Kategori: Feature

  • Tak Terbendung, Tim Debat Bahasa Arab STIBA Bawa Pulang Medali Emas

    Tak Terbendung, Tim Debat Bahasa Arab STIBA Bawa Pulang Medali Emas

    (STIBA.ac.id) Sidrap – Pekan Olahraga, Seni, dan Karya Ilmiah (POSKI) II yang berlangsung di Sidrap Sulawesi Selatan  menjadi momen bersejarah bagi STIBA Makassar. Betapa tidak, sebanyak sembilan medali yang terdiri atas empat emas, dua perak dan tiga perunggu berhasil diraih pada kegiatan yang diselenggarakan di bumi Nene Mallomo ini. 

    Salah satu cabang yang berhasil menorehkan emas adalah Debat Bahasa Arab. Tim debat di bawah asuhan Ustaz Sirajuddin dan Ustaz Abdul Munawwir ini terdiri atas Sudarmin, Syarif Hidayatullah, dan Muh. Ihsan Dahri. Sudarmin dan Ihsan adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

    Perjalanan tim debat ini bisa dibilang cukup alot. Menurut penuturan  Syarif, tim ini mengalami beberapa kali perombakan. Hal itu berdampak pada persiapan yang kurang dari sepekan sebelum waktu perlombaan. 

    Beruntungnya, tim debat ini dibekali dengan teknik debat oleh Rahmat Aries. Aries merupakan peraih medali perak dalam lomba debat tingkat Nasional di Yogyakarta. 

    Tim debat ini berhasil menyingkirkan tim debat asal IAI DDI Polman di semifinal setelah beradu argumen dan data dengan mosi “Kejahatan Kriminal pada anak disebabkan karena banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya”. Pada sesi ini, tim debat STIBA berperan sebagai Tim Pro. 

    Pada babak grand final, tim STIBA kembali mendapat peran pro dalam mosi berjudul “MEA membawa banyak kerugian bagi Indonesia daripada kebermanfaatan”. Di babak ini tim STIBA mampu mengungguli tim Universitas Muhammadiyah Makassar.

     

    Reporter: Ihsan Dahri
    Foto: Insan Kamil
  • Tim Debat Bahasa Indonesia Boyong Emas Ketiga untuk STIBA Makassar

    Tim Debat Bahasa Indonesia Boyong Emas Ketiga untuk STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Sidrap – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar mengikutkan dua tim dalam lomba Debat Bahasa Indonesia POSKI II se-Indonesia Timur yang dihelat di Sidrap, Rabu (10/7/2019) dan Jumat (12/7/2019).

    Berhasil menumbangkan tim debat dari Univesitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar di babak 16 besar, tim debat pertama STIBA Makassar yang beranggotakan Sinatra, Agus Miranto dan Jusriadi bertemu lawan tangguh lainnya di babak selanjutnya yaitu Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, yang akhirnya mengandaskan perjuangan mereka di ajang POSKI kali ini.

    Mereka mengaku kurang persiapan karena  informasi keberhasilan melaju ke babak 8 besar baru mereka terima satu jam sebelum berlomba, hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan bagan dari panitia yang sebelumnya menunjukkan kegagalan tim STIBA.

    Tim debat kedua STIBA Makassar yang beranggotakan Aripuddin Rasi, Zlljian Adet Jibrann dan Muhammad Isra’ Syarief berhasil membawa pulang medali emas dalam lomba Debat Bahasa Indonesia POSKI II Sidrap.

    Perjuangan tim kedua ini juga tidak terbilang mudah, mereka berhasil mengalahkan STAI DDI Pangkep dan IAI DDI Polman di babak 16 dan 8 besar, lalu membalaskan kekalahan tim debat pertama STIBA Makassar dari Universitas Muhammadiyah Pare-Pare.

