(STIBA.ac.id) Bone – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar meriahkan awal bulan Agustus dengan mengadakan Pekan Ilmu dan Bahasa Arab selama sepuluh hari berturut-turut, dimulai dari tanggal 2 hingga 12 Agustus. Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Ibnu Qayyim Wahdah Islamiyah Bone ini berhasil menciptakan suasana yang penuh semangat dan keceriaan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Mahasiswa STIBA Makassar ini bertujuan meningkatkan kecintaan serta semangat dalam mempelajari bahasa Arab, juga untuk memahamkan para peserta mengenai kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang berfokus pada nahwu (tata bahasa) dan sharaf (morfologi), sekaligus memperbanyak perbendaharaan kosakata dan meningkatkan keterampilan berdialog dalam bahasa Arab.
Menariknya, kegiatan ini berhasil menyedot perhatian banyak santri yang bersemangat mengikuti berbagai acara dan pelatihan yang diselenggarakan selama pekan tersebut. Hamzah Sekkeng yang menjabat sebagai Ketua Panitia, berperan penting dalam merancang dan menjalankan acara tersebut dengan sukses.
Para peserta tak hanya mendapatkan pengetahuan lebih dalam bahasa Arab, tetapi juga mendapatkan kesempatan berharga untuk menjalin hubungan sosial dengan sesama peserta.
(STIBA.ac.id) Buton Selatan – Mahasiswa STIBA Makassar hingga saat ini masih menjalani masa liburan. Momen berharga dan paling dinanti-nanti mahasiswa ini mereka manfaatkan dengan kembali ke daerah asal masing-masing. Melepaskan diri sejenak dari rutinitas akademis untuk menyegarkan pikiran dan menjalin silaturahmi dengan keluarga serta teman-teman lama.
Namun, liburan bagi mereka bukan hanya soal bersenang-senang semata, melainkan juga kesempatan untuk berdakwah dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan oleh sepuluh orang mahasiswa STIBA asal Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan.
Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan mahasiswi STIBA Makassar ini tercermin dalam penyelenggaraan Festival Anak Saleh se-Kecamatan Siompu Barat. Kegiatan ini menjadi cara kreatif mereka untuk memanfaatkan masa liburan dengan membawa tema yang menginspirasi, yaitu “Menjadi Generasi Rabbani dengan Ilmu Agama”.
Festival Anak Saleh ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan Siompu Barat, Kantor Urusan Agama Siompu Barat, serta DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Buton Selatan. Acara berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 3 hingga 6 Agustus 2023, di Masjid Jabal Arafah, Kecamatan Siompu Barat.
Dalam festival ini, tercatat sebanyak 87 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti berbagai cabang lomba yang diselenggarakan. Para peserta berasal dari berbagai desa di Kecamatan Siompu Barat.
Camat Siompu Barat, dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan menyampaikan apresiasinya,
“Kegiatan ini merupakan awal yang baik dalam menggalang kebaikan dan semangat generasi muda untuk menjadi pribadi yang bermartabat dan berakhlak mulia,” ujarnya.
(STIBA.ac.id) Kendari – Mahasiswa semester dua program studi Pendidikan Bahasa Arab di Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Muhammad Syafi’i, menorehkan prestasi dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis XXVII Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2023. Ajang yang digelar di Sulawesi Tenggara ini (15-19/07/2023) diikuti oleh 253 peserta dari berbagai kabupaten di wilayah tersebut.
Muhammad Syafi’i berhasil menunjukkan kepiawaian dalam tafsir Al-Qur’an dan Hadis. Prestasinya yang gemilang mengantarkan dirinya meraih Juara II pada cabang lomba Tafsir Al-Qur’an Golongan Bahasa Arab Putera yang diikuti 16 peserta utusan dari 16 kabupaten se-Sultra.
Sebagai mahasiswa STIBA Makassar, Muhammad Syafi’i telah membawa nama baik kampus STIBA Makassar dengan mempersembahkan pencapaian gemilangnya di tingkat regional. Prestasi sebelumnya yang pernah diraihnya sebagai Juara I pada cabang yang sama pada tahun lalu, semakin menegaskan keunggulannya dalam bidang ini.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I., mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih oleh Muhammad Syafi’i.
