Penulis: admin

  • Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an STIBA Makassar Resmi Ditutup

    Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an STIBA Makassar Resmi Ditutup

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Daurah 10 Hari Menghafal dan Murajaah Al-Qur’an (M2Q) Jilid 10 yang diselenggarakan oleh UKM Raudhatul Huffaazh Putra STIBA Makassar resmi ditutup pada Kamis (11/01/2024). Acara penutupan dihadiri oleh seluruh peserta, muhaffiz, dan panitia.

    Acara penutupan diisi dengan tausiyah dari Ustaz Rachmat bin Badani Tempo, Lc., M.A. Wakil Ketua I Bidang Akademik ini menyampaikan bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu karunia dan nikmat Allah yang sangat besar.

    Kegiatan Daurah M2Q dimulai sejak sebelum Subuh, di mana peserta melaksanakan salat Lail dan kemudian fokus pada kegiatan menghafal dan murajaah Al-Qur’an. Di sela-sela kegiatan menghafal dan murajaah, peserta diberi waktu untuk berolahraga. Para peserta menutup kegiatan hariannya dengan evaluasi dan briefing oleh beberapa ustaz pendamping.

    Puncak acara adalah pemberian apresiasi kepada peserta Daurah 10 Hari M2Q Jilid X dalam beberapa kategori.

    Kategori Hafalan Terbanyak: Khaerul, mahasiswa PM semester 6, dengan capaian 9 Juz.

    Kategori Murajaah Terbanyak: Muhammad Thoriq Syaifullah, mahasiswa PM 2, dengan capaian 20 Juz.

    Peserta Teladan: Irgi Dwi Susanto

    Muhaffiz Teladan: Tholhah As-Sajjad Possumah

    Panitia Teladan: Muh. Nur Aziizy Al-Qadri.

    Acara yang sama juga berlangsung di Kampus Putri STIBA Makassar untuk para peserta muslimah. Pada kesempatan ini, Ustazah Armida, Lc., sebagai Wakil Ketua Pusat Pembinaan Al-Qur’an dan Bahasa Arab STIBA Makassar menyampaikan bahwa perjuangan menjaga hafalan Al-Qur’an lebih mudah daripada perjuangan menyelesaikan hafalan Al-Qur’an.

    “Membangkitkan kembali manusia setelah kematian jauh lebih mudah daripada penciptaan yang pertama. Begitu pula, menjaga hafalan Al-Qur’an lebih mudah daripada menghafalnya dari awal,” ujarnya.

    Dalam pemaparannya, Ustazah Kurnaemi Anita, S.T., S.H., M.E. selaku narasumber dalam kegiatan tersebut, menyampaikan tips agar hafalan Al-Qur’an itqan, yakni dengan murajaah secara rutin, tidak terlalu cepat dalam membaca Al-Qur’an, dan menjauhi maksiat.

    “Surga memiliki 6.230 tingkat (khilaf ulama) sebagaimana jumlah ayat dalam Al-Qur’an. Semoga yang telah selesai dari proses menghafal Al-Qur’an dimudahkan untuk istikamah memurajaahnya,” pesannya.

    Dari 40 peserta yang mengikuti daurah, sebanyak 67% berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Selain itu, salah satu peserta, Risma Rani Al-Hamdani, berhasil menyelesaikan setoran hafalan terakhirnya.

    Di penghujung acara, panitia mengumumkan pemenang kategori Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an. Adapun daftar pemenang kategori sebagai berikut:

    Muhaffidzah Teladan: Risma Rani Al-Hamdani

    Peserta Ziyadah Terbanyak: Aisyah Darwis

    Peserta Murajaah Terbanyak: Nuralisa

    Peserta Teladan: Rizki Amalia

    Panitia Teladan: Aulia Fitria

    Peserta Nilai Tertinggi Ikhtibar: Risma Rani Al-Hamdani

    Di akhir acara, panitia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh partisipan, sponsor, dan donatur yang telah berperan serta dalam menyukseskan acara ini.

    Reporter: Azyad Khairi

  • Ketua STIBA Makassar: SPMI Bukan Sekadar Legalitas, Tapi Kebutuhan

    Ketua STIBA Makassar: SPMI Bukan Sekadar Legalitas, Tapi Kebutuhan

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sebagai institusi pendidikan yang terus berkembang, STIBA Makassar selalu berinovasi untuk mencapai standar kualitas yang lebih tinggi. Tak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada administrasi dan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Sejalan dengan amanat Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, STIBA berkomitmen menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

    Demi memudahkan setiap bagian dan unit dalam menyusun dokumen terkait SPMI, Pusat Penjaminan Mutu STIBA Makassar menggelar Workshop Penyelesaian Dokumen SPMI pada Kamis-Jumat (11—12/01/2024). Acara ini digelar untuk memfasilitasi seluruh unit kerja agar dapat berkontribusi secara efektif dalam implementasi SPMI.

    Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Ustaz Hendra Wijaya, Lc., M.A., yang memberikan pemahaman akan pentingnya dokumen SPMI. Ia menggarisbawahi peran SPMI dalam setiap proses pendidikan, mulai dari pengajuan prodi baru hingga akreditasi.

    Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia tidak hanya menjelaskan nilai strategis dari SPMI dalam akreditasi institusi, tetapi juga menekankan bahwa SPMI adalah ruh dari sebuah institusi pendidikan.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa nilai keberhasilan institusi sangat tergantung pada bagaimana SPMI diintegrasikan dalam segala aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan institusi.

    “Mari kita jadikan SPMI sebagai sebuah kebutuhan. STIBA ke depan targetnya bukan hanya jadi sekolah tinggi, karena itu sistemnya perlu diperkuat,” ujar Ustaz Akhmad penuh keyakinan.

    Ustaz Akhmad menganalogikan kebutuhan untuk mengimplementasikan SPMI itu seperti ketika seseorang  melaksanakan salat. Saat itu, kita tidak lagi memikirkan tentang ini rukunnya, ini yang wajib, yang ini sunah, karena kita sudah menganggap salat itu sebagai sebuah kebutuhan.

    “SPMI kita adalah kebutuhan legalitas institusi kita, targetnya untuk akreditasi maupun reakreditasi, tapi mari kita beramal jariah dengan meninggalkan sistem yang bisa dilanjutkan oleh para penerus kita. Jangan sampai mereka seperti baru memulai dari awal, seperti di hutan rimba tidak tahu mau melakukan apa,” ujar Ustaz Akhmad.

    Kepala Bagian Audit Mutu Internal, Ustaz Ihwan Wahid Minu, S.T., M.E.I., yang menjadi narasumber, menyampaikan kunci penting dalam menjaga kelangsungan dan peningkatan mutu pendidikan.

    “Kalau mau jadi leader, tidak boleh pola pikirannya terkungkung, harus siap mengikuti perubahan. Orang yang mampu beradaptasi dengan perubahan adalah orang yang kuat. Kalau tidak bisa beradaptasi dengan keadaan, tidak bisa linear dengan perubahan maka kita akan ditinggalkan. Indikator keberhasilan kita dalam beradaptasi terhadap perubahan adalah dokumen SPMI ini,” tuturnya.

    Di hari pertama Workshop ini, Ustaz Ihwan Wahid menyampaikan materi terkait Kebijakan SPMI, Buku I Dokumen Kegiatan SPMI, dan Buku III Dokumen Standar SPMI. Jumat besok akan dilanjutkan dengan materi Buku II Dokumen Manual SPMI dan Buku IV Dokumen Formulir SPMI.

    Kegiatan ini berlangsung di lantai 4 Gedung Rektorat dan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan dan kepala unit kerja.

  • Jelang Pemilihan Umum, Alumni STIBA Makassar Diskusi Ilmiah Bersama Ustaz Zaitun Rasmin

    Jelang Pemilihan Umum, Alumni STIBA Makassar Diskusi Ilmiah Bersama Ustaz Zaitun Rasmin

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Alumni STIBA Makassar diharapkan tidak hanya menjadi lulusan yang sukses secara akademis, tetapi juga menjadi pencerah dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam isu-isu keagamaan. Menghadapi tuntutan zaman yang menuntut arah dan panduan keumatan, setiap alumni diminta untuk terus meng-update pengetahuan mereka sebelum memberikan pencerahan kepada orang lain.

    Menyikapi pentingnya peran alumni tersebut, khususnya dalam menghadapi pesta demokrasi di Indonesia, Ikatan Alumni (IKA) STIBA Makassar menggelar diskusi ilmiah pada Kamis malam, 4 Januari 2024. Kegiatan ini menghadirkan Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. Diskusi tersebut mengusung tema “Sikap dalam Demokrasi dan Arah Pilihan Politik”. Ustaz Zaitun memberikan pencerahan mengenai sikap seorang muslim dalam dunia demokrasi dan mengajak berpikir tentang paslon mana yang seharusnya diusung.

    Diskusi ini diselenggarakan oleh Departemen Kajian Strategis IKA STIBA Makassar, dengan Ustaz Abdul Qahar, S.H., M.Hum. sebagai moderator. Acara dimulai dengan pembukaan yang menarik dari ketua umum dan berlanjut dengan sesi tanya jawab dari peserta.

    Salah satu momen menarik adalah ketika seorang alumni mengajukan pertanyaan mengenai sikap yang harus diambil jika ada kecurangan dalam pemilu mendatang dan bagaimana menghadapi kekalahan jika pasangan calon yang diusung kalah.

    Ustaz Zaitun memberikan jawaban memotivasi, ia mengatakan bahwa tugas setiap orang adalah berusaha semaksimal mungkin.