    Tim debat STIBA Makassar ini pun berhasil memboyong Juara I lomba Debat Bahasa Indonesia POSKI II se-Indonesia Timur setelah beradu argumen dan data dengan Universitas Muhammadiyah Makassar pada babak final.

    Jibran yang menjadi pembicara kedua tim debat ini, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari mahasiswa yang mengharumkan nama STIBA makassar di ajang ini.

    “Terima kasih kepada asatizah kami dari STIBA Makassar yang telah memberikan kesempatan bagi kami menimba pengalaman dan tentunya menjadi suatu kebanggaan bagi kami bisa bergabung dengan kontingen STIBA Makassar dalam POSKI II ini,” ungkap mahasiswa semester 4 tersebut.

    Pembina tim debat STIBA Makassar, Rahmat Aries mengapresiasi tim debat asuhannya yang telah menunjukkan penampilan impresif.

     

    Foto: Insan Kamil

     

  • Irfan Persembahkan Emas Kedua pada Cabang Bulutangkis Tunggal Putra

    Irfan Persembahkan Emas Kedua pada Cabang Bulutangkis Tunggal Putra

    (STIBA.ac.id) Sidrap –  Irfan Arwanto, mahasiswa STIBA semester V meraih medali emas di nomor tunggal putra bulutangkis usai mengalahkan pemain IAI As’adiyah Sengkang di Stadion Bulutangkis Sidrap, sabtu (28/8).

    Baik Irfan maupun rivalnya, sama-sama menunjukkan permainan tingkat tinggi dengan tempo yang cepat. Keduanya silih berganti dalam memberikan serangan.

    “Pihak lawan cukup kuat. Meskipun tidak setangguh lawan yang saya hadapi ketika bertemu Unismuh Makassar,” kata Irfan.  

    “Tapi saya tetap fokus dan memilih lebih banyak menyerang dari pada bertahan,” tambahnya.

    Final bulutangkis ini merupakan laga terakhir pada ajang Pekan Olahraga, Seni, dan Karya Ilmiah (POSKI) II untuk wilayah Indonesia Timur yang digelar di STAI DDI Sidrap.

    Tidak tanggung-tanggung, Ketua STIBA Makassar Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D., Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama Ustaz, Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. sekaligus ketua kontingen STIBA dan beberapa dosen hadir langsung menyaksikan partai final tersebut. Bahkan mantan ketua STIBA Makassar yang sekarang menjabat ketua senat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. tidak ketinggalan memberi dukungan kepada tim bulutangkis STIBA.

    Medali emas Irfan ini merupakan yang kedua untuk kontingen STIBA Makassar. Sebelumnya, medali emas disumbangkan oleh Muazzin dan Oga pada cabang tenis meja ganda putra.

    Tonton final bulutangkis tunggal putra antara STIBA Makassar vs IAI As’adiyah Sengkang:

    Foto: Insan Kamil

    Foto: Suporter STIBA Makassar. Tampak Ustaz Ahmad Hanafi dan Ustaz Yusran berbaur bersama penonton

    Foto bersama pemain dan suporter STIBA Makassar dan IAI As’adiyah Sengkang

     

  • Kalah di Final Bulutangkis, Ilham/Aflah Ambil Hikmah Positif

    Kalah di Final Bulutangkis, Ilham/Aflah Ambil Hikmah Positif

    (STIBA.ac.id) Sidrap –  Pembina tim bulutangkis STIBA Makassar, Ustaz Bahtiar Bahri, Lc., mengaku terkejut dengan kekalahan Ilham Arwansyah dan Aflah Thufail Humam Alila di final bulutangkis ganda POSKI II Sidrap 2019, Sabtu (13/07/2019). Dosen hadis di STIBA Makassar itu mengatakan permainan keduanya sangat berbeda dengan laga-laga sebelumnya.

    Ilham/Aflah dibuat tak berdaya ketika melawan pasangan IAI As’adiyah Sengkang di stadion Bulutangkis Sidrap. Pasangan itu kalah dua gim langsung.