“Setiap kabar tentang prestasi salah seorang dari mahasiswa STIBA dalam berbagai ajang perlombaan yang sampai kepada kami, maka saat itu juga kepenatan dan keletihan membersamai mereka dalam liku dan kerja keras membentuk mereka menjadi sirna berganti dengan kebahagiaan dan kebanggaan,” ungkap Ustaz Taufan.
“Kebahagian itu menjadi bahan bakar yang terus menyulut semangat pengabdian untuk selalu setia membersamai mereka dalam suka duka bekerja di ladang pembinaan dan tarbiah yang tidak berbatas. Selamat kepada Muhammad Syafi’i atas pencapaian prestasi ini sebagai Juara II, semoga STIBA selalu bisa melahirkan juara-juara baru,” lanjutnya.
Muhammad Syafi’i mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari para dosen, teman-teman, dan keluarganya yang telah mendukungnya dalam meraih prestasi ini. Ia berharap prestasinya ini bisa lebih memotivasi dirinya dan juga rekan-rekan mahasiswanya di STIBA Makassar untuk meningkatkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
“Semoga ke depannya dapat memotivasi saya dan juga teman-teman dalam meningkatkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, juga agar lebih istikamah lagi dalam memurajaah hafalan-hafalan Al-Qur’an,” ujar Syafi’i yang saat ini tengah menikmati liburan panjang di kampung halamannya.
(STIBA.ac.id) Enrekang – UKM Mapala STIBA Makassar kembali melaksanakan salah satu agenda pentingnya, yaitu Pemasangan Arah Kiblat Jilid II di Pos V dan Pos VII Telaga Gunung Latimojong, Rabu-Jumat (12-15/07/2023).
Tim Mapala ini dipimpin oleh Ainun Najib Herman selaku Ketua Mapala STIBA Makassar bersama dengan Abdul Mubarak. Dalam penyampaiannya ia berharap dengan adanya arah kiblat dapat memudahkan para pendaki muslim untuk melaksanakan salat.
“Pendakian adalah salah satu kegiatan yang banyak diminati, namun pendakian bukanlah alasan untuk meninggalkan kewajiban salat. Gunung, lembah, dan hutan dengan segala keindahannya mestinya semakin menghadirkan pengagungan kita kepada sang pencipta, maka dengan adanya arah kiblat ini diharapkan dapat memudahkan para pendaki muslim yang ingin melaksanakan ibadah salat,” ujar Abdul Mubarak selaku ketua Divisi Mountaineering.
Sebelum pemasangan dilakukan, Tim Mapala terlebih dahulu melakukan penetapan arah kiblat yang sebelumnya telah mendapatkan bimbingan langsung dari Ketua Komisi Rukyat dan Falakiyah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M. H.
Arah kiblat pertama kali dipasangkan di Pos VII Telaga karena melihat kondisi cuaca yang buruk, pada Rabu (13/07/2023) kemudian dilanjutkan di Pos V pada Kamis (14/07/2023).
Kepala Dusun di Lingkungan Karangan juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pemasangan arah kiblat ini sangat penting mengingat kondisi cuaca di Gunung Latimojong yang sering berkabut.
“Saya sebagai orang tua di Dusun Karangan (Kepala Dusun) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mapala STIBA karena pemasangan arah kiblat ini sangat penting. Khususnya di Gunung Latimojong jarang terbuka cuaca cerah dan sering berkabut sehingga menyusahkan orang untuk menentukan arah kiblat,” ujarnya.
(STIBA.ac.id) Makassar – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STIBA Makassar sukses menyelenggarakan kegiatan Diklatsar VII yang berlangsung selama tiga hari, Jumat—Ahad (09-11/06/2023) di Lembah Ramma, Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Diklatsar VII mengusung tema “الثبات في الإخاء والنضال” (Teguh Berukhuwah, Solid di Medan Perjuangan) dan diresmikan oleh Ustaz Syandri, Lc., M.Ag., selaku Pembina Mapala STIBA Makassar.