    “Tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin. Kalah menang urusan belakang, tapi kita ikhtiarkan dengan segala usaha. Anak muda tidak pantas berpikir buruk dan pesimis, itu ciri-ciri orang yang sudah tua. Anak muda seharusnya berpikir tentang apa yang bisa dia lakukan saat-saat seperti ini,” ungkap Ustaz Zaitun.

    Diskusi yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting ini berlangsung dari pukul 20.00 hingga 23.30 Wita. Acara ini telah menjadi wadah bagi para alumni untuk berkolaborasi dan memberikan kontribusi positif dalam kehidupan bernegara khususnya menjelang Pemilu 2024.

    Reporter: Muhammad.bY

  • Pengurus UKM al-Fusha Isi 15 Hari Liburan dengan Menghafal Matan Al-Ajurumiyah

    Pengurus UKM al-Fusha Isi 15 Hari Liburan dengan Menghafal Matan Al-Ajurumiyah

    (STIBA.ac.id) Makassar – Sebuah acara tahunan yang bertujuan memotivasi mahasiswi tentang keagungan bahasa Arab sedang berlangsung di Kampus Putri STIBA Makassar. Divisi Pengembangan Bahasa UKM Bahasa Al-Fusha STIBA Makassar menghadirkan Daurah 15 Hari Menghafal Matan al-Ajurumiyah dengan tema inspiratif Urgensi Cinta Bahasa Arab untuk Mengembangkan Pengetahuan Bahasa Arab, atau dalam bahasa Arab أهمية محبة اللغة العربية لتطوير تعليم اللغة العربية

    Daurah 15 Hari Menghafal Matan Al-Ajurumiyah diadakan sebagai upaya untuk membimbing mahasiswi memahami kaidah-kaidah bahasa Arab. Kegiatan ini merupakan langkah konkrit dari UKM Al-Fushah untuk mengembangkan potensi pengurusnya agar bisa menjadi teladan bagi mahasiswi lainnya.

    Pembukaan Daurah ini berlangsung pada hari Selasa, 19 Jumadil Akhir H (02/01/2024 M) di Aula Ummu Salamah STIBA Makassar. Acara dihadiri oleh 34 peserta yang merupakan anggota UKM Al-Fusha STIBA Makassar, dan dimulai dengan sambutan dari Wakil Kepala Pusat Pembinaan Al-Qur’an dan Pengembangan Bahasa Arab, Ustazah Armida, Lc., serta sambutan dari Ketua Panitia, Nabilah, dan Ketua Umum UKM Bahasa Al-Fushah, Miftahul Khaira.

    Ustazah Armida menyampaikan harapannya agar UKM Bahasa Al-Fusha bisa menjadi pionir dalam menciptakan syair bahasa Arab, walaupun bukan tentang suatu disiplin ilmu, tetapi dimulai tentang adab dan akhlak, mampu mewarnail dan menjadi teladan untuk akhwat lain.
    “Daurah Matan ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas kita, semoga di masa depan kita dapat mengkaji matan-matan lain,” ujar Ustazah Armida.

    Materi dilanjutkan oleh Ustaz Surahman Yalu Yatie, Lc., Kepala Bagian Pengembangan Bahasa Arab STIBA Makassar, yang menekankan pentingnya belajar bahasa Arab tidak hanya untuk memahami Al-Quran tetapi juga untuk merasakan keindahannya, menghayati sastra Nabi, dan memahami kalimat-kalimat hikmah dari para sahabat, tabiin, atba’ al-tabi’in, serta ulama-ulama mutaakhirin.

    “Sebagai muslim, kita seharusnya mencintai Bahasa Arab. Cinta ini bukan hanya terhadap bahasa, melainkan sebagai bentuk tuntunan agama, dan dia adalah rasa untuk bisa mengetahui kesedihan dan kebahagiaan sesama,” tegas Ustaz Surahman.

    Reporter: Nabilah Ismail

  • Manfaatkan Liburan Semester, UKM Raudhatul Huffaazh Adakan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an

    Manfaatkan Liburan Semester, UKM Raudhatul Huffaazh Adakan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an

    (STIBA.ac.id) Makassar – UKM Raudhatul Huffaazh Putra STIBA Makassar menyelenggarakan Daurah 10 Hari Menghafal dan Murajaah Al-Qur’an Jilid X dengan tema “تنال العزة والسعادة، بالقرآن الكريم” (Dengan Al-Qur’an, Kita Raih Kemuliaan dan Kebahagiaan).

    Daurah ini dimulai pada hari Selasa, 20 Jumadil Akhir 1445 H (02/01/2024) dan berlangsung selama 10 hari, yaitu 20-29 Jumadil Akhir 1445 H (02-11/01/2024), diadakan di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar.

    Pembukaan acara diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia, Asnadi, serta sambutan dari Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustaz Arfan Arifuddin, S.S., M.Ag.

