Kategori: Feature

  • Tim Mapala STIBA Turut Mengawal Logistik Bantuan Korban Gempa Mamuju-Majene

    Tim Mapala STIBA Turut Mengawal Logistik Bantuan Korban Gempa Mamuju-Majene

    (STIBA.ac.id) Mamuju –  Tim Mapala STIBA Makassar bertolak ke lokasi bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Ahad sore pukul 16:00 WITA dari Kota Makassar. Setelah berkoordinasi dengan Tim Gabungan dari Lembaga Kemahasiswaan Kampus STIBA Makassar, empat personil Mapala tersebut ikut dalam misi pengawalan bantuan yang terdiri dari satu truk kontainer logistik WIZ yang akan dikirimkan kepada korban bencana gempa.

    Dalam perjalanan tim dan truk logistik terhambat tanah bebatuan yang longsor akibat gempa susulan pada pagi hari, Senin (18/01) sekitar pukul 06:23 di Desa Onang Utara Kec. Tumbo Sendana Kabupaten Majene. Hingga sore hari pukul truk kontainer logistik belum bisa melewati bekas longsoran akibat bobot dari truk yang sangat mengkhawatirkan jika terjadi reruntuhan susulan.

    Setelah menunggu pembukaan akses jalan dengan menggunakan alat berat, pukul 18.00 akhirnya jalan tersebut kembali bisa dilalui. Pukul 21:36 WITA, truk logistik akhirnya sampai di Posko Wahdah Islamiyah Mamuju dengan selamat.

    Laporan: Azwar Malik

  • Daurah 10 Menghafal Al-Qur’an jilid VII Usung Tema Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an

    Daurah 10 Menghafal Al-Qur’an jilid VII Usung Tema Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an

    (STIBA.ac.id) Makassar – Sebagai bagian dari upaya menggapai kejayaan Islam, Biro Rumah Tangga Masjid (BRTM) Anas bin Malik kembali mengadakan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an, Kamis 14 Januari 2021.

    Sebelumnya kegiatan tersebut rencanya dilakukan secara tatap muka di Masjid Anas bin Malik. Namun karena kasus Covid-19 yang kian meningkat, akhirnya kegiatan tersebut dilakukan secara daring.

    Diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari 40 mahasiswa STIBA dan dua orang dari kalangan masyarakat umum, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua STIBA Makassar, Ustaz Dr. H. Ahmad Hanafi, Lc., M.A.

    “Selamat buat Antum semua yang memiliki kesadaran untuk bergabung menjadi bagian dari saf ahlulqur’an. Tidak ada yang bisa membuat orang mendapatkan kemuliaan kecuali orang-orang yang dekat dan memiliki kedekatan dengan khusus dengan Al-Qur’an,” ujarnya.

    Mengangkat tema “Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an”, kegitan itu juga menghadirkan Ustaz Yassir Massi, Lc. sebagai pemateri diacara pembukaan.

    Ustaz Yassir menjelaskan pentingnya menjadikan sahabat sebagai panutan. Para sahabat terdahulu selalu mengisi waktu mereka dengan Al-Qur’an, dengan membaca dan mengkaji Al-Qur’an.

    ”Hal inilah panutan kita semua, bahwasanya tidak akan baik keadaan kita kecuali kita kembali kepada apa yang dilakukan umat terdahulu,” jelasnya.

    Ustaz Yassir juga menjelaskan bahwasanya salah satu  penyebab runtuhnya Islam ini adalah karena perpecahan. Sebagaimana yang terjadi di era Abbasiah yang muncul firqah-firqah yang saling mengafirkan.

    “Seandainya (mereka) kembali kepada Al-Qur’an, maka mereka tidak akan terpecah. Karena Al-Qur’an ini adalah faktor terbesar yang bisa mempersatukan kaum muslimin,” jelas Ustaz Yassir.

