-Qur’an. Ustazah yang
juga aktif sebagai penulis ini menambahkan bahwa baca tulis juga merupakan
perintah Allah, perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan
juga hobi para ilmuwan Islam.
Sesi selanjutnya adalah Pelatihan Desain Grafis yang
dibawakan oleh Ustazah Ria Mardiah, S.Sos. Ia mengatakan bahwa di era sekarang
ini menyebarkan dakwah pun bisa melalui sosial media contohnya dengan poster. Desain
merupakan bentuk komunikasi kreatif dan berdakwah tidak harus di atas mimbar,
namun juga bisa melalui desain poster kreatif.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana untuk
mengasah kemampuan dan kreativitas mahasiswi dalam bidang kepenulisan dan
desain grafis. Hadir dalam kegiatan yang berlangsung daring ini kurang lebih 100
mahasiswi STIBA Makassar.
(STIBA.ac.id) Makassar
– Di samping memiliki keutamaan yang
luar biasa, ternyata pintu terbesar dalam berdakwah adalah melalui pengajaran Al-Qur’an.
Selain itu, mengajarkan Al-Qur’an juga
merupakan pekerjaan yang membanggakan karena mengajarkan Al-Qur’an merupakan
sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan termasuk pahala
jariyah. Hal ini dikemukakan oleh Ustazah Wahyuni Ishaq, S.H. saat menjadi
pemateri dalam kegiatan Kajian Mudarrisah, Rabu, 04 Rabi’ul Awal 1442 H
(21/10/2020).
Kegiatan yang bertema “Menjadi
Mudarrisah Qur’an yang Tangguh dan Profesional” ini diselenggarakan
oleh Keputrian DEMA dan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar. Menurut keterangan
panitia pelaksana, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah tsaqafah
para mudarrisah (pengajar) TQ2, memotivasi para mudarrisah agar
tetap istikamah dalam mengajar dan berbagi pengalaman serta ilmu kepada mudarrisah.
Dilaksanakan secara online, Kajian
Mudarrisah menghadirkan peserta dari seluruh muddarisah TQ2 dan mudarrisah
Dirosa.
(STIBA.ac.id) Makassar – Komisi Rukyat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah sukses menyelenggarakan Pelatihan Pengukuran Arah Kiblat, Ahad (21 Rabiulawal 1442 H/6 Desember 2020 M). Kegiatan yang berlangsung di lantai I Gedung Rektorat STIBA Makassar ini diikuti oleh 33 utusan setiap DPD Wahdah Islamiyah se-Sulawei Selatan.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Ketua STIBA Makassar yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Dalam sambutannya, Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. menjelaskan keutamaan dan kedudukan kiblat. Menurutnya, kiblat laksana menara kokoh persatuan kaum muslimin dan bagaimana upaya musuh-musuh Islam sejak masa sebelum datangnya Islam hingga saat ini untuk mengaburkannya.
Pemateri utama dalam pelatihan ini adalah Andi Muhammad Akhyar, M.Sc. dosen ilmu falak UIN Alauddin Makassar yang juga menjabat sebagai Direktur Sekolah Astronomi Islam Indonesia. Andi Muh. Akhyar memaparkan empat metode pengukuran arah kiblat, yaitu metode magnet bumi atau kompas, metode tongkat bayangan, metode bayangan matahari, dan metode google map. Peserta juga diajak praktik langsung di lapangan.
Acara yang berlangsung pukul 9:00–15:00 WITA ini ditutup oleh Ketua Komisi Rukyat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M.A.
Kepala P2B STIBA Makassar tersebut menyampaikan sebuah pesan penting agar setiap peserta selalu berusaha mengembangkan kompetensinya dalam bidang yang sangat strategis dan dibutuhkan oleh umat ini. Di samping itu, kata Ustaz Siraj, juga mendalami aspek fikihnya agar tim tidak hanya mampu mengukur arah kiblat namun lebih dari itu mampu memberi solusi dari setiap persoalan umat, tentunya dengan penuh keikhlasan.
(STIBA.ac.id) Makassar – Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
kembali merealisasikan salah satu program kerjanya, yakni penyelenggaraan hibah
penelitian untuk civitas academica STIBA Makassar. Acara yang berlangsung 08
Rabiul Akhir 1442 H (24/11/2020 M) ini, diawali dengan sambutan Ketua STIBA
Makassar Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D.
Ustaz Ahmad berucap syukur atas terselenggaranya acara ini, dan juga memberi apresiasi terhadap para nomine dan P3M STIBA Makassar selaku penyelenggara.