Dalam sambutannya, Ustaz Syandri memberikan pesan kepada calon anggota untuk mengikuti kegiatan dengan semangat dan berharap kegiatan ini dapat memperkuat ukhuwah kebersamaan.
“Kepada para peserta, saya berharap agar mengikuti kegiatan ini dengan semangat yang tinggi dan berniat baik, karena ini adalah kebaikan yang kita jalani. Selain menikmati keindahan alam bebas, kegiatan ini juga dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui ciptaan-Nya di luar sana. Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat ukhuwah kebersamaan di antara seluruh anggota Mapala. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang lebih banyak, terutama bagi anggota Mapala yang ada,” ujarnya.
Rangkaian Diklatsar VII dimulai dengan pelepasan sekitar 60 anggota dan demisioner Mapala pada hari Jumat. Dari jumlah tersebut, 18 orang adalah calon anggota baru yang mengikuti Diklatsar secara penuh. Semua peserta memulai perjalanan dari salah satu masjid di daerah Tanralili, yang menjadi titik awal pendakian menuju Lembah Ramma dengan jarak sekitar ±2 km.
Perjalanan dimulai pukul 21.00 Wita, dengan setiap kelompok dilepas secara bergantian untuk melintasi perbukitan, menyusuri anak sungai Jeneberang, dan melintasi Danau Slank, hingga mencapai lembah pada pagi hari pukul 07.00.
Sebelum mencapai puncak Diklatsar, calon anggota baru telah dipersiapkan dengan matang, baik dari segi fisik, mental, maupun keimanan untuk menghadapi kegiatan ini. Berbagai jenis kegiatan berhasil dilaksanakan dengan baik, termasuk manajemen waktu, pendakian, susur sungai, pelatihan pertolongan pertama pada keadaan darurat, jurit malam, latihan fisik, dan kegiatan outbound alam bebas lainnya.
Setelah berlangsung selama tiga hari, kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan atribut PDL (Pakaian Dinas Lapangan) Mapala STIBA oleh demisioner Mapala STIBA Makassar, Nasrul Haq, yang juga turut mendampingi jalannya kegiatan. Penyerahan PDL dilakukan melalui upacara seremonial pelepasan slayer dan pengukuhan bagi anggota baru.
Setelah pengukuhan di lokasi kegiatan, para peserta melakukan persiapan untuk melintasi Lembah Ramma menuju perkampungan di Lembanna. Mereka kemudian kembali ke Kampus STIBA Makassar menggunakan truk TNI.
(STIBA.ac.id) Makassar – Unit Kegiatan Khusus Biro Rumah Tangga Masjid Anas bin Malik atau disingkat UKK BRTM Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar telah mengadakan agenda studi banding ke Masjid Jamiul Ihsan pada tanggal 19 Mei 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja tahunan yang berada di bawah tanggung jawab Divisi Pendidikan dan Latihan (Diklat) yang berada di bawah naungan UKK BRTM Anas bin Malik.
Bertindak sebagai tuan rumah, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jamiul Ihsan direpresentasikan oleh Ir. H. Muddassir, M.T. sebagai wakil ketua DKM Jamiul Ihsan, kemudian H. Ikhsan Aminudin, S.E. sebagai koordinator antarbidang, dan Basri Uno, S.E. selaku bendahara menyambut dengan hangat rombongan pengurus UKK BRTM Anas bin Malik. Rombongan UKK BRTM Anas bin Malik terdiri dari Yandry F. Daulay selaku ketua beserta jajaran Pengurus Inti dan Pengurus Harian serta Anggota Divisi Diklat UKK BRTM Anas bin Malik.
Kegiatan ini diawali dengan pemberian sambutan dari Ir. H. Muddasir, M.T. kemudian Yandry F. Daulay sebagai representasi kedua belah pihak. Kemudian disusul dengan dialog sesi tanya jawab antara DKM Jamiul Ihsan dan para pengurus UKK BRTM Anas bin Malik yang berlangsung secara intensif.
“Makmum adalah prioritas utama kami dalam pelayanan di masjid kami, karena makmum yang memegang kekuasaan tertinggi di masjid ini.” Ujar Wakil Ketua DKM Jamiul Ihsan, Ir. H. Muddassir, M.T.