    Ketua Senat STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. yang turut menyaksikan laga ini bersama Ketua STIBA Makassar, Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. menilai, kekalahan keduanya disebabkan karena pasangan tersebut bermain dalam tekanan dan beban mental sehingga banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. “Tapi mereka sudah berusaha maksimal. Semoga Allah membalas keduanya,” ujar Ustaz Yusran.

    Sementara Ilham dan Aflah mengaku akan mengambil hikmah positif dari kekalahan mereka tersebut.

    Foto: Insan Kamil
  • Kunjungi Ponpes al-Iman Sidrap, Ketua STIBA Tekankan Urgensi Bahasa Arab

    Kunjungi Ponpes al-Iman Sidrap, Ketua STIBA Tekankan Urgensi Bahasa Arab

    (STIBA.ac.id) Sidrap –  Sebagai bentuk dukungan moril kepada kontingen STIBA Makassar, Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. dan sesepuh sekaligus Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D.  berkunjung ke Sidrap, Sabtu (13/07/2019).

    Kunjungan ini juga dimaksudkan sebagai silaturahmi kepada pihak-pihak yang telah memfasilitasi kontingen STIBA, khususnya Ponpes al-Iman.

    Berangkat terpisah, Ustaz Yusran tiba  malam hari di Ponpes al-Iman, disusul oleh Ustaz Ahmad Hanafi jelang dini hari. Keduanya telah dijadwalkan mengisi taklim bakda Subuh di masjid berbeda.

    Di hadapan jamaah Subuh masjid ponpes, Ustaz Ahmad menekankan kepada warga ponpes akan pentingnya bahasa Arab. Menurutnya, bahasa Arab perlu dijadikan sebagai bahasa sehari-hari karena bahasa Arab adalah bahasa yang sangat mulia. Allah memilih bahasa ini sebagai bahasa kitab-Nya yang paling mulia yaitu Alqur’an.

    Sementara Ustaz Yusran Anshar, membawakan taklim tentang bulan-bulan haram yaitu Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah di Masjid Nurul Ihsan Manisa. Mantan ketua STIBA ini mengajak seluruh jamaah untuk memanfaatkan hari-hari di bulan haram ini dengan banyak beribadah, karena pahala di bulan-bulan tersebut dilipatgandakan.

    “Sebaliknya, di bulan-bulan haram ini kita dituntut untuk lebih takut berbuat kezaliman, karena dosa-dosa di bulan-bulan haram juga dilipatgandakan,” ujarnya.

    Pagi hari sebelum menyaksikan tim bulu tangkis tunggal dan ganda STIBA di babak final, Ustaz Ahmad dan Ustaz Yusran beserta rombongan dijamu sarapan oleh pimpinan ponpes al-Iman.

    Pondok Pesantren al-Iman yang terletak di Uluale Kabupaten Sidrap menjadi base camp kontingen STIBA Makassar dalam ajang POSKI II. Peserta beserta ofisial menempati asrama berlantai dua yang pembangunannya baru saja dirampungkan.

      

  • Tim Tenis Meja Ganda STIBA Makassar Persembahkan Emas Pertama pada POSKI II Sidrap

    Tim Tenis Meja Ganda STIBA Makassar Persembahkan Emas Pertama pada POSKI II Sidrap

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Prestasi gemilang diraih tim tenis meja ganda STIBA Makassar pada POSKI II yang digelar di Kabupaten Sidrap. Tim tenis meja yang terdiri dari  Muazzin dan Oga Budianto mengawali babak 16 besar dengan hasil positif, menaklukkan STAI Yapnas dengan skor 3-0 di Stadion Ganggawa Sidrap, Kamis (26/8/2018).

    Muazzin dan Oga melaju ke babak 8 besar. Di babak ini, kembali mereka menang mudah dari rival mereka IAI As’adiyah Sengkang.