    Penulis: Dandi Saputra

  • Kuliah Penutup, Ketua STIBA: Dalam Kondisi Apapun Kita Harus Tetap Survive

    Kuliah Penutup, Ketua STIBA: Dalam Kondisi Apapun Kita Harus Tetap Survive

    (Ilustrasi) Foto Kuliah Penutup TA. 1420-1421 H/2019-2020 M

    (STIBA.ac.id) Makassar – Di tengah melonjaknya jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air khususnya Kota Makassar, Ketua STIBA Makassar menyatakan komitmennya untuk tetap melaksanakan aktivitasnya.  Baik dosen maupun tenaga kependidikan di seluruh unit kerja yang ada akan tetap melaksanakan program kerja dengan segala keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. saat menyampaikan arahan dalam Kuliah Penutup yang menandai berakhirnya aktivitas perkuliahan Semester Ganjil TA. 1441—1442 H/2020-2021 M, Sabtu (9/1/2021).

    “Kita sudah canangkan dalam kondisi apapun kita harus tetap survive. Kegiatan harus tetap berjalan sesuai yang diagendakan. Kita tidak akan mundur dan memberhentikan aktivitas yang dianggap strategis yang berkaitan dengan kegiatan akademik kita. Karena seorang muslim seharusnya dapat tetap beraktivitas dalam segala keadaan baik sulit maupun luang,” ujar Ustaz Ahmad.

    Wakil Ketua Dewan Syariah WI ini mengutip hadis Nabis shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan bahwa kondisi seorang muslim itu selalu bernilai kebaikan. Kalau ternyata sulit, maka dia dapat tetap bertahan dengan menggandakan kesabaran. Kalau kondisinya luang maka dia manfaatkan sebaik-baiknya dan memperbanyak kesyukuran kepada Allah.

    Kepada para mahasiswa yang mengikuti Kuliah Penutup ini secara daring, Ketua STIBA mewasiatkan untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam satu semester ini.

    “Setelah tahapan ilmu adalah tahapan beramal. Ilmu ibarat pohon dan amal adalah buah dari pohon tersebut. Mudah-mudahan ilmu itu bisa melahirkan amalan sebagai pembuktian terhadap keimanan kita pada Allah,” katanya.

    Di akhir arahannya, Ustaz Ahmad meminta kepada seluruh dosen, pengelola, dan mahasiswa untuk tidak bosan sehingga lengah dan lalai terhadap penjagaan dari Covid-19.  

    “Maka mari antisipasi, jaga agar orang-orang dekat kita tidak terpapar. Kaidah yang digunakan adalah laa dharara walaa dhirar, dar’ul mafsadah muqaddam ‘ala jalbil mashlahah,” tutur Ustaz Ahmad.

    Seperti biasa dalam setiap Kuliah Penutup, di akhir acara setiap wakil ketua menyampaikan arahan dan pengumuman-pengumuman terkait bidang masing-masing.

    Wakil Ketua I diwakili oleh Ustaz Saifullah Anshar menyampaikan hal-hal terkait Bidang Akademik. Bidang Umum oleh Wakil Ketua II Ustaz Musriwan, Bidang III Bidang Kemahasiswaan oleh Ustaz Muhammad Taufan Djafri. Ustaz Ahmad Syaripudin selaku wakil ketua IV menyampaikan hal-hal terkait dengan Bidang Kerja Sama dan Pemberdayaan Alumni.

  • Innalillahi… Ibunda Ketua STIBA Makassar Tutup Usia

    Innalillahi… Ibunda Ketua STIBA Makassar Tutup Usia

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Senin (04/12/21), jagat maya kader-kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah diramaikan dengan kabar duka. Kepergian seorang sosok sesepuh yang telah dianggap ibu dari seluruh kader Wahdah, Ibu Hj. Haeriah Maming rahimahallah.