    Dalam sambutannya, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta menyampaikan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah salah satu jalan untuk meraih kemuliaan.

    “Menghafal al-Qur’an merupakan cara untuk memuliakan diri kita dengan al-Qur’an, dan hal ini sejalan dengan tujuan al-Qur’an yang diturunkan untuk ditadabburi dan diamalkan,” ungkapnya.

    Ustaz Arfan Arifuddin, sebagai pemateri, meminta para peserta agar tidak menganggap hafalan al-Qur’an sebagai tujuan akhir. Menurutnya, menghafal al-Qur’an merupakan langkah pertama, dan untuk menghindari kesan hafalan yang kosong, diperlukan integrasi tadabbur dengan hafalan, karena tadabbur adalah tujuan al-Qur’an.

    “Meskipun banyak yang ingin menghafal di kalangan umat Muslim, hanya sedikit yang benar-benar melakukannya. Bahkan di antara yang berhasil menghafal, lebih sedikit lagi yang ingin melakukan murajaah,” ujar mahasiswa Program Kaderisasi Ulama (PKU) STIBA Makassar tersebut.

    Sebagai penutup, Ustaz Arfan menyatakan harapannya agar ilmu yang sedikit tersebut bisa menjadi modal yang diberkahi oleh Allah.

    UKM Raudhatul Huffazh Putri Adakan Kegiatan Serupa

    Kegiatan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an juga diadakan oleh UKM Raudhatul Huffazh Putri STIBA Makassar. Mereka membuka acara pada 20 Jumadilakhir 1445 H (02/01/2024) di Baitul Qur’an (Halaqah Water), Makassar, dengan tema “تنال العزة والسعادة بالقرآن الكريم” (Dengan Al-Qur’an Kita Raih Kemuliaan dan Kebahagiaan). Acara ini merupakan proker Bidang Hafalan dan diikuti sebanyak 32 orang panitia dan 40 peserta.

    Sambutan ketua panitia disampaikan oleh Nuralisa dan Wakil Ketua Pusat Pembinaan Al-Qur’an dan Bahasa Arab STIBA Makassar, Ustazah Armida. Harapan utama dari terselenggaranya kegiatan ini adalah memperkuat hafalan peserta. Ustazah Munira, Dosen STIBA Makassar, membahas tema acara, ia menekankan pentingnya waktu khusus untuk menghafal al-Qur’an.

    Reporter: Nuralisa dan Aisyah Darwis

    Reporter: Azyad Khairi, Nuralisa, Aisyah Darwis

  • Dosen STIBA Makassar Lahirkan Karya Fenomenal Syair Sirah Nabawiah Hanya dalam 63 Bait

    Dosen STIBA Makassar Lahirkan Karya Fenomenal Syair Sirah Nabawiah Hanya dalam 63 Bait

    (STIBA.ac.id) Makassar – Sebuah karya unik dan bernilai tinggi kembali muncul dari lingkungan STIBA Makassar, kali ini dalam bentuk bait-bait syair yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Penulisnya adalah Ustaz Bahtiar Bahri, dosen Hadis STIBA Makassar, alumni Fakultas Hadis Universitas Islam Madina yang juga merupakan peminat sastra Arab.

    Syair tersebut terdiri dari 63 bait, sesuai usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu 63 tahun. Menurut Ustaz Bahtiar, sumber utama inspirasi menulis manzhumah (bait-bait syair) tersebut adalah cinta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia ingin mengulang-ulang kehidupan Nabi dari awal sampai akhir dalam waktu yang singkat namun dengan cara yang tidak membosankan. Menurutnya, karya ini menjadi alternatif yang lebih ringkas dan lengkap daripada manzhumah yang telah ada sebelumnya, di antaranya yang pernah ditulis oleh Ibnu Abi-Izz al-Hanafi dengan jumlah baitnya mencapai 100 bait.

    Ustaz Bahtiar juga menjelaskan bahwa pemilihan gaya bahasa dalam menulis bait-bait syair ini didasarkan pada bahrur-rajaz, gaya bahasa yang dianggapnya enak didengar dan mudah dihafal. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat dengan mudah memahami dan menghafal kisah perjalanan Rasulullah dengan indah dan efektif.

    Ia berharap syair ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman dan penghayatan mahasiswa terhadap sirah nabawiah. Meskipun jumlah baitnya relatif sedikit, syair ini disusun dengan cermat untuk mencakup semua peristiwa penting dalam perjalanan hidup Rasulullah.

    Ketika ditanya apakah pendekatan ini dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif, Ustaz Bahtiar optimis bahwa mahasiswa dapat menikmati dan bahkan menghafal bait-bait syair ini.
    “Tentu, saya berharap mahasiswa bisa menikmati bait-bait ini bahkan menghafalnya, hanya 63 bait, sesuai umur Nabi, tapi sudah menyebutkan semua peristiwa penting dalam perjalanan hidup Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujarnya.