    Babak 4 besar, tim STIBA berhasil unggul atas tim tuan rumah, STAI DDI Sidrap melalui pertarungan ketat dan saling adu pukulan. Tim STIBA banyak mengandalkan servis putaran kencang sehingga menyulitkan kubu lawan mengembalikan bola. Babak ini berakhir dengan skor 3:2.

    Di bagian final, STIBA Makassar mampu membuat STAI DDI  Majene tak berdaya dengan skor 3:0.

    Pembina tenis meja STIBA Makassar, Ustaz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. mengatakan, secara kualitas, kemampuan petenis meja STIBA Makassar lebih bagus dari STAI DDI Majene. Ia menyatakan, dalam bertanding dengan disaksikan banyak orang terkadang perlu waktu agak lama mendapatkan suasana lapangan, irama bola dan kepekaan.

    “Alhamdulillah, setelah melalui beberapa kali pertandingan, petenis meja kami mampu mengatasi itu sehingga pada babak final dapat mengatasi lawan dengan mudah,” pungkasnya.

     

  • Rektor UINAM: Saya Membayangkan ke Depan STIBA akan Sangat Maju

    Rektor UINAM: Saya Membayangkan ke Depan STIBA akan Sangat Maju

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ketua STIBA Makassar yang baru dilantik, Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. memilih UIN Alauddin Makassar sebagai kunjungan silaturahmi pertamanya. Ustaz Ahmad yang didampingi para wakil ketua, kepala humas, kepala P3M, dan sekretaris senat diterima langsung oleh rektor UIN Alauddin, Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. di gedung rektorat, Kamis (11/07/2019).

    Rektor UIN menyambut baik kehadiran pimpinan STIBA Makassar dan menyampaikan niatnya untuk silaturahmi ke STIBA, “Saya sangat senang dengan pertemuan ini. Sebenarnya, saya sudah lama berkeinginan jalan-jalan ke STIBA, tapi belum sempat. Saya membayangkan ke depan STIBA ini akan sangat maju,” ujar koordinator Kopertais Wil. VIII tersebut.

    Dalam kunjungan silaturahim ini, pimpinan STIBA kembali menyampaikan undangan untuk menghadiri Wisuda III STIBA Makassar yang akan digelar Selasa, 16 Juli 2019. Sebelumnya, dalam audiensi dengan  Sekretaris Senat STIBA Makassar Ustaz Kasman Bakri, Prof. Musafir telah menyatakan siap hadir. Namun berhubung pada tanggal tersebut ada pertemuan rektor di Malang, dengan berat hati rektor UIN tersebut menyatakan batal hadir di acara Wisuda III STIBA Makassar.

  • Aktif Berdakwah, Alumni STIBA Terima Penghargaan dari Kapolres Luwu

    Aktif Berdakwah, Alumni STIBA Terima Penghargaan dari Kapolres Luwu

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Masdin Udu, Lc., S.H., M.A., salah seorang alumni STIBA Makassar diganjar penghargaan oleh Kepala Kepolisian Resor Luwu AKBP. Dwi Santoso, S.I.K., M.H. di Lapangan Apel Polsek Ponrang, Rabu (10/07/2019).  Pasalnya, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Luwu ini dinilai berpartisipasi aktif  ikut serta memelihara kantibmas melalui kegiatan ceramah di wilayah hukum Polres Luwu.

    Selain Masdin, empat tokoh agama juga mendapatkan penghargaan yang sama, yaitu PD. Muhammadiyah Luwu, Ketua Nahdatul Ulama Kabupaten Luwu, Ketua Persamil Kabupaten Luwu, dan Ketua LSM Kabupaten Luwu.

    Hingga saat ini, Masdin juga masih tercatat sebagai pengurus MUI Kabupaten Luwu anggota komisi Fatwa.