    Almarhumah adalah ibunda dari Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. Juga istri dari Bapak H. Dain Yunta tokoh pendiri Yayasan Fathul Mu’in yang merupakan cikal bakal Ormas Wahdah Islamiyah. Beliau pun merupakan ibu mertua dari Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A.

    Sang Bunda menghembuskan nafas terakhirnya tak lama setelah hilang kesadaran usai melaksanakan salat Zuhur. Kepergiannya yang tiba-tiba mengundang rasa sedih mendalam di hati orang-orang yang mengenalnya, terlebih keluarga dekatnya.

    Ucapan turut berdukacita tak hanya datang dari para kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah, tapi dari berbagai kalangan. Banyak tokoh masyarakat hingga Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan turut menyampaikan ucapan belasungkawa.

    Jenazah Bunda Hj. Haeriah rahimahallah disalatkan di Masjid Shihhatul Iman dan dimakamkan di Pekuburan Wahdah Islamiyah Baqi’ Moncongloe Maros.

    Mewakili pihak keluarga besar Muh. Dain Yunta, Ustaz Ahmad Hanafi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan memberikan ucapan takziah.

    “Atas nama keluarga besar Muh. Dain Yunta, kami menghaturkan ucapan terima kasih disertai doa jazakumullah khairan atas segala doa dan ucapan takziah serta bantuan moril dan materiil dari semua pihak yang diberikan dalam proses penyelenggaraan jenazah ibunda tercinta kami Hj. Haeriah Maming rahimahallah. Semoga Allah membalas yang terbaik untuk semua.”

    Pihak keluarga besar juga memintakan maaf atas khilaf dan salah almarhumah selama hidupnya.

    Semoga beliau mendapatkan ampunan dan rahmat serta kemuliaan derajat di sisi-Nya.

  • Covid-19 Kembali Mengganas, Ketua STIBA Makassar Instruksikan Ini

    Covid-19 Kembali Mengganas, Ketua STIBA Makassar Instruksikan Ini

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kasus positif Covid-19 di Kota Makassar kembali meningkat. Bahkan di penghujung tahun 2020 penambahan kasus baru disebut paling besar sejak masa pandemi mulai merebak.

    Fakta ini mendorong pimpinan STIBA Makassar kembali mengeluarkan surat edaran terkait mekanisme kerja di masa pandemi Covid-19. Keluarnya SE ini merupakan langkah preventif yang ditempuh pimpinan STIBA sebagai antisipasi penularan Covid-19 di kawasan Kampus STIBA Makassar.

    Dalam SE bernomor 24/STIBA-MKS/B/ED/2020 diuraikan, kegiatan perkantoran dialihkan ke sistem Bekerja dari Rumah (BDR) dengan pengecualian beberapa bagian, seperti klinik, keamanan, pelayanan, kebersihan dan tata lingkungan, serta sarana dan prasarana.

    Dalam SE tertanggal 14 Jumadilawal 1442 H/29 Desember 2020 M tersebut juga disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan dilakukan ke seluruh ruangan kantor STIBA Makassar. Sementara petugas keamanan diharapkan melakukan kontrol yang ketat terhadap alur keluar masuk ke kampus, termasuk yang melaksanakan salat di Masjid Anas bin Malik.

    Sebelumnya, di Masjid Anas bin Malik usai pelaksanaan salat Zuhur, Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. menyampaikan beberapa arahan kepada warga kampus. Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Ahmad mengingatkan di antara nikmat terbesar yang Allah berikan adalah nikmat kesehatan. Maka menjadi hal penting untuk terus menjaga nikmat tersebut.

    Karena itu, Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini kembali mengingatkan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Khusus kepada mahasiswa yang tinggal di asrama, ia mengimbau untuk  meminimalkan interaksi dengan pihak luar.

    “Semoga Allah mengangkat wabah ini dan menjaga kita darinya,” pungkasnya.