Program kerja ini didahului dengan
upaya pengidentifikasian berbagai fenomena atau gejala yang mencuat di
lingkungan STIBA Makassar. Dimulai dari problematika pembelajaran bahasa Arab,
mahasiswa, UKM, dosen hingga pengelola.
Dari hasil identifikasi tersebut
kemudian diangkat menjadi tema penelitian yang ditawarkan oleh para civitas
academica.
Penyelenggaraan hibah penelitian ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengasah kepekaan nalar (sense of
research) para civitas academica dalam meretas berbagai problematika yang
mencuat di lingkup STIBA Makassar.
Di lain sisi, kegiatan ini juga
sangat bermanfaat bagi pengembangan karir dan Tridharma Perguruan Tinggi dosen
STIBA Makassar.
Pada kegiatan ini, nomine yang berhasil mempresentasikan proposalnya berjumlah dua tim penelitian, yakni Ronny Mahmuddin, Lc., M.A. dan Syandri Syaban, Lc., M.Ag. bersama dengan anggotanya masing-masing. Kedua tim peneliti merencanakan upaya penelitian terhadap problematika pembelajaran bahasa Arab dan kemahasiswaan.
Pada kegiatan ini, tim penguji berjumlah tiga orang, yakni Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Dr. Marwan, M.Eng., dan Dr. Khaerul Akbar, M.E.I.
Dari pengamatan (review)
dewan penguji, kedua nomine mendapatkan tidak sedikit koreksi, kritikan, saran,
dan masukan untuk revisi proposal.
Penetapan pemenang hibah penelitian diumumkan sepekan kemudian setelah mempertimbangkan penilaian, substansi, dan revisi proposal penelitian dari masing-masing nomine. Keluar sebagai pemenang adalah tim yang diketuai oleh Syandri Syaban, Lc., M.Ag. dengan judul proposal Analisis Keikutsertaan Mahasiswa STIBA dalam Lembaga Kemahasiswaan (LK) dan Evektivitasnya dalam Dakwah.
Tim ini beranggotakan Askar
Fatahuddin, S.Si., M.E.I., Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.,I., Agus Miranto,
S.H., dan Edwin Salnar Sose, S.H. ini men
(STIBA.ac.id) Makassar – Ustaz Akrama Hatta menambah deretan dosen STIBA
Makassar bergelar doktor setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Disertasi Terbuka
(Promosi Doktor) yang digelar Selasa (24/11/2020) secara daring. Mahasiswa Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar tersebut berhasil
mempertahankan disertasinya yang berjudul “Problem Metode Istinbat Muhammad
Syahrur (Studi Kritis atas Framework Nazariyyah al-Hudud dalam Masalah
Pakaian)”.
Dewan penguji ujian disertasi terbuka
terdiri dari tujuh penguji internal UINAM yang dipimpin oleh Dr. H. Andi
Aderus, Lc., M.A. selaku Wakil Direktur Pascasarjana UINAM. Sementara penguji
eksternal adalah Direktur Pascasarjana
Universitas Darussalam (Unida) Gontor Assoc. Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi,
M.A., M.Phil..
Saat ditanya oleh penguji eksternal
tentang kesalahan paling fatal dari Muhammad Syahrur, dosen STIBA Makassar ini
menjelaskan bahwa dalam masalah pakaian, Syahrur bersikeras menafsirkan firman
Allah,
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26).
Syahrur mengatakan bahwa ayat ini
bukan berbicara tentang asal muasal manusia yang turun padanya syariat pakaian.
Kata libas (pakaian) yang pertama dalam ayat tersebut yaitu “pakaian
untuk menutupi auratmu”, ditafsirkan oleh Syahrur dengan “pakaian takwa”.
Akibatnya, Syahrur, menurut Ustaz Akrama
jatuh dalam kesalahan.
“Muhammad Syahrur tidak paham penggunaan
kamus bahasa Arab. Untuk kata “libas” yang bersendirian Syahrur terjemahkan
dengan cara majasi, padahal makna yang benar adalah makna hakiki. Syahrur,
keluar dan meninggalkan teori antisinonimitasnya. Seharusnya, libas pertama
adalah libas alhaqiqi, libas yang kedua adalah yang bersifat bathiniyah
yaitu libasuttaqwa,” jelas Ustaz Akrama.
(STIBA.ac.id) Makassar – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab
(STIBA) Makassar menyelenggarakan pengukuhan para pengurus lembaga
kemahasiswaan STIBA yang terdiri dari Senat Mahasiswa (Sema), Dewan Eksekutif
Mahasiswa (Dema), Unit Kegiatan Khusus (UKK), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) masa bakti 2020-2021 M/1442-1443 H, Kamis,
(12/11/20).