Kunjungan studi banding tersebut diakhiri dengan pemberian sertifikat oleh UKK BRTM Anas bin Malik kepada DKM Jamiul Ihsan disusul foto bersama kedua belah pihak.
(STIBA.ac.id) Makassar – Wanita muslimah memiliki kedudukan dan kemuliaan yang sangat istimewa dalam Islam dan sangat diperhatikan setiap sisi kehidupannya, termasuk dalam hal berpakaian yang sudah diatur sangat detail, sehingga hijab menjadi kemulian tersendiri bagi wanita muslimah.
Hijab menjadi identitas di setiap lini kehidupan wanita muslimah yang dengannya wanita muslimah mudah untuk dikenali. Namun sangat disayangkan masih banyak wanita muslimah di luar sana yang belum memahami hakikat hijab yang menjadi kewajiban bagi wanita muslimah.
Mengingat pentingnya dakwah dalam menutup aurat, maka Departemen Keputrian DEMA STIBA Makassar mengadakan Gerakan Menutup Aurat Jilid III (GEMAR III) dengan tema “Memaknai Payung Kehidupan Muslimah” yang dibawakan oleh Ustazah Mutahharah, S.H. dan bertempat di Masjid Nur Hasanah BTN UVRI I Makassar pada Sabtu, 22 Syawal 1444 H (13/05/2023).
Ustazah Mutahharah menyampaikan tentang kewajiban wanita muslimah dan pentingnya menutup aurat. Ia mengutip firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah al-Ahzab ayat 59, “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ustazah juga menyebutkan bahwa perintah dalam ayat tersebut bukan hanya untuk istri-istri Nabi, melainkan untuk seluruh kaum muslimah. Jilbab menjadikan wanita muslimah terjaga dari gangguan-gangguan yang sebagian besar di alami wanita muslimah yang belum menutup aurat, sehingga wanita muslimah terjaga kehormatannya dan bertambah kemuliaanya dengan jilbab.
Peserta Gemar III ini didominasi oleh ibu rumah tangga, maka Ustazah Mutahharah pun tak lupa menyampaikan cara-cara menjadi istri yang salehah. Wanita muslimah akan lebih mampu memaknai kehidupan dan kemuliaan muslimah dengan jilbab.
Diharapkan dengan kegiatan ini mampu memberikan perubahan yang besar bagi muslimah sekitar STIBA terkhusus mengenai urgensi hijab dalam kehidupan. Harapan terbesarnya yakni agar kegiatan ini terus dijalankan dan semoga ke depannya mahasiswi STIBA terus andil dalam berdakwah hingga seluruh muslimah Antang sudah bisa menutup aurat dengan baik. Serta, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi jalan menjalin silaturahim antara mahasiswi STIBA dengan masyarakat sekitar agar tercipta penyebaran dakwah yang rahmatan lil’alamin.
(STIBA.ac.id) Makassar – Bagi jemaah Masjid Anas bin Malik, nama Muhammad Ikhsan Sulaeman sudah tidak asing lagi. Di usianya yang masih belia, mahasiswa Semester II Program Studi Perbandingan Mazhab STIBA Makassar ini telah menjadi imam di masjid yang tak pernah sepi dari jemaah itu. Selama Ramadan tahun ini, ia juga menjadi imam tarawih dan salat lail satu juz tiap malam. Bacaannya lancar, nyaris tak pernah keliru.
Hafalannya yang mumpuni ini terbukti dengan keberhasilannya menyabet Juara I dalam kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Cabang Hifzhul Qur’an 30 juz. Dalam ajang yang digelar di Kabupaten Selayar tersebut, Ikhsan mewakili Kabupaten Enrekang.
“Semoga juara kali ini semakin membuat kami sadar atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kami dan senantiasa menjaganya dengan baik,” ujar Ikhsan.
Ia juga berharap agar prestasi ini tidak membuatnya cepat puas.
“Masih banyak yang harus kami perjuangkan di dunia yang sementara ini,” ungkapnya lebih lanjut.
Kepada teman-temannya di STIBA Makassar, mahasiswa asal Kabupaten Sidrap ini menitipkan pesan.