    Terakhir, Ustaz Bahtiar juga mengungkapkan bahwa ia memiliki rencana untuk menulis bait-bait syair dalam bidang ilmu lainnya selain sirah. Sebelumnya, ia telah menulis manzhumah dalam ilmu hadis sebanyak 140 bait dan berharap dapat terus berkontribusi dalam memperkaya literatur keislaman.

    Dengan karyanya ini, dosen STIBA Makassar tidak hanya menghadirkan kisah perjalanan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam bentuk yang menarik, tetapi juga membuka peluang untuk pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif di lingkungan kampus.

    Berikut ini Manzhumah Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Ustaz Bahtiar Bahri:

  • Semester Ganjil Berakhir, Pimpinan STIBA Bekali Liburan Mahasiswa dalam Kuliah Penutup

    Semester Ganjil Berakhir, Pimpinan STIBA Bekali Liburan Mahasiswa dalam Kuliah Penutup

    (STIBA.ac.id) Makassar – Kegiatan perkuliahan mahasiswa STIBA Makassar Semester Ganjil tahun 1444-1445 H/2023-2024 M telah sukses berakhir. Ketua STIBA, Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., beserta para wakilnya memimpin pelaksanaan Kuliah Penutup di Masjid Anas bin Malik untuk Peserta Ikhwan dan di Gedung Aisyah bagi akhwat melalui kanal YouTube STIBA TV pada Sabtu (30/12/2023).

    Ustaz Akhmad Hanafi, dalam pembukaannya, menyampaikan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena telah mencapai tahap ini. Kesyukuran tetap di atas keistikamahan, dan senantiasa diberikan kekuatan untuk berada di jalan ilmu.

    “Tetap optimistis, kita akan membawa perubahan, mulai dari masa libur ini. Kata kunci untuk ilmu harus kita ikhtiarkan,” ujarnya saat memberikan sambutan pesan liburan kepada mahasiswa.

    Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ustaz Rahmat Badani, Lc., M.A., memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum memasuki semester mendatang. Ia juga mengharapkan mahasiswa menjadi pemuda yang semangat dalam menyosialisasikan pengalaman di STIBA.

    Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Wakil Ketua II Bidang Umum, Ustaz Musriwan Muslimin, Lc., M.H., dan Wakil Ketua III Bidang Kerja Sama, Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I, M.Pd.I.

    “Libur adalah pergerakan, aktivitas, dan pengabdian. Ia merupakan deposit akhirat, nilai Antum untuk menjadikan orang-orang yang unggul. Buatlah jadwal selama libur,” ujar Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I, selaku Kepala Pusat Pembinaan Karakter dan Kepesantrenan.

    Momen Kuliah Penutup ini juga dirangkaikan dengan peluncuran program STIBA TV Academy. Muh. Akbar, tampil sebagai perwakilan STIBA TV.

    “Kembali ke kampung bukan sekadar silaturahmi dan membantu keluarga, tapi ada tugas utama kita yaitu berdakwah. Satu pesan yang perlu disosialisasikan adalah kita yang akan melanjutkan dakwah di kampung kita,” ujar Ustaz Akbar dalam sosialisasi STIBA Academy.

    Sesi selanjutnya diakhiri dengan penyampaian kesan dan pesan oleh Ardiansyah, salah seorang Mahasiswa Persiapan Bahasa STIBA Makassar.

    “Mahasiswa baru diibaratkan sebagai wadah kosong yang perlu diisi, dan kini mereka telah mengisi wadah tersebut dengan air tergantung seberapa banyak ilmu yang mereka terima. STIBA merupakan tempat di dalamnya memiliki orang teladan, didampingi oleh dosen-dosen yang berkualitas yang mengajarkan ilmu sebagai wadah kepada kami,” ungkapnya.

    “Teruntuk para pejuang, jiwa, dan hati manakah yang tidak luluh tatkala menghabiskan waktu mereka untuk menuntut ilmu,” lanjutnya.

    Reporter: Abi Sarwan

  • Nasihat Menggugah Ustaz Akhmad Hanafi, Bagikan Kunci Berbakti kepada Orang Tua setelah Wafat

    Nasihat Menggugah Ustaz Akhmad Hanafi, Bagikan Kunci Berbakti kepada Orang Tua setelah Wafat

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., memberikan tausiah kepada para pelayat yang turut hadir dalam prosesi pemakaman ayahanda salah seorang dosen STIBA Makassar. Dalam momentum tersebut, Ustaz Akhmad memanfaatkannya untuk merenungkan makna kematian dan menekankan tanggung jawab yang harus dipikul oleh anak-anak terhadap orang tua yang telah berpulang.