Pengukuhan yang dilaksanakan pukul
09.40.10.50 WITA tersebut dihadiri oleh Ketua STIBA, Waka III, Ketua BAK dan
mahasiswa STIBA Makassar.
Acara yang dilaksanakan secara
daring melalui aplikasi Zoom ini dimulai dengan pembacaan surat keputusan
struktur pengurus lembaga-lembaga kemahasiswaan oleh Ketua BAK, Ustaz Ahmad A.
Munir, Lc. Kemudian seluruh pengurus dilantik oleh Waka III, Ustaz Muhammad
Taufan Djafri, Lc, M.H.I. selaku Wakil Ketua III STIBA Makassar.
Pengukuhan ini dilanjutkan dengan
nasihat yang disampaikan oleh Ketua STIBA Makassar, Ustadz Dr. H. Ahmad Hanafi,
Lc., M.A.
“Kita berharap pengurus yang telah diamanahkan betul-betul melakukan kreasi, tidak hanya melakukan copas (copy paste) dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan pendahulu Antum. Kita ini lembaga kemahasiswaan yang dituntut untuk melakukan kreasi yang mendatangkan manfaat, meskipun di masa pandemi seperti saat ini,” tuturnya.
Sementara Ketua Dema STIBA Makassar periode 2020/2021, Seftha Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, pengurus yang terpilih adalah orang-orang hebat.
“Sesungguhnya pengurus yang
benar-benar berpartisipasi dari hati, kalian adalah orang yang hebat, karena
sudah tidak memikirkan diri sendiri, sudah berani memikirkan orang lain,”
jelasnya.
Acara ditutup dengan serah terima
jabatan antara Zulfikar Alim Said selaku Ketua Dema periode 2019-2020 dan
Seftha Sulaiman selaku ketua Dema periode 2020-2021 secara lisan.
(STIBA.ac.id) Makassar – Ustaz Muhammad Ikhwan Djalil, Lc., M.H.I., M.A. dan Ustaz Harman Tajang, Lc., M.H.I. mewakili ulama Indonesia dalam Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah ﷺ, Ahad (1/11/2020).
Kedua dosen STIBA Makassar tersebut menjadi peserta sekaligus pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ulama dan Cendekiawan Yordania. Acara Konferensi Internasional ini berlangsung di Yordania, pukul 19.00 waktu setempat.
Penyelenggaraan
Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah ﷺ ini dilatarbelakangi
oleh adanya isu internasional yang cukup panas akhir-akhir ini. Presiden Perancis, Emmanuel
Macron kini menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menghina Islam. Tak
hanya itu, dia pun dikecam karena membela penerbitan ulang karikatur Nabi
Muhammad ﷺ oleh majalah satire Charlie
Hebdo asal Prancis. Tentu, banyak negara terutama negara
mayoritas penduduk Islam melayangkan protes keras dan pemboikotan kepada Negara
Prancis.
Acara
yang dilaksanakan via aplikasi zoom ini diawali
dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Syeikh Maarouf Rashad Al-Sharif dan
sambutan dari Professor Hadits Al-Sharif dan Ilmu Pengetahuan Universitas
Yordania sekaligus Ketua Asosiasi Ulama dan Cendekiawan Yordania, Dr. Abdul
Karim.
Acara
Konferensi Internasional ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai
pukul 19.20 sampai dengan 20.30 waktu setempat menghadirkan pembicara dari
berbagai negara seperti Ustaz Harman Tajang (Indonesia), Dr. Akramah Sabri
(Palestina), Dr. Mahmoud Al-Saratawi (Yordania), Dr. Bilal Ibacan (Turki), Dr.
Salman Al-Diaa (Palestina), Dr. Amjad Qorsha (Kanada), Dr. Hassan Abbas
(Tunisia), Dr. Mohamed Yasri (Mesir), Dr. Abdul Mohsen Al-Mutairi (Kuwait),
Sheikh Mohammed bin Ibrahim (Prancis), Dr. Hamdia Al-Jurani (Irak), Dr. Najwa
El-Masry (Lebanon) dan Dr. Mohammed Aldo (Mauritania).
Saat
diberi kesempatan untuk berbicara, Ustaz Harman Tajang menyebutkan bahwa hal
yang seperti ini (penghinaan kepada Rasulullah) bukanlah hal yang baru
sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
sebutkan di dalam Al-Qur’an dan Nabi ﷺ telah menjalani berbagai macam hinaan,
olokan dan celaan. Pada akhirnya Allah memuliakan Nabi-Nya dan menghinakan
orang yang mengolok-oloknya.