    Keterlibatan para alumni STIBA Makassar, baik dalam kepengurusan MUI di berbagai daerah maupun lembaga-lembaga keagamaan lainnya menunjukkan bahwa alumni STIBA Makassar dapat diterima masyarakat.

     

  • Dinamika Pendidikan di STIBA Makassar

    Dinamika Pendidikan di STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Sejak didirikan tahun 1998, masa pendidikan di STIBA Makassar telah beberapa kali mengalami perubahan. Tahun pertama, pendidikan di STIBA ditempuh selama enam tahun, yaitu dua tahun I’dad Lughawi (Persiapan Bahasa), dan empat tahun Program Syariah (S1).

    Tahun berikutnya, pihak pengelola STIBA menambahkan satu tahun Program Takmili sebagai peralihan dari Persiapan Bahasa ke Syariah sehingga masa studi menjadi tujuh tahun.

    Setelah berjalan beberapa tahun, pihak keluarga sebagian mahasiswa mengeluhkan masa belajar yang dianggap terlalu panjang, sehingga mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak.  Akhirnya, setelah mempertimbangkan berbagai sisi, pihak pengelola menghapuskan program takmili.

    Berjalan beberapa tahun, Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah sebagai  pihak yang memayungi STIBA Makassar meminta agar masa pendidikan enam tahun dipangkas lagi. Wahdah Islamiyah sebagai lembaga dakwah memandang kebutuhan akan keberadaan dai alumni STIBA Makassar di tengah-tengah masyarakat sudah sangat mendesak. Akhirnya, masa pendidikan Program I’dad Lughawi dipersingkat dari dua tahun  menjadi hanya satu tahun.

    Waktu berjalan. Beberapa dosen mulai mengeluhkan berkurangnya kemampuan akademik mahasiswa secara umum, khususnya bahasa Arab. Atas dasar ini, Program I’dad Lughawi kembali dijadikan dua tahun.

    Tahun 2014, program I’dad ini dihapus sama sekali. Terbitnya akreditasi Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum menjadi landasan pihak pengelola untuk menghilangkan program I’dad, mengingat hanya prodi PMH inilah yang diakui legalitasnya di STIBA Makassar oleh pihak Kopertais.

    Lima tahun sejak dihilangkan, kemampuan akademik mahasiswa khususnya penguasaan terhadap bahasa Arab kembali dikeluhkan para dosen. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pihak pengelola untuk kembali membuka Program Persiapan Bahasa (I’dad Lughawi) pada TA. 1440—1441 H/2019—2020 M. Di samping alasan lain, yaitu untuk menampung banyaknya pendaftar yang belum memiliki kualifikasi untuk diterima di prodi PMH.

    Menyikapi dinamika ini, salah seorang dosen di Universitas Qashim Arab Saudi, Syekh Dr. Muhammad bin Rusyd as-Sulmi dalam suatu kesempatan mengatakan, perubahan-perubahan ini menunjukkan adanya keinginan dari pihak STIBA Makassar untuk menjadi lebih baik.

     

     

  • Dinyatakan Lulus, Ini yang Harus Dilakukan Calon Maba STIBA

    Dinyatakan Lulus, Ini yang Harus Dilakukan Calon Maba STIBA

    (STIBA.ac.id) Makassar – Setelah diumumkan melalui surat keputusan yang ditanda tangani oleh ketua STIBA Makassar, 880 orang dinyatakan lulus ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru. 

    Para calon mahasiswa baru ini masih harus melalui tes kesehatan dan tahapan-tahapan yang merupakan rangkaian  prosesi PMB sebelum benar-benar dinyatakan sebagai mahasiswa baru.

    Berikut ketentuan tambahan bagi peserta ujian yang telah dinyatakan lulus seleksi:

    KETENTUAN TAMBAHAN

    1. Calon Mahasiswa Baru akan dinyatakan resmi sebagai mahasiswa setelah melaksanakan proses pendaftaran ulang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada.