    Dalam tausiahnya, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta mengingatkan anak-anak dari almarhum Mustamin untuk menjadikan doa sebagai amalan utama yang sangat dinantikan oleh setiap orang yang berpulang. Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan warisan kebaikan yang ditinggalkan almarhum, menjalankan wasiat-wasiat kebaikan, dan meneruskan amalan-amalan yang selalu diupayakan selama hidupnya.

    Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta memberikan pelajaran berharga kepada seluruh pelayat, mengingatkan bahwa kepergian almarhum menjadi pengingat akan ketentuan hidup dan mati. Dengan penuh harap, beliau berdoa semoga segala kebaikan yang telah dilakukan almarhum mendapatkan balasan yang baik di sisi Allah, dan memohon agar setiap kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi diampuni oleh-Nya.

    “Hari ini, kita menyaksikan almarhum menyelesaikan tugasnya di dunia ini. Semoga amalan-amalan baiknya membawa beliau menuju husnul khatimah. Ini menjadi pengingat bahwa suatu hari giliran ini akan tiba bagi kita semua, dan kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya,” ujar Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta di Pekuburan Wahdah Islamiyah Baqi’ Mocongloe, Maros, Rabu (27/12/2023).

    Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan yang turut serta dalam prosesi pemakaman ini diingatkan akan kepastian waktu yang telah ditentukan oleh Allah. 

    “Segala sesuatu pasti telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu pada yang seperti inilah hendaklah kita mempersiapkan diri kita. Kalau hari ini kita mengantarkan beliau, kita tidak tahu besok, lusa, pekan depan, bulan depan, tahun depan, kita yang berada pada posisi yang dihadiri pemakaman kita. Maka mudah-mudahan pada saat yang akan datang itu kita semuanya telah bersiap dan telah mempersiapkan bekal yang terbaik untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tambahnya.

    Ustaz Akhmad juga menekankan pentingnya berjihad dalam makna sebenarnya, yakni berjihad dalam berbakti kepada kedua orang tua.

    “Dalam perjalanan hidup ini, jangan sia-siakan kesempatan untuk berjihad yang sebenarnya, berjihad bakti kepada kedua orang tua kita. Hari ini, anak-anak almarhum menangisi kepergian beliau karena salah satu pintu surga bagi mereka telah ditutup. Maka yang masih memiliki orang tua, maka terhadap keduanyalah kita berjihad. Jangan sampai setelah keduanya sudah meninggal dunia, atau salah satu dari keduanya, baru penyesalan itu datang. Dan pasti akan datang penyesalan itu ketika kita sudah tidak mampu lagi berbakti kepada kedua orang tua,” ujar Ustaz Akhmad Hanafi.

    Dalam tausiahnya, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta juga mengangkat pelajaran dari sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyatakan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah bentuk jihad ibadah yang mulia. Ia menekankan bahwa peluang besar masih ada bagi mereka yang masih memiliki orang tua, dan saat ini adalah waktunya untuk memanfaatkannya dengan berbakti.

    Ustaz Akhmad mengajak semua yang hadir untuk mendoakan almarhum, memohonkan ampunan kepada Allah, dan meminta agar beliau diberikan kekuatan dalam menghadapi ujian di kubur.

    “Mudah-mudahan almarhum dengan kebaikan dan amal salehnya dapat menjawab semua pertanyaan di sana. Mari bersama-sama mendoakan yang terbaik untuk almarhum,” pungkasnya.

  • Selamat! 49 Mahasiswa STIBA Makassar Raih Beasiswa KIP-Kuliah

    Selamat! 49 Mahasiswa STIBA Makassar Raih Beasiswa KIP-Kuliah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Seorang mahasiswa menyadari pentingnya pendidikan sebagai investasi untuk meraih masa depan yang lebih baik. Beasiswa menjadi salah satu pintu gerbang untuk memperoleh akses pendidikan tinggi, yang sering kali menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tak heran, peluang-peluang beasiswa ini disambut baik oleh para mahasiswa sebagai solusi untuk meringankan beban finansial mereka, sehingga mereka dapat fokus pada pembelajaran dan pengembangan diri tanpa terbebani oleh kekhawatiran ekonomi.

    Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi mahasiswa berpotensi namun kurang mampu secara ekonomi, Program KIP-Kuliah terus memberikan dampak positif. Program ini merupakan salah satu Program Strategis yang berhasil diwujudkan pemerintah.

    Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) turut berperan dalam mendukung program ini, dan STIBA Makassar sebagai bagian dari PTKIS berhasil memperoleh beasiswa KIP-Kuliah bagi sejumlah mahasiswanya. Total 48 mahasiswa STIBA Makassar, terdiri dari 12 mahasiswa semester V, 12 mahasiswa semester III, dan 25 mahasiswa semester I, berhasil menjadi penerima Beasiswa KIP-Kuliah.