“Ini
menunjukkan bahwa kaum Yahudi dan Nashrani tidak akan rida sampai kita
mengikuti mereka. Tentu hal seperti ini juga terjadi di zaman sekarang sampai
hari kiamat karena itu Allah akan menolong Nabi-Nya,”sambungnya.
Beliau
melanjutkan di antara hal positif dari kejadian ini adalah harus dipandang
bahwa ini menunjukkan semakin berkembangnya agama Islam, terutama di negara-negara
barat sehingga membuat mereka semakin terusik, namun agama Allah akan
senantiasa tertolong sebagaimana janji-Nya.
“Hikmah
lainnya dari kejadian ini adalah menjadikan orang-orang semakin penasaran
dengan pribadi Rasulullah ﷺ
sehingga mereka hendak mempelajarinya. Hal ini juga membangun kesadaran untuk
lebih mempelajari sejarah Rasulullah yang di dalamnya ada tuntunan dalam segala
sisi kehidupan untuk kemudian diamalkan,” tutup Sekretaris
Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut.
Sesi
kedua dimulai pukul 20.35 waktu setempat dengan menghadirkan pembicara di antaranya
Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah Pusat Ustaz Muhammad Ikhwan Jalil
(Indonesia), Dr. Adnan Umama (Lebanon), Syeikh Rodrigo Rodriguez (Brazil),
Syeikh Moez bin Al-Habib Belhassen (Prancis), Dr. Najwa Shukani (Palestina),
Dr. Mahran Maher Othman (Sudan) dan Syeikh Mohamed Dinger (Prancis).
Dalam pemarannya,
Ustaz Ikhwan menyampaikan salam dari dua ratusan juta masyarakat muslim
Indonesia yang setiap hari mengirim salawat dan salam kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam.
Terkait
pelecehan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menurut Ustaz Ikhwan,
pelakunya laksana seorang tukang sapu yang ingin memenuhi langit dengan debu,
tapi debu itu tidak meliputi kecuali dirinya sendiri.
Ustaz
juga mengutip ayat, “Sesungguhnya orang yang menyakiti Allah dan
rasul-Nya maka Allah melaknat mereka di dunia dan di akhirat, dan Allah
menyiapkan bagi mereka siksa yang menghinakan.” (QS. Al-Ahzab: 57).
Ketua
Dewan Syuro Wahdah Islamiyah ini juga menyatakan dukungannya terhadap aksi
boikot produk-produk Prancis.
(STIBA.ac.id) Makassar – Di samping memiliki keutamaan yang luar biasa, ternyata pintu terbesar dalam berdakwah adalah melalui pengajaran Al-Qur’an. Selain itu, mengajarkan Al-Qur’an juga merupakan pekerjaan yang membanggakan karena mengajarkan Al-Qur’an merupakan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan termasuk pahala jariyah. Hal ini dikemukakan oleh Ustazah Wahyuni Ishaq, S.H. saat menjadi pemateri dalam kegiatan Kajian Mudarrisah, Rabu, 04 Rabi’ul Awal 1442 H (21/10/2020).
Kegiatan yang bertema “Menjadi Mudarrisah Qur’an yang Tangguh dan Profesional“ ini diselenggarakan oleh Keputrian DEMA dan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini ialah menambah tsaqafah para mudarrisah TQ2, memotivasi para mudarrisah agar tetap istikamah dalam mengajar dan berbagi pengalaman serta ilmu kepada mudarrisah.
Dilaksanakan secara online, Kajian Mudarrisah menghadirkan peserta dari seluruh muddarisah TQ2 dan mudarrisah Dirosa.
(STIBA.ac.id) Makassar – Selayaknya seorang muslim tidak memberikan waktu-waktu sisa untuk Al-Qur’an. Sebaliknya, seluruh waktu untuk Alquran. Maka nisacaya Allah akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Hal ini diucapkan Ustaz Rachmat bin Badani Tempo, Lc., M.A. saat menjadi narasumber dalam kegiatan Speech of Qur’an, Sabtu, 29 Safar 1442 H (17/10/2020)
Kegiatan yang bertema “تعاهد القرآن ولو بورد قليل” ini diselenggarakan oleh Bidang Hafalan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar dengan tujuan untuk menambah tsaqafah serta memberi motivasi untuk menghafal dan muraja’ah Al-Qur’an .
Karena kondisi dan
keadaan yang saat ini tidak memungkinan untuk berinteraksi secara langsung,
maka kegiatan ini dilaksanakan secara online dan diikuti oleh seluruh
mahasiswi STIBA Makassar.