“Jika ada seseorang yang memiliki tekad kuat kemudian diiringi dengan kesungguhan dan doa yang senantiasa dipanjatkan, tentunya doa dari orang tua untuk meraih cita-citanya, terkhusus untuk menjadi penghafal Al-Qur’an, maka Allah akan membukakan 1000 jalan kemudahan untuknya yang mungkin kadang tidak disangka,” pungkasnya.
Pada Musabaqah Tilawatil Qur’an XXXII tahun 2022 yang berlangsung 22 Juni hingga 1 Juli 2022 di Kabupaten Bone, Muhammad Ikhsan Sulaeman juga berhasil meraih juara III pada kategori yang sama.
Selian Ikhsan, mahasiswa STIBA Makassar atas nama Muh. Adzim Fadlan Tangdiombo juga berhasil meraih juara Harapan II pada kategori Hifzhul Qur’an 30 Juz.
(STIBA.ac.id) Makassar – Kesyukuran yang sangat mendalam yang murni tumbuh dari hati-hati kami semua, dengannya kami berharap akan tumbuh tangkai-tangkai nikmat dari arah yang tidak kami sangka, sebagai bentuk busyro ‘ajil (kabar baik yang disegerakan di dunia) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
لئن شكرتم لازيدنكم
“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat kepada kalian.” (QS. Ibrahim: 7).
Kesyukuran kami semakin tumbuh dan subur dengan selesainya amanah yang mulia, amanah perbaikan umat, amanah pemberat timbangan amal kebaikan, amanah yang merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya yang terpilih,
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (An-Nisa: 58).
Amanah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang atas taufik (kemudahan) yang diberikan oleh Allah Azza wajalla selama delapan pekan lamanya dapat diselesaikan dengan baik, tentunya dengan penuh perjuangan berbalut pengorbanan.
Dengan bekal syukur yang ada pada hati-hati kami dan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala maka tumbuhlah tangkai-tangkai kebaikan (amal saleh) yang baru yang memperkokoh serta menguatkan perjuangan kami untuk menjadikannya sebagai sebuah pohon perjuangan dakwah yang akarnya menghunjam ke bumi dan dahannya menjulang ke langit.
Maka tanpa sikap riya dan menginginkan ketenaran, izinkan kami menyebutkan tangkai-tangkai kebaikan dari bakal pohon perjuangan yang selama dua bulan ini kami tanam dengan sepenuh hati. Inilah tangkai-tangkai kebaikan itu:
1. Pembelajaran Dirosa (Pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa) yang selama dua bulan ini kami bersabar di atasnya. Pada tanggal 19 Maret 2023 kami mencatatkan sejarah kebaikan yang insyaallah akan membuat wajah kami tersenyum pada hari kiamat, wisuda Dirosa angkatan pertama se-Kecamatan Tombolo Pao yang menamatkan sebanyak 165 wisudawan. Sebuah hasil yang cukup menggembirakan, sebagai wujud bakti kami (mahasiswa) kepada orang tua kedua kami di desa tercinta ini, semoga kelak kami menjadi hamba-hamba Ar-Rahman yang disebutkan dalam hadis sebagai manusia terbaik,
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan Mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
2. Tablig Akbar (Penataran Seputar Ramadan) yang menjadi tangkai puncak dari pohon perjuangan yang sementara ini kami tanam. Suasana meriahnya TA masih terngiang dalam hati, berkumpul bersama keluarga seiman untuk duduk dan mengambil ilmu, semoga Ramadan ini menjadi Ramadan terbaik kami. Sebanyak 304 orang terdaftar menghadiri dan memeriahkan acara, sebuah rekor Tablig Akbar dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarah KKN STIBA.
3. Festival Anak Saleh. Acara yang dinanti-nanti, yang ditutup dengan tangisan haru para santri, setelah perlombaan cerdas cermat islami, semoga mereka adik-adik yang kami sayangi, semuanya kelak menjadi generasi pelanjut agama yang siap mengobarkan panji-panji ilahi.
4. Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah yang kami laksanakan 11 Maret 2023 se-Kecamatan Tombolo Pao, yang diikuti oleh setiap dusun dari delapan desa dan satu kelurahan.