  • Ada Ketua Senat dan Alumni STIBA dalam SK Pengurus Komisi-Komisi MUI Pusat

    Ada Ketua Senat dan Alumni STIBA dalam SK Pengurus Komisi-Komisi MUI Pusat

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. ditetapkan sebagai anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masa Khidmat 2020—2025. Keputusan ini ditetapkan dalam SK Dewan Pimpinan MUI tentang Susunan dan Personalia Pengurus Komisi-Komisi Dewan Pimpinan Mejelis Ulama Indonesia bernomor Kep-144/DP-MUI/XII/2020.

    Selain mantan ketua STIBA Makassar tersebut, Ustaz Nur Ikhsan Muhammad Idris, Lc. dosen STIBA Makassar yang kini diamanahkan sebagai Wakil Ketua DPW Wahdah Islamiyah Jakarta Depok ini juga tercatat sebagai anggota Komisi Dakwah.

    Nama Dr. Syamsuddin Lahanufi, Lc., M.Pd.I. juga tertera dalam surat keputusan tersebut. Direktur Pesantren Tahfizh Wahdah Islamiyah Cibinong Bogor yang pernah menjadi mahasiswa STIBA Makassar angkatan pertama ini mengemban amanah sebagai anggota Komisi Pendidikan dan Kaderisasi.

    Nama-nama tersebut ditetapkan dalam Musyawarah Nasional X Majelis Ulama Indonesia yang berlangsung pada 25-27 November 2020/10-12 Rabiulakhir 1442 H di Jakarta. Para pengurus komisi-komisi tersebut merupakan rekomendasi dari pengurus Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia.

    Ketua Umum Wahdah Islamiyah Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. dalam masa khidmat kali ini mendapat amanah sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI.

  • Peletakan Batu Pertama oleh Yayasan Hadji Kalla Tandai Dimulainya Pembangunan Foodcourt STIBA Makassar

    Peletakan Batu Pertama oleh Yayasan Hadji Kalla Tandai Dimulainya Pembangunan Foodcourt STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar dan Yayasan Hadji Kalla menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu pembangunan foodcourt. Kesepakatan kerja sama ini telah memasuki tahap riil ditandai dengan peletakan batu pertama di Kampus STIBA Makassar, Senin (28/12/2020).

    Acara tersebut dihadiri oleh Ketua STIBA Makassar Dr. Akhmad Hanafi, Lc., M.A., Wakil  Ketua IV Bidang Kerja Sama Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I., dan Kepala Bagian Dana dan Usaha Arif Patang, S.H.I. Sementara dari pihak Yayasan Hadji Kalla dihadiri langsung oleh Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla Mohammad Zuhair dan Manager Bidang Keislaman Yayasan Hadji Kalla Salman Febriyansyah.

    Pada kesempatan tersebut dilaksanakan seremoni peletakan batu pertama oleh pihak Yayasan Hadji Kalla dan juga disaksikan oleh jajaran pengurus STIBA Makassar. Ketua STIBA Makassar Dr. Akhmad Hanafi, M.A. menuturkan bahwa kerja sama dan bantuan dari Yayasan Hadji Kalla dalam bentuk pembangunan foodcourt ini diharapkan bisa membawa keberkahan bagi STIBA Makassar.

    “Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama telah melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan foodcourt untuk Kampus STIBA. Ini merupakan program bantuan produktif yang didanai oleh Yayasan Hadji Kalla,” jelasnya.

    STIBA Makassar dalam beberapa tahun terakhir intens menjalin kerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla, di antaranya pemberian bantuan konsumsi untuk sejumlah mahasiswa kurang mampu dan dakwah ke daerah minoritas dan desa terpencil.

    “Kita juga bekerja sama untuk bidang dakwah yang di mana setiap tahunnya kita menempatkan mahasiswa kita untuk memberikan pencerahan ke berbagi desa binaan Yayasan Kalla yang ada di Sulawesi Selatan,” lanjut ketua STIBA.