    Pada bulan Desember 2023, para mahasiswa ini secara resmi menerima beasiswa KIP-Kuliah untuk periode pencairan Semester Ganjil Tahun Akademik 1445-1446 H/2023-2024 M dari pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama (Diktis Kemenag).

    Irgi Dwi Susanto, salah satu penerima KIP-Kuliah STIBA Makassar, menyampaikan rasa syukurnya, “Alhamdulillah dengan adanya Program KIP-Kuliah saya merasa sangat terbantu untuk melanjutkan pendidikan saya di tingkat sarjana. Saya berharap ke depannya ada lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa terbantu dengan program ini, terutama di kampus kami tercinta,” ujar mahasiswa asal Lampung Sumatera Selatan tersebut.

    Program ini, sebagai transformasi dari beasiswa Bidik Misi, telah memberikan manfaat yang signifikan bagi sebagian besar kampus, terutama mahasiswa di seluruh Indonesia.

    Reporter: Irwansyah

  • Sejenak Kembali ke Masa Tanpa Gadget, Penghargaan dan Persembahan Mengharukan dalam Kegiatan Al-Liqa Al-Akhawiy

    Sejenak Kembali ke Masa Tanpa Gadget, Penghargaan dan Persembahan Mengharukan dalam Kegiatan Al-Liqa Al-Akhawiy

    (STIBA.ac.id) Makassar – UKM Asrama Putri STIBA Makassar menggelar kegiatan al-Liqa al-Akhowiy pada Ahad, 4 Jumadilakhir 1445 H (17/12/2023), di Aula Aisyah Kampus STIBA Makassar. Acara ini merupakan bagian dari program kerja Pengurus Inti UKM Asrama Putri STIBA Makassar.

    Dengan tema “Seni Mengenal Karakter” atau dalam bahasa Arab فن التعرف على شخصية الآخرين, al-Liqa al-Akhowiy bertujuan membantu penghuni asrama membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitarnya melalui pemahaman karakter. Acara ini juga dihadirkan dengan konsep “Back to 90’s,” di mana para penghuni asrama diajak untuk mengenang masa kecil mereka.

    Aula Aisyah dipenuhi dengan beragam kostum dan atribut khas daerah, karena kontingen penghuni asrama dibagi per daerah asal. Kegiatan dimulai dengan pemutaran video yang mengingatkan peserta dan tamu undangan pada masa kecil di awal tahun 2000-an, di mana teknologi gadget (smartphone) pada saat itu belum merajalela seperti sekarang, dan kebersamaan dengan teman-teman menjadi kenangan berharga.

    Puncak acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an secara unik, di mana 10 qariah seolah-olah berangkat mengaji dari rumah ke rumah guru mengajinya. Setelah pembacaan ayat suci, acara resmi dibuka oleh kedua MC dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

    Ketua Panitia, Nurlindah, memberikan sambutan pertama, diikuti oleh Wakil Kepala Pusat Pembinaan Karakter 5M dan Kepesantrenan, Ustazah Armida, Lc. Dalam sambutannya, ia mengisahkan sejarah berdirinya Asrama Putri hingga menjadi megah seperti saat ini, sesuai dengan konsep acara kembali ke masa lalu.

    Sambutan terakhir disampaikan oleh Wakil Kepala Bagian Kepesantrenan dan Keasramaan, Ustazah Dewi Indriani, Lc., S.H., M.H. Ustazah Dewi menyampaikan harapannya bahwa panggung yang indah tersebut dapat menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi seluruh akhwat, dan adanya pembagian daerah dapat memperkuat semangat ukhuwah di antara akhwat yang berasal dari daerah yang sama.

    Acara juga dimeriahkan dengan persembahan video mengenai sejarah kemerdekaan Palestina dan dukungan Palestina sebagai negara yang pertama kali mendukung kemerdekaan Indonesia. Persembahan ini dihadirkan sebagai bentuk simpati terhadap genosida yang sedang terjadi di Palestina. Video tersebut disertai dengan kuis yang berkaitan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para penghuni asrama tentang Palestina.

    Setelah pelaksanaan salat Zuhur, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi bersama narasumber Ustazah Ainil Maqsurah, S.H., M.H., yang dipandu oleh moderator Ustazah Hayatun Iswari, S.H. Dalam pemaparan materi, Ustazah Ainil menjelaskan pentingnya memahami karakter diri dan orang lain dalam memperkuat ukhuwah.

    “Persaudaraan adalah hal yang sangat krusial dalam dakwah yang memperkuat satu sama lain. Tanpa iman, ukhuwah kita akan goyah dan hancur. Keimanan yang lemah dapat merusak ikatan persaudaraan kita,” ungkap Ustazah Ainil. 