5. Pelatihan Imam dan Khatib yang sukses terlaksana di beberapa desa serta kelurahan di Tombolo Pao.
6. Tebar Khotib Jumat Mahasiswa KKN STIBA Makassar, selama KKN berlangsung kami diberikan amanah dan kepercayaan untuk menyampaikan khotbah di masjid-masjid masyarakat.
7. Kultum setelah salat fardu (Subuh, Magrib atau yang lainnya) sebagai bentuk aplikasi dari perintah Allah untuk saling bernasihat dalam kebaikan dan kesabaran.
8. Mengajar di berbagai jenjang pendidikan SD atau MI, MTS atau SMP, SMA atau MA di semua desa se-Kecamatan Tombolo Pao.
9. Pengajaran TPA di seluruh desa dan kelurahan. Semoga hati para santri sedikit berwarna dengan kehadiran kami.
10. Tahsinul Qira’ah (perbaikan bacaan Al-Qur’an), semoga setiap huruf yang dipelajari dan dibaca menjadi syafaat di hari kiamat nanti.
11. Bakti sosial kemasyarakatan. Selain pembinaan keagamaan, kami juga turun ke jalan-jalan, meskipun tidak seberapa. Maafkan kami belum sempat atau berpikir untuk mewarnai papan-papan selamat datang di perbatasan-perbatasan desa atau dusun dan menuliskan kata STIBA sebagai bukti kenang-kenangan kepada masyarakat, akan tetapi kami sangat paham bahwa mewarnai hati dan hari-hari masyarakat dengan pembinaan keagamaan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Tangkai demi tangkai terus bertumbuh seiring dengan berbuncahnya rasa syukur. Puncaknya pada bulan suci Ramadan ini, tangkai kebaikan itu sangatlah subur. Berbagai kegiatan amaliah Ramadan kami laksanakan, semoga menjadi sebab tumbuhnya tangkai-tangkai kebaikan lainnya.
Tangkai tanpa daun bagaikan ilmu tanpa amal. Tangkai kebaikan tadi ternyata menumbuhkan daun-daun yang sangat lebat dan berimbun, daunnya yang rindang serta menyejukkan bagi orang-orang yang berteduh di bawahnya. Daun pesan dan kesan yang menggambarkan perjalanan semasa kuliah kerja nyata.
Tombolo Pao, salah satu tempat terindah dan paling berkesan dalam perjalanan hidup kami, berkuliah kerja nyata yang memberikan pengalaman hidup yang sangat berharga. Suasananya begitu dingin nan sejuk, sesejuk akhlak yang mulia dan budi pekerti yang luhur yang masyarakat perhadapkan kepada kami para mahasiswa sebagai seorang asing yang sedang bertamu. Senyuman masyarakat yang menyejukkan hati bercampur dengan tutur kata lembut, seolah sebagai keluarga dekat yang senantiasa menyayangi sehingga membuat kami merasa seperti berada di rumah sendiri. Karena seseorang pernah berkata bahwa di manapun kami berada selagi masih bersama keluarga, maka kami akan merasa seperti berada di rumah.
Kepada bapak camat dan seluruh kepala kelurahan dan kepala desa beserta jajarannya, para tuan rumah posko, kami memberikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya yang telah menjadi wasilah buat kami untuk menanamkan pohon kebaikan ini. Semoga Allah menjadikan bapak sekalian sebagai pemimpin yang adil dan amanah terhadap kepentingan rakyatnya, dan menaungi pada hari kiamat bagi pemimpin yang adil, hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Para asatizah STIBA yang senantiasa membimbing kami semua, semoga senantiasa dikuatkan langkahnya, senantiasa dimudahkan urusannya dan dilipatgandakan pahalanya.