    Dr. Akhmad Hanafi, M.A. berharap bahwa kerja sama yang dilakukan ini bisa terus berlanjut ke sektor lainnya yang bisa menguntungkan ke dua belah pihak.

    “Kita berhadarap bahwa kerja sama ini tidak berhenti di sini. Kita bisa terus melakukan berbagai macam kerja sama seperti pembangunan fisik atau bantuan produktif lain yang fungsinya strategis, yang bisa saling membantu antara kedua belah pihak,” tutupnya.

    Sementara itu, Mohammad Zuhair selaku Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla berharap bahwa bantuan tersebut bisa terasa manfaatnya untuk mahasiswa di masa yang akan datang.

    “Saya selaku yang mewakili Yayasan Hadji Kalla dalam kesempatan kali ini akan bersama-sama melakukan secara simbolis peletakan batu pertama untuk pembangunan foodcourt di STIBA makassar.”

    “Bantuan ini kita harapkan bisa produktif dan dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa nantinya. Kita juga berharap bahwa pihak STIBA nantinya akan bisa mengelola secara mandiri dan dalam jangka panjang bantuan kita ini,” lanjut Zuhair.

    Lebih lanjut Zuhair menambahkan bahwa ke depan bukan hanya STIBA , Yayasan Kalla juga ikut berkontribusi dalam memberikan bantuan yang produktif dengan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

    Karena itulah bantuan kita ke depannya juga akan banyak menjangkau banyak pihak tidak hanya STIBA, karena tren ke depannya, kita akan memberikan bantuan produktif yang tentunya punya dampak yang lebih besar dan berkepanjangan. Terima kasih juga kepada pihak STIBA atas kerja samanya selama ini dan kita berharap bahwa pembangunannya bisa berjalan lancar dan bisa langsung dinikmati oleh mahasiswa STIBA di awal tahun 2021 nanti,” jelas Zuhair.

    “Diharapkan lewat bantuan pembangunan foodcourt ini, maka mahasiswa STIBA bisa punya unit usaha mandiri yang bisa dikelola secara mandiri dan memberikan dampak positif di masa mendatang,” pungkasnya.

  • STIBA TV Tingkatkan Profesionalisme Kerabat Kerja melalui Pelatihan Manajemen Pengelolaan

    STIBA TV Tingkatkan Profesionalisme Kerabat Kerja melalui Pelatihan Manajemen Pengelolaan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bagian Publikasi STIBA Makassar mengadakan Pelatihan Manajemen Pengelolaan STIBA TV, Kamis (24/12/2020). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Studio STIBA TV ini menghadirkan owner motivo.id Zaenal Abidin sebagai narasumber tunggal.

    Zainal dalam kesempatan tersebut secara khusus memberikan bimbingan kepada para kru STIBA TV yang menjadi peserta kegiatan, di antaranya teknik pengambilan video yang benar dan teknik pencahayaan. Termasuk yang juga menjadi pembahasannya adalah bagaimana menata ruang studio agar tampak lebih apik.

    Di samping penyampaian materi dan praktik, narasumber juga melakukan evaluasi teknis sekaligus memberikan solusi yang tepat bagi setiap problem yang muncul dalam proses pengelolaan STIBA TV.

    Kepala Bagian Publikasi Syahrul Qur’ani, Lc. mengatakan bahwa pelatihan bagi kru STIBA TV ini diadakan sebagai langkah untuk mewujudkan STIBA TV sebagai salah satu sarana peningkatan citra STIBA di tanah air maupun luar negeri.   

    “Semoga melalui pelatihan ini, STIBA TV dapat dikelola dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli dan profesional,” harapnya.

    Sementara Fitra Abadi, S.H. selaku Manajer STIBA TV menyatakan niatnya untuk menambah program acara STIBA TV yang dinilai urgen dan dibutuhkan oleh masyarakat.