    2. Proses pendaftaran ulang mencakup pembayaran biaya masuk, tes kesehatan, penyetoran berkas fisik, hingga penerimaan kartu mahasiswa.

    3. Pembayaran Biaya Masuk berlangsung pada tanggal 8 – 26 Juli 2019, melalui:

    a. Kantor BNI Syariah dan BNI di seluruh Indonesia

    b. Kantor bank selain BNI di seluruh Indonesia dengan biaya transfer

    c. ATM BNI di seluruh Indonesia

    d. ATM bank selain BNI di seluruh Indonesia dengan biaya transfer (kode bank 009)

    e. Mobile banking BNI dan SMS banking BNI

    f. Mobile banking selain BNI dengan biaya transfer (kode bank 009)

    Pembayaran Biaya Masuk tidak dilakukan di Kampus STIBA Makassar.

    4. Pembayaran Biaya Masuk disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) BNI Syariah masing-masing camaba yang tercantum pada daftar kelulusan calon mahasiswa baru.

    5. Biaya Masuk Prodi Perbandingan Mazhab sebesar Rp 6.863.000 dan Program Persiapan Bahasa sebesar Rp 6.803.000, dengan rincian:

    a. Uang Pangkal: Rp 5.000.000 

    b. SPP Semester I: Rp 1.200.000 

    c. Daurah Orientasi: Rp 300.000 

    d. Seragam Almamater: Rp 200.000

    e. Kartu Mahasiswa dan Perpustakaan: Rp 25.000 

    f. Dana Sosial Mahasiswa: Rp 75.000

    g. NIMKO (khusus Prodi Perb. Mazhab): Rp 60.000

    h. Virtual Account: Rp 3.000

    6. Tes Kesehatan hanya berlangsung pada tanggal 22-24 Juli 2019 di Kampus STIBA Makassar. 

    7. Penyetoran Berkas Fisik hanya berlangsung pada tanggal 22-26 Juli 2019 di Kampus STIBA Makassar. 

    8. Berkas Fisik yang harus disetorkan adalah: 

    a. Foto kopi ijazah SMA/Aliyah/sederajat dan Daftar Nilai yang telah dilegalisir 

    b. Foto kopi KTP atau Keterangan Domisili 

    c. Foto kopi Kartu Keluarga 

    d. Foto kopi Akta Kelahiran 

    e. Foto Berwarna ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar 

    f. Foto kopi Surat Keterangan Pindah (dianjurkan) 

    g. Foto kopi Kartu BPJS/KIS (dianjurkan) 

    h. Asli Surat Rekomendasi dari lembaga, tokoh masyarakat, guru, atau murabbi 

    i. Asli Surat Kesanggupan orang tua atau kafil (pihak yang membiayai) 

    j. Pernyataan sanggup mematuhi segala aturan institusi di atas kertas bermaterai (format pernyataan disiapkan panitia)

    9. Seluruh berkas dimasukkan ke dalam map plastik berwarna biru berlubang (Jenis Map Joyco Business File) dan diserahkan langsung kepada Panitia PMB STIBA Makassar (tidak dapat diwakili). 

    10. Camaba yang tidak lulus tes kesehatan atau tidak melakukan pembayaran dan penyetoran berkas sampai waktu yang ditentukan maka dinyatakan gugur.

    11. Camaba yang telah melaksanakan seluruh proses pendaftaran ulang dinyatakan sebagai Mahasiswa Baru dan berhak mendapatkan Kartu Mahasiswa. 

    12. Kartu Mahasiswa merupakan syarat untuk mengikuti Daurah Orientasi Maba.

    13. Camaba yang tidak lulus tes kesehatan dapat menarik kembali Biaya Masuk yang telah dibayarkan.

    14. Mahasiswa Baru yang mengundurkan diri setelah menyelesaikan proses Pendaftaran Ulang tidak dapat menarik kembali pembayarannya.