Korcam Tombolo Pao (kanan) bersama Ketua DPC Wahdah Islamiyah Tombolo Pao Ustaz Mustafa Haruna H. Lau (tengah)
Tak lupa kepada Ketua DPC Wahdah Islamiyah Tombolo Pao yang sangat berjasa dalam suksesnya KKN tahun ini. Secara khusus kepada ayahanda kami, Ustaz Mustafa Haruna H. Lau beserta keluarganya, orang tua yang kami sangat sayangi. Hidangan coto yang begitu hangat disuguhkan khusus untuk kami di desa yang sangat dingin, Kanreapia, yang beliau bumbui dengan motivasi dan penguatan pada setiap suapannya. Semoga kelak nanti kami para anak-anakmu, akan menyuguhkanmu satu persatu semangkuk coto, bukan dari daging sapi tapi dari daging burung-burung pilihan yang diinginkan oleh penghuni syurga, tempat tinggal abadi.
وفاقهة مما يتخيرون ولحم طير مما يشتهون
“Dan dari buah-buahan apa saja yang mereka pilih, serta daging burung apa saja yang mereka inginkan.” (QS. Al-Waqiah: 20-21).
Daun-daun berupa memori indah yang sangat lebat yang begitu berkesan dalam hati sanubari kami, daun yang menghiasi tangkai-tangkai kebaikan yang terus bertumbuh. Kami sangat berharap, semoga pohon perjuangan ini yang telah kami tanam dengan rasa syukur dan keiklasan, akan berbuah surga di akhir episode kehidupan kami.
جنت عدن تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها
“Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.” (Taha: 76)
Semoga kelak kami dikumpulkan dalam rindangnya surga, tempat kami berkumpul menceritakan kebaikan-kebaikan yang telah kami tanam, tempat tinggal abadi selama-lamanya.
Hingga pada akhirnya, kokohlah pohon perjuangan ini yang akarnya menghunjam ke bumi dan dahannya (tangkai, ranting, dan daun) menjulang ke langit.
Meskipun demikian para Pembaca budiman, sebagai sunnatullah yang tidak bisa dilepaskan, perjuangan harus terwarnai dengan rintangan dan badai-badai besar. Pohon yang kuat tadi terkadang ditimpa oleh angin kencang dan badai, yang menunjukan kekurangan dan kesalahan kami selama KKN.
1. Angin kencang dan badai yang datang dari arah utara menunjukkan kesalahan kami yang belum mampu memberikan hasil yang begitu maksimal kepada masyarakat.
2. Angin kencang yang datang dari arah selatan menunjukkan kelemahan kami yang belum mampu memenuhi setiap kebutuhan dan hak masyarakat di setiap desa karena jumlah kami yang sangat sedikit.
3. Angin kencang dan badai yang datang dari arah timur menunjukkan kekurangan kami yang belum mampu melakukan perubahan yang begitu berarti karena waktu yang terbatas dan kemampuan yang belum mumpuni.
4. Angin kencang dan badai yang datang dari arah barat menunjukkan kesalahan kami yang hanya menampung tapi belum mampu merealisasikan masukan, aspirasi, dan saran dari masyarakat.
Mohon maaf sedalam-dalamnya atas segala kesalahan. Mohon maaf yang tak berujung atas segala kekurangan. Semoga pohon perjuangan yang kami tanam senantiasa dijaga oleh masyarakat, walaupun langkah kami telah berhenti di sini. Meskipun suara lantang kami telah menghilang di desa ini, ataupun nama-nama kami telah dilupakan dan tercoret dari daftar isi. Semoga pohon tersebut berbuah surga yang kami akan panen bersama-sama pada hari berbangkit kelak nanti.
KKN STIBA Makassar Kecamatan Tombolo Pao
Beriman Warganya, Sejahtera Desanya.
Semoga diridai oleh Zat yang Maha Pengampun dan menjadi negeri yang makmur
بلدة طيبة ورب غفور
“Negeri yang damai dan Tuhan yang Maha Pengampun.” (QS. Saba: 15)
(STIBA.ac.id) Maros — Setalah menjalani masa KKN selama dua bulan, mahasiswa KKN VI Kecamatan Moncongloe resmi ditarik, Kamis (30/03/2023). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Moncongloe tersebut dihadiri oleh Waka VI STIBA Makassar, Camat Moncongloe dan jajarannya, Kapolsek Moncongloe, beberapa tokoh masyarakat di Kecamatan Moncongloe dan seluruh mahasiswa KKN VI STIBA Makassar Kecamatan Moncongloe.