  • Hari Kedua Banjir, Tim Mapala STIBA Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

    Hari Kedua Banjir, Tim Mapala STIBA Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Memasuki hari kedua banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Makassar, Senin (21/12/2020), sejumlah personil Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STIBA Makassar masih berjibaku menyalurkan logistik kepada korban terdampak banjir.

    Banjir terparah menggenangi wilayah Perumnas Antang Blok 10 dan Blok 8. Dengan kedalaman air mencapai 1,5 meter dan arus yang cukup deras menyulitkan sebagian warga yang masih bertahan di rumah masing-masing. Sejumlah personil Mapala tampak melawan arus mengantarkan bantuan makanan ke rumah-rumah penduduk.

    Distribusi bantuan ke warga oleh tim Mapala ini berlangsung hingga malam hari.

    Tim masih membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya kepada korban banjir melalui Mapala STIBA Makassar.

    Bantuan dapat diantar langsung ke Posko Mapala di Kampus STIBA Makassar atau transfer dana bantuan ke rekening:

    BNI Syariah

    No. Rek. 8888 4288 89

    An. Bapak Syandri QQ MAPALA STIBA

    ? Konfirmasi Transfer :

    0821 5011 3655

    Laporan: Azwar Malik

  • Departemen Dakwah Dema STIBA Gelar Webinar Peradaban Islam, Mengenal Warisan Ulama

    Departemen Dakwah Dema STIBA Gelar Webinar Peradaban Islam, Mengenal Warisan Ulama

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Departemen Dakwah Dema STIBA Makassar menggelar kegiatan Webinar Peradaban Islam, Ahad (20/12/2020). Kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom. Pelaksana mengundang Ustaz Rahmat Badani, Lc., M.A. sebagai pemateri.

    Acara berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WITA. Dimulai dengan sambutan dari ketua Dema STIBA Makassar, Seftha Sulaiman. Dalam sambutannya Sefta mengatakan, Dema akan senantiasa melaksanakan kajian secara tematik dan terbuka atas saran tema kajian.

    “Para jamaah yang mungkin ingin request berupa tema atau kajian yang ingin dilaksanakan, bisa disampaikan ke panitia,” ujar Seftha.

    Mengangkat tema ‘Mengenal Warisan Ulama’, acara itu dibuka langsung oleh kepala BAK, Ustaz Ahmad Amunir, Lc. Dalam sambutannya, Ustaz Ahmad Amunir menyampaikan pentingnya peran ulama yang mengarahkan dan membimbing umat kepada tegaknya peradaban Islam.

    “Ulama merupakan sosok yang sangat dibutuhkan untuk diambil ilmunya. Ulama dihormati dan dimuliakan arahannya. Tapi realitasnya ada kesedihan dalam diri kita. Yang mana selama ini ulama mulai ditinggalkan, tidak dihormati. Penghormatan kepada tokoh-tokoh dalam masalah dunia justru lebih besar dari pada terhadap ulama. Maka ini merupakan problematika yang harus kita jawab bersama,” jelasnya.

    Sebagai narasumber, Ustaz Rahmat Badani memulai materinya dengan menjelaskan secara rinci ulama yang patut dicontoh yaitu ulama rabbani. Mulai dari sifat, keutamaan, peran, hingga warisan ulama rabbani.

    “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh keberuntungan yang banyak.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi).

    “Begitu pula dengan para ulama, para ulama juga tidak mewariskan apa-apa kecuali ilmu yang telah mereka ambil dari Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,” jelas Ustaz Rahmat.

    Sebelum sesi tanya jawab, di akhir penyampaiannya Ustaz Rahmat menjelaskan cara-cara menjaga warisan ulama, yaitu belajar ilmu syariat, belajar ilmu dengan bahasa Arab, mengikuti manhaj ulama dalam menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, mendakwahkannya dan mengulang-ulang pelajaran.

    Penulis: Dandi Saputra