    Selain itu, Ustazah Ainil memberikan tips tentang bagaimana tidak terpengaruh (tidak mudah baper) saat hidup di asrama, serta memberikan saran tentang cara menerima aturan yang ditetapkan di asrama. Sesi berbagi ditutup dengan kisah-kisah inspiratif tentang persaudaraan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

    Acara dilanjutkan setelah salat Asar dengan perlombaan antardaerah. Terdapat tiga jenis perlombaan, termasuk tarik upih, lompat tali, dan lomba motto daerah. Antusiasme para penghuni asrama semakin menambah kemeriahan perlombaan. Lomba tarik upih diikuti oleh dua perwakilan dari masing-masing daerah, di mana peserta menarik satu sama lain menggunakan pelepah pohon lontara. 

    Lomba lompat tali melibatkan tujuh perwakilan dari setiap daerah, dua di antaranya bertugas memutar tali dan lima lainnya melompat secara bergiliran. Lomba motto daerah diadakan dengan bahasa Arab, sebagai bahasa sehari-hari penghuni asrama, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa daerah masing-masing.

    Acara puncak dimulai setelah makan malam bersama di Aula Aisyah, diawali dengan persembahan syair dan nasyid mengenai ukhuwah. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba, nominasi penghuni asrama teladan, dan nominasi kamar dari setiap bidang di UKM Asrama Putri STIBA Makassar. 

    Berikut daftar kelompok daerah, pemenang lomba, dan nominasi:

    Kelompok Daerah:

    1. Makassar

    2. Maros

    3. Gowa

    4. Takalar

    5. Jeneponto

    6. Bantaeng

    7. Bulukumba dan Selayar

    8. Sinjai

    9. Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo)

    10. Enrekang dan Toraja

    11. Sidrap dan Pinrang

    12. Pangkep, Barru, dan Pare-Pare

    13. Palopo dan Luwu

    14. Sulawesi Tengah

    15. Gosulut (Gorontalo dan Sulawesi Utara)

    16. Sulawesi Tenggara

    17. Sulawesi Barat

    18. Jawa, Sumatera

    19. Kalimantan

    20. Papua, NTT, NTB, Maluku, Maluku Utara

    Hasil Lomba:

    Lomba Tarik Upih:

    1. Palopo dan Luwu

    2. Sidrap

    3. Bantaeng

    Lomba Lompat Tali:

    1. Palopo da Luwu

    2. Bulukumba

    3. Gorontalo

    Lomba Motto Daerah:

    1. Makassar

    2. Sul-Teng

    3. Kalimantan

    Kuis Palestina:

    1. Ainun Amalia

    2. Nur Ajijiah

    3. Nabila

    Daerah dengan Kostum Terkompak:

    1. Bosowa (Bone Soppeng Wajo)

    2. Enrekang

    3. Gowa

    Kamar Terbersih:

    1. Sakan Aisyah: Kamar Ummu Imarah

    2. Sakan Khadijah: Halimah II

    Kamar Tersehat:

    1. Sakan Aisyah: Kamar Sumayyah

    2. Sakan Khadijah: Kamar Saudah I

    Kamar dengan Salat Berjemaah di Qoah Terbanyak:

    1. Sakan Aisyah: Kamar Rufaidah

    2. Sakan Khadijah: Kamar Hamnah VI

    Kamar dengan Puasa Sunah Terbanyak:

    1. Sakan Aisyah: Kamar Ummu Imarah

    2. Sakan Khadijah: Kamar Halimah I

    Kamar dengan Hirasah Lailah Teladan:

    1. Sakan Aisyah: Kamar Shafiyyah

    2. Sakan Khadijah: Kamar Hamnah VIII

    Penghargaan:

    – Imam Teladan: Fitriani Ali (PM 5) dan Hajar (PM 3)

    – Penghuni Asrama Teladan: Zahrah Nabila Basit (PM 5)

    – Putri Ibadah: Miftahul Jannah (PM 7)

    – Putri Keamanan: Nufaisah Adifitrah (PM 5)

    – Putri Kesehatan: Nurfadillah Bahri (PM 7)

    – Putri Kebersihan: Asmaul Husna (PM 7)

    Pengurus Asrama Teladan:

    1. Helmawati Rahim (Bidang Ibadah)

    2. Putri Ramadhani Syuaib (Bidang Kebersihan)

    3. Nirwana Nur Atifah (Bidang Kesehatan)

    4. Andi Sukmawati (Bidang Keamanan)

    Setelah pembagian hadiah, acara ditutup dengan persembahan khusus dari pengurus asrama Semester VII untuk para penghuni asrama yang sudah berada di semester akhir. Persembahan video “Sakan Lovers,” ciri khas al-Liqa al-Akhowiy, menyentuh hati peserta dan tamu undangan. Keseluruhan acara, berlangsung dari pukul 10.00 hingga 21.30 Wita, menjadi momen yang sangat dinantikan oleh seluruh penghuni asrama.

    Reporter: Iffah Karimah, Rifqa Fatimatuzzahra, Nurjannah