“Kami merasakan begitu banyak pengalaman baru, saya selaku Koordinator Kecamatan mewakili seluruh teman-teman KKN mengucapkan banyak terima kasih kepada para aparat pemerintah Moncongloe yang telah memberikan kami kesempatan dan fasilitas. Sekaligus kami meminta maaf jika selama KKN terdapat banyak kekurangan. Semoga KKN ke depannya bisa lebih baik lagi,” ungkap Andi Quarzy Ayatullah dalam sambutannya.
Kegiatan penarikan ini juga dihadiri oleh Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Waka IV STIBA Makassar. Dalam sambutannya ia meminta maaf jika ada kesalahan yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN selama kurang lebih dua bulan di Moncongloe. Ia juga menjelaskan bahwa ke depannya STIBA siap mengadakan kerja sama dengan pihak Moncongloe dalam hal pembinaan keagamaan.
Dalam kegiatan ini perwakilan Kapolsek Moncongloe menjelaskan bahwa selama dua bulan ber-KKN tak pernah didapati laporan dan keluhan dari masyarakat sehingga pihak Kapolsek Moncongloe merasa bahwa mahasiswa KKN VI STIBA Makassar Kecamatan Moncongloe aman dan terkendali. Ia juga mengapresiasi program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa, terkhusus pada program kerja Polisi Belajar yang diadakan oleh Tim KKN Desa Moncongloe beberapa waktu yang lalu.
“Semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN selama ini sangat positif dan begitu tampak hasilnya. Hal itu bisa dilihat dari penampilan juara lomba saat Festival Anak Saleh hasil dari didikan mahasiswa KKN. Maka dari itu saya selaku pemerintah Kecamatan Moncongloe mengucapkan banyak terima kasih kepada mahasiswa KKN STIBA Makassar yang telah melaksanakan program-program yang sangat bermanfaat. Kami juga sangat mengapresiasi para mahasiswa karena setiap mengadakan program selalu berkoordinasi dengan baik kepada pemerintah setempat. Semoga ke depannya kita bisa bekerja sama dengan baik lagi. Terakhir kami meminta maaf mewakili aparat pemerintah Kecamatan Moncongloe jika ada salah kata maupun perbuatan,” ungkap Bapak Herwan, S.Sos., M.Si. selaku Camat Moncongloe.
Penarikan mahasiswa KKN VI STIBA Makassar juga dirangkaikan dengan penyerahan cendera mata kepada seluruh perwakilan desa yang ada di Kecamatan Moncongloe. Suasana menjadi haru saat perwakilan masyarakat setempat memberikan kesan dan pesan selama keberadaan mahasiswa KKN di Moncongloe.
“Kami selaku masyarakat Moncongloe sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN STIBA atas pembinaannya, sangat banyak manfaat dan perubahan yang kami rasakan khususnya dari pembinaan tahsin Al-Quran yang awalnya masyarakat buta akan huruf hijaiyah, dan alhamdulillah setelah kehadiran mahasiswa ada perubahan sedikit demi sedikit, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Kami berharap program yang selama ini dilaksanakan di tengah masyarakat ada tindak lanjutnya karena sebenarnya kami masyarakat Moncongloe masih sangat membutuhkan kehadiran mahasiswa KKN dalam mengajari kami ilmu agama,” jelas salah satu tokoh masyarakat dalam penyampaian kesan dan pesan.
Suasana ruangan semakin haru saat salah satu mahasiswa KKN juga memberikan kesan dan pesan mewakili seluruh mahasiswa. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat Moncongloe menyambut para mahasiswa dengan sangat baik, menganggap mereka sudah seperti keluarga. Ada banyak pengalaman yang didapatkan termasuk bagaimana bisa belajar berkorban dalam berdakwah. Ia melanjutkan bahwa perpisahan memang tak memberi senyuman, namun ini bukan akhir dari sebuah harapan untuk bertamu dan bertemu.
“Doakan kami yang telah berada di pengujung akhir cerita kampus kami, agar diberikan kemudahan dalam menyelesaikan studi kami, dan kembali mengabdi untuk umat tanpa henti dan tanpa cuti,” ujarnya.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan foto bersama.